Suasana menegangkan kembali tercipta ketika Suara dari para penasehat kerajaan Istana mengumumkan jika Pelaksanaan Hukuman kepada Putra Mahkota kerajaan Vampir akan segera dimulai.
Sebuah tabuh besar telah di pukul kan, bunyi suaranya sangat keras dan menggema membuat siapapun yang mendengarkannya bergetar, beberapa hati mulai menampakan rasa cemas dan ketakutan yang dalam.
Suara Gema dari sebuah tabuh yang sudah dipukul dengan sangat keras membuat hati para Rakyat dan juga beberapa pembesar serta keluarga istana merasa sangat tegang Hukuman untuk Pengeran Andrean Tivanius akan segera dimulai.
"Raja bagaimana Nasib Putra kita Nanti? '
Wajah Ratu Agung Dewi Wardani berubah menjadi tegang dan raut wajahnya menampakkan sebuah kecemasan yang sangat dalam tidak mengherankan semua karena Ratu Agung Dewi Wardani adalah seorang ibu yang sangat menyayangi Putra Mahkota yaitu Pangeran Andrean Tivanius.
Ratu Agung Dewi Wardani berharap jika Pangeran Andrean tivanius kelak akan menjadi pemimpin dari kerajaan istana Vampir, sebagai pengganti dari ayahnya tapi ternyata takdir bicara lain di mana pangeran Andrian Tivanius melakukan suatu kesalahan yang mana hari ini dia harus mendapatkan hukumannya, satu hukuman yang sangat berat dan menegangkan di mana tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya terhadap diri dari pangeran Andrean Tivanius terlebih hukuman tentang dilemparkannya dengan Cermin Ajaib yang tidak akan pernah tahu akan jatuh dimana raga dan tubuh Pangeran Andrean Tivanius.
" Mohon semua Rakyat untuk memberi jalan pada Pangeran Andrean Tivanius jangan ada satupun yang menghalangi jalan nya dan silakan pembesar satu kerajaan penasehat Huangzi untuk membawa Pangeran Andrean Tivanius ke depan, kita akan bersama sama menyaksikan jalannya Hukuman pelemparan Pangeran Andrean Tivanius dengan Kaca Cermin Ajaib."
Suasana di alun-alun menjadi sangat berisik dan bising di mana semua Rakyat saling berbisik-bisik dan saling berbicara tentang jalannya pelaksanaan hukuman pelemparan pangeran Andrean Tivanius dengan kaca cermin Ajaib.
Ratu Agung Dewi Wardani Diam Terpaku dengan tatapan mata yang kosong menatap ke arah pangeran Andrean Tivanius yang kini mulai berjalan bersama dengan panglima dari pembesar kerajaan yaitu penasehat Huangzi.
Raja Agung Victor Antonius tak luput dari suatu perasaan yang sangat gundah dan galau di mana ada perasaan was-was takut kecewa dan juga penyesalan karena telah menetapkan suatu peraturan yang pada akhirnya menjerumuskan putranya ssendiri.
Bagaimanapun juga Pangeran Andrean Tivanius adalah Putra Mahkota satu-satunya dan dialah penerus Kerajaan Vampir yang diidam-idamkan dan diharapkan bisa meneruskan kepemimpinannya tapi yang terjadi justru Pangeran Andrean Tivanius harus mendapatkan hukuman yang pastinya akan meninggalkan kerajaan dan tidak tahu kapan kembalinya, bahkan juga tidak bisa mengetahui apakah hukuman itu masih bisa menyelamatkan Pangeran Andrean Tivanius atau hukuman itu adalah akhir dari kehidupan Pangeran Andrean Tivanius, seperti hukuman yang pernah dilakukan kepada penasehat kerajaan yang telah melakukan kesalahan di mana tidak tahu rimbanya dan kabar beritanya hingga Pada suatu hari menemukannya dalam keadaan sudah tak bernyawa dan itu pun hanya tercium dari aroma nya di mana jasadnya tidak bisa ditemukan Sampai sekarang.
Raja Agung Victor Antonius menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan sangat kasar Ingin rasanya Dia berlari dan pergi menggantikan hukuman yang akan diterima oleh Putra Mahkota, akan tetapi semua itu tidak bisa dia lakukan karena dia adalah seorang pimpinan Raja yang harus bersikap adil dan bijaksana serta memegang semua dari janji dan peraturannya.
