Bab 3

Siang itu, suasana kantin cukuplah ramai sampai hampir semua tempat duduk di penuhi oleh siswa-siswi disana. Sefa yang baru saja tiba bersama dengan temannya hanya terdiam melihat keramaian di kantin sana. Rasanya sungguh malas untuk Sefa makan disana jika suasana seperti itu. Tidak seperti biasanya entah kenapa hari ini tiba-tiba kantin penuh dan sebagian dari mereka merupakan seorang siswi.

Sefa hendak memutar balikkan tubuhnya dan pergi dari sana, namun suara seseorang berhasil mengurungkan niat Sefa hingga membuatnya menoleh. Terlihat sosok guru yang perfeksionis menghampiri Sefa dengan membawa satu tempat makan di tangannya. Ia melihat sekeliling dan mengabaikan mereka yang memperhatikannya.

"Bukan kah kau ingin makan?"

Sefa mengangkat sebelah alisnya menatap heran pria yang berdiri di depannya itu. Sampai Rania yang berdiri di samping Sefa pun menyimpulkan bahwa guru satu itu ada niat terselubung untuk mendekati Sefa, ia berbisik pada gadis di sampingnya itu agar tidak masuk kedalam perangkap guru yang berdiri di depannya.

Sepertinya pemikiran Rania tidak ada salahnya menurut Sefa karena dari kemarin ia terus di pertemukan dengan Kalandra si pria asing. Apa lagi jika bukan sengaja ia membuntuti kemana Sefa pergi, mungkin yang ada di otak Sefa guru itu adalah pria mesum yang ingin menculiknya atau melakukan hal lain terhadapnya.

Sefa bergidik ngeri membayangkan itu semua sendiri dengan tatapan masih mengarah pada Kalandra. Sementara dengan pria di depannya itu melambaikan tangan nya tepat di depan wajah Sefa yang terlihat melamun.

"Hello girl, aku bicara denganmu."

"Sorry kita gak kenal." Ucap Sefa membalas perlakuan Kalandra sewaktu di kelas tadi.

Gadis itu pun menarik temannya dan pergi dari tempat ramai itu menuju ke tempat yang cukup sunyi. Tak hentinya Sefa menggerutu sepanjang jalan walau ia bicara begitu pelan namun masih bisa di dengar oleh Rania yang posisinya saat ini berada di samping gadis itu.

"Heran deh sama kalian berdua." Ucap Rania yang secara tiba-tiba setelah Sefa duduk di salah satu kursi depan kelas.

"Maksud mu?"

"Sebenarnya saling kenal gak sih? Secara dia guru baru disini tapi sikap kalian seolah sudah pernah bertemu sebelumnya."

Sefa menghela nafasnya sebelum ia memberitahukan pertemuan nya dengan Kalandra sehari sebelum masuk sekolah. Sungguh sulit di percaya apa yang di ucapkan Sefa barusan itu karena begitu jarang pertemuan yang kebetulan seperti mereka.

"Jangan-jangan dia benar mengincar kamu lagi Fa, ihh ngeri kamu harus lebih hati-hati dengan dia." Ujar Rania yang memiliki pemikiran seperti itu.

"Entah lah, tapi sifatnya kemarin sama hari ini beda banget."

Sefa menjelaskan bagaimana pertemuan pertama nya dengan Kalandra kemarin mulai dari cara berpakaian, bicara serta perlakuan terhadapnya. Penjelasan Sefa membuat Rania semakin berpikir keras dan sosok guru musik itu seolah menjadi misteri bagi kedua gadis itu.

**

Sepulang sekolah, seperti biasa Rania di jemput oleh kekasihnya lain halnya dengan Sefa yang masih menikmati masa lajang nya sampai saat ini, ia hanya ingin fokus pada karirnya sebagai pianis di banding memikirkan pria yang hanya akan mengganggunya, begitulah pemikiran Sefa saat ini.

Sefa berjalan seorang diri menuju gerbang sekolah, suasana hari itu sudah cukup sepi karena bisa dibilang Sefa yang paling terakhir keluar kelas setelah pelajaran terakhir. Tin... Tinn... Suara klakson mobil hampir saja membuat Sefa terjatuh karena kaget nya. Benar, ia berjalan dengan setengah melamun memikirkan beberapa hal yang telah di lewatinya.

