Flasback off.
Di sebuah Sekolah Dasar.
Vanessa baru saja menyelesaikan pelajaran olahraganya dan sekarang Vanessa sedang berada di pinggir lapangan tempat dia baru saja berolahraga. Dia sedang menikmati bekal yang dibawakan oleh Mamanya bersama dengan salah satu sahabatnya yang selalu membelanya jika ada yang membully dirinya di sekolah, dia bernama Airin.
Postur tubuh Airin ini berbanding terbalik dengan Vanessa. Jika Vanessa memiliki tubuh yang gendut, tidak dengan Airin. Tubuh Airin cukup proporsional meskipun usianya masih anak-anak. Tetapi keduanya memiliki kesamaan tinggi badan dan sama-sama cantik. Bahkan jika Vanessa bisa kurus mereka akan dibilang seperti kakak dan adik.
Pelajaran olahraga adalah salah satu pelajaran yang tidak disukai oleh Vanessa. Karena setiap olahraga pasti ada lari ataupun latihan yang lain. Pantas saja jika nilai pelajaran olahraga Vanessa selalu kurang. Dan hal lain yang tidak disukai Vanessa tentang pelajaran olahraga adalah dia akan selalu cepat merasa lapar belum lagi teman-temannya yang sudah pasti meledeknya karena tidak bisa melalukan gerakan olahraga dengan benar.
"Ini Airin aku bagi bekal ku buat kamu." ucap Vanessa sambil memberikan satu bekalnya untuk Airin.
Dengan tersenyum Airin mengambil bekal yang Vanessa berikan tersebut kemudian dia kembalikan.
"Uda buat kamu aja, kan aku juga bawa bekal." jawab Airin.
Bukannya Airin menolak pemberian Vanessa, tetapi dia tahu jika Vanessa suka makan dan mudah lapar jika bekalnya dibagi dengannya pasti nanti dia masih lapar.
"Hehehe makasih Airin." ucap Vanessa dengan memamerkan gigi-gigi putihnya sambil memasukkan kembali bekalnya ke dalam kotak makannya sendiri.
Ketika sedang menikmati makanan, tiba-tiba saja datang tiga teman cowoknya menghampiri mereka berdua.
"Heh gendut!" panggil salah satu dari mereka.
Tentu saja panggilan itu ditujukan kepada Vanessa, karena disitu hanya ada Vanessa dan Airin sedangkan yang gendut adalah Vanessa. Vanessa dan Airin pun seketika menoleh bersama.
"Cepat bagi makanan!" seru mereka lagi.
"Kalian bisa gak sih gak minta-minta gitu?" teriak Airin dengan berani.
"Kalau kamu gak mau bagi makanan, sini bagi duit!" ucap mereka lagi.
Tanpa berpikir panjang Vanessa segera memberi mereka selembar uang. Setelah menerimanya mereka segera berlalu dari hadapan Vanessa dan Airin tanpa mengucapkan terima kasih.
"Kamu kenapa sih Van, selalu aja kasih mereka uang? Kenapa setiap dimintain gitu kamu gak pernah lawan? Nanti kan mereka jadi kebiasaan, kamu bisa kog lapor sama guru." ucap Airin panjang lebar.
Airin merasa kasihan dengan Vanessa. Karena orang-orang hanya bisa memandang Vanessa sebelah mata, tetapi Airin tahu bahwa Vanessa adalah orang yang sangat baik.
"Uda biarin aja Airin. Mungkin mereka lapar dan gak punya uang buat beli jajan." jawab Vanessa dengan santai.
Airin menghela nafas dengan panjang karena selalu seperti itu jawaban yang diberikan oleh Vanessa ketika Airin menyuruhnya untuk melaporkan orang-orang yang sudah membullynya.
Pelajaran olahraga pun selesai, Vanessa dan Airin segera membereskan bekal mereka kemudian kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran.
...----------------...
Saat ini Ibu Mega sudah bersiap akan berangkat menuju restoran tempat dia berjanji temu dengan Mama Rahayu. Setelah mengakhiri panggilan dari Mama Rahayu tadi pagi, Ibu Mega segera menghubungi suaminya yang ada dikantor dan menyampaikan apa yang dikatakan oleh Mama Rahayu. Karena jarak restoran tidak terlalu jauh dengan kantor Bapak David maka Ibu Mega dan Bapak David akan langsung bertemu di restoran.
