Pernikahan

Pernikahan di gelar dua bulan setelah operasi, menunggu keadaan Dewi membaik. Kini dia bisa berjalan bergerak seperti sediakala namun, tidak dengan penglihatannya. Gadis itu belum juga bisa melihat.

Pengobatan alternatif pun dilakukan dengan cara akupuntur, meminum ramuan China dan jamu-jamuan lainnya tetap saja Dewi kehilangan penglihatannya.

Pernikahan digelar secara sederhana, di rumah Dewi yang besar bak istana. Hanya keluarga dekat dan tetangga sekitar saja yang datang di pesta sederhana tersebut.

"Harusnya orang kaya menikahkan anaknya dengan mewah, ini kenapa sangat sederhana. Keluarganya saja yang tiga orang, apalagi tetangganya hanya lima orang termasuk ketua RT dan Ketua RW," pikir Pandu

Apa mereka malu dengan kondisi anaknya yang sekarang ditambah aku ga punya apa-apa, batin Pandu

Saat ini dia sudah duduk di kursi pengantin, menunggu penghulu yang terjebak macet. Sebelumnya Pandu dikenalkan dengan keluarga Dewi tetapi sambutan mereka sangat tidak bersahabat.

Sementara Dewi terus berdoa semoga pernikahannya dengan Pandu gagal.

Penghulu dan beberapa orang dari KUA sudah datang ditempat. Acara pun siap dimulai, sebelum perjanjian akad salah seorang membacakan ayat Al Quran. Setelah itu barulah Ayah Dewi menjabat tangan Pandu tanda perjanjian Ijab Qobul segera dimulai.

Jantung Pandu berdetak sangat kencang, entah kenapa ada hati yang berdesir meminta untuk menolak. Pandu mendengarkan apa yang Ayah Dewi itu katakan, selama itu jantungnya terus berdebar. Pandu menjadi gugup ketika Ayahnya menggerakkan tangan Pandu untuk segera menjawab Ijabnya

"Sa-sa-sa saya terima nikah dan kawinnya Kuntilanak dengan seperangkat alat sholat dan uang tunai senilai lima ratus ribu dibayar tunai,"

"Tidak sah, namanya Dewi Kunti bukan kuntilanak," ucap saksi pernikahan

"Kamu yang bener dong ngatain anak saya kuntilanak!" ucap Pak Sam

"Yess bagus Pandu teruskan biar gatot acaranya," Dewi yang duduk terpisah, berada di belakang Pandu pun tertawa Senang dalam hatinya

"Bentar pak saya minum dulu," ujar Pandu dia pun menoleh ke belakang meminta air minum

Saat itulah Pandu tak sengaja melihat Dewi yang sangat cantik dalam riasan dan baju pengantinnya.

Cantik banget....eh apaan sih, Pandu pun mengerjabkan mata agar pandangannya tidak menuju ke Dewi.

Setelah minum dan kembali ke meja ijab, sang penghulu memberi saran untuk mengingat nama calon mempelai wanitanya.

"Wajar jika gugup ya, tapi kamu harus yakin kalau mau menikahi nak Dewi. Jangan sampai salah!" ucap Pak Penghulu

Yakin apanya, ini terpaksa pak! Terpaksa nikah! batin Pandu geregetan

Ijab Qobul kembali dilangsungkan,

"Saudara Pandu bin Yoga Aditama. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama Dewi Kunti dengan mas kawin berupa seperangkat alat Shalat, emas 24 gram dan uang tunai sebesar lima ratus ribu dibayar tunai.”

Setelah Ayah Dewi selesai berkata barulah giliran Pandu mengucap Qobul

"Saya terima nikah dan kawinnya Dewi Kunti binti Sam Rasyid dengan mas kawin yang disebutkan dibayar tunai.”

Penghulu berkata, "Bagaimana para saksi?"

"Sah....Sah," kedua saksi pun mengatakan Sah. Dengan begitu Pandu resmi menikahi Dewi.

Doa setelah menikah pun dipanjatkan, setelah itu Pandu dan Dewi bertukar cincin kemudian menandatangani akta nikah. Dalam hatinya Dewi menangis, dan dia berdoa semoga Pandu bisa benar-benar menjaga dirinya.

Panggung pernikahan pun tidak ada, band pengiring apalagi. Acaranya terbilang sangat irit, Pandu yakin dengan tebakannya pasti keluarga Dewi malu dengan keadaan Pandu terlebih lagi dengan keadaan Dewi yang sekarang. Kalau tidak kenapa mereka mempercepat pernikahan?

Selesai acara, Dewi pulang ke rumah Pandu. Keluarga Pandu menyambutnya dengan hangat.

"Sini nak masuk," ucap Mila

"Nduu gandeng dong ajak ke kamar," ucap Mila

"Siapin makanan yang enak Bu," pinta pak Yoga

Masih dalam busana pengantin yang memakai jarik super ketat. Pandu menarik lengan Dewi dengan kasar.

"Aduh, sakit, pelan pelan dong,"

Debagg

Kaki Dewi menabrak kaki kursi makan, wanita itu semakin meringis kesakitan.

