Semua yang hendak menyeret dan menyakiti laki-laki Tua terpaksa menghentikan gerakannya karena Pangeran Andrean Tivanius melarang mereka.
Dengan ramah dan dengan senyum menggembang dibibir Pangeran Andrean Tivanius membantu Laki-laki tua itu untuk berdiri.
Kejadian yang terjadi di lapangan Alun-alun dibagian bawah sempat membuat Ratu Dewi Wardani dan Raja Victor Antonius bangkit dari duduknya dan melihat kebawa.
Kedua sudut bibir Raja Agung Victor Antonius menyunggingkan sebuah senyuman ketika melihat putranya tidak marah dengan perbuatan laki-laki tua yang telah mendorong dirinya akan tetapi justru dia membela dan membantu laki-laki Tua itu untuk berdiri.
Tidak jauh berbeda dengan Ratu Agung Dewi Wardani dia juga mengulum senyum ketika melihat putranya begitu ramah dan santun terhadap laki-laki Tua yang telah mendorong dirinya, Hal itu membuat Ratu Agung Dewi Wardani semakin yakin jika putranya sebenarnya tidak bersalah dalam masalah ini di mana dia tidak mungkin melepaskan Burung Hud yang sudah jelas-jelas menjadi larangan dari Kerajaan agar tidak dilepaskannya dan pasti ada sesuatu yang lain di balik kejadian yang menimpa Putranya.
Ratu Agung Dewi Wardani menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan, Ratu Dewi Wardani mulai berpikir dan dia akan mencari cara untuk mencari tahu penyebab sesungguhnya yang membuat Putranya terjebak ke dalam suasana yang sangat memilukan dimana dia harus mendapatkan hukuman dari suatu hal yang belum pasti itu adalah kesalahannya.
"Pak Tua Apa kamu sedang terburu-buru sehingga menabrak diriku?
" Iya, Pangeran saya sangat terburu-buru, Pangeran, akan menerima hukuman hari ini, smoga Pangeran mendapatkan perlindungan Abadi, "
"Trimakasih, Pak Tua, kalau begitu menyingkirlah Aku mau lewat ini sudah waktunya Aku untuk menerima hukuman dari peraturan kerajaan. "
Tampak laki-laki Tua itu Menatap cemas pada Pangeran Andrean Tivanius, kemudian kedua bola matanya menatap pada sekeliling tempat di sekitar Pangeran Andrean Tivanius berdiri, kemudian terdengar tarikan Napas Panjang sebelum laki-laki Tua itu menghembuskannya dengan kasar.
Beberapa orang yang ada di sekitar tempat itu mulai merasa kesal dan jengkel karena Laki-laki Tua yang berada di dekat Pangeran Andrian tivanius tidak segera pergi dan masih tetap berdiri dengan pandangan mata yang sangat aneh dan mencurigakan.
"Hei, Pak Tua apa kamu tuli, Pangeran sudah meminta dirimu untuk pergi kenapa kau masih diam saja, apalagi yang sedang kamu tunggu, cepat pergi dan jangan mengganggu, hukuman untuk Pangeran Andrean Tivanius sudah akan dimulai cepat pergi dengan baik-baik atau Aku seret kau dari sini, " bentak salah satu laki-laki yang berada di samping Pangeran Andrian tivahanus yang mana dia adalah salah satu orang yang akan mendampingi dan melaksanakan hukuman pada Pangeran Andrian Tivanius.
"Sabar Panglima Aku juga cuma sebentar Aku tidak akan lama cobalah bersabar sedikit lihat kesana mereka masih ingin melihat dan berlama-lama memandang Pangeran Andrean Tivanius, mereka sangat terpukul dengan keputusan Raja yang sangat mengejutkan ini, "
"Alasan kau benar-benar mau mencari alasan saja cepat pergi Aku tidak akan main-main lagi? "
"Baiklah Aku pergi dulu biarlah Aku mengucapkan selamat tinggal pada Pangeran Andrean Tivanius sebentar saja. "
"Cuih, banyak tingkah ini pak Tua, tapi baiklah Aku izinkan cepat, '
Dengan senyum mengembang dibibir Laki-laki Tua itupun segera mendekatkan dirinya pada Pangeran Andrean Tivanius sangat dekat bahkan jarak diantara mereka berdua hanya limapuluh sentimeter.
" Pangeran Selamat jalan smoga Pangeran mampu melewati masalah Ini dan Maafkan Aku, "
"Duuuuuzzzzz....
Bibir Pangeran Andrean Tivanius mengulum senyum, dia sangat senang dengan ucapan laki-laki tua yang ada di depannya akan tetapi senyum itu tiba-tiba menghilang ketika dalam beberapa Menit kemudian Laki-laki Tua itu memukul perut Pangeran Andrean Tivanius hingga Pangeran Andrean Tivanius merintih kesakitan, tepat pada saat Pangeran Andrean Tivanius merintih kesakitan dengan mulut terbuka karena mengaduh, dengan gerakan cepat Laki-laki Tua itu memasukkan sesuatu ke dalam mulut Pangeran Andrean Tivanius.
Beberapa Prajurit dan panglima yang melihat hal itu sangat terkejut dan langsung dengan gerakan sangat cepat ingin meringkus Laki-laki Tua yang sudah bersikap kurang ajaar pada Pangeran Andrean Tivanius.
Tapi sungguh mengherankan dengan tiba-tiba gerakan laki-laki tua itu sangat cepat bagaikan sebuah kilat, ketika para prajurit dan panglima kerajaan menyadari jika laki-laki tua itu memiliki niat buruk kepada Pangeran Andrean Tivanius dan hendak menangkapnya, laki-laki Tua itu sudah pergi dengan kecepatan tinggi bahkan terbangnya tidak terlihat oleh mata biasa.
"Araaaaggh, kurang ajar sekali laki-laki Tua itu, kemana perginya, Prajurit kejar dan cari laki-laki Tua tadi, "
mendengar perintah dari Panglima Besar dengan cepat para prajurit kerajaan bergegas mencari keberadaan dari laki-laki Tua tak sementara Pangeran Andrean tivanius yang jatuh tersungkur di tanah segera dibantu dan ditolong oleh beberapa orang prajurit serta Panglima yang ada di sekitarnya.
"Pangeran apa kau baik baik saja, "
Tanpa bicara Pangeran andrian Tivanius menganggukkan kepala apa yang terjadi dengan pangeran Andrean Tivanius juga terlihat oleh Ratu Agung Dewi Wardani, beliau sangat cemas dan langsung terbang melesat mendekati Putranya.
Begitu juga dengan Raja Agung Victor Antonius akan tetapi Raja Agung Victor Antonius masih bisa menahan diri sehingga dia hanya memandang dari kejauhan.
"Putraku Apa kau baik-baik saja, " Seru Ratu Agung Dewi Wardani dengan perasaan Cemas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Aerik_chan
Semoga putra mahkota baik-baik saja. kak aku kasih gift bunga ya biar tambah semangat
By your side, hadir untuk mendukung
2023-06-11
0