Arungga keluar dari ruang dosen dan berpapasan dengan Haikal. Meski pun pria itu memperlihatkan wajah marah di hadapannya, Arungga tampak santai dan terkesan tak peduli.
" Kemana aja sih Lo Ar. Kenapa ga pernah angkat telepon Gue...?!" tanya Haikal kesal.
" Kerja...," sahut Arungga cepat.
" Kerja, dimana...?" tanya Haikal sambil berusaha menyeimbangkan langkahnya dengan langkah Arungga.
" Di bengkel Bokap lah. Mau dimana lagi emangnya. Kan cuma di sana yang waktu kerjanya terserah Gue...," sahut Arungga santai.
" Tapi waktu Gue ke bengkel Lo ga ada. Kata orang bengkel udah lama Lo ga ke sana...," kata Haikal.
" Oh itu kan waktu Lo nyari Gue pertama kali. Abis itu Lo ga nyari Gue lagi karena sibuk menghibur Tantri. Iya kan...?" tanya Arungga.
" Menghibur Tantri apaan sih maksud Lo...?" tanya Haikal pura-pura tak tahu.
" Tantri bilang beberapa kali Kalian hang out bareng. Dan menurut Tantri itu sebagai bentuk penghiburan karena dia ga bisa nemuin Gue...," sahut Arungga sambil menghentikan langkahnya.
Ucapan Arungga mau tak mau membuat Haikal kesal. Ia juga kecewa karena apa yang ia lakukan untuk Tantri tak berarti apa-apa untuk gadis itu.
" Tantri bilang begitu...?" tanya Haikal.
" Iya...," sahut Arungga cepat.
Haikal mengusap wajahnya untuk menetralisir rasa kecewanya akibat ucapan Tantri.
" Gue harap Lo ga salah paham Ar. Gue sama Tantri cuma temen kok. Waktu itu Tantri telepon Gue, dia nanyain Lo. Berhubung Gue juga lagi nyari Lo, makanya Gue ajak dia buat nyari Lo bareng. Udah keliling ke tempat yang biasa Lo datengin, tapi Lo ga ada juga...," kata Haikal santai.
" Oh gitu. Emang ada apaan Lo nyari Gue...?" tanya Arungga sambil melanjutkan langkahnya.
" Ada apaan. Lo lupa kalo Lo janji mau bantuin Gue ngerjain tugas Ar...?!" tanya Haikal dengan nada suara tinggi.
" Oh itu, sorry Kal. Kayanya Gue ga bisa bantuin Lo ngerjain tugas kali ini...," sahut Arungga.
" Kenapa...?" tanya Haikal.
" Kan Gue udah bilang tadi, sekarang Gue kerja di bengkel Bokap...," sahut Arungga.
" Tapi kan bengkel itu punya Bokap Lo. Pasti peraturannya ga seketat untuk karyawan lain dong...," kata Haikal gusar.
" Siapa bilang ?. Gue digaji di sana, jadi Gue juga harus profesional kan. Gue ga bisa seenaknya kalo ga mau gaji Gue dipotong sama Pak Arman...," sahut Arungga seolah sengaja menyebut nama Ayahnya untuk membuat Haikal kesal.
" Terus nasib Gue gimana Ar...?" tanya Haikal.
" Ya ga gimana-gimana Kal. Hidup Lo tetap berlanjut kaya biasa aja...," sahut Arungga.
" Itu Gue tau. Maksud Gue, siapa yang bakal bantuin Gue ngerjain tugas Ar...?" tanya Haikal putus asa.
" Belajar kerjain sendiri lah Kal...," sahut Arungga.
" Tapi waktunya mepet banget Ar. Lusa harus udah diserahin. Kalo ga, nilai Gue ga bisa diperbaiki lagi...," kata Haikal dengan mimik wajah sedih.
" Dua hari mah cukup kalo Lo mau serius ngerjainnya Kal. Semangat ya, Gue duluan...," kata Arungga sambil menepuk lengan Haikal lalu melangkah mendahului Haikal.
Haikal termangu menatap kepergian Arungga. Selama mereka bersahabat, baru kali ini Arungga menolak untuk membantunya.
" Kenapa Gue ngerasa Arungga menjauh ya. Apa dia cemburu karena Gue udah deketin Tantri ?. Tapi waktu Gue jelasin, sikapnya biasa aja tadi. Terus gimana nih, masa Gue ngerjain tugas sendirian. Padahal selama ini ada Arungga yang bantuin Gue. Sia*n !. Kalo tau gini jadinya, kan lebih baik Gue kerjain pas libur kemarin...," gumam Haikal sambil mengacak rambutnya.
Di depan sana Arungga berbelok menuju kantin. Ia sempat menoleh kearah Haikal yang saat itu sedang mengusak rambut dengan ekspresi marah. Setelahnya gantian Arungga yang nampak tersenyum puas karena berhasil membuat Haikal kesal.
" Rasain Lo. Ini baru awal Kal, liat apa lagi yang bisa Gue lakuin setelah ini...," batin Arungga sambil mengamati Haikal dari jauh.
Arungga pun melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi. Saat itu lah ia melihat Zahira melintas. Gadis berpenampilan nyeleneh dan terkesan aneh itu nampak sedang membaca sambil berjalan.
" Zahira...!" panggil Arungga.
