Bayangan Cinta Pantulan Asa

Bayangan Cinta Pantulan Asa

Ospek 1

Tok tok tok

"Dek, bangun!" panggilan Dian yang ketiga kali masih tak membuahkan hasil.

"Gimana, anak itu udah bangun belum?" tanya Diego, suami Dian yang tiba-tiba sudah muncul dengan menggendong anaknya yang baru berusia satu tahun.

"Belum mas." jawab Dian yang menerima baby nya dari gendongan suaminya.

"Biar mas yang bangunin anak itu. Kebiasaan dia, suka ngelembur sampe lupa waktu." omel Diego, kakak kandung dari gadis bernama Azzalia. Diego yang memang sudah membawa kunci duplikat kamar Azzalia segera membuka pintu kamar adiknya yang sudah satu minggu tinggal di Jakarta.

"Za...bangun... udah jam lima ini. Kamu bisa terlambat berangkat Ospek." kata Diego mengguncang tubuh Azzalia yang tertutup selimut.

"Hmmm... Masih jam tujuh mas masuknya, bentar lagi deh..." jawab Azzalia dengan suara khas orang tidur.

"Eh, lo jangan males lah ... udah sholat subuh belum lo? Cepet bangun ah...Za!" panggil Diego mulai frustasi membangunkan adiknya yang sangat sulit untuk dibangunkan.

"Gue lagi ga sholat." jawab Azzalia sambil menarik kembali selimutnya yang tadi sempat disingkap Diego saat membangunkan Azzalia.

"Dasar bocah tengil... woi, jangan bikin masalah napa? Bangun woi. Sadar diri dong lo, lo tu lagi di mana. Ini di rumah gue. Bangun!" teriak Diego yang sudah mulai kehabisan kesabaran membangunkan adiknya.

"Hhh... ya ya...bawel... " kata Azzalia terpaksa bangun dari tidurnya, dengan mata yang masih terpejam.

"Heh, melek woi. Bisa nabrak lo kalau ga melek." tegur Diego.

"Iya iya..." jawab Azzalia lagi dengan manyun sambil melangkah pergi ke kamar mandi di dalam kamar yang dia tempati

"Udah mas bilangin dari jauh-jauh hari juga, Jakarta itu ga kaya di Semarang. Jakarta lebih macet jalanannya. Apalagi kalau naik mobil, butuh waktu dua jam untuk bisa sampe di kampus tempatmu kuliah." omel Diego lagi.

"Mandinya cepet, entar lo keburu telat!" teriak Diego yang melenggang keluar kamar adiknya.

"Iya, bawel!" jawab Azzalia dari dalam kamar mandi.

Satu jam Azzalia bersiap diri, dari mulai mandi, ganti baju, merias diri hingga menata barang bawaan untuk Ospek hari pertama.

"Za!" teriak Diego dari luar kamarnya.

"Iya!" jawab Azzalia dengan teriakan juga.

"Cepet, udah jam enam ini. Entar elo telat!" omel Diego lagi.

"Ish, ada ya, cowok mulutnya kaya cewek, sukanya ngomel-ngomel dan teriak-teriak." Gerutu Azzalia sambil menutup resleting tas ranselnya. Kini Azzalia sudah siap dengan pakaian putih hitam panjang, dengan jilbab hitam persegi empat polos, yang dimana Azzalia masih agak kesulitan memakainya, karena dia tidak terbiasa berjilbab persegiempat.

"Ish, kalau bukan karena aturan, Males banget gue pake jilbab beginian." gerutu Azzalia di depan cermin dengan cukup lama, karena dia masih kesulitan Merapikannya.

Dan sepatu pantofel hitam sudah selesai di pakainya beserta kaos kaki putih selutut yang baru pertama kali ini dia memakainya juga. Serta sebuah caping, sebagai topi dan tentunya sebuah cocard yang wajib dibawa dengan bahan dasar tampah (dari anyaman bambu).

Azzalia pun turun dari lantai dua menuju ruang makan yang sudah tesaji beberapa makanan yang sudah disiapkan oleh ART di rumah Diego.

"Sarapan dulu dek." kata Dian lembut.

"Elo tu kudu belajar beradaptasi hidup di kota metropolitan, jangan suka malas-malas, entar ga sukses lo." omel Diego.

"Ck. Heran deh gue ama elo mas. Kak Dian aja santai aja lho yang orang asli Jakarta, engga sok tau kaya elo yang bisanya ngomel-ngomel ga jelas." gerutu Azzalia.

