Revi mengutuk dirinya sendiri dalam hati. Bagaimana bisa ia berada di situasi seperti ini?
Navira mengayunkan rapiernya secara menyilang. Sihir api yang berbentuk huruf 'X' terbang keluar dari senjatanya. Revi menggunakan sihir terbang untuk menghindar. Navira yang sudah memprediksi hal tersebut langsung melompat lurus menuju Revi.
"Apa!?" Revi berteriak.
Navira memfokuskan Mana ke tangan kirinya. Muncul api besar yang membalut tangan The White Dancer bak sarung tangan raksasa.
"Blazing Fist!"
Navira menyerukan nama Spell-nya dengan penuh kebanggaan. Tinju api yang seukuran rumah kecil itu mengarah pada Revi yang mencoba bertahan mati-matian.
"Water Barrier!"
Riak-riak air tercipta di udara kemudian menggumpal menjadi sebuah bola yang melindungi Revi.
Dum!
Serangan Navira telak menghantam pelindung milik Revi. Api panas yang berkobar bercampur dinginnya air menciptakan suara desis di angkasa. Tak lama kemudian uap tercipta, menghalangi pandangan masing-masing dari lawannya.
Revi memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur. Ia terbang menjauh secepat mungkin. Nafasnya menderu dan kepalanya mulai pusing sebab ia menghabiskan sebagian besar Mana-nya.
Sayangnya, di hadapan Navira yang merupakan manusia terkuat di benua, semua usaha Revi sama sekali tidak berguna. Wanita tersebut tiba-tiba sudah berada di belakang Revi. Ia menangkap kaki remaja itu lalu memutarnya.
Buum!
Revi menghantam tanah dengan sangat keras sampai menciptakan retakan lebar. Kakinya juga patah ke arah luar. Siapapun yang melihatnya akan merasa ngilu.
Sementara itu, sang pelaku yaitu Navira tidak mengubah sedikit pun ekspresinya. Ia hanya menyaksikan Revi yang mengaduh kesakitan. Ia melepaskan cengkeramannya lalu menendang perut Revi hingga dirinya terpental kemudian berhenti setelah menabrak bebatuan.
"Kau bisa menahan Fifth-Tier Magic dengan Third-Tier Magic, tidak buruk, Nak," Navira menyunggingkan senyumnya, "Tapi, aku merasa kau sedang menahan diri. Apakah kau meremehkan diriku?"
Navira melepaskan hawa membunuh yang luar biasa. Semua hewan dalam radius seratus meter darinya lari tunggang langgang. Udara terasa semakin pekat. Revi merasakan tekanan yang luar biasa datang dari lawannya. Ia yang bangkit dengan satu kaki pincang mengarahkan tangannya menuju Navira.
"End Horizon!"
Whush!
Hawa membunuh yang menguar di udara lenyap seketika. Langit berubah warnanya menjadi ijas (ungu gelap) dan segala objek di sekitar Navira menghitam. Ia merasakan bahwa dirinya seakan terputus dengan dunia asalnya, menjadi individu yang terisolasi di dunia lain. Hembusan angin menerpa tubuhnya. Awalnya terasa sepoi-sepoi, tapi semakin lama semakin kencang hingga ia kesulitan dalam mempertahankan pijakannya.
Pada satu titik, Navira merasakan sebuah kekuatan luar biasa yang menghantam dan menekan tubuhnya dari segala sisi. Ia menahan tekanan tersebut sekuat tenaga. Mata dan mulutnya mengeluarkan darah karena tubuhnya menerima stress berat. Navira menggertakkan giginya.
Ia melepaskan semua Mana miliknya. Kekuatan sihir yang sangat besar meledak keluar bak sebuah gunung berapi. Ia melawan balik kekuatan aneh yang menekannya. Setelah mengerahkan hampir semua kekuatannya, ia berhasil selamat dari serangan maut tersebut.
"Haah ... haah ... "
Navira jatuh berlutut. Darah merembes keluar dari balik breastplate-nya. Ia menatap Revi yang sudah pingsan karena kekurangan Mana. Navira tak bisa menahan senyumnya, ia lalu tertawa seperti orang kesetanan.
"Luar biasa! Aku sudah menemukan seseorang yang menarik ... " Navira berdiri dengan susah payah, "Awalnya kukira ia merupakan bawahan dari Hallvaro, tapi kurasa aku sudah salah."
Navira berjalan mendekati Revi, "Hehehe. Kurasa aku bisa memanfaatkan anak ini ..."
...----------------...
Revi terbangun di dalam gua. Kaki dan anggota tubuhnya yang lain sudah terbalut oleh perban. Ia memegangi kepalanya yang masih sedikit pusing. Pertarungan dengan Navira masih membekas dalam benaknya.
"Tidak kusangka diriku bisa selamat."
Revi mengingat kembali peristiwa yang terjadi sebelumnya. Ia yang masih seorang Third-Tier Magician harus melawan salah satu orang terkuat di benua, dan dia masih hidup.
