Berbunga-bunga

"Ke kantor?" tanya Arjun yang sebenarnya juga merasa gugup.

"Iya, helm kamu ada di kantor aku. Kamu bisa mengikuti mobilku dari belakang," jawab Airin tersenyum kecil.

"Hmm! Baiklah, sebenarnya saya sudah mengikhlaskan helm itu, karena saya juga sudah membeli yang baru, tapi kalau ibu maksa, saya akan ikut ibu ke kantor."

Airin tersenyum senang.

"Kita ke sana sekarang?" tanyanya kemudian.

"Oke!"

Keduanya pun berjalan secara beriringan. Airin benar-benar merasa salah tingkah. Dia hanya tersenyum tanpa mengatakan sepatah katapun sampai mereka tiba di parkiran.

"Lho, mobil aku mana?" tanya Airin, mobil miliknya yang semula terparkir di sana kini telah lenyap bak di telan bumi.

"Hah? Maksud ibu?"

"Sepertinya sekretarisku sengaja pulang duluan, dasar gak sopan. Masa bosnya di tinggal sendiri?" celetuk Airin mendengus kesal.

"Kalau ibu tidak merasa keberatan, ibu boleh menumpang motor saya. Kali ini gratis ko," tawar Arjuna kemudian.

"Boleh?"

"Tentu saja boleh. Suatu kehormatan bisa membonceng wanita hebat seperti ibu, hehehehe!" Arjuna tersenyum cengengesan.

"Hmm! Kamu bisa aja. Ya udah, aku naik motor kamu saja kalau begitu."

'Untung aku gak pake dress, bisa brabe nanti naik motornya,' batin Airin, menatap pakaian yang dia kenakan, dimana dia memakai celana bahan berwarna putih, lengkap dengan atasan dengan warna yang senada.

"Kita berangkat sekarang?" tanya Arjuna menatap wajah cantik seorang Airin.

"Boleh," jawabnya balas tersenyum manis.

Diperjalanan.

Airin meletakkan kedua tangannya di kedua sisi pinggang Arjuna. Sebenarnya ingin sekali dia melingkarkan kedua tangannya di perut laki-laki itu seperti dalam adegan sinetron yang pernah dia lihat bersama sang kakek. Namun, dirinya terlalu canggung untuk melakukan hal itu. Sampai akhirnya, laki-laki itu tiba-tiba saja menambah kecepatan motor Kawasaki yang dikendarainya, membuat Airin refleks melingkarkan kedua tangannya di perut Arjuna kini.

'Astaga, ko rasanya menyenangkan sekali bisa berkendara naik motor seperti ini? Persis seperti di sinetron-sinetron itu lho,' batin Airin tersenyum senang.

"Maaf kalau ibu merasa terkejut," ucap Arjuna suaranya terdengar samar-samar.

"Gak apa-apa ko, lebih cepat sampai di sana lebih baik," teriak Airin, suaranya seketika tersapu angin.

Motor pun melaju kencang memecah jalanan dengan kecepatan tinggi. Tanpa sadar, wanita itu kian erat memeluk tubuh kekar Arjuna. Dia bahkan tidak berhenti tersenyum merasa berbunga-bunga. Sampai akhirnya, motor tersebut tiba di tempat tujuan. Motor pun mulai melipir lalu berhenti tepat di depan gedung pencakar langit dimana perusahaan Airin berada.

Ckiiiit!

Motor berhenti tepat di depan gedung. Airin turun dari atas motor dengan kaki lemas. Ternyata dia masih belum terbiasa menaiki sepeda motor apalagi dengan kecepatan tinggi.

"Ini kantor aku, Juna. Kita masuk," ucap Airin, tidak lupa melepaskan helm dari kepalanya.

"Hmm! Bagaimana kalau saya tunggu di sini saja?" tanya Arjuna, merasa sungkan untuk masuk ke dalam sana, apalagi bersama Direktur dari perusahaan tersebut.

"Lho, kamu udah jauh-jauh datang kemari masa gak masuk? Gak usah malu, santai saja."

Arjuna nampak diam sejenak. Dirinya merasa tidak percaya diri harus berjalan bersama wanita bernama Airin Saraswati yang memiliki karisma yang luar biasa. Apalagi di depan karyawan di dalam sana. Namun, dia pun merasa tidak enak jika harus menolak ajakan wanita itu.

"Ko bengong?" tanya Airin seketika membuyarkan lamunan panjang seorang Arjuna.

"Eu ... Baiklah, saya akan ikut masuk ke dalam," jawab Arjuna akhirnya.

"Nah gitu dong."

Keduanya pun berjalan secara beriringan memasuki kantor tersebut. Karyawan yang berada di sana nampak menatap wajah pemuda itu merasa kagum dengan ketampanan Arjuna yang begitu menyilaukan mata. Mereka pun menyapa ramah bos mereka saat Airin melintas dihadapannya. Pemuda bernama Arjuna benar-benar rendah diri, aura yang terpancar dari wajah Airin benar-benar luar biasa.

Wanita ini benar-benar penuh karisma. Pantas saja sampai sekarang dia masih melajang. Laki-laki mana yang berani mendekati wanita seperti Airin Saraswati, seorang pengusaha wanita yang sukses juga terkenal di seantero negeri.

"Nah ini ruangan saya, silahkan masuk," pinta Airin sesaat setelah mereka sampai di depan ruangan Direktur.

"Bu, di dalam ada--" Rosa yang sedang duduk di kursi sekertaris hendak mengatakan sesuatu, tapi diabaikan begitu saja oleh bosnya itu.

Ceklek!

Pintu ruangan pun di buka lebar. Keduanya masuk ke dalam ruangan tersebut. Airin seketika membulatkan bola matanya saat mendapati sang kakek sedang duduk di kursi kebesarannya.

"Kakek?" sapa Airin berdiri secara berdampingan bersama Arjuna.

"Dari mana saja kamu, Airin. Kakek nungguin kamu dari tadi lho?" tanya sang kakek menatap wajah pemuda yang saat ini berdiri bersama cucu kesayangannya.

"Aku yakin Rosa sudah memberitahu kakek kalau aku habis jadi motivator di kampus," jawab Airin santai.

"Siapa pemuda ini?"

"Oh dia ... Eu ... Kenalin, kek. Dia pacar aku, calon suami aku," jawab Airin membuat Arjuna seketika merasa tersentak.

BERSAMBUNG

...****************...

Terpopuler

Comments

Rusliadi Rusli

Rusliadi Rusli

wkkwkkwkk

2023-05-26

1

Asiah Erap

Asiah Erap

Semangat Airin 🤣🤣🤣

2023-05-22

1

🅑🅐🅑🅨 𝓖𝓮𝓶𝓸𝔂♥

🅑🅐🅑🅨 𝓖𝓮𝓶𝓸𝔂♥

mampir kak😍😍

2023-05-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!