Setelah seharian bermain di pantai, Karina dan Rio kembali ke villa untuk mandi, Rio pun memerintahkan Karina untuk mandi terlebih dahulu.
Setelah Karina selesai mandi, Karina yang keluar dari kamar mandi tidak melihat Rio dan membuka pintu luar ternyata Rio sedang diluar. ''Sayang, cepat mandi''
Rio yang sedang duduk di teras mendengar Karina berteriak menyuruhnya mandi, sontak bergegas masuk, Rio baru masuk dan membuka pintu dan melihat Karina berdiri didepan kaca sedang mengenakan jubah mandi dan rambut yang basah, Rio sontak menghampiri Karina dan memeluknya dari belakang. ''Kenapa kamu memakai jubah mandi seperti ini didepan ku, apa kamu tidak takut aku akan memakan mu?" Tanya Rio yang sedang meletakan dagunya di pundak Karina dengan mata terpejam.
''Kamu ini bicara apa, cepat mandi'' Ucap karina sembari melepaskan tangan Rio.
''Aku hanya mau mandi kalau kamu yang memandikan." Ucap Rio.
"Tidak, kamu mandi sendiri aku ingin membuat api di depan'' Ucap Karina yang sedang berjalan mengambil baju ganti.
Rio yang tidak tinggal diam, sontak menghampiri dan menggendong Karina untuk masuk ke dalam kamar mandi. "Bantu aku mencuci rambut'' Ucap Rio sembari menatap Karina dengan muka memelas.
Karina yang lagi-lagi dipaksa oleh Rio sontak langsung membantu Rio untung mencuci rambutnya. Selesai mencuci rambut Rio, Karina keluar dari kamar mandi dan berganti baju. Karina yang ingin membuat api untuk membakar ikan yang didapat dari pantai sontak keluar, melihat kayu bakar di samping villa Karina langsung menyusun dan menghidupkannya dengan mudah.
Rio yang sudah selesai mandi dan tidak sengaja melihat Karina diluar yang sedang menyalakan api dengan sendirinya membuat Rio tersenyum. Rio yang merasa sedikit dingin pun sontak berganti pakaian dan membuat 2 gelas teh hangat yang akan diberikan Karina. Setelah selesai membuat teh hangat Rio pun menghampiri Karina.
''Minum ini supaya lebih hangat'' Ucap Rio sembari memberi teh yang dibuatnya.
''Terimakasih, aku hebat bukan? Tadi saat kamu mandi aku membuatnya menyala, haha ternyata aku bisa'' Ucap Karina dengan wajah lucu.
''Ya pacarku memang hebat'' Ucap rio yang menyanjung sembari mengelus kepala Karina
Setelah ikan yang dibakarnya Karina dan Rio sudah matang, mereka berdua pun langsung menyantapnya.
Saat sedang makan tidak disangka Rival yang kemarin bertemu dengan Karina di halte ternyata berada di tempat yang sama dengan Karina dan Rio. Rio yang melihat Rival pun seketika menjadi terdiam.
'' Hai, boleh aku bergabung'' Ucap Rival
'' Rival kebetulan sekali,sini duduk kenapa kamu bisa ada disini?" Ucap Karina.
'' Aku sedang ditugaskan di kota ini jadi aku mencari Villa, sebenernya aku mendengar suaramu dari tadi tapi ku kira khayalan ku saja ternyata pas aku lihat benar-benar ada kamu''
Suara batuk
Rio yang dari tadi mendengar Karina dan Rival pun hanya terdiam karena menahan cemburunya. Karina yang tahu kalau Rio tidak suka dengan Rival pun sedikit menjaga jarak.
''Oh begitu, apa kamu sudah makan ini ikan bakarnya masih, kamu makan saja'' Ucap karina.
''Terimakasih, tapi aku sudah kenyang. Karina apakah ini pacarmu?'' Ucap Rival sembari melihat ke Rio.
''Ya aku pacarnya'' Ucap Rio yang langsung menyerobot ucapan Rival.
''Hai, aku Rival teman sebangku Karina sewaktu masih SMP''
'' Ya, senang berkenalan denganmu'' Jawab cap Rio dengan wajah yang cuek.
Karina yang bingung pun hanya terdiam, Karena takut Rio akan semakin marah.
'' Baiklah kalau begitu aku pulang dulu'' Ucap Rival sembari berdiri.
'' Ya sampai jumpa'' Ucap Karina.
Setelah rival pergi, Karina yang melihat Rio dengan wajah marahnya pun jadi ragu untuk berbicara.'' Sayang, apakah kamu marah? aku tadi hanya menyapanya saja'' Tanya Karina
''' Tidak'' Ucap Rio yang langsung berdiri dan jalan menuju Villa.
