3. Menghindar

Usai Alina menyampaikan pesan sang kakak, Haikal nampak mengerutkan keningnya.

" Masa sih Arungga ga di rumah. Tapi Gue udah telepon tadi dan janjian mau ketemuan di sini Lin...," kata Haikal tak percaya.

" Tapi Kakak emang lagi keluar Kak. Baru aja kok...," sahut Alina berusaha meyakinkan.

" Kemana...?" tanya Haikal.

" Katanya sih ke bengkel...," sahut Alina.

" Katanya, itu artinya Arungga bisa pergi kemana aja dong Lin...," kata Haikal gusar.

" Kalo itu Aku ga tau Kak. Kan Aku ga mungkin megangin Kakak dan ngelarang dia pergi ke tempat yang dia mau...," sahut Alina.

" Ck, tumben banget sih Arungga kaya gini. Ya udah, boleh kan Gue tunggu di sini...?" tanya Haikal.

" Silakan. Tapi jangan bete ya. Soalnya Aku ga bisa nemenin Kakak karena lagi disuruh masak sama Mama. Kalo sampe masakan ini gosong, bisa-bisa Aku ga dikasih uang jajan selama seminggu nanti...," kata Alina sambil membuka pintu lebar-lebar.

Ucapan Alina membuat Haikal tertawa. Ia mengangguk lalu duduk di sofa dan membiarkan Alina masuk untuk melanjutkan pekerjaannya.

Tak lama kemudian Veni datang dan tersenyum melihat kehadiran Haikal.

" Selamat siang Tante...," sapa Haikal dengan ramah lalu bergegas mencium punggung tangan Veni.

" Selamat siang Haikal. Udah lama...?" tanya Veni.

" Baru aja Tante. Aku lagi nunggu Arungga, kata Alina dia pergi. Padahal Aku sama Arungga udah janjian dari semalam kalo mau ketemuan lho Tan...," sahut Haikal.

" Oh gitu. Tante emang nyuruh Arungga ke bengkel buat bantuin Om tadi. Abisnya liburan kok tidur aja kerjanya. Kalo Kamu mau, Kamu bisa nyusul Arungga di bengkel...," kata Veni.

" Jadi Arungga beneran ke bengkel ya Tan...?" tanya Haikal.

" Iya, kalo ga ngelantur kemana-mana lho ya...," sahut Veni cepat.

" Kalo gitu Aku susul ke sana aja deh Tan...," kata Haikal.

" Boleh. Hati-hati ya...," kata Veni sambil tersenyum.

" Iya Tan...," sahut Haikal lalu melajukan motornya meninggalkan halaman rumah.

Setelah menutup pintu, Veni pun melangkah ke dapur. Sambil meletakkan barang di dalam lemari, Veni pun menoleh kearah ruang makan. Ia menggeleng melihat Arungga tengah duduk sambil menyantap makanannya dengan lahap.

" Jadi Kamu masih di rumah Ga. Tadi Haikal ke sini nyari Kamu lho. Mama kira Kamu udah ke bengkel, makanya Mama bilang gitu tadi...," kata Veni.

" Hmmm...," sahut Arungga cuek.

" Kalo udah bikin janji sebaiknya ditepati Ga. Kamu tau kan kalo laki-laki itu yang dipegang kata-katanya...," kata Veni mengingatkan.

" Kalo soal itu Mama ga usah khawatir. Aku tetap laki-laki tulen meski pun Aku ga menepati janji sama Haikal. Justru kelelakian Haikal yang harus Mama tanyakan. Sekalian tanyain kenapa dia terus menerus merongrong Aku...," sahut Arungga setelah menyelesaikan makannya.

" Maksud Kamu apa sih Ga...?" tanya Veni tak mengerti.

" Bukan apa-apa Ma...," sahut Arungga sambil mencuci piring bekas makannya tadi di wastafel.

Aksi Arungga mau tak mau membuat Veni dan Alina saling menatap bingung. Karena tak biasanya Arungga mau meletakkan piring bekasnya makan ke dapur apalagi mencucinya.

" Ya udah, sekarang Aku mandi dulu ya Ma. Abis itu Aku ke bengkel bantuin Papa...," kata Arungga sambil melangkah ke kamar.

Veni hanya mengangguk tanpa suara. Dia nampak shock dengan perilaku Arungga yang di luar kebiasaan itu.

" Ma...," panggil Alina sambil menyentuh bahu sang Mama.

" Iya Na, Mama tau apa yang mau Kamu omongin. Mama juga bingung, kenapa Arungga mendadak jadi kalem gitu ya...," kata Veni sambil berbisik.

" Ga usah bisik-bisik Ma. Kakak ga bakal denger, kan udah masuk ke kamar...," kata Alina mengingatkan.

" Kamu nih, Mama lagi serius malah ngajak bercanda. Ya udah, Mama mau ke kamar dulu..., " kata Veni.

" Mau ngapain Ma...?" tanya Alina.

" Tidur...," sahut Veni cepat.

" Ish, Mama nih. Anaknya dilarang tidur, tapi dirinya sendiri malah tidur...," gerutu Alina sambil cemberut.

Veni pura-pura tak mendengar ucapan anak bungsunya itu. Ia menutup pintu kamar dan tetap bertahan di sana hingga sore hari.