Satu hal yang masih membuatnya bertanya-tanya adalah alasan mengapa Navira ada di sana. Seingatnya, Navira berada di kuil yang dipimpin oleh wanita tersebut yaitu Sazahn Temple. The White Dancer seharusnya melakukan pergerakan setelah alur utama dimulai.
"Ugh ... aku tidak bisa memikirkan apa pun," Revi menghela napas kecewa, "Sudahlah. Mari lihat sisi baiknya. Aku bisa mengukur seberapa kuat diriku di dunia baru ini ... "
Revi kembali melihat tubuhnya yang penuh perban, "Aku baru menyadarinya sekarang, sepertinya dia juga mengobatiku."
...----------------...
Enam tahun berlalu dengan cepat. Revi telah tumbuh menjadi seorang pria yang tampan. Rambut biru dongkernya sudah tumbuh mencapai pinggang. Badannya tinggi semampai dan cukup berotot karena sering dilatih.
"Selamat tinggal. Terima kasih telah menemaniku selama ini."
Revi melakukan monolog sambil memegang mulut gua. Ia lalu merapalkan sebuah sihir yang menghancurkan gua tersebut dalam sekejap. Ia melakukannya karena tidak mau meninggalkan jejak. Untung saja, setelah bertemu dengan Navira, ia tidak menjumpai manusia lain. Jadi, ia bisa berlatih dengan tenang.
"Sekarang, waktunya untuk balas dendam," mata Revi berkilat-kilat memancarkan amarah.
...----------------...
Kota Fellaini adalah salah satu wilayah yang berada dalam kekuasaan Keluarga Greville. Kota tersebut berukuran sedang dan dapat menampung sekitar sepuluh ribu orang. Mayoritas orang di kota ini bekerja sebagai petani dan pedagang.
Jalanan yang mengarah ke pasar tampak ramai. Seorang pria berambut hitam yang dikuncir kuda berjalan di antara manusia yang berlalu-lalang. Pria tersebut berhenti di depan sebuah bangunan yang bertuliskan "Adventurer Guild", sebuah organisasi yang pengaruhnya meluas ke seluruh benua.
Mereka menampung orang-orang dengan jiwa penjelajah yang tinggi untuk melakukan misi tertentu. Terkadang tugas yang harus mereka lakukan sangat mudah, tapi tak jarang mereka mendapat misi yang mengancam nyawa. Sebagai imbalannya, mereka mendapatkan kekuatan, kekayaan, dan popularitas.
Setelah masuk ke dalam bangunan, pria tersebut langsung disambut oleh tatapan tajam dari orang-orang di sana.
"Siapa dia?"
"Entahlah, petualang daerah lain, mungkin."
"Bisa jadi dia datang untuk memberikan quest. Haha!"
Obrolan-obrolan terjadi di antara petualang. Lelaki itu mengabaikan semuanya lalu berjalan menuju meja resepsionis. Tanpa basa-basi ia mengeluarkan sekantong penuh Core lalu meletakkannya di hadapan sang resepsionis.
"Tukar," pria itu berkata singkat.
Resepsionis yang merupakan wanita berambut pendek warna coklat mengangguk dan mulai menghitung jumlah Core yang ada.
Core merupakan inti yang membentuk monster. Di Ashen World, selain Five Main Races yang merupakan makhluk dengan kecerdasan tinggi ada juga makhluk lain dengan kekuatan dan inteligensi yang setara. Mereka disebut sebagai monster.
Monster tercipta secara alami. Mereka biasanya muncul di daerah yang kepekatan Mana-nya tinggi. Ada monster yang memiliki pikiran dan ada juga yang tidak. Selama pengasingannya, lelaki tersebut banyak berburu monster. Dari yang kuat hingga yang lemah, ia membantai semuanya hingga akhirnya menjadi penguasa di hutan tersebut.
"Totalnya 156 Core. Apakah Anda ingin menukar semuanya ke dalam koin emas?"
Pria tersebut mengangguk. Mata uang di Ashen World cukup sederhana. Terdiri dari koin emas dan perak. 1 emas setara dengan 100 perak. Dan satu koin perak bisa digunakan untuk membeli bahan makanan pokok.
"Kurasa 1 emas sama dengan sepuluh ribu dolar di dunia asalku," batinnya.
Sang resepsionis menyodorkan kantong kecil berisi lima belas koin emas dan dua puluh koin perak, "Kami memotong empat puluh koin perak sebagai biaya administrasi. Terima kasih."
Pria tersebut menerimanya dengan anggukan. Ia berbalik lalu berjalan menuju pintu keluar.
"Ah, tunggu! Saya lupa menuliskan nama Anda dalam catatan guild. Bolehkah saya tahu siapa Anda?"
Pria tersebut menatap sang resepsionis. Wajah si gadis terpantul di irisnya yang hitam.
"Aku adalah ... Rev ... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments