Keputusan

Kedua orang tua Dewi dan Pandu di panggil ke sekolah. Pandu duduk disebelah Kunti dengan perasaan bersalah. Sambil menunggu kedua orang tuanya datang, mereka ditemani salah wali kelas dan kepala sekolah.

"Kunti, gue minta maaf ya," bisik Pandu

Tetapi Dewi hanya diam dan menangis. Die terus mengeluh kesakitan pada bagian tulang ekornya, juga punggungnya

Kedua Orang tua Dewi datang, mereka mengendarai mobil, sementara Ibunya pandu datang memakai sepeda onthel. Ayah Pandu sendiri tidak ikut saat itu karena sedang bekerja di luar kota menjadi kuli bangunan.

Perdebatan demi perdebatan terjadi di dalam ruang kepala sekolah. Permasalahan belum selesai dan masih berujung perdebatan.

Dewi akhirnya dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang tidak bisa berdiri sendiri. Kakinya seketika tidak dapat digerakkan Tubuhnya pun juga sulit digerakkan, terutama punggung.

Setelah diceritakan runtutan kejadiannya oleh kepala sekolah dan wali kelas, Ayahnya Dewi marah. Begitu pula sang ibu yang tidak bisa menerima kondisi anaknya yang sekarang.

"Saya akan tuntut anak kamu! Sok jago, suka berantem mau jadi apa kamu hah?! Pokoknya saya akan bawa anak kamu ke penjara!" pekik Bu Endah, Ibunya Dewi Kunti yang marah kepada Pandu dan orang tuanya.

Mereka sudah berada di depan ruang tunggu Dokter orthopedi.

"Tolong jangan bawa masalah ini ke jalur hukum, mereka hanya bercanda. Dan tidak sengaja melakukannya Bu. Saya....saya akan bertanggung jawab," ucap Mila, Ibunya Pandu

"Tanggung jawab? Mau tanggung jawab pakek apa?" ucap Bu Endah

Masalahnya ini soal kesehatan seseorang, pakai bayaran apapun tidak akan mengembalikan kondisinya seperti semula, kecuali keajaiban.

"Dewi Kunti, silahkan masuk," seorang suster memanggil giliran pasien bernama Dewi Kunti.

Dewi masuk dengan menggunakan kursi roda, sang ayah mendorongnya dan ikuti oleh ibunya, kepala sekolah, Pandu dan Ibunya Pandu.

"Sebenarnya jatuh dalam posisi terduduk sangat berbahaya tidak hanya bisa menyebabkan cidera tulang ekor saja melainkan juga tulang punggungnya. Maka dari itu kita akan memastikannya dengan hasil rongten. Namun untuk penglihatannya itu saya rasa ada syaraf yang tertarik saat dia berusaha berdiri. Tetapi sekali lagi kita akan memeriksanya dahulu," ucap Dokter sebelum memeriksa kondisi Pasien

"Lakukan saja, mau rongten mau lab apapun dok. Berikan pemeriksaan yang terbaik juga solusinya," ucap Ayahnya Dewi.

Semuanya keluar ruangan, Dewi di bawa ke tempat lain untuk di rongten. Pemeriksaan terus dilakukan sementara Ibu Mila terus mengomeli anaknya.

"Lihat! Apa yang kamu tuai sekarang! Kamu bisa masuk penjara Ndu!" Omel Ibunya Pandu

"Ya namanya juga becanda Bu, mana kepikiran,"

"Canda juga ada batasnya,"

"Emangnya Ibu punya uang kok pake mau tanggung jawab segala," tanya Pandu

"Pokoknya kamu harus terima apa yang ibu katakan nanti," ucap Ibunya dengan mata melotot.

Tiga puluh menit menunggu hasilnya adalah Dewi mengalami cidera pada tulang ekornya. Ada keretakan dan bisa disiasati dengan operasi. Menyatukan keretakan dengan metode laser. Namun untuk kebutaan yang dialami Dewi adalah kebutaan permanen.

