Episode 5

Waktu menunjukkan tepat tengah malam namun Maya tidak bisa tidur ia merasa kedinginan mungkin karena AC di kamarnya tidak ia matikan.

" Kenapa aku tidak bisa tidur padahal kasur ini empuk dan nyaman "

" Kenapa kamar ini dingin sekali padahal kemarin di rumah kos Bobi sangat panas, apa mungkin beda cuaca " lirihnya lagi

Maya segera bangun dari tempat tidurnya, ia berencana akan tidur di tengah rumah karena karena kamarnya sebentar lagi akan berubah jadi kulkas.

ia segera keluar dari kamarnya, tampak sepi dan gelap di sana. ia segera membaringkan tubuhnya di sofa lalu menutup matanya. tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Maya yang mendengar hal itu segera membuka matanya. ia pernah melihat di tv tetangga jika tengah malam ada suara membuka pintu biasanya itu maling.

Ia mencari benda yang akan nanti dia pukul pada maling tersebut, ia bersiap-siap segera menyalakan lampu lalu menangkap maling tersebut.

" Satu.. dua.. tiga.. " ucapnya langsung memukul wajah yang menurutnya itu maling karena ia tidak tahu saklar lampu di mana letaknya.

" Aw... aw... " ucap seseorang kesakitan

" Kena kau maling... rasakan ini " ucap Maya terus memukul badan sang maling dengan bantal

" Hey siapa yang maling " bentaknya

" Ya kamu lah, siapa lagi... " ucap Maya kesal

" Aku bilang hentikan " teriakannya

" Tidak akan maling.. " ucapnya masih memukul badan Mondy

" Ish sialan... "

Laki-laki itu mulai memegang tangan Maya untuk menghentikan pukulan Maya saat itu, namun bukannya berhenti Maya semakin keras memukulnya. lalu tiba-tiba mereka tersandung dan jatuh berbaring di kursi dengan Maya di atas laki-laki itu.

Semua yang mendengar keributan tersebut langsung berlari menghampiri mereka dengan lampu yang masih padam, Laura dan Alex pun segera menyalakan lampu ruangan itu, mereka kaget karena posisi Maya dan putranya sangat dekat bahkan terlihat saling berpelukan.

" Ada yang sedang kamu lakukan Mondy?? "

" Astaga Mondy " ucap Laura dengan wajah kagetnya

" Mondy.. siapa Mondy " tanya Maya bingung

" Harusnya aku yang tanya kamu siapa?? " ucap Mondy dengan nada sinis

" Aku Maya.. " ucapnya sambil tersenyum

" Minggir dari tubuh ku, kamu sangat berat " bentaknya

" Kamu.. " ucap Maya kesal

Maya dan Mondy saling menjauhkan tubuh mereka, bahkan kini Mondy pergi dari sana menuju kamarnya. Tampak Laura masih bingung dengan apa yang terjadi karena setahunya Mondy paling tidak suka di sentuh oleh sembarang orang kecuali keluarganya apalagi Maya.

" Ada apa dengan Maya dan Mondy " batin Laura

" Maya apa yang sebenarnya terjadi " tanya Alex

" Maaf Tante, Om.. Maya kira laki-laki itu maling jadi Maya pukul dia pakai bantal " ucap Maya jujur

" Astaga Maya dia bukan maling, mana ada maling tampangnya keren seperti itu " ucap Laura sambil tertawa

" Maafkan Maya Tante " ucap Maya merasa bersalah

" Dia putra Tante, yang tadi Tante ceritakan " ucapnya sambil tersenyum menghampiri Maya

" Maaf Tante, Maya tidak tahu "

" Tidak Apa-apa nak, sekarang lebih baik kamu kembali ke kamarmu dan tidur " ucap Laura mengantarkan Maya ke kamarnya

" Maya tidur di ruang tamu saja Tante, karena kamar Maya dingin sekali seperti di dalam kulkas " ucapnya dengan polos membuat Laura tertawa bersama dengan alex

" Astaga Maya tinggal di matikan saja AC nya " ucap Alex

" AC itu apa Om, Maya kurang tahu " ucap polosnya lagi

" Ayo Tante ajarkan caranya " ucap Laura segera menuju kamar Maya,

Laura langsung mengambil remote AC, lalu mengajarkan Maya cara mematikan dan menghidupkan AC di sana, ia juga mengajarkan cara menurunkan dan menambah suhu ruangan agar kelak Maya mengerti.

Maya begitu senang setelah di ajari Laura, hidup di jaman modern tapi ia ketinggalan zaman karena di kampungnya jarang sekali orang yang memakai AC.

" Apa kamu sudah mengerti " tanya Laura

" Sudah Tante terima kasih " ucap Maya sambil tersenyum

" kalau ada hal yang kamu tidak mengerti kamu bisa bertanya pada Tante " ucapnya sambil tersenyum

Entah mengapa Laura sangat nyaman berdekatan dengan Maya apalagi sifatnya yang polos sering membuat dia tertawa karena hal kecil. Alex bisa melihat kebahagiaan yang terpancar oleh istrinya ketika bersama dengan Maya.

" Baik Tante "

" Akhirnya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini.. apa rumah orang kaya seperti sekarang pakai AC " batinnya

Laura dan Alex segera meninggalkan kamar Maya, mereka segera kembali ke kamarnya. namun sebelum ke kamarnya Laura menghampiri kamar putranya itu.

ia melihat wajah lelah putranya yang kini sedang tertidur pulas. ia segera menyelimutinya lalu mematikan lampu kamarnya.

" Mimpi yang indah nak... " batin Laura

Semua orang tampak beristirahat kembali termasuk Maya, ia sangat pulas tidurnya karena ia mematikan AC di kamarnya.

.

.

.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!