Mulai Terpancing

Broto hanya menyunggingkan senyuman," sayang..kita baru sekali ini kencan bukan? nanti jika kita sudah lebih akrab, pasti aku akan memberikan uang yang banyak. Itupun kalau kamu masih mau jalan denganku. Jujur saja, aku suka banget dengan kue apemmu yang legit itu."

Sebenarnya Niken sangat kesal sekali, tetapi ia ingat saran dari Cloe yang saat ini sudah berganti nama menjadi Dini.

"Hem, aku harus bersabar. Hanya ada satu jalan, aku harus bisa membujuk si tua bangka ini mau menjadikanku simpanannya. Dengan begitu aku bisa menguras semua uangnya dan secepatnya aku bisa pergi ke luar negeri guna operasi plastik wajahku," batin Niken.

Sementara saat ini Cloe juga sedang berusaha mendekati Deev. Ia pun datang ke perusahaan Deev yang bergerak dibidang expedisi. Ia ingin menawarkan suatu kerja sama, hanya sebagai trik Cloe saja.

Perlahan Cloe memasuki kantor Deev, dan ia menemui bagian resepsionis dan mengatakan ingin bertemu dengan Deev.

"Maaf mbak, apakah Tuan Deev ada di ruangannya?" tanya Cloe dengan senyum manisnya yang memperlihatkan gigi gingsulnya.

"Hem maaf, dengan nona siapa ya? apakah sebelumnya sudah mengadakan perjanjian?" tanyanya ramah.

Cloe memberikan satu kartu nama pada resepsionis tersebut," katakan saja, saya ingin mengajak Tuan Deev untuk bekerja sama."

"Silahkan duduk dulu Nona Dini, saya ingin menelpon ke ruangan Den Deev."

Saat itu juga sang resepsionist menelpon ke ruang kerja Deev.

📱" Hallo, ada apa Ina?"

📱" Maaf Den, ada Nona Dini. Pemilik perusahaan pertambangan emas, ingin menemui anda. Apakah diizinkan atau tidak? dia kemari dengan alasan ingin mengajak Den Deev bekerja sama."

📱" Izinkan saja dia kemari. Lagi pula aku sedang tidak banyak pekerjaan."

Setelah mendapatkan izin dari Deev, resepsionis meminta tolong pada salah satu bagian staf untuk mengantarkan Cloe ke ruang kerja Deev.

Tok tok tok tok tok

Dengan sangat halus, Cloe mengetuk pintu ruang kerja Deev.

"Masuk!"

Terdengar suara dari balik ruang kerja Deev.

Dengan perlahan-lahan Cloe membuka pintu tersebut. Didalam hatinya berdoa," bismillah, semoga aku mampu menahan rasa amarahku dan benciku jika nanti aku bertatap muka dengan Deev. Karena aku tidak ingin penyamaranku ini terbongkar begitu saja, yang membuat sia-sia perjuangkanku untuk bisa menjadi seorang wanita karir."

Pada saat Cloe melangkah dengan anggun menapaki ruang kerja Deev. Deev terperangah, ia melihat penampilan Cloe dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Astaga.... peri dari mana turun di sini? sungguh luar biasa cantik, putih mulus tidak cacat sedikitpun, sangat sempurna," puji Deev didalam hatinya.

Dia benar-benar tidak mengenal sama sekali jika wanita yang ada didepannya tersebut adalah Cloe, istri yang pernah di campakkannya beberapa bulan yang lalu.

Cloe sangat senang, karena Deev sama sekali tidak mengenali dirinya," Alhamdulillah, terima kasih ya Allah. Ternyata pria brengs*k ini tidak mengenaliku. Aku yakin usahaku balas dendam akan berhasil."

Deev sampai menelan salivanya sendiri, dan ia pun segera mempersilahkan Cloe duduk. Cloe langsung mengatakan apa maksud dirinya datang ke kantor Deev.

Deev tidak konsentrasi, ia justru menatap tak berkedip ke wajah cantik Cloe yang terus saja sedang menjelaskan panjang lebar tentang kinerja perusahaan dirinya.

"Bagaimana Tuan Deev, apakah anda bersedia untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan saya?"

Pertanyaan dari Cloe membuat Deev terkesiap kaget," sangat setuju sekali Nona cantik."

"Mohon maaf Tuan Deev, nama saya Dini."

Cloe meletakkan kartu nama di atas meja dihadapannya.

Deev segera meraihnya dan melihat dengan seksama kartu nama tersebut. Ia berdecak kagum," ckckck... sudah cantik, sukses pula. Nandini, namanya juga cantik secantik orangnya. Mana mungkin aku akan menolak kerja sama dengan perusahaan terkenal ini. Perusahaan pertambangan emas. Aku sangat setuju, Non Dini. Sangat sangat setuju."

"Sekarang juga kita resmi menjadi rekan bisnis."

Deev mengulurkan tangannya ke arah Cloe, tetapi Cloe sama sekali tidak menyambut jabatan tangan tersebut. Ia hanya menangkupkan kedua tangannya di dada.

Deev pun salah tingkah ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, untuk menutupi rasa malunya. Cloe memberikan nomor ponselnya, setelah itu ia pun berpamitan pulang.

Ada rasa tidak rela melihat Cloe berlalu pergi dari ruang kerjanya. Baru pertama bertemu saja, Deev sudah mulai jatuh cinta.

