Di Tuntut!

Malam harinya terlihat keluarga Calissta tengah bersantai di ruang santai, Harry yang memeluk putrinya sedangkan Carsen memeluk Cecilia.

'Sebentar lagi kamu akan lulus sayang, kamu ingin kuliah dimana?" tanya Harry lembut

'Kalau Caliss tidak mau kuliah gimana pa?" tanya Calissta

'Papa tidak memaksa, itu adalah hak kamu sayang" Harry sejujurnya ingin putrinya kuliah tetapi tidak mungkin dia memaksa Calissta

'Terimaksih papa, Caliss sayang papa" Calissta mencium pipi Harry begitu juga dengan Harry

Calissta telat sekolah karena dulu saat dia masih kecil pernah mengalami kecelakaan saat belajar bersepeda, hanya luka kecil tetapi Harry berlebihan bahkan meliburkan Calissta selama setahun sehingga di umur ke 18 Calissta masih menduduki bangku SMA.

'Ku dengar Kakak bolos hari ini yaa?" Carsen mulai menggoda Kakaknya itu

Carsen adalah tipe adik yang tengil, suka mengganggu Kakaknya adalah suatu bentuk kesenangan untuknya.

'Memangnya kenapa? Papa aja nggak marah" Calissta menatap sengit adiknya

Sedangkan Harry terkekeh dengan tingkah keduanya yang selalu tidak pernah akur, Harry menikmati pertikaian tersebut dan beranggapan jika itu merupakan hal yang lumrah untuk adik dan kakak, dan tentunya Harry membela Calissta membuat Calissta tersenyum penuh kemenangan sedangkan Carsen cemberut

'Besok Carsen juga bolos saja" Carsen tidak mau kalah

'Kalau kamu bolos, semua warisan buat Caliss!" ancam Harry membuat Carsen cemberut

'Papa selalu pilih kasih!" kesal Carsen pura-pura marah

'Pilih kasih apanya? Caliss pasti tentunya akan meninggalkan rumah ini mengikuti suaminya makanya papa selalu mengabulkan keinginan Caliss, sedangkan kamu tentunya akan tinggal disini" Harry menatap sengit putranya itu

'Yasudah biarkan saja Kakak tidak usah menikah" jawab Carsen asal

'Enak saja, papa juga pengen cucu, kamu saja yang tidak usah menikah!" Harry ingin sekali memasukkan putranya ke dalam karung

'Aku nanti pastinya akan memberikan cucu buat papa, lagian anak Kakak bukan turunan keluarga Praden, tentunya turunan suaminya!" kesal Carsen membuat Harry terdiam karena yang di ucapkan Carsen memang benar

'Terserah papa dong, sibuk banget sih" Harry tidak mau kalah telak dari putranya itu

'Memangnya kalau Caliss menikah sekarang papa tidak marah?" tanya Calissta serius

'Untuk apa marah, kan papa bisa dapat cucu" kekeh Harry membuat Calissta cemberut

Ingatan Calissta berputar dengan kejadian siang tadi, dia telah melakukan kesalahan dan entah apa efeknya nanti yang jelas Calissta merasa itu tidaklah baik.

'Sebaiknya kalian istirahat, besok kalian masih sekolah" Cecilia menatap kedua anaknya secara bergantian

'Baiklah pa, Caliss duluan tidur, selamat tidur ma... pa" pamit Calissta mencium kedua pipi orang tuanya dan pergi meninggalkan ketiganya

'Apa kamu belum tidur juga boy?" tanya Harry sedikit kesal pada putranya itu karena dia ingin bermesraan dengan istrinya

'Tidak, aku pengen mama temani aku tidur malam ini" ucap Carsen sengaja ingin membuat Papanya kesal

'Enak saja, dia istriku! kamu cari saja istri buat mu, membuat kesal orang saja!" Harry beranjak berdiri dan membawa Cecilia menuju kamar mereka meninggalkan Carsen yang tersenyum geli melihat tingkah Papanya

\*\*\*

Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang menandakan jika Calissta pulang sekolah, dan terlihat empat gadis remaja yang tengah berjalan beriringan menuju sebuah cafe yang terletak di depan sekolah.

'Gue nggak mau tau Caliss, lo harus ulang kejadian semalam yang tertunda" tuntut Melody menatap Calissta tajam

Calissta berdecak kesal, entah kenapa Calissta merasa punya teman seperti ketiganya tidaklah menyenangkan karena selalu membuatnya kesal setiap saat.

'Nggak mau, lo pada tidak tau apapun tentang kejadian semalam!" tolak Calissta bersedekap dada

'Emang apa yang terjadi?" tanya Anya kepo

Calissta menghela nafas panjang dan dengan berat hati Calissta menceritakan kejadian semalam membuat ketiganya tertawa terbahak-bahak dan hal itu semakin membuat Calissta bertambah kesal.

'Entah kenapa gue senang dengar nya Caliss hahahaha" Anya tertawa terbahak-bahak sehingga menimbulkan suara di cafe tersebut tetapi Anya tidak perduli

'Teman apaan lo! bukannya prihatin malah senang!" kesal Calissta

'Ya habis lucu banget, makanya lain kali tanya yang jelas biar tidak salah target" