Setelan jas yang sudah kusut,tubuhnya letih pikiran nya kacau.Begitulah kira-kira yang dia rasakan.
Ameer Farzan Ghifari,merasa hari nya sangat kacau semenjak dua hari yang lalu dipaksa menerima perjodohan konyol oleh Kakek Candra.
Hanya karena perjanjian antar sahabatnya,beliau merelakan cucu nya untuk menjadi suami perempuan yang sama sekali tidak dia kenal.
Namanya saja tidak tahu.Apalah ini Kakek,aku disuruh menikahinya!
Ditariknya rambut yang sedari tadi sudah acak-acakan.Duduk di bangku kebesaran nya,dengan menyandar kan punggung.
Diluar sana hari sudah mulai sore,sebentar lagi matahari akan kembali ke peraduannya.Namun Ameer belum juga keluar dari ruangan nya.
Ponsel nya sudah berdering dari tadi.Mamah Meisinta sudah menelfon nya beberapa kali tapi tidak di jawab.
Dion yang merasa dari selesai meeting,bosnya tidak nampak keluar dan melewati ruangan nya.Mau tidak mau dia menghampiri ke ruangan Ameer.
"Pukul berapa ini?Kenapa kau tak pulang?" Masuk ruangan tanpa permisi sudah menjadi tabiat nya.
"Aku bingung!"
Srek!!! Dion menarik kursi dan duduk tepat di depan Ameer.
"Kenapa,ada apa.Ceritakan lah?!!" Gayanya sok cool,kaki sebelahnya terangkat bertumpu di lutut satunya.
"Kakek Candra menjodohkan ku"
"What?!!!Jaman apa ini?!!!"
"Sialan,Brengsek!!! Bisa tidak suara mu pelan dan biasa saja!" Ameer melotot tajam,beberapa kertas yang diremas kecil-kecil tadi sudah melayang semua ke Dion.
"Maaf,aku terlalu terkejut.hehee"
"Lalu bagaimana?kau menerimanya?"
"Sore ini jika aku tidak berbicara pada Kakek,dipastikan esok hari Ijab kobul terjadi setelah Isa.Begitu isi pesan Mamah"
"Kenapa tidak menolak nya? Bagaimana dengan Sheryl?" Dion tahu jelas,Bos yang sekaligus sahabat nya ini mempunyai rasa yang sama dengan Sheryl,hanya saja kedua nya belum sepakat untuk berkomitmen.
"Sayang nya,tidak ada pilihan untuk menolak."
"Kabur saja!"
Ameer menatap tajam sahabatnya itu.Lagi-lagi kabur pikirnya.
"Kau tidak ingat kakak kabur gara-gara itu kan,kenapa kau tidak mengulanginya saja?"
"Aku sempat berpikir seperti itu,tapi bagaimana dengan ini?" Ameer mengetukan jarinya ke meja.
"Meja maksut mu, bagaimana apanya?"
"Bodoh!!Maksut ku Perusahaan ini.Siapa yang akan menghandle nya?dasar kambing Jawa!"
Bukan nya Dion tersinggung,dia malah tertawa terbahak mendengar Ameer menyebutnya kambing Jawa.Pikirannya terlintas hewan yang sering dia lihat di depan rumah jika sedang pulang kampung.
"Siapa perempuan itu?"
"Aku tidak tahu"
"Namanya?"
Ameer menggeleng.
"Ckk... tidak mengenal,tidak tahu namanya.Foto,kau pasti punya foto nya kan?"
Jawaban Ameer tetap menggeleng.
"Ahhsss..kenapa bisa kau tidak mengetahui semua nya? ciri-cirinya bagaimana?"
"Aku tidak memperdulikan nya, bagaimana aku tahu.Sialan kenapa jadi kau yang marah-marah??" Lama kelamaan Ameer pun di buat kesal dengan sahabat nya itu.
"Tidak bisa menolak,dan kau sama sekali tidak mengetahuinya.Kau pria yang sangat bodoh jika kau tahu!"
"Paling tidak kau tanya namanya,sekolah dimana?dia sekolah,kuliah,bekerja pun pasti kau tidak tahu kan?Jalan satu-satunya nikah lah dengan nya, Sheryl untuk ku" Dion mengulum senyum,tangan nya sudah berjaga jika Ameer menyerang.
