Mendapat Pertolongan

Cloe terus saja merintih kesakitan, dan karena sudah tidak bisa menahan rasa sakit, mata Cloe tiba-tiba berkunang-kunang. Tubuhnya terasa lemas, dan tiba-tiba ia pun pingsan begitu saja.

Beberapa Jam Kemudian....

Cloe sudah sadarkan diri, dan perlahan ia membuka matanya," dimana aku?"

Cloe menatap ke sekelilingnya, ia merasa asing dengan tempat tersebut. Dan ia perlahan meraba perutnya," astaghfirullah aladzim, bayiku?"

Cloe mulai panik, dan pada saat dirinya akan bangkit. Datanglah seorang perawat menggendong seorang bayi. Ia berlari ke arah Cloe," Bu, tolong jangan banyak bergerak dulu. Karena ibu beberapa jam yang lalu habis menjalani operasi Caesar. Selamat ya Bu, anak ibu tampan sekali."

Perawat meletakkan bayi mungil nan tampan di samping Cloe," terimakasih ya sus. Hampir saja saya panik, pikir perut saya kempes tapi bayi hilang."

Cloe masih saja bisa bercanda di tengah kondisi dirinya yang sangat miris. Cloe memberikan nama pada bayinya yakni Satria. Cloe bertanya pada perawat siapakah orang yang telah membawa dirinya ke rumah sakit?

Sang perawat mengatakan orang tersebut adalah kerabat Cloe. Sontak saja Cloe memicingkan alisnya," kerabat sus? selama ini saya tidak punya sanak saudara. Saya ini tinggal di panti asuhan."

Pada saat perawat akan berkata, ada seseorang pemuda berkata," memang saya adalah kerabatmu. Saya adalah saudara kembarmu. Oh ya, kamu nggak usah khawatir ya, karena anakmu sudah aku azdani kok."

Pemuda tampan yang memang wajahnya sangat mirip dirinya mendekati Cloe. Sedangkan Cloe terperangah menatap pemuda tersebut.

Tiba-tiba ia mencubit lengannya sendiri," Auh sakit!"

Belum juga percaya dengan apa yang sedang ia alami saat ini. Ia pun menepuk pipinya," auh...sakit juga!"

Pemuda tampan tersebut terkekeh," astagaaaa... kamu pikir kamu sedang bermimpi ya? semua ini nyata, Nandini."

Kembali lagi Cloe terperangah," namaku Cloe bukan Nandini."

Cloe protes dengan apa yang barusan dikatakan oleh Nando, yang mengaku saudara kembarnya.

Nando menceritakan tentang jati diri Nandini. Dia adalah saudara kembar Nando yang terpisah dari bayi. Pada saat bayi, Nandini di culik oleh pesaing bisnis ayahnya. Dan dibuang begitu saja di sebuah panti asuhan.

Nando diminta oleh orang tuanya untuk terus mencari keberadaan Nandini. Dan pada akhirnya ia bisa menemukan informasi jika Nandini tinggal di sebuah panti asuhan.

Di panti asuhan tersebut Nando berusaha mencari tahu tentang keberadaan Nandini, dimana Nando berniat untuk menyambangi rumah Deev.

Setelah mendengar cerita dari Nando, barulah Cloe percaya. Perlahan air matanya meleleh," subahanallah.... berarti aku masih memiliki orang tua dan saudara? aku pikir aku ini sebatang kara."

Nando tersenyum," tidak, kamu masih punya mamah-papah dan aku. Oh ya, bagaimana kamu bisa ada di jalanan? pada saat aku menemukan dirimu, kondisimu pingsan di pinggir trotoar dan air ketuban sudah pecah. Untung saja ada rumah sakit tak jauh dari kamu pingsan."

Sejenak Cloe menceritakan semuanya pada Nando. Bagaimana dirinya diperlakukan tidak baik oleh Deev. Nando sangat kesal mendengar saudara kembarnya di sakiti oleh suaminya.

"Dini, kamu nggak usah khawatir. Aku yang akan membalas semua perbuatan keji suami dan selingkuhannya!"

Tangan Nando mengepalkan tinjunya.

Namun Cloe sama sekali tidak mengizinkan Nando untuk membalaskan dendamnya. Justru ia yang akan bergerak sendiri untuk membalas dendam pada Deev dan Niken," nggak usah, biarkan kelak aku yang membalas dendam sendiri pada mereka. Karena ini urusan pribadiku."

Nando pun tidak akan memaksa lagi. Tetapi untuk saat ini, ia tidak mengizinkan Cloe untuk bergerak membalas dendam. Karena kondisi Cloe yang belum pulih pasca operasi Caesar.