Beberapa kali Ratu Agung Dewi Wardani menatap sendu kepada sang Raja berharap sang Raja akan melakukan tindakan dan memberikan suatu keajaiban kepada Putranya agar tidak mendapatkan hukuman yang sangat mengkhawatirkan dimana tidak akan ada satu orang pun yang mengetahui bagaimana keadaan selanjutnya atau apa yang akan menimpa dan terjadi kedepannya setelah hukuman itu diterima oleh pangeran Andrian Tivanius.
Seolah memahami tatapan dari Ratu Agung Dewi Wardani Raja Agung Victor Antonius menggelengkan kepalanya dengan lemah memberikan jawaban dari tatapan mata Ratu Agung Dewi Wardani, melihat sang Raja menggelengkan kepalanya Ratu Dewi Wardani meminjamkan kedua bola matanya kini dia duduk dalam keadaan berpasrah entah apa yang akan terjadi kepada putranya setelah Hukuman ini di terimanya.
"Mari Pangeran silahkan..!
Salah satu Penasehat Utama satu kerajaan mempersilahkan Pangeran Andrean titanius untuk maju ke depan ke tengah-tengah lapangan alun-alun untuk menerima hukuman yang akan segera dilaksanakan.
Dengan tenang dan tidak memiliki rasa takut sedikitpun Pangeran Andrean Tivanius berjalan menuju ke tengah lapangan.
Sebuah senyuman tersungging dari salah satu pengunjung yang menyaksikan Pangeran Andrean Tivanius sedang berjalan maju kedepan untuk menerima Hukuman.
"Akhirnya kau akan enyah juga Pangeran Sombong, beraninya kau membentak dan memarahiku serta menggaggu dan ikut campur dengan kesenanganku dan sekarang rasakan pembalasanku, Hahaha Pasti kau akan mati dan tidak akan bisa kembali ke kerajaan Ini, itulah hukuman bagi siapapun yang berani main-main denganku, "Gumam laki-laki itu dalam hati dengan bibir terus tersenyum.
"Kau sedang tersenyum, mengapa kau tersenyum Gosa, Apa kamu tidak merasa kasihan dan khawatir dengan Pangeran Mahkota, yang kali ini mendapatkan hukuman yang sangat berat Kenapa kamu justru senyum-senyum jangan-jangan kamu mengetahui sesuatu."
Gosa menatap sekilas pada laki-laki yang ada di sampingnya di mana dia juga sedang menunggu jalannya Hukuman yang akan di Terima Pangeran Mahkota.
" Lebih baik kamu diam saja tidak perlu berisik Jika kamu merasa kasihan selamatkan saja jika kamu bisa, "sinis Gosa kepada salah satu temannya yang ada di sampingnya sementara temannya mencebik kesal karena Gosa tidak memiliki perasaan kasian dan Iba sama sekali, meskipun temannya tidak tahu mengapa Gosa sangat tidak menyukai Pangeran Andrean Tivanius, sedangkan Pangeran Andrean Tivanius adalah seorang pangeran yang sangat berhati mulia dan selalu bersikap ramah pada siapapun Tapi entah mengapa Gosa terlihat sangat membenci Pangeran Andrean Tivanius, tidak mau berlarut-larut dan memikirkan sesuatu hal yang tidak dia mengerti laki-laki itu memilih berpindah tempat untuk melihat lebih dekat sementara Gosa tersenyum miring.
Di tengah lapangan Alun-alun Pangeran Andrean Tivanius yang berjalan semakin ketengah dan hampir sampai dan Naik keatas dimana lapangan Alun-alun bagaikan sebuah panggung.
Raja Victor Antonius sengaja membuat Alun-alun tempat untuk memberikan hukuman ataupun tempat untuk memberikan pengumuman sengaja dibuat dengan sedikit tinggi dan para prajurit dan Rakyat yang hadir mereka bisa melihat dari bawah.
"Bruugh...!
Tubuh Pangeran Andrean Tivanius tiba-tiba terjatuh setelah ada seseorang yang dengan sengaja mendorongnya.
Beberapa orang yang melihat hal itu berteriak dengan sangat histeris mereka semua memaki dan mencibir laki-laki tua yang dengan sengaja mendorong Pangeran Andrean Tivanius hinggap terjatuh, bahkan ada beberapa orang yang ingin menyeret dan memukul laki-laki tua yang berada di dekat Pangeran Andrean Tivanius dan ketika laki-laki tua itu hendak diseret Pangeran Andrean Tivanius melarang dan menghentikannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
anggita
👍👌.,
2023-08-02
0
Aerik_chan
yang terbaik saja buat putra mahkota...
By your side, hadir untuk mendukung
2023-06-11
0