Bab. 4. Mencari Tau

Devira berjalan mendekati pemuda yang baru saja datang bersama teman-temannya yang lain. Mereka seolah-olah penguasa di sekolah itu.

Dengan kesombongannya pemuda itu duduk ditempat yang sudah disiapkan oleh temannya. Hal itu tak luput dari pandangan Devira.

"Devan ! lihatlah apa yang cupu ini lakukan terhadap ku." ucap gadis arogan itu dengan wajah yang memelas.

"Benar lihatlah kami juga menjadi sasaran si cupu itu." ucap teman-temannya gadis itu.

Devira hanya diam sambil menyilangkan tangannya di dada. Dan tanpa mereka ketahui Devira memperhatikan satu persatu dari semua siswa dan siswi yang ada di kantin tersebut.

"Silakan kalian lanjutkan ! aku ingin melihat siapa diantara kalian yang akan menjadi pemenangnya." ucap Devan tanpa perduli dengan para gadis yang sedang meminta perhatiannya itu.

"Devan, apakah kau tega melihat aku dipermainkan oleh si cupu itu ?." ucap Melani sambil merajuk.

Devan tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh Melani. Ia fokus dengan gadis yang berdiri dengan tenang dihadapannya itu.

Ia tidak bisa melihat secara langsung siapa sebenarnya gadis itu, karena terhalang oleh Melani dan juga teman-temannya yang lain.

Devi tidak memperdulikan drama yang Melani perankan. Ia hanya muak melihat wajah-wajah mereka yang seolah-olah tak melihat apapun yang terjadi.

"Apakah selama ini Devi diperlukan seperti ini ? jika itu yang terjadi aku akan membalasnya dengan berkali-kali lipat." batin Devira.

Ia segera pergi meninggalkan tempat tersebut. Ia tidak perduli dengan orang-orang yang tak penting seperti mereka.

Ia hanya ingin menghubungi seseorang, untuk mendapatkan informasi tentang Devi. Orang kepercayaannya yang telah ia tugaskan untuk menyelidiki bagaimana Devi diperlakukan selama ini oleh teman-temannya.

Namun langkah kakinya dihentikan oleh Devan. Dengan cepat Devan menarik tangan Devira sehingga ia terjatuh tepat dipangkuan Devan.

Keduanya saling menatap, hal itu membuat Melani kebakaran jenggot. Dengan arogan Melani menarik tangan Devira agar ia segera bangkit dari pangkuan Devan.

"Kau !." ucap Devan saat menyadari bahwa gadis itu adalah gadis yang sama yang ia temui di bandara waktu itu.

"Ingat urusan kita belum selesai." ucap Devira sambil menunjuk ke arah Melani.

Melani tak berani menatap wajah Devira. Ia seperti ayam yang terjebur didalam got. Tak bisa melakukan apapun hanya bisa menunggu pertolongan dari orang yang berbaik hati.

Sementara Devan bangkit menatap kepergian Divira dengan tersenyum. Ia seperti menemukan sesuatu yang selama ini ia cari.

"Cari tau siapa gadis itu." ucap Devan memberi perintah kepada seseorang dari ponselnya.

"Kau ingin tau siapa gadis itu ? biar aku beritahu. Dia adalah Devi gadis cupu yang sering menjadi permainan kami."

"Bahkan bukan hanya kami tetapi mereka teman-teman mu juga sering melakukan hal yang sama."

"Hanya saja entah apa yang terjadi hari ini, mengapa ia bisa berubah seperti itu, sangat menakutkan." jelas Melani.

Devan menatap kearah teman-temannya, meminta penjelasan dari mereka semua.

"Devan kami bisa menjelaskan semuanya. Ini tidak seperti yang kau duga. Kami hanya, ... ." ucapan itu terhenti saat tangan Devan terangkat ke atas.

Setelah itu ia pergi meninggalkan kantin sekolah itu. Tanpa mau di ikuti oleh teman-temannya yang lain. Ia sangat kecewa dengan sikap teman-temannya yang telah berlaku semena-mena terhadap gadis itu.

"Mengapa aku sangat kecewa melihat kebencian Dimata indah itu. Sebenarnya apa yang terjadi, mengapa kebencian itu terlihat sangat mengerikan." batin Devan.

Devan segera keluar dari Sekolah itu, dengan kecepatan tinggi ia melajukan mobil sportnya membelah keramaian jalan raya.

Hal itu tak luput dari perhatian Devira, ia tersenyum melihat hal itu.