\=\=\=\=\=

Haikal nampak mengepalkan tangannya untuk menetralisir amarahnya. Saat itu Haikal ada di depan bengkel Arman, ayah Arungga. Haikal baru saja tahu jika Arungga tak ada di bengkel.

" Tapi kata Tante sama Alina, Arungga pergi ke bengkel Om...," kata Haikal beberapa menit yang lalu.

" Ck, Arungga... Arungga. Pasti Kamu dikerjain sama dia deh Kal. Arungga ga ada di sini. Om aja lagi nunggu dia nih...," sahut Arman sambil menggelengkan kepala.

" Terus dia kemana dong Om...?" tanya Haikal.

" Mana Om tau. Kan Om ada di bengkel daritadi. Coba Kamu telepon dan tanya dimana dia sekarang...," saran Arman.

" Udah Om. Tapi ponselnya ga aktif..., " sahut Haikal gusar.

" Wah, kalo gitu Om nyerah deh. Om juga ga bisa bantu Kal...," kata Arman.

Haikal nampak termenung sesaat. Andai tak mendesak, rasanya ia pun tak mau mencari Arungga. Ia sengaja mendatangi Arungga karena memerlukan bantuan sang sahabat. Saat ini Haikal sedang mengerjakan tugas dari dosen untuk menebus nilai minusnya dan ia mengandalkan Arungga untuk menyelesaikan tugasnya itu.

" Daripada berdiri di sini, lebih baik Kamu tunggu Arungga di dalam Kal...," kata Arman sambil melangkah masuk ke dalam bengkel.

Ucapan Arman membuat Haikal percaya jika Arman tak berbohong. Arungga memang tak berada di sana saat itu.

" Ga usah Om, Aku pulang aja...," kata Haikal.

" Kok pulang...?" tanya Arman.

" Aku mau ngerjain tugas Om. Sengaja ngajakin Arungga ngerjain tugas bareng biar ga bete aja...," sahut Haikal sambil tersenyum.

" Oh gitu. Ya udah, ntar Om kasih tau Arungga kalo dia datang ke sini...," kata Arman.

" Ok Om, makasih. Aku pulang ya Om...," kata Haikal sambil menstarter motornya.

" Iya, hati-hati...!" kata Arman yang diangguki Haikal.

Kemudian Haikal menyusuri jalan raya dengan perasaan kesal. Saat mendengar ponselnya berdering, Haikal pun menepi. Ia tersenyum saat melihat nama Tantri di layar ponselnya.

" Iya Tan, kenapa...?" tanya Haikal dengan ramah.

" Lo dimana Kal ?. Sama Arungga ga sekarang...?" tanya Tantri dari seberang telepon.

" Ck, apaan sih Lo. Jadi Lo nelepon Gue cuma mau nanyain Arungga...?" kata Haikal kesal.

" Iya. Abisnya ponselnya Arungga ga aktif. Gue inget Lo berdua kan CS ya, makanya Gue pikir Lo tau dimana dia...," sahut Tantri santai.

" Sayangnya Gue ga tau dimana Arungga. Ini aja Gue lagi nyariin dia...," kata Haikal.

" Oh gitu...," sahut Tantri dengan nada kecewa.

" Tantri...," panggil Haikal.

" Iya...," sahut Tantri.

" Lo beneran naksir sama Arungga ya...?" tanya Haikal.

" Iya. Kenapa sih nanya kaya gitu...?" tanya Tantri.

" Gapapa. Gue heran aja ngeliat cewek secantik Lo mau ngejar-ngejar Arungga yang cuek itu. Padahal ada cowok baik hati yang sampe sekarang masih setia nungguin Lo...," sahut Haikal mencoba peruntungan.

" Cowok baik hati. Maksud Lo itu Lo kan...?" tanya Tantri.

" Iya. Tuh Lo tau...," sahut Haikal.

" Maaf ya Kal. Gue emang cinta banget sama Arungga. Tapi Gue ga menutup diri dari teman yang ingin mendekat kok...," kata Tantri sambil tersenyum penuh makna.

Ucapan Tantri membuat Haikal tersenyum. Ia merasa jika Tantri memberinya peluang untuk meraih hatinya.

" Jadi kalo sekarang Gue ngajak Lo keluar, Lo ga keberatan dong...," kata Haikal penuh harap.

" Ayo, siapa takut...," sahut Tantri antusias.

" Ok. Kita ketemuan di mall JJ jam satu siang ini ya. Gimana Tan...?" tanya Haikal.

" Ok. Gue siap-siap dulu ya Kal. Bye...," kata Tantri di akhir kalimatnya.

Ucapan Tantri membuat perasaan Haikal membuncah bahagia. Rasa kecewanya akibat gagal menemui Arungga pun sirna entah kemana.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

seoerti nya Tantri itu bkn tipe cewek
yang baik .. di kesempatan ini Arungga bisa tau siapa Tantri sebenar nya

2023-08-14

0

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

hadir say... maaf baru menyapa

2023-05-15

0

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

dari sini udah kliatan sebenernya cewek macam apa di tantri... heeemmm.. lanjut dl aja ah.. hehe

2023-05-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!