Setelah selesai makan malam, mereka langsung berkumpul di ruang keluarga. SesampInya disana Mereka mengobrol dengan hangat, tidak setiap hari mereka berkumpul seperti sekarang. Karena Daren kadang tidak berada di rumah dan biasanya hanya Seyran, Ayah dan Bunda yang berkumpul dan menonton Tv.
"Seyran?"
"Iya Ayah...!"
"Sebentar lagi kamu lulus sekolah, apa kamu sudah menentukan universitas mana yang akan kamu ambil," tanya Ayah Denis.
Seyran yang sedang menonton Tv, segera mengalihkan pandangannya ke arah Ayahnya.
"Ya ayah, Seyran sudah dapat dan menetapkan universitas mana yang akan Sey ambil." Jawab Seyran.
"Memangnya universitas mana de," tanya Daren.
Seyran tersenyum ke arah Kakaknya, lalu menjawab.
"Aku ingin satu Universitas dengan Kak Daren dan Kak Aldebara." ucap Seyran.
"Apa...?" teriak Daren.
Daren kaget ketika mendengar adiknya ingin berkuliah di universitas yang sama dengan dirinya.
"De, memangnya tidak ada universitas yang lain selain universitas Kakak." tanya Darek.
"Memangnya kenapa, bukannya bagus jika Seyran satu Universitas dengan Kamu. Jadi kamu bisa menjaga adik kamu," ucap Ayah Denis heran.
Daren menjadi salah tingkah, ketika di tanya seperti itu oleh Ayahnya. Aldebara yang melihat sahabatnya tertekan, langsung membantu mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya Om, bagaimana kerja sama perusahaan Om dan Papi." Ucap Aldebara mengalihkan pembicaraan.
Ayah Denis mengalihkan pandangannya ke arah Aldebara dan menjawabnya.
"Kerja samanya perusahaan Om dan keluarga kamu cukup lancar Al! Walapun Om bekerja sama dengan perusahaan keluarga kamu, tapi Om jarang bertemu Papi kamu." jelas Ayah.
Aldebara mengangguk kepalanya! Akhirnya mereka pun berbincang dengan hagat, dan Daren terbebas dari pertanyaan sang Ayah. Berkat bantuan Aldebara mengalihkan pembicaraan.
Daren dan Aldebara segera memisahkan diri, mereka mengobrol berdua di teras taman belakang.
Sedangkan Seyran, pergi pamit untuk segera beristirahat.
"Ayah, Bunda! Aku izin pamit istirahat lebih awal." ucap Seyran.
"Baiklah sayang, kamu istirahat dengan nyenyak." ucap Bunda Laila.
"Iya Bunda! Selamat malam Bunda, Ayah." ucap Seyran mencium pipi Ayah dan Bundanya.
"Selama malam juga sayang, istirahat dengan nyenyak." ucap Ayah.
Bunda hanya terseyum dan mengaggukan kepalanya, ketika Seyran anak gadisnya beranjak dari ruang keluarga.
Seyran segera pergi menuju tangga, namun sebelum di pergi ke atas. Seyran melihat Aldebara dan Daren yang sedang mengobrol di taman. Seyran memandang wajah tampan Aldebara.
"Oh tuhan, jodohkan aku dan Kak Aldebara." guman Seyran dan terus memandang wajah tampan Aldebara dari balik jendela yang tidak jauh dari tangga.
Seyran benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya yang menyukai Aldebara. Seyran tahu itu mustahil. Tapi dirinya akan terus berusaha, walapu Seyran pernah mendengar dari Daren, jika Aldebara banyak di sukai oleh para gadis di universitasnya, namu Aldebara tidak pernah menangapi perasaan gadis-gadis itu.
Aldebara membentengi dirinya dengan bersikap dingin dan cuek. Aldebara hanya akan terseyum dan mau berbicara dengan orang-orang tertentu. Banyak para gadis di buat patah hati oleh sikap Aldebara, dan Seyran takut jika dirinya menyatakan perasaannya yang sejujurnya. Dirinya akan menjadi korban patah hati yang kesekian kalinya. Seyran menghela nafas panjang dan langsung pergi menuju kamarnya.
Sesampainya di dalam kamarnya, Seyran menatap langit malam melalui jendela besarnya. Banyak bintang-bintang di atas lagi.
"Ya tuhan, apakah aku bisa. Tolong jodohkan aku dengan Kak Aldebara," gumam Seyran kembali.
Suasana malam itu sedikit dingin, setelah Seyran selesai mencuci muka dan bersih-bersih. Seyran segera beranjak ke tempat tidur dan membayangkan tubuhnya.
"Kamu pasti bisa Sey, kamu harum bisa mengambil hati Aldebara." gumam Seyran, dan menatap langit-langit kamarnya.
