Bab 4

Sedangkan di sebuah kantor perpajakan disana terlihat Vanessa yang sedang serius bekerja dan jangan lupakan beberapa camilan ada disampingnya sehingga ketika Vanessa tiba-tiba lapar maka dia bisa sambil memakannya. Karena jika tidak begitu maka otaknya akan sangat lambat bekerja ketika dia lapar dan hal itu dapat dimaklumi oleh Bos Vanessa.

Semasa kuliah dan bekerja berat badan Vanessa sudah turun banyak karena selain karena aktifitasnya yang banyak dia juga sering berolahraga meskipun hanya olahraga ringan saja setiap pagi. Tetapi identitas gemuk tidak bisa luntur dari dirinya begitu saja.

Meskipun postur tubuh Vanessa yang gemuk dan suka makan tetapi jangan remehkan otaknya. Vanessa sangat cerdas dan pintar maka dari itu tidak heran jika dia bekerja di kantor perpajakan.

Sebenarnya kedua orang tuanya tidak mengijinkan dia bekerja karena Vanessa yang akan disuruh melanjutkan usaha Papanya, tetapi Vanessa menolak dia beralasan ingin mencari pengalaman kerja lebih dulu dan akhirnya kedua orang tuanya pun terpaksa mengabulkan.

"Ngemil aja teruuuusss....." ledek salah satu teman pria Vanessa.

Saat itu Vanessa sedang memakan camilannya ketika sudah mulai merasa lapar padahal jam istirahat masih lama. Dan dikantor Vanessa cukup disukai banyak teman kerjanya karena kebaikan hati Vanessa dan juga Vanessa merupakan orang yang periang. Meskipun banyak yang meledeknya gendut, tukang makan dan sebagainya Vanessa tidak akan marah karena memang itu yang terjadi kepadanya.

"Mau?" bukannya marah justru Vanessa menawari makanan kepada temannya itu.

"Emangnya boleh?" tanya balik temannya tersebut.

"Boleh. Tapi satu aja hehehe." jawab Vanessa sambil menyodorkan toples makanan kepada temannya itu.

Ketika sedang makan tiba-tiba ponsel Vanessa berdering dan muncullah nama Oma Rahayu disana. Kemudian dengan segera Vanessa menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan dari Oma Rahayu.

Memang Vanessa dan Oma Rahayu sudah sering bertemu tetapi Oma Rahayu belum pernah mempertemukan Vanessa dengan Jonatan karena baik Oma Rahayu maupun kedua orang tua Vanessa masih mencari waktu yang tepat. Dan Vanessa pun juga sudah diberi tahu bahwa dia sudah dijodohkan. Tidak menolak dan juga tidak mengiyakan tetapi Vanessa hanya belum memberi tanggapan karena dia berpikir apakah semua cowok bisa menerima keadaannya dengan apa adanya apalagi cowok itu adalah dari perjodohan.

"Iya Oma." ucap Vanessa ketika panggilan mereka sudah tersambung.

"Lagi kerja Sayang?" tanya Oma Rahayu.

"Iya Oma. Ada apa Oma? Oma sehat?" tanya Vanessa.

"Sehat Sayang. Nanti sore ketemu sama Oma ya di restoran biasanya?" tanya Oma Rahayu.

"Mmmm....." Vanessa berpikir sejenak.

"Oke nanti kalau Vanessa gak lembur ya Oma, tapi kalau lembur kapan-kapan aja nanti Vanessa hubungi." jawab Vanessa akhirnya.

"Baiklah Sayang. Ya sudah kamu sehat-sehat ya kerja yang baik." ucap Oma Rahayu.

"Iya Oma, terima kasih." jawab Vanessa.

Kemudian panggilan mereka pun berakhir dan Vanessa kembali bekerja hingga jam istirahat.

...----------------...

Sedangkan di ruangan CEO terlihat Jonatan yang sedang suntuk. Terlihat dari dasi yang sudah tidak rapi lagi dilehernya dan juga lengan kemeja yang sudah digulung hingga sampai di siku.

"Kamu kenapa suntuk gitu?" tanya Alex teman dekat Jonatan, sambil sedikit melempar minuman kaleng kepada Jonatan dan segera ditangkap olehnya.

"Apa lagi kalau bukan soal perjodohan." jawab Jonatan sambil membuka minuman kalengnya kemudian meneguknya hingga habis setengah.

"Masih mikirin soal perjodohan?" tanya Alex sambil duduk di samping Jonatan.

"Emang bisa aku gak mikirin soal itu, ucapan Oma adalah perintah buat aku." jawab Jonatan.

"Kalian uda saling ketemu?" tanya Alex lagi.

Jonatan hanya menggelengkan kepala tanpa menatap ke arah Alex yang berada disampingnya.

"Gimana kalau kamu minta ketemu dulu sama dia?" usul Alex.

Jonatan seketika menoleh menatap Alex dengan tajam sambil mengerutkan keningnya.

"Berarti maksud kamu aku harus setuju gitu dijodohkan?" tanya Jonatan tidak suka dengan usul yang diberikan oleh Alex.

"Tenang bro tenang dulu jangan marah. Kamu bisa minta ketemu dulu sama orang yang akan dijodohkan sama kamu itu, baru nanti kamu bisa menilai gimana orangnya. Kalau kamu suka bisa lanjut tapi kalau gak bisa berarti kamu harus cari wanita lain dan mengenalkannya sama Oma. Atau kamu bisa kerja sama dengannya buat sama-sama gak setuju dijodohkan jadi pasti nanti Oma sama orang tua tu cewek bakal batalin perjodohan kalian." jawab Alex panjang lebar.

"Gimana rencana ku ini?" tanya Alex dengan menaikturunkan alisnya.

Jonatan melihat Alex sambil berpikir. Mungkin bagus juga ide dari Alex. Jonatan bisa minta ditemukan dulu setelah itu dia akan mengajak si cewek bekerja sama untuk menolak perjodohan konyol itu.

"Kadang otakmu bisa kamu pakai juga. Aku pikir cuma kamu pakai buat jadi buaya." ucap Jonatan kepada Alex, antara memuji dan mengejeknya.

"Uda akui aja kalau aku pintar gak usah sungkan gitu." ucap Alex dengan tersenyum bangga.

"Ckk..."

"Uda balik sana ke ruangan, kerja-kerja." ucap Jonatan sambil berdiri dan mengusir Alex agar kembali bekerja karena jam istirahat masih 1 jam lagi.

Alex bekerja di perusahaan yang Jonatan pimpin, meskipun mereka bersahabat tetapi jika menyangkut pekerjaan mereka akan bersikap profesional.

"Mulai deh kalau mode Bossy nya keluar." gumam Alex yang akhirnya juga berdiri dan keluar dari ruangan Jonatan.

Melihat kepergian Alex, Jonatan hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya merasa lucu dengan sikap Alex yang seperti itu.

Kemudian Jonatan segera kembali fokus dengan pekerjaannya. Dia akan mencoba memakai usul dari Alex tadi agar perjodohannya batal. Dan ketika sampai di rumah nanti dia akan menyampaikan keinginannya itu kepada Oma Rahayu.

...****************...

Tetap semangat 💪

Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***