"Mimpi!" satu kata tapi menusuk.
Bukan nya mendapat jalan keluar tapi Ameer dibuat makin pusing dengan tingkah sahabatnya itu.
"Aku mau pulang saja!akan kupikirkan nanti di jalan sambil mengemudi!"
Ameer beranjak dari duduk nya,berjalan melewati Dion begitu saja di kursi itu.
"Haii!!Kabur saja,jika tidak buat lah surat perjanjian dengan calon istrimu!"
Padahal Ameer sudah diambang pintu hendak membuka handle.Tapi ucapan Dion sedikit terpikirkan oleh Ameer.
.
.
Diruang tengah,Rumah minimalis dan keluarga yang begitu hangat.
"Dengarkan ayah No!jangan bicara sebelum kami menyelesaikan pembicaraan kepada kakak mu.Kau mengerti Nino?!"
Nino yang sedang makan cemilan nya dan menonton televisi pun hanya mengangguk.
Anak gadisnya pulang kuliah pukul setengah tujuh sore,dirinya langsung masuk kamar, mandi,dan membersihkan diri.
"Lavina kesini sebentar,ada yang ingin ayah dan ibu bicarakan" Ayah Pras memanggil anak gadisnya.
"Iya yah,sebentar lagi"
Setelah mandi dan mengganti baju,handuk di kepala nya masih ada di sana untuk mengeringkan rambut nya.
"Iya ,ada apa yah?"
"Matikan dulu televisi nya No,nanti ayah tidak fokus!" Acara turnamen bulutangkis,jelas saja ayah nya tidak akan fokus berbicara dan melihat acara kesukaan nya.
Lavina yang merasa janggal dengan situasi ini pun semakin penasaran apa yang akan ayah dan ibunya bicarakan.
Apasih ini,ingin minta tolong bayarin listrik?air atau apa sihh ini.Kenapa harus seperti ini, seperti tidak biasa nya saja!
"Kamu saja yang ngomong Bu!"
"Kamu saja yah"
"Ibu saja!"
"Ayah saja"
Hingga Nino jengah bosan melihat keduanya yang tak juga bicara.Bola matanya berputar malas.
"Kau akan dinikahkan kak!"
"Nino!!" Suara itu akhirnya keluar bersamaan dari Ayah dan Ibunya.
Lavina mengerutkan keningnya.
"Maksudnya apa sih ini Yah, Bu?"
"Maaf nak,baca surat wasiat dari Kakek mu" Ibu lestari pun meletakan di meja dan di ambil Lavina.
Wajah yang tadinya cerah berubah menjadi masam.Lavina tidak bodoh,dia mengerti kemana arah pembicaraan isi surat wasiat ini.Tubuhnya lesu dan mendadak luruh.
"Ini harus aku Yah,Bu?Umurku masih muda sekali.aku masih ingin kuliah,dan aku punya kekasih.Ayah ibu tahu tentang itu kan?"
"Ini cucu seleb loh kak!"
"Nino!!!" Ibunya melotot tajam.Hanya di balas lirikan saja oleh Nino,mulutnya masih terus mengunyah cemilan.
"Yah.. Bu... hikz hikzz,bisakah kalian menolaknya?"
Ibu Lestari merasa iba kepada anak perempuan satu-satunya.Tapi kepalanya menggeleng menandakan tidak bisa.
"Yahh..." Lavina meminta pertolongan kepada Ayah nya,karena dari dulu ayahnya lah yang sering membela dan selalu di pihak nya.
Mendadak tangan nya terulur dan memeluk perut ayah nya,gadis itu menangis sesenggukan di sana hingga kaos ayahnya basah.
Pras pun menoleh ke istrinya untuk memohon,tapi tetap saja jawaban wanita setengah baya itu menggeleng tidak bisa.
Maaf kan ibu Lavina,Ibu sudah terlanjur menyerahkan data mu kepada kakek Candra dan menyetujui penangguhan hutang piutang kakek mu ,hidup mu,dan masa depan mu.Ibu sayang kalian,tapi ibu lebih sayang masa depan mu.
.
.
.
to be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
rasanya seperti ditumbalkan, tapi semoga ini demi kebaikan ya
2023-05-20
0