Setelah cukup lama memandang langit-langit kamarnya, Seyran segera memejamkan matanya dan akhirnya tertidur.
*
*
*
Keesokan paginya! Seyran terbangun pu*ul 05.30. pagi dan segera menuju kamar mandi untuk bersiap pergi membantu Bundanya di dapur.
Setelah selesai mandi, Seyran turun ke lantai bawah. Baru saya Seyran tiba di pertengahan tangga, wangi masakan bundanya sudah terdiam. Seyran segera berlari menghampiri bundanya di dapur.
"Selamat pagi Bunda," ucap Seyran sambil memeluk Bundanya dari belakang.
"Selamat pagi sayang," jawab Bundanya.
"Selamat pagi Mbo Asih," ucap Seyran menyapa Mbo Asih.
"Selamat pagi juga Non Seyran, " jawab wanita paruh baya itu yang sudah, dua puluh tiga tahun bekerja di rumahnya itu.
Seyran hanya terseyum dan mengaggukan kepala. Seyran melihat masakan yang sudah siap di meja dapur dan akan segera di hidangkan di meja makan.
"Bun, masakannya sudah selesai. Tadinya aku mau bantuin Bunda," ucap Seyran sedikit kecewa.
Bunda Laila terseyum hangat melihat wajah putrinya yang cemberut.
"Jangan cemberut, nanti cantiknya ilang." ucap Bunda meledak Seyran.
Ketika Seyran sedang cemberut tidak bisa membantu Bundanya. Akhirnya Seyran hanya diam! Ketika dirinya akan pergi dari dapur. Tiba-tiba Mbo Asih membawa buah jeruk di keranjang untuk di buat jus. Seyran yang melihat itu langsung berdiri dan menghampiri Mbo Asih.
"Mbo, biar aku saja yang membuat jus." ucap Seyran antusias.
Mbo Asih menatap ke arah Bunda Laila.
"Bagaimana Bu, apa boleh Non Seyran yang membuat jus," tanya Mbo Asih.
"Biarkan saja Seyran yang membuat Mbo. Dia sudah bisa kalo cuman buat jus saja," ucap Bunda.
Seyran yang mendapat izin langsung segera membuat jus jeruk dengan cekatan. Ketika Seyran sedang membuat jus, terdengar langkah kaki mendekati ruangan meja makan. Kebetulan hari ini adalah hari sabtu dan Ayah Denis tidak pergi ke kantor.
"Selamat pagi?"
"Selamat Pagi Den Aldebara, Kak Al, Alde." serentak Mbo Asih, Seyran dan Bunda menjawab sapaan dari Aldebara.
"Wah pagi-pagi sudah kompak," ucap Aldebara.
Mereka semua hanya terseyum, melihat tingkah semuanya.
"Bagaima istirahat kamu Alde," tanya Bunda.
"Istirahat Al, sangat nyenyak tante." Jawab Aldebara.
"Alhamdulilah kalo begitu. Oh iya Al, kalo kedua orang tua Kamu belum pulang! Kamu tingal disini saja."Ucap Bunda menyuruh Aldebara untuk menginap lebih lama.
Seyran yang mendegarnya sangat bahagia, itu berarti dirinya akan lebih lama bisa dekat dengan Aldebara. Namun kebahagian itu seketika runtuh, ketika Aldebara berucap.
"Sebelumnya Al sangat berterimakasih, karena sudah di izinkan menginap. Tapi Al harus pulang malam ini. Karena Papi dan Mami sudah mau pulang," Ucap Aldebara.
Seyran yang mendengarnya sangat kecewa. Padahal dirinya sudah bahagia jika Aldebara lebih lama tingal di rumahnya.
"Oh begitu ya! Yasudah tidak apa-apa, nanti sampaikan salam dari Kami ya dan bilang sama Mami, suruh main ke rumah tante." ucap Bunda Laila.
Seyran yang sudah selesai membuat jus! Segera menuangkan jusnya ke dalam gelas, dan segera menaruhnya di meja makan masing-masing.
"Sey! Nanti setelah selesai sarapan. Temani Kak Al lari sambil jalan-jalan sekitar komplek sini ya." ucap Aldebara.
Seyran yang semula murung langsung terseyum kembali. Ketika mendengar ajakan dari Aldebara.
"Beneran Kak Al mau lari bareng aku, sekitar komplek." ucap Seyran antusias.
"Iya Sey, mau yah temenin Kakak," ucap Aldebara kembali.
"Oke, Aku siap menemani Kak Al kemana saja," ucap Seyran bahagia.
Aldebara hanya terseyum dan Seyran segera membantu Bundanya, membawa makanan yang sudah di masaknya tadi.
"Selamat pagi semuanya," Ucap Daren tiba-tiba sambil meregangkan tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments