Waktu terus saja berputar, Arsyi sudah lulus dari SMP dan Minggu ini masuk Minggu keempat dia duduk di bangku SMA, semangat belajar masih terus membara di diri Arsyi.
Sedikit demi sedikit ia sudah mulai belajar bisnis dan bertani, namun tidak melupakan kewajibannya sebagai pelajar yang harus belajar lebih giat lagi.
Berhubung hari ini hari Minggu ia dan Bu Rani akan pergi ke pasar menjual besek yang sudah lumayan banyak, dengan berjalan kaki dan menggendong beberapa lingkaran besek mereka menyusuri jalanan menuju pasar.
Tidak terlalu sepi jalanan pagi ini, karena banyak dari mereka yang juga berangkat berjualan ke pasar atau sekedar menjual hasil perkebunan mereka.
Belum terlalu jauh mereka berpapasan dengan Lilis dan ibunya yang hendak pergi ke sawah.
Setelah sampai di pasar mereka langsung saja menuju tempat penampungan besek, yang pastinya disana sudah banyak sekali tumpukan besek yang nantinya akan dikirim ke kota.
Sebanarnya bukan di kirim tapi pihak dari kota yang akan mengambilnya menggunakan truk setiap sebulan sekali, berhubung sudah dekat dengan penjemputan seperti ini biasanya harga besek lumayan tinggi jadi Bu Rina selalu saja menjual saat sudah dekat dengan penjemputan.
Dan lagi bukan hanya saat penjempuan saja harga besek melambung tinggi tapi biasanya mendekati hari raya qurban harga besek tak kalah tingginya juga. Tapi banyak warga desa sini yang menjual besek diharga yang murah.
Di daerah sini hanya ada dua desa dan pasar ini menjadi satu satunya pasar di daerah tersebut, penduduknya pun tidak banyak hanya kurang lebih 75-85 jiwa atau 45 kartu keluarga.
Kalau mas Rokhim yang sempat Arsyi beli handphone itu beliau bekerja di kota dan bekerja disebuah konter besar, tidak setiap hari beliau pulang hanya bisa terhitung jari dalam setahunnya dan itupun tidak lebih dari 3 hari.
Setiap pulang beliau selalu membawa handphone guna untuk dijual apabila ada yang membeli tak butuh waktu untuk menunggu beliau pulang.
Sedangkan kantor kepala desa daerah sini hanya ada satu tempatnya tak terlalu jauh dari sekolahan, karena memang disana seperti pusat desa dan daerah tersebut.
"Bu besek berapa hari ini?" tanya Bu Rina pada sang distributor
"satu lingkar 60 Bu, yang kecil 50 bawa berapa sampean"
"saya cuma bawa yang besar Bu 8 lingkar"
"tunggu Bu saya total dulu"
Kurang lebih 15 menitan menunggu karena memang sedang antri akhirnya Bu Rina dipanggil oleh distributor
"Ini Bu 480 ya, yang 20 buat beli sarapan aja"
"makasih bu kalau gitu kami permisi "
"ya bu"
Arsyi dan Bu Risa berkeliling pasar, melihat lihat barangkali ingin membeli sesuatu tapi karena 2 hari yang lalu Bu Rina baru saja membeli sayur-sayuran jadi beliau tidak terlalu ingin membeli.
Tapi tak lama ia ingat kotak bekal dan tempat minum Arsyi sudah tak layak pakai, karena sering tumpah jika diisi.
"ngapain bune kesini" tanya Arsyi saat menyadari Bu Rina berbelok ke tempat perabotan
"gih milih kotak bekal sama botol minum"
"tapi kan
"udah sana milih cepetan bune tak lihat-lihat disini"
Akhirnya Arsyi berjalan ke arah yang dimaksudkan ibunya tadi, tampak dia sedang memilih-milih yang mana yang sesuai dengan dia.
Bu Rina pun tampak memilih bak untuk mencuci baju karena beliau hanya punya 2 sedangkan yang satunya sudah pecah.
Harga barang di desa ini masih cukup murah dan kualitasnya juga bisa dibilang bagus hanya saja kualitasnya mungkin lebih bagus yang di kota tapi sesuailah dengan harganya.
usai puas memilih Arsyi kembali menghampiri ibunya yang ternyata sudah selesai memilih bak sedari tadi.
______
Pulang dari pasar tadi Arsyi ikut ibunya ke sawah, dia ikut membantu membersihkan rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman entah itu padi atau sayur-sayuran.
Tidak jarang hari Minggu seperti saat inipun banyak sekali gadis atau remaja yang ikut ke sawah, karena selain mengisi waktu juga karena tekanan dari orang tua yang mana menginginkan anaknya belajar kerja keras yang nantinya tak membuat sang anak manja dan bergantung ke orang tua.
Karena banyak juga yang sudah ditinggal bapaknya atau ibunya bahkan ada yang ditinggalkan keduanya, karena memang takdir Allah tak ada yang bisa mengingkarinya.
Disini juga saatnya praktek secara langsung tentang apa yang ia pelajari tentang ilmu pertanian, dimana perawatan dan pemupukan menjadi dasar suburnya tanaman juga jenis tanah yang akan mempengaruhi.
"Arsyi dengerin deh aku mau cerita, kata mas Rokhim waktu pulang kemarin hidup di kota itu enak bisa menjamin hidup kita dan pastinya kita bisa jadi orang sukses terus hidup dikota itu nggak kaya disini pokoknya enak banget deh Lilis pengen hidup di kota aja deh" halu Lilis
"Lis dengerin dulu, kata bune hidup di manapun itu tidak menjamin kesuksesan dalam diri kita contohnya ya kalau kita hidup di kota dan kita disana hanya malas-malasan pasti berbeda dengan hidup kita di desa dengan apa adanya tapi kita mau bekerja keras untuk merubah nasib kita"
"Allah itu baik, kalau kita mau berusaha dengan bersungguh-sungguh pasti Allah akan rubah nasib kita jadi hidup di kota bukan menjadi patokan"
"iya tahu Arsyi tapi kalau lulus SMA nanti Lis bakal merantau ke kota dan bekerja sungguh-sungguh"
"ihh jangan ngotot, sekarang sudah jaman modern gedung-gedung tinggi di kota pasti kalau pilih karyawan yang lulusan universitas ternama dan pastinya kita yang hanya bermodal ijazah SMA nggak laku jangankan kita mereka saja yang lulusan universitas banyak yang bingung cari kerjaan disini aja sudah pasti kita nggak nganggur lis" ucap kinanti menjelaskan
"iya tapi pokoknya Lis pengen ke kota"
"udah udah nggak perlu ribut, itu hak kamu Lis pastinya pikirkan matang-matang dulu nantinya ya" lerai Arsyi
Mereka lanjut lagi hingga adzan ashar berkumandang, sebelum pulang mereka mengambil nasi bungkus yang sudah disediakan pak Rozi selaku pemilik sawah besar tersebut.
Pak Rozi tinggal di desa sebelah namun sawah beliau terletak dimana-mana, dulu beliau hanyalah orang asing yang datang dari kota untuk membantu perekonomian warga dengan cara menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga disana.
Sekarang beliau beserta istri dan dua anaknya tinggal di daerah sini, karena aset beliau yang berada di kota sebagian besar sudah dijual dan digantikan dengan yang ada di daerah sini.
Saat pertama kali membeli sawah beliau membayarkan semuanya ke kantor desa dan uangnya digunakan untuk merenovasi jalan, penerangan desa dan juga renovasi sekolah-sekolah yang berada disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Yeniyenul
termasuk banyak sih kak
2023-05-17
2