Zahira menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah Arungga. Gadis itu nampak mengerjapkan mata saat mengetahui siapa pemilik suara yang memanggil namanya tadi.
Saat itu Arungga sedang melangkah cepat kearah Zahira.
" Zahira tunggu...," kata Arungga lagi.
" Lo... manggil Gue...?" tanya Zahira ragu.
" Iya...," sahut Arungga sambil mengangguk.
Jawaban Arungga membuat Zahira terkejut. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kampus untuk memastikan tak ada orang lain yang memperhatikan mereka.
" Ada apa Lo... manggil Gu... Gue Ar... Arungga...?" tanya Zahira gugup.
Arungga tersenyum tipis. Ia ingat jika dulu ia membenci Zahira hanya karena gadis itu selalu menguntitnya kemana pun ia pergi. Setelah mengetahui ketulusan Zahira, Arungga bertekad untuk memperbaiki sikapnya dulu.
" Lo mau ke kantin ya...?" tanya Arungga sambil mendekati Zahira.
" Iya, kenapa...?" tanya Zahira.
" Bareng yuk, Gue juga mau ke kantin...," sahut Arungga hingga membuat Zahira mengerutkan alisnya karena tak percaya dengan pendengarannya.
" Maaf, Gue ga salah denger kan. Lo... ngajakin Gue ke kantin bareng...?" tanya Zahira ragu.
" Iya. Yuk buruan...," ajak Arungga sambil mulai melangkah.
Zahira hanya termangu sambil menatap punggung Arungga yang menjauh. Sadar jika Zahira tak ada di sisinya, Arungga pun menoleh dan terkejut melihat Zahira masih berdiri mematung di tempat semula.
" Ayo Zahira...!" panggil Arungga hingga mengejutkan Zahira.
" I... iya...," sahut Zahira gugup lalu bergegas mendekat kearah Arungga dan berjalan di sisinya.
Kebersamaan Arungga dan Zahira menggemparkan kampus. Beberapa mahasiswa bahkan mengejek Arungga yang memilih selingkuh dengan Zahira meski pun telah memiliki Tantri.
" Ga salah Lo Ar. Masa Lo selingkuh sama dia. Ga level tau...!" kata salah seorang mahasiswa yang merupakan penggemar berat Tantri.
" Siapa yang selingkuh ?. Gue cuma kebetulan ketemu aja sama Zahira tadi. Karena searah, ya Kita barengan. Kenapa ?, ada masalah sama Lo...?" tanya Arungga sambil duduk.
" Tapi semua orang di kampus ini tau kalo Lo pacarnya Tantri. Masa Lo malah jalan bareng sama dia sih...," kata mahasiswa lain dengan ketus.
" Dia dia. Namanya Zahira !. Kenapa ga nyebut nama orang dengan baik sih. Emangnya ada aturan yang bilang kalo pacaran sama Tantri berarti Gue ga bisa berteman sama yang lain. Kalo ada aturan kaya gitu, lebih baik Gue putus aja sama Tantri...," kata Arungga hingga mengejutkan semua orang di kantin termasuk Tantri yang baru saja tiba.
" Arungga...!" panggil Tantri lantang hingga membuat semua orang menoleh kearahnya.
Melihat kehadiran Tantri di kantin membuat para pemburu gosip senang. Arungga nampak melengos saat melihat Tantri mendekat kearahnya.
" Aku ga salah denger kan Arungga. Kamu bilang lebih baik mutusin Aku daripada ga bisa berteman sama dia...?!" tanya Tantri gusar.
" Namanya Zahira...," kata Arungga mengingatkan.
" Iya tau...," sahut Tantri cepat.
" Bukan cuma berteman sama Zahira. Andai jadian sama Kamu justru membatasi pertemananku dengan orang lain, lebih baik Kita ga lanjut Tantri...," kata Arungga.
" Kamu ga serius kan Ar...?" tanya Tantri.
" Aku serius...," sahut Arungga mantap.
" Kamu ga bisa perlakuan Aku kaya gini Ar. Ini keterlaluan...," desis Tantri.
" Terserah Kamu Tan. Kita lanjut tapi Kamu ga boleh membatasi pertemananku, atau Kita putus aja daripada saling menyakiti nanti...," kata Arungga.
Tantri yang tersudut pun nampak menahan marah. Ia menghela nafas panjang karena tak menyangka akan mendengar permintaan aneh Arungga hari itu.
" Ok. Aku ga akan membatasi pertemanan Kamu dengan siapa pun termasuk Zahira..., " kata Tantri hingga membuat Arungga tersenyum.
" Bagus. Sekarang duduk dan makan bareng ya. Aku pesenin makanan dulu...," kata Arungga sambil menarik kursi untuk Tantri.
Tantri pun mengangguk lalu duduk di kursi berhadapan dengan Zahira. Sedang Arungga nampak melangkah meninggalkan meja untuk memesan makanan favorit sang kekasih.
\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
neng ade
su Haikal itu tergantung banget ya sm Arungga.. masa tugas kuliah ga bisa dikerjain sendiri malah selalu minta bantuan Arungga ..
2023-08-14
1
Irma Tjondroharto
wah boleh jg tuh arungga.. memperbaiki diri.. itu hal yang sangat bagus.. susah lho.. tp km bisa.. keren arungga...
2023-05-14
2