Karina yang merasa Rio marah pun langsung segera menyusul. Saat Karina masuk ke Villa Rio pun hanya menoleh sembari membaca majalah.
'' Kamu kenapa sih? aku tadi hanya basa basi saja tidak ada maksud yang lain'' Ucap Karina dengan mimik yang memelas.
Rio pun tidak menjawab pertanyaan Karina dan tetap fokus pada apa yang sedang dibacanya. Karina yang masih menggunakan jubah mandinya itu menghampiri Rio dan duduk di sampingnya sembari menyandarkan kepala di dada Rio.
''Sayang kenapa kamu wangi sekali" Ucap Karina dengan tangan meraba-raba dada Rio.
Rio yang tidak kuat dengan tingkat laku Karina membuat pipi dan telinganya merah dan bergumam '' Sial wanita ini sengaja menggoda ku bukan."
Karina yang merasa Rio masih marah tetap melanjut aksinya dan sengaja mencium leher Rio.
Rio yang sudah tidak bisa menahannya godaan karina, sontak langsung mencium bibir Karina yang lembut. Karina yang berpikir Rio sudah tidak marah pun mendorong Rio dengan pelan. '' Apa kamu sudah tidak marah lagi?'' Ucap Karina dengan mimik yang sedih
Rio yang tidak tega dengan Karina langsung mencubit pipi Karina yang berisi itu. '' Kamu tahu kenapa aku marah?'' Tanya Rio.
''Tidak'' Ucap karena sembari menggeleng kepala.
"Aku tidak suka kamu terlalu dekat dengannya, aku juga merasa dia menyukaimu."
''Aku tidak menghiraukan nya,lagi pula aku sudah punya kamu'' Ucap Karina sembari menggenggam tangan Rio.
Rio yang tertegun itu pun memandang wajah Rio dengan senyum manis. Karina yang melihat wajah Rio juga tidak bisa membohongi keinginannya.
'' Sayang, aku...'' Ucap Karina dengan wajah memerah, seperti menahan sesuatu.
Rio yang sudah tau maksud Karina pun langsung mencium bibir Karina dengan lembut. Karina yang menginginkan nya juga menikmati sembari meraba-raba perut Rio yang keras.'' Perut mu ini bagus juga'' Ucap Karina sembari menusuk-nusuk perut Rio dengan jari telunjuk
Rio yang tiba-tiba membalikan badan ke Karina pun, mencium bibir Karina lagi dan lagi.
Ahhhh
Tangan Rio yang tadinya diam sekarang menjadi menjelajah ke tempat tertentu.
"Jangan..'' Ucap Karina yang sedang menggigit jarinya.
Rio yang sudah tidak bisa menahan diri pun, menatap Karina dengan wajah seperti anak kecil yang meminta sebungkus permen.
''Jangan main-main lagi cepatlah'' Ucap Karina dengan mimik wajah menahan.
Rio yang melihat Karina juga menginginkan hal yang sama, pun melanjutkan aksinya.
"Uhm" Karina yang menutup mulutnya.
"Jangan tahan suaramu itu, bukankah aku pernah mendengarnya juga'' Ucap Rio.
Ahhh ahhh sakit.
Pagi hari
Sinar mata hari yang terik membuat Karina terbangun, sedangkan Rio masih tertidur pulas. Sebelum bangkit dari ranjang Karina menyempatkan melihat wajah Rio yang tampan dan bulu mata yang panjang.
Karina yang tahu hari ini dia akan pulang, langsung bergegas mandi dan membereskan barang Rio dan miliknya. Saat Karina sedang mandi Rio pun bangun dari tidur.
" Sayang?" Ucap Rio yang sedang mencari Karina karena tidak ada ditempat tidur.
''Tunggu sebentar aku sedang mandi'' Ucap Karina yang meneriaki Rio.
Setelah Selesai mandi Karina pun keluar ''Cepat mandi kita akan pulang sekarang kan,aku lupa aku masih harus menyelesaikan satu dokumen lagi'' Ucap Karina yang sedang mendorong Rio ke dalam kamar mandi.
Setelah Rio selesai mandi dan langsung berganti baju, Karina dan Rio pun berjalan menuju pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Ayano
Karina ama Rio di sini beneran puanas dan hot bet dah ya
2023-08-18
0
Ayano
Baru juga aku bangun pagi, udah dibuat panas
Aduh wak... aku yang malu ah
2023-08-18
0
Vincar
wkwkw cemburu
2023-05-18
0