Motivator

1 bulan kemudian.

Semenjak kejadian siang itu, kehidupan seorang Airin benar-benar tidak merasa tenang. Dia selalu di bayang-bayangi wajah tampan pemuda bernama Arjuna. Laki-laki itu telah mengambil alih hampir seluruh otak kecil seorang Airin. Prinsip yang selama ini dia pegang kuat seolah runtuh seketika.

Wanita berusia 33 tahun itu membutuhkan laki-laki juga ternyata, entah karena dia sudah terhipnotis dengan ketampanan Arjuna, atau karena dia telah jatuh cinta pada pandangan pertama? Tidak ada yang tahu pasti kecuali Tuhan Yang Maha Esa.

Dia yang saat ini sedang berkutat dengan pekerjaannya seketika mengusap wajahnya kasar karena tidak bisa berkonsentrasi sedikit pun. Arjuna, Arjuna, Arjuna, nama itu seolah terngiang-ngiang di telinga wanita berusia 33 tahun itu. Airin menoleh ke arah samping di mana helm berwarna putih terletak di atas meja, helm milik laki-laki bernama Arjuna, laki-laki yang pasti akan dia temui lagi entah kapan dia pun tidak tahu pasti.

Tok! Tok! Tok!

Ceklek!

Pintu ruangan pun ketuk dan di buka. Rosa masuk ke ruangan bosnya, Airin Saraswati. Dia berjalan lalu berdiri tepat di depan meja, siap untuk memberikan jadwal kerja hari ini.

"Maaf, bu. Saya hanya mau mengingatkan bahwa ibu akan menghadiri pertemuan dengan Mahasiswa, ibu akan menjadi motivator kepada para Mahasiswa sebagai salah satu pengusaha wanita sukses di kota ini," ujar Rosa.

"O iya aku lupa. Jam berapa jadwalnya?"

"Sekarang, bu?"

"Sekarang?"

Rosa menganggukkan kepalanya.

"Padahal aku lagi gak mood hari ini. Hmm ... Ya sudah, kita berangkat sekarang kalau begitu."

"Baik, bu."

* * *

Di kampus.

Suara tepuk tangan seketika menggema di seisi ruangan saat Airin masuk ke dalam ruangan tersebut. Dia berdiri di antara lebih dari 100 orang mahasiswa di sebuah universitas negeri. Seluruh mata nampak tertuju kepadanya, tapi wanita berparas cantik itu tidak merasa gugup sama sekali.

Dia pun mulai memperkenalkan diri, dan berbicara dengan penuh percaya diri. Airin Saraswati adalah salah satu pengusaha perempuan sukses di negara itu. Dia berhasil menjalankan perusahaan besar milik sang kakek hingga perusahaan itu berkembang dan terkenal bukan hanya di dalam tapi juga di luar negri. Selain itu, wanita itu juga terkenal dengan kecantikannya yang luar biasa. Meskipun begitu, wanita berambut panjang itu masih melajang sampai sekarang.

Sesi tanya jawab pun di buka. Airin memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya. Salah satu mahasiswa pun mengangkat tangan. Airin mempersilahkannya untuk bertanya.

"Selamat siang, bu Airin. Saya mau bertanya, Anda cantik, sukses, saya yakin banyak laki-laki yang mau sama Anda. Kenapa sampai sekarang Anda masih melajang? Padahal usia Anda sudah cukup untuk menikah."

Airin seketika tersenyum kecil. Kenapa pertanyaan seperti itu selalu dia terima dimanapun? Ada rasa kesal yang kini terselip di dalam lubuk hati seorang Airin, tapi dia pun mencoba untuk bersikap tenang.

"Hmm! Pertanyaan yang melenceng dari pembahasan kita hari ini sebenarnya, tapi karena kamu sudah memberanikan diri untuk bertanya, maka saya akan tetap menjawabnya. Siapa sih yang tidak mau menikah? Semua orang pasti ingin sekali yang namanya menikah, tapi sampai saat ini saya masih belum menemukan laki-laki yang cocok untuk saya," jawab Airin tersenyum dipaksakan.

"Seperti apa type laki-laki ideal Anda, bu?" mahasiswa lain bertanya.

"Seperti apa ya?"

Airin seketika memejamkan kedua matanya. Membayangkan sosok Arjuna, pemuda yang telah berhasil mengusik ketenangan hidupnya akhir-akhir ini. Wajah tampannya, senyum manisnya juga tinggi tubuhnya yang ideal.

"Laki-laki idaman saya tidak perlu kaya, karena saya sudah punya banyak uang. Jika saya bertemu dengan laki-laki ini, dia hanya perlu mencintai saya dan menjadi suami yang baik untuk saya," jawab Airin seketika membuka kedua matanya.

Bola mata Airin seketika membulat sempurna. Laki-laki yang baru saja dia bayangkan kini berada di antara barisan mahasiswa di depan sana. Arjuna duduk di kursi paling belakang. Pemuda itu menatap ke arahnya bahkan melemparkan senyuman manis membuat jantung wanita itu seketika berdetak kencang.

"Arjuna?" gumamnya lirih.

Dia pun kembali memejamkan kedua matanya untuk beberapa saat, dan berharap bahwa semua itu hanya sebuah imajinasinya saja, tapi ketika dia kembali membuka kedua matanya, pemuda itu masih berada di sana bahkan mengangkat tangannya ke udara hendak melayangkan pertanyaan kepadanya?

"Boleh saya bertanya ibu Airin yang terhormat?" tanya Arjuna.

Ternyata apa yang dia lihat bukanlah khayalan semata tapi nyata. Pemuda itu benar-benar berada di depan sana. Airin menatap dengan seksama wajah tampan seorang Arjuna.

'Itu benar-benar kamu, Arjuna,' batin Airin merasa tidak percaya.

BERSAMBUNG

...****************...

PROMOSI NOVEL

Terpopuler

Comments

Rusliadi Rusli

Rusliadi Rusli

😁😁😁😁😁

2023-05-26

0

Asiah Erap

Asiah Erap

Airin ❤️ Arjuna, semangat thor tulis ceritanya

2023-05-22

0

Eni pua

Eni pua

satu mawar untuk kaka🥰

2023-05-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!