Ospek 4

Acara Ospek hari pertama akhirnya selesai, dan masih dua hari lagi untuk menyelesaikan kegiatan Ospek sebelum masuk pada kegiatan belajar mengajar kampus.

Di Hari pertama menjadi hari yang melelahkan bagi Azzalia, karena dia harus menghadapi beberapa masalah, bahkan sampai dia ketiduran karena semalaman dia begadang mengerjakan projek dari Om nya di Semarang. Belum lagi dengan masalah perutnya yang lapar karena dia tidak membawa bekal, namun untungnya ada teman baru yang mengajaknya makan bersama, sehingga perutnya terselamatkan dari asam lambung yang pasti akan naik ketika dia telat makan.

Azzalia adalah seorang anak yang aktif dan energik, dia juga kreatif, sehingga Zio merekrutnya menjadi salah satu tim kreatif di perusahaan mebelnya. Selain menjadi dosen, Zio juga mengurus perusahaan peninggalan papanya di bidang Mebel. Saat melihat kemampuan Azzalia dalam menggambar, dan mendesain barang, Zio tertarik dengan karya-karya keponakannya, sehingga Azzalia diminta untuk mengerjakan projek jika ada pesanan mebel dari luar negeri.

Sore itu, Azzalia sudah menampakkan wajah lelahnya, karena kurang tidur dan aktivitas seharian ini yang menguras tenaga dan fikirannya. Azzalia melangkahkan kakinya gontai meninggalkan gedung fakultas dakwah dan komunikasi menuju gedung fakultas kedokteran yang tak jauh dari sana.

"Hai Za." sapa Nadia dengan motor Scoopy putih nya.

"Eh, Nadia."

"Naik apa kamu Za? Kok jalan kaki? Aku bonceng mau?" tawar Nadia yang memang baik hati.

"Engga Nad, ga usah. Gue naik mobil, cuma mobil gue diparkir di baseman gedung fakultas kedokteran." kata Azzalia.

"Oh...kirain jalan. Ya udah ya Za, aku duluan." kata Nadia.

"Ya Nad, hati-hati ya." kata Azzalia.

"Okey."

Azzalia kembali melangkahkan kakinya sampai di baseman gedung fakultas kedokteran. Azzalia bingung, mencari keberadaan mobilnya. Karena di sana masih berjajar banyak mobil yang masih rapi terparkir.

"Sepertinya Ospek nya fakultas kedokteran belum usai ya? Sampe masih banyak gini mobilnya." batin Azzalia.

Azzaliapun memencet tombol kunci otomatis pada kunci mobilnya.

Tut tut

Terdengar suara mobil yang terbuka kuncinya, dan menyala lampunya, sudah pasti itu miliknya. Sehingga Azzalia bisa mendapati mobilnya di ujung baseman. Azzaliapun berjalan tergesa menuju mobil brio hitamnya, hingga tak disadarinya bahwa dia kurang berhati-hati

Bugh

Tubuh Azzalia terhuyung ke belakang karena dia menabrak seorang laki-laki berbadan tinggi dan cukup besar. Namun, dengan sekejap, jantungnya berdegup begitu kencang, saat tubuhnya tak jadi terjatuh ke lantai, karena sebuah tangan kekar telah berhasil menangkap tubuhnya. Manik keduanya bertemu.

"Azzalia?" gumam laki-laki itu, dan seketika menarik tangan Azzalia untuk berdiri.

"Aziz?" gumam Azzalia yang masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sosok seorang laki-laki culun beberapa tahun lalu, kini berubah menjadi pria tampan, dengan kacamata yang masih bersarang di kedua matanya.

"Apa kabar kamu?" tanya Aziz.

"Eh, ba-baik Ziz." jawab Azzalia yang masih tak percaya.

Aziz tersenyum melihat sahabatnya yang kini telah berhijab.

"Cantik juga kamu pake jilbab. Kenapa ga dari dulu aja pake jilbab?" tanya Aziz.

"Heleh, sejak kapan lo pinter ngegombal?" tanya Azzalia.

"Hahaha, sejak jauh dari kamu." jawab Aziz.

"Idih, lebai lo." kilah Azzalia.

"Eh, kamu ngapain di sini?" tanya Aziz.

"Berdiri." jawab Azzalia.

"Iya, gue ngerti kamu berdiri. Ah susah ngomong sama kamu, dari dulu begitu terus." keluh Aziz sambil berjalan pergi meninggalkan Azzalia.

"Eh, elo mau kemana?" tanya Azzalia.

"Pulang lah."

"Ye, gitu aja ngambek." ejek Azzalia.

