Pembalasan Istri Yang Dibuang

Pembalasan Istri Yang Dibuang

Di Usir

Cloe begitu marah pada saat melihat suaminya membawa wanita lain ke rumah," mas, apa-apaan ini? aku pikir kamu sudah berubah, malah semakin menjadi dengan membawa selingkuhanmu ke rumah!"

Deev sama sekali tidak peduli dengan apa yang barusan dikatakan oleh Cloe, ia malah merangkul selingkuhannya melangkah bersama masuk ke dalam rumah menuju ke kamar utama. Hal ini sontak saja membuat Cloe semakin marah.

Dia tidak terima dengan perlakuan suaminya, apa lagi kondisi dirinya saat ini sedang hamil besar. Ia terus saja mengikuti langkah kaki suaminya dan selingkuhannya tersebut. Hal ini sontak saja membuat Deev marah besar.

"Pergi dari rumahku sekarang juga!" usir Deev pada Cloe.

Cloe terhenyak kaget pada saat mendengar apa yang barusan dikatakan oleh Deev. Ia berusaha berkata halus karena dirinya masih membutuhkan Deev, apa lagi saat ini sedang hamil besar.

"Sayang, tolong jangan usir aku seperti ini? jika kamu sudah tak cinta padaku, setidaknya ingatlah anak yang sedang aku kandung ini. Masa iya kamu tega mengusirku yang sedang hamil besar seperti ini."

Tetapi Deev sama sekali tidak mendengarkan apa yang barusan dikatakan oleh Cloe. Ia tetap pada pendiriannya, untuk mengusir Cloe dari rumah, walaupun istrinya sedang kondisi hamil tua.

Deev sudah dibutakan oleh cintanya pada selingkuhannya yang menurut dirinya lebih baik dari Cloe.

"Honey, untuk apa kamu pertahankan wanita lusuh, kucel seperti dirinya. Apa kamu nggak malu dengan para rekan kerjamu? aku yang lebih pantas untuk dirimu, cantik dan pintar," bujuk Niken.

Deev tentu saja mendengar bujukan dari Niken, karena ia saat ini sedang tergila-gila padanya.

Deev mengusir istrinya yang sedang hamil tua hanya demi selingkuhannya tersebut tanpa ada belas kasihan sama sekali.

"Pergilah, semua pakaianmu sudah aku kemasi di dalam koper itu!"

Deev melempar koper yang berisi pakaian Cloe ke hadapannya tanpa ada rasa peri kemanusiaan sama sekali. Cloe pun menyeret koper tersebut pergi dari hadapan Deev dan Niken. Tetapi ia sejenak mengatakan sesuatu pada Deev dan selingkuhannya," lihat saja, aku tidak akan tinggal diam. Akan aku balas perbuatan kalian berdua!"

Deev dan selingkuhannya hanya mencibir perkataan dari Cloe, karena mereka tahu jika Cloe berpendidikan rendah dan ia juga hidup sebatang kara.

Bagaimana mungkin Cloe membalas dendam pada Deev dan selingkuhannya? sedangkan dia tidak punya apa-apa, dan pendidikan juga rendah.

"Hahahaha.... sombong sekali kamu. Mau balas dendam ceritanya padaku? silahkan saja, aku sama sekali tidak takut dengan ancaman darimu itu," ejek Deev.

"Heh kucel, lihat dirimu dulu ngaca sana sebelum kamu mengatakan sesuatu pada kami. Pendidikan rendahan, wajah juga pas-pasan, bergaya mau balas dendam pada kami. Aku yakin setelah pergi dari sini, kamu akan hidup di jalanan atau bahkan di kolong jembatan. Dan kamu juga tidak akan bisa merawat bayimu, yang ada bayimu akan kamu buang di rumah sakit!" ejek Niken.

Cloe mencoba untuk tegar, dan tabah mendengar hinaan dari Deev dan Niken. Didalam hatinya sangat percaya dengan kuasa Allah, bahwa Allah akan merubah kehidupannya kelak menjadi luar biasa.

Cloe mengusap air matanya seraya tersenyum sinis ke arah pasangan selingkuh tersebut. Ia menghela napas panjang," kita lihat saja nanti. Aku sangat yakin bisa merubah takdir dan nasibku menjadi lebih baik. Dan aku pastikan kelak akan datang membalas semua perlakuan keji kalian berdua. Camkan ini baik-baik mas! kamu kelak juga akan menyesali apa yang telah kamu lakukan padaku saat ini!"