30 menit berlalu, Ibu Mega sudah sampai di restoran yang dimaksud. Ibu Mega segera masuk ke dalam dan mencari keberadaan Mama Rahayu tetapi tidak menemukannya akhirnya Ibu Mega memilih salah satu meja yang masih kosong dan memesan minuman terlebih dahulu sambil menunggu Mama Rahayu.
Tidak berapa lama Mama Rahayu datang dan menghampiri Ibu Mega. Ibu Mega menyalami Mama Rahayu kemusian mereka saling berpelukan.
"Mama sehat? Silahkan duduk Ma." ucap Ibu Mega.
"Mama sehat. Kamu sudah pesan?" tanya Mama Rahayu.
"Belum Ma." jawab Ibu Mega.
"Kita makan dulu aja sambil tunggu David datang." ucap Mama Rahayu.
Akhirnya Ibu Mega dan Mama Rahayu memesan makanan lebih dulu sambil menunggu Bapak David yang terlambat karena masih ada rapat penting di kantornya.
Tidak berapa lama datanglah Bapak David menghampiri meja mereka. Dan melakukan hal yang sama dengan Ibu Mega ketika bertemu dengan Mama Rahayu.
"Mama sehatkan? Maaf David terlambat karena ada rapat penting." ucap David sambil duduk di samping istrinya.
"Gak apa-apa Mama ngerti kog. Ya uda sekarang kamu pesan dulu aja, makan dulu." jawab Mama Rahayu.
Bapak David pun memesan makanan juga dan memakannya. Mereka mengobrol ringan membahas hal-hal yang dulu.
Setelah Bapak David menghabiskan makanannya, Mama Rahayu segera berubah ke mode serius. Karena pertemuan mereka kali ini adalah memang akan membahas hal ini.
"Mama kembali ingatkan kalian bahwa perjodohan antara Vanessa dan Jonatan tetap akan berlangsung seperti yang sudah Mama katakan sejak dulu." ucap Mama Rahayu.
Ya, sejak anak Ibu Mega dan Bapak David lahir dan berjenis kelamin perempuan, Mama Rahayu sudah menyampaikan bahwa akan menjodohkan anak mereka dan Jonatan. Dengan alasan agar tidak putus hubungan meskipun mereka tidak ada hubungan darah sama sekali.
Bapak David dan Ibu Mega saling pandang. Kemudian Ibu Mega menggenggam tangan Bapak David yang berada dibawah meja tanpa sepengetahuan Mama Rahayu. Bapak David pun menoleh kepada istrinya, dan seakan tahu bahwa biarkan Bapak David saja yang akan mengatakan kepada Mama Rahayu.
"Kami tahu Ma, tapi kan Mama tahu sendiri Vanessa tumbuhnya terlalu subur begitu. Kami takut Jonatan akan sangat menolaknya. Kami sudah mencari banyak cara untuk membuat Vanessa tidak gemuk tapi Vanessa tidak mau." jawab Bapak David panjang lebar menjelaskan.
"Jadi maksudnya kamu menolak dan membatalkan perjodohan yang sudah kita sepakati sejak dulu?" tanya Mama Rahayu tidak suka.
Kalau sudah berada di mode seperti ini, Ibu Mega dan Bapak David pun tidak bisa membantahnya.
"Bukan begitu Ma, tapi kan Vanessa...." belum selesai Ibu Mega berbicara, Mama Rahayu sudah menaikkan tangannya sebagai tanda bahwa tidak ada yang bicara lagi.
"Sepertinya cukup jelas bahwa apapun yang terjadi Mama tidak akan pernah menjilat ludah Mama sendiri." ucap Mama Rahayu sambil bangkit berdiri.
"Ya sudah Mama pulang dulu kalian hati-hati." Mama Rahayu pun segera berlalu dari restoran setelah asisten pribadinya membayar pesanan mereka. Mama Rahayu selalu didampingi dengan seorang asisten pribadinya yang selalu setia.
Setelah kepergian Mama Rahayu, Ibu Mega hanya bisa menghela nafas pelan. Seakan tahu kegelisahan hati istrinya, Bapak David segera menghiburnya.
"Sudahlah Ma, kalau memang mereka jodoh pasti Jonatan bisa menerima Vanessa apa adanya. Lagian kan masih lama kita masih punya banyak waktu untuk menyuruh Vanessa diet atau olahraga." ucap Bapak David.
Ibu Mega hanya bisa menganggukkan kepala karena menentang Mama Rahayu pun percuma. Akhirnya Bapak David kembali ke kantor sedangkan Ibu Mega akan kembali pulang ke rumah.
...****************...
Tetap semangat 💪
Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments