BAB 4 NAMA BIANCA

"Selamat pagi semuanya," sapanya sambil meregangkan tubuhnya.

"Selamat pagi juga," jawab Seyran dan Aldebara hampir bersamaan.

Daren mengambil tempat duduk, di samping Aldebara. Mereka menunggu Ayah Deni turun untuk sarapan bersama.

"Kalian sudah bangun! Ini masih sangat pagi. Al, hari ini ada rencana apa?"tanya Daren.

"Gue rencananya ingin lari di dekat komplek saja. Soalnya nanti malam Gue harus segera pulang." jelas Aldebara.

"Sama siapa Lo joginya, gue engga bisa nemenin Lo, soalnya badan gue sakit semua," ucap Daren.

"Ah alasan saja," gumam Seyran dan di dengar oleh Aldebara dan Daren.

Daren menatap adiknya sejenak, kemudian menoleh ke Aldebara.

"Lo di temani Seyra, dia sudah tahu area komplek ini dan di depan sebelum gerbang ada taman dan danau buatan untuk nongkrong." ucap Daren.

Aldebara tersenyum dan mengangguk setuju

"Ok, gue di temani Seyran saja,"

Jawaban Aldebara, membuat Seyran bahagia. Akhirnya bisa berjalan berdua dengan Aldebara tanpa gangguan dari Kakak sulungnya.

"Kalau begitu, kita bisa pergi setelah selesai sarapan Kak." ucap Seyran dan Aldebara mengangguk kepalanya.

"Selamat pagi semuanya!"

"Pagi juga...?"

Seyran, Aldebara dan Daren menjawab secara serentak.

Ketika mereka tengah mengobrol, Ayah Danis sudah datang dan bergabung bersama mereka di meja makan.

"Wah, pagi-pagi Ayah sudah sangat tampan!" ucap Seyran mengoda ayahnya.

Ayah Denis hanya terseyum tipis, "Walapun hari libur, Ayah harus tetap terlihat tampa, biar Bunda tambah cinta. Tidak seperti Kakak kamu, bangun tidur, bukanya mandi. Eh cuman cuci muka saja." ucap Ayah Denis menyindir Daren, yang terlihat masih mengantuk.

Aldebara dan Seyran hanya terkekeh pelan, sedangkan Daren yang di ledek hanya cemberut dan terlihat kesal.

"Tapikan yang terpenting sudah gosok gigi." ucap Daren membela diri karena sangat kesal.

Semua orang yang ada disana terkekeh melihat tingkah Daren. Tidak lama Bunda pun selesai menyajikan masakan yang tadi di buatnya dan mencoba menyadari perdebatan.

"Sudah-sudah jang terus berdebat, ayok sekarang makan. Ayah jangan suka godain anaknya donk. Mungkin Daren sedang malas mandi," ucap Bunda Laila.

"Nah kan, bener apa kata bunda! Ayah jangan terus mengoda aku." Ucap Daren terseyum senang di bela oleh Bundanya.

Ayah hanya mendelikan matanya, sedangkan Daren terkekeh geli, mereka pun segera memulai sarapan. Setelah selesai sarapan! Seyran dan Aldebara bersiap-siap untuk joging. Seyran segera mengenakan pakaiannya yang nyaman, kaos lengan pendek dan celana pendek, serta sepasang sepatu sneakers untuk joging.

Di luar, cuacanya cerah dengan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan. Seyran merasa ini adalah hari yang sempurna untuk memulai langkah pertamanya utuk mendekati Aldebara. Mereka berdua keluar dari rumah dan mulai berjalan bersama menyusuri jalan-jalan yang dikelilingi pepohonan rindang. Suasana pagi yang tenang membuat hati Seyran merasa damai, meskipun masih ada sedikit kegugupan di dalam dirinya. Di sampingnya, ada Aldebara yang tampak sedang menikmati pemandangan sekitarnya, sesekali mengomentari keindahan alam yang mereka lewati.

"Kak, Aku mau mengajak Kak Al ke suatu tempat!" ucap Seyran bersemangat.

Aldebara yang sedang menikmati angin pagi segera menoleh ke arah Seyran yang ada di sebelahnya dan bertanya.

"Memangnya tempat apa?" Tanya Aldebara.

"Ayo, sekarang ikut saja, nanti Kakak akan tahu." jelas Seyran.

"Oke...?"

Aldebara mengikuti kemana Seyran akan membawanya. Mereka berdua terus berjalan dan sesekali Aldebara mengagumi taman itu.

"Taman ini benar-benar indah dan tenang," ujar Aldebara sambil menatap pohon-pohon besar di sekitar mereka.

"Ya, aku selalu suka berada disini. Setiap kali merasa stres atau lelah, berjalan-jalan di sekitar sini selalu bisa membuatku merasa lebih baik." ucap Seyran.

Aldebara menoleh ke arahnya dan tersenyum.

"Kamu beruntung bisa tinggal di tempat seindah ini."

Seyran mengangguk dan menjawab ucapanAldebara.