"Dibilangin mas nya bukannya nurut malah masih bisa ngomel aja lo." kata Diego sewot sambil menyendok nasi goreng di hadapannya. Dian yang sejak tadi mendengar omelan-omelan suaminya hanya bisa geleng-geleng kepala, apalagi kalau kedua kakak beradik itu sudah mulai beradu mulut, Dian hanya bisa tersenyum pasrah menanggapi keduanya.

"Iya, iya... gue nurut." kata Azzalia dengan penekanan.

"Nah, gitu dong." kata Diego.

"Done! Gue udah selesai sarapannya, gue berangkat sekarang ya mas, kak." kata Azzalia kepada kedua kakaknya sambil meraih ransel, caping dan tampahnya.

"Elo tu mau ospek apa mau ke sawah sih dek? Bawaan lo kaya begituan?" ejek Diego.

"Ish, berisik! Kaya ga pernah ngerasain Ospek aja lo!" ketus Azzalia sambil terus berlalu dari ruang makan. Tak lupa dia menoel anak Diego yang masih berusia satu tahun itu.

"Tete berangkat dulu ya mbul..." kata Azzalia pada Zoya anak Diego dan Dian yang memang berbadan gendut.

"Heh, dia punya nama cantik juga, masa' dipanggil gembul sih?" protes Diego.

"Suka suka gue. Bye!" kata Azzalia berlalu tanpa menyalimi Diego, tetapi menyalimi Dian.

"Hati-hati bawa mobilnya, ga usah ngebut-ngebut ya." pesan Dian pada Azzalia.

"Siap!" jawab Azzalia.

"Lhah, gue ga lo pamitin? Awas aja lo, uang makan lo gue potong!" ancam Diego.

"Ih, mas Diego, sukanya ngancem." kara Azzalia yang kemudian berbalik mencium punggung tangan masnya.

"Assalamualaikum." salam Azzalia.

"Wa'alaikumussalam." jawab kedua suami istri itu.

💕💕💕

Sepanjang perjalanan menuju kampus, Azzalia menyalakan radio di mobilnya, kebetulan dia sudah mengenal gelombang radio yang ada di kampusnya, sehingga dia mendengarkan siaran radio di sana.

'Hai, gaes, kembali lagi bersama gue Opik Oman di gelombang 102,3 Pijar FM yang bakal nemenin kalian sampai satu jam mendatang ya. Buat elo yang jadi peserta ospek nih, jangan lupa bawaannya. Dan seragamnya jangan sampe salah ya gaes. Karena kakak senior kalian yang jadi panitia, udah siap pasang wajah sangar buat hukum kalian. Hahaha, engga ya, bercanda. Okey, sahabat Pijar FM, langsung aja ya yang mau kirim-kirim salam atau reques lagu, bisa langsung kirim pesan ke nomer 08******** ya. Okey, langsung aja ya gaes, kita puterin lagu dari ***, chek it dot.'

"Ish, keren bener nih penyiar, kalau entar udah resmi jadi mahasiswa, gue mau ah ikutan gabung jadi penyiar radio di kampus." gumam Azzalia sambil menikmati jalanan yang sudah mulai macet.

"Ck, yang bener aja, baru seperempat perjalanan udah macet begini. Mana udah jam setengah tujuh lagi, bakal telat nih gue." gumam Azzalia merutuki dirinya sendiri.

Sekitar empat puluh lima menit akhirnya Azzalia baru bisa keluar dari kemacetan jalan raya menuju kampusnya, dan setelah memasuki gedung kampusnya, waktunya sudah sangat mepet. Sehingga Azzalia menginjak pedal mobilnya lebih kencang lagi, dia menambah kecepatan saat memasuki jalanan kampus yang tampak lengang. Hingga akhirnya,

Ssssiiiittttt

Azzalia mengerem mendadak saat melihat ada orang yang melintas di hadapannya.

💕💕💕

Hai hai Readerku tercinta, apa kabar? Selamat datang di Novel terbaruku ini ya. Semoga reader semua ga bosen ya baca novel karya Dede, yang terkadang lama up nya...