"Astaga! Dewi malang sekali nasibmu nak," ucap Ibu Endah seraya menangis.

"Kami tidak bisa mentolerir lagi. Saya akan tuntut Pandu!" Pekik Sam, Ayahnya Dewi

"Jangan Pak! Saya mohon!" pinta Bu Mila

"Hah, enak saja sudah berulah sekarang tidak mau di penjara!" sahut Bu Endah

"Pandu akan bertanggung jawab dengan menikahi putri kalian. Dia yang akan menjadi mata Dewi hingga akhir hayatnya, itulah tanggung jawab Pandu terhadap Dewi. Saya Mohon jangan penjarakan dia," ucap Bu Mila

Ketika mendengar itu, Pandu dan Dewi sama-sama terkejut

"Apa? Menikah? Bu aku gak mau!" pekik Pandu yang langsung mendapatkan sorotan mata yang sangat tajam dari ibunya

"Kamu harus mau! Kamu harus menikahi Dewi, karena kamulah dia jadi buta," ucap Bu Mila

Aku gak setuju menikahkan Dewi dengan orang miskin seperti mereka, tapi apa boleh buat. Dengan kondisi Dewi yang seperti ini, siapa yang akan mau dengannya, batin Sam Ayahnya Dewi

"Oh bagus itu, dengan begitu Pandu akan belajar dari kesalahannya. Mau gak mau, suka atau tidak suka kamu harus menikahi Dewi," ucap Sam

"Tapi Pah...Dewi masih mau sekolah," ucap Dewi

"Mama rasa itu jalan yang terbaik Dewi, Pandu bisa mengajari kamu di rumah jika kalian sudah menikah. Ya kan Pandu," ucap Bu Endah setelah lama mempertimbangkan

Menikah jalan satu-satunya, agar Pandu bertanggung jawab akan hidup Dewi. Menjadi Matanya, menjadi penuntun jalannya dan menjadi pasangan hidupnya.

"Enggak! Pandu gak mau dipaksa menikah seperti ini, Pandu bisa kok milih siapa yang cocok jadi pasangan Pandu. Tapi gak dipaksa seperti ini," ucap Pandu

"Kalau begitu, kamu saya penjarakan saja ya," Ancam Ayahnya Dewi

Pandu pun memikirkan nasib dirinya sendiri. Jika dia tidak menikah dengan Dewi maka dirinya akan berada di penjara. Umurnya sudah lebih dari 17 tahun dan penjara akan memotong cita-citanya.

Sementara jika dia menikahi Dewi, dia masih bisa melanjutkan kuliah dan mengejar cita-citanya.

Akhirnya dengan berat hati dan juga karena Pandu ingin meminta maaf pada Dewi mungkin dengan cara inilah hatinya bisa sedikit tenang meski tertekan dalam paksaan

"Baiklah, kalau begitu saya dengan terpaksa akan menikahi Dewi," ucap Pandu setelah pertimbangan yang matang.

"Ok, Masalah ini saya rasa sudah selesai, dan beruntungnya Dewi sudah selesai mengikuti ujian akhir Nasional. Kalau tidak bagaimana dia mengerjakannya nanti. Kita akan menikahkan mereka secepatnya setelah pengumuman kelulusan," ucap Bu Endah pada Bu Mila

Apa menikah sama Pandu, gak aku gak mau. Dia pasti akan terus-menerus menyiksa aku batin Dewi

Arghh sial banget, masak harus nikah sama Kunti sih, liat aja ya, gue bakal bikin Lu menderita, batin Pandu

Terpopuler

Comments

⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🌻͜͡ᴀs

⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🌻͜͡ᴀs

lah.. kirain si Pandu badung anak orang kaya... miskin aja belagu 🙄🙄🙄

2024-08-03

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌

Dasar anak gak ada ahklak 🙄

2023-11-17

0

Inara Cantik

Inara Cantik

ibu pandu memang bijak... buat solusi yg terbaik bagi pandu dan kunti... smg kedepannya pandu berubah dan insaf...

2023-09-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!