"Ya aku bersyukur bisa tingal disini, apalagi dengan suasana yang tenang seperti ini, rasanya semua masalah bisa terlupakan sejenak."

Mereka terus mengobrol tentang banyak hal. Mulai dari sekolah, hobi, hingga mimpi-mimpi masa depan. Seyran merasa nyaman berbicara dengan Aldebara. Pemuda itu selalu mendengarkan dengan penuh perhatian, membuat Seyran merasa dihargai dan diperhatikan. Setelah berjalan cukup jauh, mereka akhirnya sampai di danau buatan, yang ada di taman itu, lalu mereka pun lanjut berbincang.

*

*

*

Sore harinya! Seyran duduk termenung di teras belakang rumahnya, ditemani oleh suara gemericik air dari kolam kecil yang terletak di tengah taman. Langit senja mulai berubah warna menjadi oranye kemerahan, memancarkan cahaya lembut yang menenangkan, namun tidak cukup kuat untuk mengusir kekalutan yang menyelimuti hatinya.

Seyran merasa seperti hidup dalam bayang-bayang yang ia ciptakan sendiri. Bayangan perasaan yang tidak terucapkan, harapan yang tidak pernah ia sampaikan, dan ketakutan yang terus membayangi setiap pikirannya tentang Aldebara. seperti tersesat di dalam labirin perasaannya yang tidak berujung, dimana setiap jalan keluar yang ia coba temukan hanya membawanya kembali pada kebingungan yang sama.

"Pesan dari siapa yang masuk di handphonenya Kak Al," gumam Seyran.

Sore itu, Seyran merasa lelah. Bukan hanya lelah secara fisik, tapi juga lelah secara emosional. Perasaan cintanya terhadap Aldebara telah berkembang menjadi obsesi yang semakin sulit ia kendalikan. Setiap kali ia melihat Aldebara! Jantungnya berdebar sangat kencang, tetapi bersamaan dengan itu? Rasa cemas dan takut juga ikut muncul. Seyran tidak tahu apakah dia pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya kepada Aldebara, atau dia harus menyimpan selamanya di dalam hatinya yang tersembunyi.

FLASHBACK SETELAH JOGING.

Setelah mereka berdua sampai di rumah? Seyra ingin mengantar jus untuk Aldebara ke kamarnya. Ketika Seyran sampai di depan pintu kamar Aldebara, dan mencoba mengetuk pintu beberapa kali? Tidak ada jawaban dari dalam kamar Aldebara, lalu Seyran mencoba membuka pintunya, ternyata tidak di kunci.

"Kak... kak Al?"

Seyran memangil dan mencari keberadaan Aldebara, lalu ia mengintip kepalanya sedikit di ambang pintu. Namun orang yang di pangil tidak menyahut, sepertinya sedang mandi. Karena Seyran mendegar gemericik air di kamar mandi. Akhirnya ia pun masuk dan menyimpan jus itu di atas meja. Ketika sudah meletakkan jus itu, tiba-tiba saja telpon Aldebara berdering dan Seyran melihat nama penelepon itu.

"Bianca ❤️ Calling,"

Seyran yang melihat nama itu merasa penasaran, pikirannya tidak tenang dan bertanya-tanya. Setelah telpon Aldebara mati? Beberapa notifikasi pesan muncul.

"Ting...?"

"Ting...?"

"Ting...?"

"Ting...?"

"Ting...?"

Lima notifikasi pesan dari handphone Aldebara. Seyran tidak sengaja melihat pesan itu yang ada setiker love dan kiss love. Siapa itu Bianca, apakah Aldebara sudah mempunyai pacar. Seyran terus bertanya-tanya? Ketika Seyran sedang sibuk dengan pikirannya, suara air di dalam kamar mandi sudah mati dan Ia segera buru-buru pergi keluar dari kamar Aldebara, sebelum pemilik kamar itu keluar dari kamar mandi.

Seyran langsung masuk ke damal kamarnya, tepat berada di sebelah kamar Aldebara. Seyran terus bertanya-tanya dengan nama Bianca itu.

"Siapa dia, apakah Kak Al sudah mempunyai kekasih?" gumam Seyran panik.

Seyran mulai overthinking dengan dirinya! Ia khawatir dirinya tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya kepada Aldebara. Setelah ia melihat nama Bianca yang di beri setiker love. Atau ia harus menyimpan perasaannya, di dalam hatinya yang terdalam dan tersembunyi. Seyran terus mondar mandiri dan hatinya tetus tidak tenang.

"Ya tuhan, aku harus bagaimana?" gumam Seyran.

Seyran menarik napas dalam-dalam. Dia mencoba menenangkan dirinya, dan berpikir positif. Mungkin saja itu adalah teman Aldebara dan bukan pacarnya. Namun melihat Aldebara, yang memberikan setiker love di nomor itu. Menurut Seyran emoji love sangatlah special! Seyran tahu, Aldebara adalah sosok yang sulit di dekati dan tidak mudah para gadis bisa mendekatinya. Jadi Seyran tidak percaya jika Aldebara mempunyai teman perempuan atau pun pacar

FLASHBACK OFF.

               

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!