Setelah sejenak mengatakan hal itu, Cloe pun berlalu pergi dari hadapan pasangan selingkuh tersebut. Sebenarnya Cloe bingung karena ia tidak tahu harus pergi kemana? sedangkan ia sama sekali tidak punya sanak saudara dan juga tidak punya uang sama sekali.

Selama hidup bersama dengan Deev, ia tidak pernah mendapatkan nafkah lahir dari suaminya. Ia hanya di izinkan makan saja, hingga kondisi dirinya kurus dan tak terurus.

Deev juga sama sekali tidak memikirkan janin yang saat ini sedang dikandung oleh Cloe. Padahal janin tersebut adalah benih dirinya.

Seperginya Cloe, Deev justru bersenang-senang dengan Niken. Sejenak mereka bercengkrama.

"Honey, bagaimana bisa kamu yang tampan dan kaya raya ini menikah dengan wanita yang tidak berpendidikan dan juga sebatang kara? aku heran dech,' cibir Niken.

Deev menceritakan awal mula dirinya menikahi Cloe, memang karena terpaksa. Dimana dulu Cloe pernah menolong dirinya pada saat alami kecelakaan parah. Atas permintaan mendiang orang tuanya, Deev diminta untuk menikahi Cloe walaupun sebenarnya dia tidak ada rasa cinta sama sekali. Tetapi Deev tidak ingin mengecewakan orang tuanya. Hingga ia pun menikahi Cloe.

Sedangkan saat ini Cloe sedang melangkah tertatih dengan menyeret kopernya entah pergi kemana? ia hanya mengikuti langkah kakinya saja.

"Ya Allah, aku tahu jika di balik semua yang aku alami ini pasti ada sebuah keajaiban atau mujizat. Ya Allah, aku benar-benar berserah dan pasrah padamu. Karena aku yakin Engkau tidak akan memberikan cobaan yang melebihi batas kemampuan manusia

itu sendiri."

"Tunjukkan jalanMu Ya Allah, aku harus pergi kemana? karena aku sama sekali tidak tahu harus kemana?"

Cloe melangkah tak pasti, ia mencoba untuk tidak menangis karena di jalan raya yang banyak berlalu lalang kendaraan bermotor.

"Jika saja aku tahu akan seperti ini, dulu aku tidak menolong Mas Deev. Pada saat ia alami kecelakaan parah. Dan tidak ada orang satupun di lokasi kejadian. Hanya ada aku saja waktu itu. Bahkan aku pula yang telah mendonorkan darahku, karena kebetulan stok golongan darah yang sama dengannya sedang kosong di rumah sakit tersebut."

"Aku menyesal sekali, kenapa menolongnya dan juga mau menikah dengannya. Aku pikir dia tulus cinta padaku, dan terima apa adanya diriku yang waktu itu tinggal di panti asuhan. Aku sama sekali tidak menyangka jika akan seperti ini rumah tanggaku, setelah kedua mertuaku meninggal dunia."

Terus saja Cloe bergumam didalam hatinya, ia begitu menyesal dengan segala kebaikan yang pernah ia berikan pada Deev. Ia juga tidak ingin kembali ke panti asuhan dimana dulu ia dibesarkan.

Selagi Cloe terus saja melangkah tanpa merasakan lelah. Tiba-tiba ia merasakan perutnya mules, dan tak karuan. Ia pun memutuskan untuk sejenak duduk di tepian trotoar.

"Aauhhhh...sssttttt... apakah aku akan melahirkan? ya Allah.... sakit sekali...."

Cloe terus saja merintih kesakitan dan ia terus saja mengusap-usap perutnya sendiri.

Banyak sekali orang lalu lalang tapi tidak satupun menolong dirinya. Mereka hanya saling berbisik-bisik sembari menatap kearah Cloe.

Terpopuler

Comments

Arvino Xafir

Arvino Xafir

semoga kedepannya lebih baik untuk cloe

2023-06-28

1

Rama Blaem Blaem

Rama Blaem Blaem

gak bisa membayangkan.. hmil tnpa suami dan sanak sodara,😭😭

semoga mendapatkan pertolongan dari orang baik🤲🤲

2023-05-20

2

Eka elisa

Eka elisa

deve bkln myesl udh buang cleo

2023-05-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!