"Lagian ditanya serius, kenapa jawabnya nyebelin?" kata Aziz.

"Santai aja kali Ziz. Yang jelas gue ke sini mau ambil mobil gue tuh, yang diparkirin di pojokan itu." kata Azzalia menunjuk sebuah mobil brio berwarna hitam.

"Oh...itu...mobil hadiah ultah dari oma kan?" tanya Aziz yang masih ingat betul saat Azzalia masuk SMA. Sedangkan kala itu, Aziz pas berkunjung ke rumah bu Suyamti bersama papa mamanya.

"Yup."

"Awet bener." komentar Aziz.

"Iya Lah. Gue gitu loh." kata Azzalia menyombongkan dirinya.

"Eh, btw, kenapa mobil mu ada di sini? Kamu kuliah di fakuktas kedokteran juga?" tanya Aziz heran.

"Ha? Elo ngejek gue?" tanya Azzalia.

"Ngejek gimana? Aku cuma nanya. Kalau bukan kuliah di kedokteran, kenapa mobilmu ada disitu?" tanya Aziz.

"Diparkirin sama kakak senior gue, katanya di gedung fakultas dakom penuh, jadinya di parkirin sini." jawab Azzalia.

"Oh, gitu? Soalnya, ga mungkin deh seorang Azzalia kuliah kedokteran. Hahaha." ejek Aziz.

"Hem... dasar lo ya...sukanya gitu deh." kata Azzalia sambil menumpuk pundak Aziz dengan capingnya.

"Hahaha, dah ah, aku buru-buru. Lain waktu di sambung lagi ya." kata Aziz yang sudah siap masuk ke dalam mobil Ayla putihnya.

"Oh, okey. Good luck. Ati-ati lo, ga usah ngebut." pesan Azzalia.

Aziz hanya mengacungkan jempolnya lalu segera pergi dari parkiran mobil. Sedangkan Azzalia melanjutkan langkahnya menuju mobilnya.

💕💕💕

Di sebuah rumah makan ayam kampung kremes, seorang laki-laki tampak melamun sambil mengelap meja bekas pelanggan makan.

Sebuah bayangan dua tahun lalu, saat dia masih di Semarang, tinggal bersama kedua orangtuanya, tepat malam itu, Dia mabuk berat dan nekad mengendarai motor V-Xion nya, hingga tak mampu mengendalikan motornya, diapun menabrak trotoar dan kepalanya berdarah. Namun dia masih ingat betul malam itu, ada seorang gadis telah menolongnya, bahkan dia muntah mengenai baju gadis itu. Gadis itu tetap membawanya ke sebuah mobil, dan ternyata dia dibawa ke Klinik. Seingatnya, dia sadar dari pingsannya, saat dia merasakan seluruh tubuhnya terasa sakit, dan dia melihat seorang gadis tertidur lelap disampingnya.

"Hey bro, ngelamun aja lo. Pamali!" kata Key pada Seem. Key adalah rekan kerja Seem di rumah makan ayam kampung kremes milik bu Astuti, ibunya Opik.

"Eh, elo Key. Ngagetin aja." kata Seem.

"Mentang-mentang kerjaan udah beres, terus ngelamun gitu? Pintu belum ditutup bro, ini lantai juga belum di pel." kata Key.

"Iya, iya. Ngerti gue." kata Seem yang kemudian beranjak dari duduknya dan ikut membantu Key mengepel lantai.

"Ngelamunin apa sih lo Seem?" tanya Key.

"Kepo lo." jawab Seem.

"Ye, ditanya juga.Ya siapa tau kan, elo ada masalah, nah, gue bisa bantu." kata Key.

"Ga perlu." jawab Seem.

"Yah, sudahlah. Kalo udah ayo segera istirahat, capek banget gue hari ini." keluh Key.

"Ya ayok. Gue juga capek banget. Seharian di kampus ga dapet kursi." kaluh Seem.

"Kok bisa?" tanya Key.

"Ya elo tau kan, kalau devisi dokumetasi gabisa diem aja. Dia harus main jepret sana sini, buat laporan." kata Seem.

"Iya juga sih. Yah...nikmatin aja lah nasib lo Seem." kata Key.

"Iyalah, kalau ga gue nikmatin, gue udah balik pulang dari dulu." kaluh Seem.

"Lagian juga, elo tu kenapa sih? Harus kabur dari rumah Segala, udah jelas-jelas hidup enak jadi anak orang kaya, kenapa juga harus repot-repot kerja keras begini?" omel Key.

"Berisik lo." ketus Seem sambil pergi meninggalkan Key, karena pekerjaannya sudah selesai.