Nah, kira-kira, nanti Azzalia bakal kena hukuman ga ya saat masuk Ospek pertamanya, secara, dia kan dateng telat ya. Yuk, semangatin Dede untuk segera up lagi ya gaes, dengan tekan jempol cantiknya...😍, love you😘

Terpopuler

Comments

Herry Murniasih

Herry Murniasih

Semangat thor, semoga sukses selalu. Kalau biasa datang terlambat pas ospek hari pertama pasti kena teguran dari ketua panitianya 😂😂

2023-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Ospek 1
2 Perkenalan
3 Ospek 2
4 Ospek 3
5 Ospek 4
6 Ospek 5
7 Mawar Merah
8 Azzalia
9 Malaikat Tak Bersayap
10 Baju Kotor
11 Camping 1
12 Camping 2
13 Camping 3
14 Kecerobohan
15 Ketinggalan
16 Perjalanan Pulang
17 Kecewa
18 Belum Nembak Udah Ditolak
19 Jilbab Baru
20 Ikutan Karena Siapa
21 Di Taman Kota
22 Pembekalan
23 Sekuntum Mawar Merah
24 Mobil Mogok
25 Khawatir
26 Apa Maksudnya?
27 PDKT
28 Sebuah Pertanyaan
29 Galau
30 Lagu Baru
31 Sebuah Jawaban
32 Penyataan
33 Hadiah
34 Menghadiri Wisuda
35 Kecelakaan Terencana
36 Menikah?
37 DiMahromkan
38 Teman Tapi Menikah
39 Malam Pertama
40 Guling Hangat
41 Sahabat
42 Gugup
43 Hari pertama kuliah
44 Dia Kenapa?
45 Perhatian Kecil
46 Nasehat
47 Panggil Sayang?
48 Tidak Mengumumkan, tetapi Tidak Menyembunyikan
49 Kabar Pagi
50 Menjemput Bidadari
51 Hadiah Terakhir
52 Bayangan Cinta Pantulan Asa
53 Jodoh Akhiratku
54 Benteng Pertahanan
55 Kembali Ke Zona Nyaman
56 Rencana Liburan
57 Gantungan Kunci
58 Tidak Acc
59 Teman Jadi Idaman
60 Pengantin Baru Vs Pengantin Lama
61 Kamu Berhak Dicintai
62 Bayangan Cinta
63 Bertemu Mantan
64 Muhasabah Cinta
65 Manis
66 Prasangka
67 Sebuah Kabar
68 Oh Ternyata?
69 Kenapa?
70 Ke Pelaminan Yuk!
71 Jodoh Dunia Akhirat
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Ospek 1
2
Perkenalan
3
Ospek 2
4
Ospek 3
5
Ospek 4
6
Ospek 5
7
Mawar Merah
8
Azzalia
9
Malaikat Tak Bersayap
10
Baju Kotor
11
Camping 1
12
Camping 2
13
Camping 3
14
Kecerobohan
15
Ketinggalan
16
Perjalanan Pulang
17
Kecewa
18
Belum Nembak Udah Ditolak
19
Jilbab Baru
20
Ikutan Karena Siapa
21
Di Taman Kota
22
Pembekalan
23
Sekuntum Mawar Merah
24
Mobil Mogok
25
Khawatir
26
Apa Maksudnya?
27
PDKT
28
Sebuah Pertanyaan
29
Galau
30
Lagu Baru
31
Sebuah Jawaban
32
Penyataan
33
Hadiah
34
Menghadiri Wisuda
35
Kecelakaan Terencana
36
Menikah?
37
DiMahromkan
38
Teman Tapi Menikah
39
Malam Pertama
40
Guling Hangat
41
Sahabat
42
Gugup
43
Hari pertama kuliah
44
Dia Kenapa?
45
Perhatian Kecil
46
Nasehat
47
Panggil Sayang?
48
Tidak Mengumumkan, tetapi Tidak Menyembunyikan
49
Kabar Pagi
50
Menjemput Bidadari
51
Hadiah Terakhir
52
Bayangan Cinta Pantulan Asa
53
Jodoh Akhiratku
54
Benteng Pertahanan
55
Kembali Ke Zona Nyaman
56
Rencana Liburan
57
Gantungan Kunci
58
Tidak Acc
59
Teman Jadi Idaman
60
Pengantin Baru Vs Pengantin Lama
61
Kamu Berhak Dicintai
62
Bayangan Cinta
63
Bertemu Mantan
64
Muhasabah Cinta
65
Manis
66
Prasangka
67
Sebuah Kabar
68
Oh Ternyata?
69
Kenapa?
70
Ke Pelaminan Yuk!
71
Jodoh Dunia Akhirat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!