"Lembek banget sih jalannya, gak bisa cepet apa!" ujar Pandu

"Gue pake jarik, jadi susah jalannya," ucap Dewi dengan arah pandangan mata ke depan tak jelas ia menatap apa. Seperti di awang-awang.

"Ini kamarnya, kecil. Dan jangan harap kita bakal ngelakuin malam pertama. Gak akan," ujar Pandu dengan berbisik.

"Gue juga ogah!" sahut Dewi

"Koper Lu gue taruh di dekat tempat tidur,"

"Dah ganti baju deh Lu, kamar mandinya di luar ya. Gue bukan orang kaya yang kamar mandinya didalam. Trus Kalo mau mandi kudu nimba dulu pake sumur," ujar Pandu kemudian pergi dengan membanting

"Astaga kasar banget sih, belum ada sehari dah kayak gini. Duhh sakit banget kelingking gue," Dewi meraba-raba di mana tempat tidurnya

Diapun berjalan lurus tetapi malah menabrak lemari. Kemudian dia meraba lagi kesamping dengan tongkat dan satu tangan ke depan. Rupanya disamping lemari ada meja rias. Sedikit lama Dewi baru bisa menemukan dimana tempat tidurnya.

Kemudian, Ia mulai mencari pakaian di kopernya. Namun sebelumnya Dewi membuka sanggul riasan yang amat sesak di kepalanya.

Butuh waktu lama, barulah Dewi membuka pakaiannya. Dia membuka jarik terlebih dahulu baru kebayanya dan kemudian memakai celana panjang.

Ceklek

Pandu membuka pintu kamarnya. Pria itu tak sengaja melihat kulit mulus yang putih yang hanya terbalut kain berbentuk kacamata. Apalagi posisi Dewi saat itu sedang membungkuk karena memakai celana panjangnya.

Cepat-cepat Dewi menutupi badannya dengan bajunya yang belum sempat dipakai.

"Sorry, gak sengaja," Pandu pun menutup pintu kamarnya lagi

"Halah bilang aja lu mau ngintip gue kan?"

"Heh Kunti ngapain juga ngintip lu, gue juga bisa searching di yutub. Gue bilang gak sengaja ya gak sengaja. Lama banget sih pake bajunya," ujar Pandu dari balik pintu

"Astaga Pandu, kalian ini suami istri ngapain cari di yutub, ga bisa di sentuh! Haha," sela Ayah Pandu yang sedang duduk menonton televisi.

"Yang di yutub lebih gede pak,"

Plak

"Somplak! Awas kalo kamu buka aneh-aneh dan ngajarin bapakmu yutuban. Belajar yang bener kuliah trus kerja biar bisa ngidupin keluarga kamu sendiri," ujar Bu Mila memukul kepala Pandu

Karena Pak Yoga tidak tahu caranya buka YouTube istilahnya itu kuno dengan jaman teknologi modern. Ponselnya pun tidak bisa untuk buka aplikasi WhatsApp. Hanya ada fitur layanan telepon, pesan biasa saja, game snake, serta radio.

"Dewi, sini makan siang nak," ucap Bu Mila

Beruntung Orang tua Pandu baik padanya. Tapi belum kelihatan sih. Ini baru permulaan awalnya saja bersikap manis di depannya. Karna dimana-mana mertua itu lidahnya pedas ehhehe.

Dewi keluar dengan makeup tebal yang belum dihapus tetapi konde dan hiasan dirambut sudah lepas dan rapi.

"Riasannya belum dihapus Dew? Nanti cuci muka ya sama dibersihkan pake pembersih wajah,"

"Iya Bu," jawab Dewi dengan tersenyum kemudian dia meraba jalan. Ibu Mila langsung menuntunnya.

"Ini meja makannya. Di depan meja makan, itu ruang tivi. Disamping kiri ruang Tivi itu ruang tamu," ujar Bu Mila sambil mengarahkan tangan Dewi ke arah yang dia sebutkan

"Iya Bu, kalau dapur sama kamar mandi?" tanya Dewi

"Dapur ada di sana, di belakang meja makan dan kamar mandi di belakang dapur, di luar rumah. Air PAM sering gak

jalan jadi lebih sering nimba sumur," ujar Bu Mila sembari mengarahkan menunjuk dengan Dewi.

Setelah itu mereka mulai makan, sementara Pandu mengambil makanannya dan makan di depan tivi.

Duh kok kayaknya repot ya punya menantu buta, nanti dia enak-enakan duduk aja, gak bersih-bersih, gak bantuin masak batin Mila

Terpopuler

Comments

Hanachi

Hanachi

lha gimana, Bu Mila .. ? Dewi jadi gitu juga kan karena ulah anak mu ?

2024-06-27

0

Hanachi

Hanachi

orang tua sendiri kadang juga lidahnya pedas, tp kita udah terbiasa dari kecil sama mereka jadi ga terlalu diambil hati.

2024-06-27

0

Hanachi

Hanachi

kulitnya Dewi kuning langsat

2024-06-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!