"Ye, gue ditinggalin lagi. Seem, tungguin." panggil Key sambil berlari menyusul Seem.

Terpopuler

Comments

Dede Dewi

Dede Dewi

iya kak

2023-05-18

0

Herry Murniasih

Herry Murniasih

ohh Aziz sama Azalia satu kampus ya

2023-05-18

1

lihat semua
Episodes
1 Ospek 1
2 Perkenalan
3 Ospek 2
4 Ospek 3
5 Ospek 4
6 Ospek 5
7 Mawar Merah
8 Azzalia
9 Malaikat Tak Bersayap
10 Baju Kotor
11 Camping 1
12 Camping 2
13 Camping 3
14 Kecerobohan
15 Ketinggalan
16 Perjalanan Pulang
17 Kecewa
18 Belum Nembak Udah Ditolak
19 Jilbab Baru
20 Ikutan Karena Siapa
21 Di Taman Kota
22 Pembekalan
23 Sekuntum Mawar Merah
24 Mobil Mogok
25 Khawatir
26 Apa Maksudnya?
27 PDKT
28 Sebuah Pertanyaan
29 Galau
30 Lagu Baru
31 Sebuah Jawaban
32 Penyataan
33 Hadiah
34 Menghadiri Wisuda
35 Kecelakaan Terencana
36 Menikah?
37 DiMahromkan
38 Teman Tapi Menikah
39 Malam Pertama
40 Guling Hangat
41 Sahabat
42 Gugup
43 Hari pertama kuliah
44 Dia Kenapa?
45 Perhatian Kecil
46 Nasehat
47 Panggil Sayang?
48 Tidak Mengumumkan, tetapi Tidak Menyembunyikan
49 Kabar Pagi
50 Menjemput Bidadari
51 Hadiah Terakhir
52 Bayangan Cinta Pantulan Asa
53 Jodoh Akhiratku
54 Benteng Pertahanan
55 Kembali Ke Zona Nyaman
56 Rencana Liburan
57 Gantungan Kunci
58 Tidak Acc
59 Teman Jadi Idaman
60 Pengantin Baru Vs Pengantin Lama
61 Kamu Berhak Dicintai
62 Bayangan Cinta
63 Bertemu Mantan
64 Muhasabah Cinta
65 Manis
66 Prasangka
67 Sebuah Kabar
68 Oh Ternyata?
69 Kenapa?
70 Ke Pelaminan Yuk!
71 Jodoh Dunia Akhirat
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Ospek 1
2
Perkenalan
3
Ospek 2
4
Ospek 3
5
Ospek 4
6
Ospek 5
7
Mawar Merah
8
Azzalia
9
Malaikat Tak Bersayap
10
Baju Kotor
11
Camping 1
12
Camping 2
13
Camping 3
14
Kecerobohan
15
Ketinggalan
16
Perjalanan Pulang
17
Kecewa
18
Belum Nembak Udah Ditolak
19
Jilbab Baru
20
Ikutan Karena Siapa
21
Di Taman Kota
22
Pembekalan
23
Sekuntum Mawar Merah
24
Mobil Mogok
25
Khawatir
26
Apa Maksudnya?
27
PDKT
28
Sebuah Pertanyaan
29
Galau
30
Lagu Baru
31
Sebuah Jawaban
32
Penyataan
33
Hadiah
34
Menghadiri Wisuda
35
Kecelakaan Terencana
36
Menikah?
37
DiMahromkan
38
Teman Tapi Menikah
39
Malam Pertama
40
Guling Hangat
41
Sahabat
42
Gugup
43
Hari pertama kuliah
44
Dia Kenapa?
45
Perhatian Kecil
46
Nasehat
47
Panggil Sayang?
48
Tidak Mengumumkan, tetapi Tidak Menyembunyikan
49
Kabar Pagi
50
Menjemput Bidadari
51
Hadiah Terakhir
52
Bayangan Cinta Pantulan Asa
53
Jodoh Akhiratku
54
Benteng Pertahanan
55
Kembali Ke Zona Nyaman
56
Rencana Liburan
57
Gantungan Kunci
58
Tidak Acc
59
Teman Jadi Idaman
60
Pengantin Baru Vs Pengantin Lama
61
Kamu Berhak Dicintai
62
Bayangan Cinta
63
Bertemu Mantan
64
Muhasabah Cinta
65
Manis
66
Prasangka
67
Sebuah Kabar
68
Oh Ternyata?
69
Kenapa?
70
Ke Pelaminan Yuk!
71
Jodoh Dunia Akhirat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!