Nando meminta pada Cloe untuk memulihkan kondisi tubuhnya terlebih dahulu dan akan mempertemukan dirinya dengan orang tuanya.

"Dini, jika kamu sudah diizinkan pulang dari rumah sakit. Kamu dan bayimu ikut aku pulang ke rumah ya? pasti Papah dan mamah sangat senang. Apa lagi Mamah yang kondisinya sakit karena memikirkan dirimu yang sekian lama hilang tak juga di temukan."

Cloe mengangguk pelan, ia begitu bahagia karena pertolongan Allah tepat pada waktunya. Ia benar-benar sangat bersyukur karena Allah benar-benar memberikan mujizat didalam hidupnya.

Cloe terus saja tidak berhenti mengucapkan syukur didalam hatinya," Alhamdulillah ya Allah, Engkau sungguh Allah yang luar biasa. Disaat aku tetap berpengharapan dan percaya padaMu, Engkau memperlihatkan KuasaMu yang sungguh luar biasa bagi hidupku."

Beberapa Hari Kemudian....

Cloe dan Satria di bawa pulang oleh Nando ke rumah yang sangat mewah bak istana raja. Lagi-lagi Cloe terperangah, ia tidak percaya.

Matanya menatap ke sekeliling rumah tersebut," ya Allah, ini rumah apa istana raja yang suka ada di negeri dongeng?"

"Ini rumah siapa?" tiba-tiba terlontar pernyataan dari mulut Cloe.

Nando tersenyum," ini rumah kita. Tepatnya rumah orang tua kita, Dini. Dan kamu serta Satria akan tinggal di sini bersama kami."

Cloe membola pada saat melihat ada beberapa asisten rumah tangga yang memakai seragam berjejer tersenyum kearah dirinya. Ada juga tiga sopir dan tiga security.

Perlahan Nando memperkenalkan para pekerja yang ada di rumah mewah tersebut. Setelah cukup lama perkenalan dengan para pekerja yang ada di rumah tersebut. Nando mengajak Cloe yang sedang menggendong bayinya ke sebuah kamar.

Di dalam kamar tersebut, sedang duduk di tepi ranjang pria paruh baya dan di ranjang tersebut tergolek lemah seorang wanita paruh baya.

"Mah-pah, lihatlah siapa yang aku bawa."

Sontak saja sepasang suami istri paruh baya tersebut menatap ke arah sumber suara.

"Nandini? benarkah kamu Nandini?" pria paruh baya yang semula duduk di tepi ranjang langsung melangkah menghampiri Cloe dan memeluknya.

Setelah itu merangkulnya membawanya melangkah ke tepi ranjang," mah, anak perempuan kita yang hilang sudah ketemu. Lihatlah, ini dia mah! dan bayi ini pasti cucu kita!"

Air mata seorang wanita paruh baya yang tergolek lemah tak berdaya perlahan tertumpah," Dini, kemarilah nak! mamah ingin memeluk dirimu!"

Cloe menitipkan anaknya kepada Papahnya, dan ia segera memeluk Mamahnya. Cloe pun tak kuasa menitikkan air matanya. Ia menangis karena terharu.

Ia kini sudah bisa merasakan pelukan dari seorang ayah dan juga seorang ibu. Semua sungguh tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Sementara Papahnya menyerahkan Satria kepada salah satu asisten rumah tangga untuk diurusnya sejenak. Dan Bisma bertanya banyak hal pada Nando.

Nando pun menceritakan semuanya tentang Cloe. Dan bagaimana dia bisa bertemu dengan Cloe. Bisma sangat marah pada saat mendengar anak perempuannya telah disakiti oleh seorang pria yang adalah suaminya.

Pada saat Bisma berniat membalaskan sakit hati Cloe, Nando melarangnya karena ia ingat akan pesan Cloe. Bahwa ia sendiri yang akan bertindak untuk membalas sakit hatinya tersebut.

Terpopuler

Comments

Arvino Xafir

Arvino Xafir

aku seneng ngebacanya terusin thoor

2023-06-28

1

Osie

Osie

awal cerita yg bagus..moga di bab bab selanjutnya ttp bagus n g bertele"...dan ku harap cloe bs jd sosok yg bnr" tangguh

2023-05-30

2

Rama Blaem Blaem

Rama Blaem Blaem

alhamdulillah ternyta keluarga sendirinyalah yg tlah mnolongnya🤲
betapa bahagianya cloe saat ini..
ikut seneng dech

2023-05-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!