"Ini baru lawan yang seimbang. Jika ia pelaku pembunuh itu, maka aku tidak akan segan-segan lagi."

"Devi, sabarlah sebentar lagi. Aku akan membalas mereka semua dengan cara yang lebih menyedihkan dan sangat menyakitkan."

"Agar mereka tidak bisa lupa seumur hidupnya. Dan mereka akan berfikir seribu kali saat akan melakukan hal bodoh itu lagi." batin Devira.

Ia kemudian memakai kacamata hitamnya, dan keluar dari sekolah dengan menggunakan taksi online yang sudah ia pesan sebelumnya.

Sementara Arin melihat semua yang terjadi dari balik dinding kelas, dimana tidak ada yang mengetahui akan hal itu.

Sedangkan Melani dan yang lainnya tak habis pikir dengan perubahan sifat Devi. Bagaimana mungkin si cupu yang setiap hari mereka jadikan mainan kini bisa memberikan serangan balik yang lebih mengerikan.

"Apa yang terjadi ? Mengapa si cupu itu bisa berubah seratus delapan puluh derajat seperti itu. Bukankah terakhir kali ia sudah berjanji tidak akan pernah muncul lagi di sekolah ini."

"Apakah kau sudah memberi pelajaran kepada gadis cupu itu ?." tanya Melani kepada teman-temannya.

"Sudah, kami sudah melakukan seperti apa yang kau perintahkan waktu itu." jawab teman-teman Melani.

Kemudian mereka segera pergi meninggalkan kantin sekolah dan menuju ke basecamp tempat mereka berkumpul selama ini.

Setelah sampai, Melani melemparkan barang-barang yang ada diatas mejanya. Ia berteriak frustasi, karena lagi-lagi Devan mengabaikannya.

"Devan ! apa kurangnya aku ini ? mengapa kau masih saja mengabaikan aku. Aku telah menyingkirkan semua wanita yang ada disamping mu."

"Tetapi tetap saja kau tidak pernah melihat ku ada. Devan !. Ah !." teriak Melani.

Ia kemudian menangis sambil menyembunyikan wajahnya diantara kedua kakinya. Ia benar-benar frustasi sekali.

Teman-teman yang lain hanya bisa menghela nafas panjang. Karena mereka telah berusaha sebaik-baiknya namun tetap saja Devan tak pernah perduli dengan Melani.

Devan lebih asik dengan dunianya sendiri. Entah apa kekurangan Melani sehingga membuat Devan enggan walaupun hanya sekedar melihat Melani.

Sementara Devira, kini sudah sampai di sebuah rumah mewah. Ia segera disambut oleh beberapa orang. Dan ia segera masuk ke rumah tersebut.

Devira kini tengah duduk sambil melihat sebuah video yang berhasil diretas oleh orang-orang kepercayaannya dari rekaman cctv disekolah.

Devira mengepalkan tangannya melihat bagaimana anak-anak sekolah itu memperlakukan Devi saudara kembarnya itu.

Seperti sebuah adegan di zaman penjajahan. Dimana Devi sebagai bangsa yang terjajah. Devi seperti kerbau yang di cucuk hidungnya.

Yang selalu melakukan apapun yang mereka perintahkan. Tanpa bisa menolak apa lagi membela dirinya.

"Cari tau siapa Devan dan juga Melani. Aku ingin kau segera memberikan informasi itu secepatnya. Dan jangan pernah muncul secara terang-terangan dihadapan ku."

"Aku ingin membalas dendam atas perbuatan mereka sebagai Devi, gadis cupu yang selalu mereka permainkan dan mereka hina itu."

"Mereka harus menanggung seribu kali lipat atas apa yang telah mereka perbuat terhadap Devi." ucap Devira.

Terpopuler

Comments

X'tine

X'tine

mantap thor, jadi panas hati baca org yg kena bully... tapi tidak bisa melawan 😒 turut berduka ya devira