"Nggak menyangka, aku bertemu dengan bidadari yang sangat cantik dan menarik. Baru pertama melihat saja aku sudah jatuh cinta. Tetapi aku teringat dengan seseorang jika melihat gigi gingsulnya Dini. Siapa ya, wanita yang memiliki gigi sama seperti Dini? kok aku sama sekali tidak bisa mengingatnya ya?" gumam Deev.

Dia senyam senyum sendiri membayangkan dirinya saat ini sedang berpacaran dengan Dini. Hingga tanpa sadar di depan matanya ada seorang wanita yang sedari tadi menatap heran kepada dirinya.

"Deev, hey! hello?" wanita tersebut menepuk bahu Deev, hingga lamunannya langsung hilang sirna saat itu juga.

Deev begitu kesal, ia pun marah kepada wanita yang ek lain adalah istrinya," Niken, nggak sopan banget sih kamu! masuk seharusnya ketuk pintu dulu, apa nggak bisa?"

Niken memicingkan alisnya," bukannya aku sudah terbiasa seperti ini ya? kok kamu marah-marah sih? lantas kenapa barusan senyam senyum sendiri, jangan bilang jika kamu ini sedang memikirkan wanita lain selain diriku."

Deev hanya tersenyum sinis, ia sama sekali tidak mengatakan apapun. Justru ia kembali teringat akan wajah cantik Dini. Hal ini sontak saja membuat Niken sangat kesal dan juga mulai curiga.

"Aku harus menyelidiki sikap Deev. Apa yang telah membuat dirinya senyam senyum sendiri. Aku nggak ingin dia tergoda wanita lain karena akan membuatku rugi."

Tanpa sengaja, mata Niken melihat ke arah meja dimana ada sebuah kartu nama. Deev melupakan hal itu, ia tidak segera menyimpannya.

"Kartu nama siapa ini, Deev?" Niken meraihnya dan memperlihatkannya pada Deev.

"Kepo banget sih kamu? itu kartu nama rekan kerjaku yang baru. Dia sangat hebat padahal seorang wanita. Tetapi usahanya dibidang pertambangan emas. Coba kamu seperti dia, aku pasti akan sangat bahagia mempunyai istri seorang wanita yang sangat mandiri dan pintar, serta sangat cantik."

Deev tidak sadar dengan apa yang telah ia katakan barusan pada Niken. Hal ini tentu saja membuat Niken sangat marah padanya," Deev, kamu memuji wanita lain dihadapan istrimu ini? apakah kamu sudah lupa, jika dulu kamu sangat memujaku? apa kamu telah lupa jika kamu bahkan rela mengusir istrimu yang sedang hamil tua demi bisa bersama denganku?"

Deev diam saja, ia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Karena memang apa yang dikatakan oleh Niken memang benar adanya.

Niken semakin kesal dan ia semakin penasaran dengan jati diri Dini. Tetapi sesaat Niken teringat sesuatu," apakah Dini ini adalah Dini yang sama dengan wanita yang aku kenal? tetapi yang aku kenal ia seorang pemilik toko perhiasan emas, bukan seorang pengusaha wanita. Ataukah hanya namanya saja yang sama ya?"

Semakin lama rasa penasaran Niken pada sosok Dini yang ada di kartu nama semakin bertambah besar. Selagi Niken diam, Deev merebut kartu nama yang ada di tangan Niken," apa tujuanmu datang kemari?"

"Aku ingin minta duit, karena jatah darimu sudah habis baru saja aku gunakan untuk membeli tas keluaran terbaru."

Niken menengadahkan tangannya di hadapan Deev

Deev terbelalak, karena ia memberikan uang yang cukup banyak tetapi dihabiskan hanya dalam waktu sekejap saja.

"Astaga, yang benar saja Niken. Uang sepuluh juta loh, itu jatah untuk suatue bulan. Kenapa kamu habiskan hanya dalam waktu sekejap saja?"

"Kenapa kamu tidak bisa mengatur keuangan bulanan sih? tidak seperti Cloe, dia yang aku beri nggak seberapa bisa mengaturnya dengan sangat baik."

"Bahkan dia selalu mengurus diriku, memasak dan lain sebagainya. Jatah Cloe itu satu bulan cuma dua juta, tapi ia tidak pernah mengeluh kurang."

'Kamu yang aku beri sepuluh juta selalu saja kurang. Bahkan jika aku hitung dalam satu bulan jatahmu itu ada tiga puluh juta lebih."

Niken malah marah," nggak usah membandingkan aku dengan Cloe si wanita kucel itu! sudah resiko jika ingin punya istri cantik ya harus mengeluarkan banyak uang. Mana ada istri bisa cantik tanpa melakukan perawatan wajah dan tubuh. Pantas saja Cloe jelek dan kucel karena ia tidak pernah perawatan sepertiku. Cantik itu mahal.'

Terpopuler

Comments

Arvino Xafir

Arvino Xafir

ya,memang cantik itu mahal,tapi apakah semua suami bisa memberikannya

2023-06-28

1

Rama Blaem Blaem

Rama Blaem Blaem

deev bru mnyadari bahwa cloe jauh lbih baik dibanding niken...
apalagi kalo dia tau nandini adalh cloe🙈 apa jadinya😇😇

2023-05-21

1

Eka elisa

Eka elisa

wah... niken edyan msk mau ma bndot... iiuuh... 😱😱😱🙈

2023-05-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!