Kini mereka bertiga duduk di meja makan, menikmati makanan yang tersedia di sana. Tampak sepi dan hening tanpa suara apapun hal itu berbeda sekali ketika Maya makan bersama keluarganya di kampung terasa hangat dan nyaman.
Setelah selesai makan Maya ingin membantu Baik Yati mencuci piring namun hal itu di cegah oleh Laura. Maya di bawa ke halaman belakang untuk menikmati udara segar malam hari di sana.
" Tante ada apa membawa saya kemari?? " tanya Maya bingung
" Tante mau menceritakan tentang anak Tante, sampai saat ini dia belum punya pacar sikapnya dingin dan galak pada semua wanita, Tante bingung harus bagaimana menghadapi dia " ucap sedih Laura
" Lebih baik tidak pacaran Tante jangan seperti saya, sekalinya punya pacar tapi dia jahat " ucap Maya kembali mengingat bagaimana jahatnya Bobi
" Kalau dia tidak pacaran lalu bagaimana dia bisa menikah.. " keluhnya
" Coba aja Tante jodohkan putra Tante dengan wanita yang Tante kenal misalnya anak teman Tante "
" Sudah May, Tante sudah beberapa kali menjodohkan di dengan anak teman-teman Tante namun semuanya dia tolak... Tante sampai bingung harus bagaimana lagi?? " ucap Laura memegang tangan Maya
" Apa dia pernah kecewa dengan wanita sebelumnya " tanya Maya
" Sepertinya belum pernah, Tante belum pernah dengar dia dekat dengan seorang wanita sebelumnya "
" Apa jangan-jangan anak Tante tidak suka wanita " ucap Maya langsung menutup mulutnya
Itu lah Maya dia selalu bicara ceplas-ceplos seperti sekarang membuat Laura kaget dengan ucapan Maya. Laura tidak marah dengan ucapan Maya ia justru sedang memikirkan ucapan Maya, apa ia putranya itu tidak suka wanita.
" Kenapa harus bicara seperti itu sih Maya, lihat Tante Laura pasti marah padamu... " batinnya
Apa selama ini dia tidak normal namun ia tidak melihat kejanggalan itu, tapi sudah berapa puluh wanita cantik dan pintar serta menarik yang di tolak Putranya itu, mereka bahkan tidak menarik perhatiannya sama sekali.
" Apa yang di katakan Maya benar?? apa mungkin Mondy tidak menyukai wanita, dosa apa aku tuhan hingga melahirkan putra seperti itu?? aku harus bawa Mondy ke dokter besok " batin Laura
" Kenapa Tante Laura tidak marah padaku, dia terlihat sedih apa gara-gara ucapan ku barusan " batinnya
Maya langsung memegang tangan Laura dengan penuh penyesalan karena sudah berkata sembarangan seperti tadi. " Tante maafkan Maya, barusan Maya salah bicara.. Tante tolong jangan sedih "
" Tidak apa-apa Maya.. sepertinya sekarang sudah malam.. kita masuk ke dalam, kamu selamat istirahat Tante duluan ke kamar " pamitnya dengan raut wajah sedih.
Maya segera menuju kamarnya dengan rasa bersalahnya karena gara-gara dirinya Laura terlihat sangat sedih, ucapannya memang tidak bisa di jaga hingga ia terus memukul-mukul mulutnya
Sementara di tempat lain yaitu di kamar Laura ia duduk di tepi ranjang dengan wajah sedihnya, Alex yang melihat hal itu segera menghampirinya bahkan memeluknya.
" Kamu kenapa sayang " tanyanya
" Sayang apa benar putra kita tidak menyukai wanita.. "
" Hus jangan bicara yang tidak-tidak, anak kita tampan dan kaya masa tidak ada wanita yang bisa menarik perhatiannya " jelaskan Alex
" Buktinya dia sekarang sudah beberapa kali menolak wanita.. apa benar dia memang tidak normal " ucapnya sambil memeluk suaminya
" sayang dengarkan aku, mungkin belum ada yang cocok saja untuknya, kamu jangan khawatir dia masih muda mungkin sekarang belum terlihat jodohnya " ucap Alex menenangkan istrinya
" Aku harap juga begitu " ucapnya menghapus air matanya
" Sekarang lebih baik kita tidur ini sudah malam.. " ajak sang suami
Kini Laura dan Alex mulai merebahkan tubuhnya mereka memejamkan matanya dengan tidur saling berpelukan seperti biasanya.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Septi Wijaya
lanjut Thor 😍
2023-06-30
0