2023-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Surprise
2 Bab. 2. Ingin tinggal
3 Bab. 3. Kantin sekolah
4 Bab. 4. Mencari Tau
5 Bab. 5. Janji Devira
6 Bab. 6. Kerugian Devan.
7 Bab. 7. Tekad Devira
8 Bab. 8. Rumah Sakit
9 Bab. 9. Kondisi Melani
10 Bab. 10. Pembelaan Devan
11 Bab. 11. Jalan Bahagia
12 Bab. 12. Persiapan
13 Bab. 13. Balap Motor
14 Bab. 14. Kehangatan
15 Bab. 15. Pemilik SMA Persada
16 Bab. 16. Siapa Dia ?
17 Bab. 17. Siapa pembunuh Devi ?
18 Bab. 18. Ruang kosong
19 Bab. 19. Menghilangkan bukti
20 Bab. 20. Mengadu
21 Bab. 21. Rencana penyerangan
22 Bab. 22. Penyerangan
23 Bab. 23. Kehancuran
24 Bab. 24. Orang Misterius
25 Bab. 25. Tambah Darah
26 Bab. 26. Persembunyian
27 Bab. 27. Di kepung polisi
28 Bab. 28. Penginapan
29 Bab. 29. Mencari pertolongan
30 Bab. 30. Meminta bantuan Devan
31 Bab. 31. Kakak kandung
32 Bab. 32. Bunga Melati
33 Bab. 33. Mencari pelaku
34 Bab. 34. Pengakuan
35 Bab. 35. Rencana
36 Bab. 36. Curi-Ciri pandang
37 Bab. 37. Hukuman dari guru
38 Bab. 38. Di serang musuh
39 Bab. 39. Kekalahan
40 Bab. 40. Kehilangan
41 Bab. 41. Mencari jawaban
42 Bab. 42. Siapa Devi
43 Bab. 43. Hukuman Melani
44 Bab. 44. Batu Nisan
45 Bab. 45. Istirahat
46 Bab. 46. Mencoba kabur
47 Bab. 47. Kampung halaman
48 Bab. 48. Tetap tinggal
49 Bab. 49. Menepati janji
50 Bab. 50. Lawan yang tangguh
51 Bab. 51. Pertemuan
52 Bab 52. Mengobati
53 Bab. 53. Devira Luar Biasa
54 Bab. 54. Kampung P
55 Bab. 55. Adegan Panas
56 Bab. 56. Pengakuan
57 Bab. 57. Tangan untuk Devi
58 Bab. 58. Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab. 1. Surprise
2
Bab. 2. Ingin tinggal
3
Bab. 3. Kantin sekolah
4
Bab. 4. Mencari Tau
5
Bab. 5. Janji Devira
6
Bab. 6. Kerugian Devan.
7
Bab. 7. Tekad Devira
8
Bab. 8. Rumah Sakit
9
Bab. 9. Kondisi Melani
10
Bab. 10. Pembelaan Devan
11
Bab. 11. Jalan Bahagia
12
Bab. 12. Persiapan
13
Bab. 13. Balap Motor
14
Bab. 14. Kehangatan
15
Bab. 15. Pemilik SMA Persada
16
Bab. 16. Siapa Dia ?
17
Bab. 17. Siapa pembunuh Devi ?
18
Bab. 18. Ruang kosong
19
Bab. 19. Menghilangkan bukti
20
Bab. 20. Mengadu
21
Bab. 21. Rencana penyerangan
22
Bab. 22. Penyerangan
23
Bab. 23. Kehancuran
24
Bab. 24. Orang Misterius
25
Bab. 25. Tambah Darah
26
Bab. 26. Persembunyian
27
Bab. 27. Di kepung polisi
28
Bab. 28. Penginapan
29
Bab. 29. Mencari pertolongan
30
Bab. 30. Meminta bantuan Devan
31
Bab. 31. Kakak kandung
32
Bab. 32. Bunga Melati
33
Bab. 33. Mencari pelaku
34
Bab. 34. Pengakuan
35
Bab. 35. Rencana
36
Bab. 36. Curi-Ciri pandang
37
Bab. 37. Hukuman dari guru
38
Bab. 38. Di serang musuh
39
Bab. 39. Kekalahan
40
Bab. 40. Kehilangan
41
Bab. 41. Mencari jawaban
42
Bab. 42. Siapa Devi
43
Bab. 43. Hukuman Melani
44
Bab. 44. Batu Nisan
45
Bab. 45. Istirahat
46
Bab. 46. Mencoba kabur
47
Bab. 47. Kampung halaman
48
Bab. 48. Tetap tinggal
49
Bab. 49. Menepati janji
50
Bab. 50. Lawan yang tangguh
51
Bab. 51. Pertemuan
52
Bab 52. Mengobati
53
Bab. 53. Devira Luar Biasa
54
Bab. 54. Kampung P
55
Bab. 55. Adegan Panas
56
Bab. 56. Pengakuan
57
Bab. 57. Tangan untuk Devi
58
Bab. 58. Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!