Arjuna

"Apa?" Pengendara motor tersebut seketika merasa terkejut.

Dia pun membuka helm yang semula menutup kepala juga wajahnya. Airin yang semula tersenyum cengengesan pun kini membuka mulutnya lebar-lebar. Ternyata, dia adalah pemuda yang sangat tampan. Wajahnya nampak putih mulus layaknya oppa korea. Rambutnya yang tidak terlalu gondrong sedikit berantakan lengkap dengan alisnya yang tebal.

Dia pun seketika turun dari atas motor. Tingginya yang semampai semakin membuat penampilan laki-laki ini kian sempurna di mata Airin Saraswati. Untuk beberapa saat, wanita itu hanya menatap wajah tampan sang pemuda benar-benar merasa terkesima.

"Mbak? Malah bengong lagi. Jangan liatin saya kayak gitu, sekarang mana bayaran saya?" tanya pemuda tersebut.

"Kamu tampan sekali," decak Airin entah sadar atau tidak dia mengatakan hal itu.

"Hah?"

"Eu ... Kamu bilang apa tadi?" Airin balik bertanya saat kesadarannya sudah sepenuhnya pulih. Dia pun memalingkan wajahnya merasa malu.

"Bayaran saya mana? Katanya Mbak mau membayar saya 500ribu."

"Oh iya, aku lupa. Tas aku ketinggalan di mobil."

"Alasan, Mbak sengaja 'kan mau membohongi saya? Menghentikan motor saya terus meminta saya untuk mengantarkan Mbak ke sini, karena sebenarnya Mbak gak punya uang 'kan!"

Airin seketika merasa terkejut. Tidak punya uang? Perkataan itu membuat seorang Airin merasa terhina. Sebagai Direktur dari perusahaan besar, tentu saja dirinya memiliki uang yang tidak terhitung jumlahnya bahkan tidak akan habis 7 turunan.

"Sembarangan kamu kalau ngomong. Enak aja bilang aku gak punya uang. Kamu tahu siapa aku, hah?" ketus Airin merasa murka.

"Tidak, saya tidak tahu siapa anda Mbak. Yang saya tahu, anda telah membohongi saya."

"Membohongi apa?"

"Mbak bilang akan membayar saya 500rbu, tapi apa? Uang aja anda gak punya!"

"Gak punya uang? Hahahaha! Semakin ngawur saja ucapan kamu anak muda. Aku punya banyak uang kalau kamu ingin tau, aku bahkan bisa membeli motor butut kamu berserta pemiliknya juga kalau aku mau."

"Sudah jangan sombong. Motor saya ini mahal, mana mungkin orang seperti anda bisa membeli motor saya. Uang aja anda gak punya."

"Astaga, anak muda ini! Aku gak suka ya di panggil Mbak! Emangnya aku pembantunya kamu apa dipanggil Mbak segala! Aku akan bayar uang 500ribu itu. Kamu gak usah khawatir, cakep-cakep ko gak sabaran!" ketus Airin menatap sinis wajah pemuda tersebut.

"Ibu Airin? Astaga, kenapa anda baru datang? Mobil anda mana?" tiba-tiba terdengar suara Rosa. Sekretarisnya itu keluar dari dalam Restoran dan segera menghampiri bosnya.

"Untung kamu datang lebih dulu. Cepat berikan uang 500 ribu kepada pemuda ini!" pinta Airin.

"500 ribu? Untuk apa, bu?"

"Buat bayar ojek. Mobil saya mogok."

"Mahal banget bayar ojek sampe 500ribu?"

"Udah jangan banyak omong, cepat berikan saja."

"Ba-baik, bu."

Rosa segera memberikan sejumlah uang tersebut kepada laki-laki tampan yang masih belum diketahui namanya itu. Untuk beberapa saat, Rosa nampak terkesima dengan ketampanan pemuda itu, tapi dia berusaha untuk mengendalikan diri dan segera memalingkan wajahnya.

"Nah gitu dong. 'Kan jadi enak kalau kayak gini. Uangnya saya terima, Mbak."

"Mbak lagi, jangan panggil aku dengan sebutan Mbak!" protes Airin.

"Ya udah, ibu. Terima kasih, bu, saya pamit," ujarnya lalu kembali menaiki motor miliknya dan hendak pergi.

"Tunggu!" Cegah Airin menahan kepergian pemuda tersebut.

"Apa lagi, Mbak? Maksud saya, bu."

"Siapa nama kamu?"

"Nama saya Arjuna, semoga kita bisa bertemu lagi, bu cantik," jawab Arjuna, seketika itu juga, motornya pun melesat kencang meninggalkan area Restoran.

"Arjuna? Nama yang cocok, kamu benar-benar tampan, Arjuna," gumam Airin menatap motor tersebut sampai benar-benar hilang di telan padatnya pengendara di jalanan.

"Bu Airin? Anda baik-baik saja?" tanya Rosa menatap wajah bosnya dengan tatapan heran.

"Tentu saja saya baik-baik saja, Rosa. Kita masuk sekarang," jawab Airin hendak masuk ke dalam Restoran.

"Tunggu, bu."

"Apa lagi? Sudah telat ini."

"Anu, bu. Itu ... Helmnya di buka dulu, hehehehe!"

Airin seketika memegang kepalanya sendiri dimana helm berwarna putih masih bertengger di atas sana. Dia pun tertawa ringan seraya membuka helm milik pemuda bernama Arjuna.

"Hahahaha! Sepertinya kita akan bertemu lagi, Juna," gumamnya kemudian.

BERSAMBUNG

...****************...

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MMG AKN BERTEMU LAGI, KRN ARJUNA AKN JDI JODOH BRONDONG LO😘😘😘😘😘😘

2023-06-09

0

Rusliadi Rusli

Rusliadi Rusli

wkwkwk

2023-05-26

0

Asiah Erap

Asiah Erap

Airin n Arjuna memang ditakdirkan berjodoh😍

2023-05-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!