Mobil itu berhenti tepat di samping Sefa, terlihat kaca jendela yang perlahan terbuka dan menampakkan seorang pria yang duduk di depan setir mobil dengan penampilan yang cukup menarik layaknya anak muda lainnya. Tanpa

Sadar Sefa membuka sedikit mulutnya dengan mata yang tanpa berkedip menatap pria yang berada di dalam mobil tersebut.

"Masuklah." Ucap Kalandra yang menyuruh Sefa untuk masuk kedalam mobilnya.

Gadis itu masih terdiam dengan mulut yang menganga, Kalandra yang melihat ekspresi gadis itu menghela nafas nya pelan dan kemudian keluar dari mobil. Ia membuka pintu sebelahnya dan mendorong pelan Sefa hingga sampai masuk kedalam mobilnya.

Setelah di dalam barulah Sefa sadar dan hendak berteriak namun dengan segera Kalandra menutup rapat kaca mobilnya serta melaju dengan cepat. Perasaan Sefa mulai campur aduk tidak menentu, percuma dia berteriak karena tidak akan ada yang mendengarnya. Akhirnya Sefa memberanikan diri untuk membuka suaranya dan menanyakan kemana Kalandra akan membawanya pergi.

"Tenang saja aku tidak akan menculik mu." Ucap Kalandra dengan santainya.

"Tapi ini sama saja dengan penculikan, kau memaksa ku masuk tanpa seizin ku."

"Siapa suruh kau bengong di luar seperti tadi?"

"Apa karena wajah ku yang tampan kau sampai terkesima?"

Sefa langsung mengalihkan pandangannya yang semula menatap jalan menjadi menatap pria di sampingnya ia mengerutkan sebelah alisnya menatap heran pria aneh itu. "Kau bilang apa barusan? Apa aku tidak salah dengar?"protes Sefa. Walau pada kenyataanya memang tidak bisa di pungkiri jika apa yang di katakan Kalandra benar adanya tapi gadis itu tidak ingin mengakui semuanya karena itu bisa menjadikan Kalandra semakin besar kepala.

"Ehh.. ehh... Sepertinya aku tidak asing dengan jalan ini." Ucap Sefa yang memperhatikan kemana arah mobil yang di kemudian Kalandra.

"Rumah mu, apa kau sudah lupa jalan pulang?"

"Tapi bagaimana kau bisa tahu arah jalan ke rumah ku? jangan-jangan benar lagi apa yang di katakan Rania."

"Huh? Bicara apa teman mu itu?"

"Kau seorang pria mesum yang mengincar ku sejak lama."

Ciiittt... Kalandra menginjak rem mobil nya dengan tiba-tiba dan membuat Sefa hampir terbentur ke depan karena oleh nya. Disitu Sefa memarahi Kalandra dengan suara lantang nya dengan tempo yang cukup cepat seperti seorang rapper sampai pria itu menutup mulut Sefa dengan tangannya hingga membuat gadis itu berhenti mengoceh.

"Benar-benar gak waras teman kamu itu, ya kali orang ganteng plus keren gini di kata orang mesum." Ujar Kalandra yang lagi-lagi menyombongkan dirinya dengan tingkat kepedean yang diluar batas.

"Ya habisnya gerak-gerik mu seperti orang mesum." Ucap Sefa dengan suara pelan.

"Dasar gadis amnesia." Kalandra menyentil dahi Sefa pelan namun berhasil membuat gadis itu sedikit meringis dan mengusap-usap dahinya.

Kalandra atau biasa di panggil Alan itu kembali melajukan mobilnya hingga sampai tepat di depan rumah Sefa, tanpa mampir terlebih dulu pria itu langsung kembali melaju meninggalkan beberapa pertanyaan yang berputar di kepala Sefa. Gadis itu berbalik dan melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah dengan pikiran yang masih bingung seperti orang yang habis terhipnotis.

****

Terpopuler

Comments

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱 Sheryl ❀シ︎

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱 Sheryl ❀シ︎

next part semangat

2023-05-09

1

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱 Sheryl ❀シ︎

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱 Sheryl ❀シ︎

mas nya tingkat kepedean nya sangat over ya bund 🙂

2023-05-09

3

❥𝐌𝐢𝐧𝐉𝐮𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐩𝐚𝐢🐿~•

❥𝐌𝐢𝐧𝐉𝐮𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐩𝐚𝐢🐿~•

semangat bestot 🚶🏻‍♀️

2023-05-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!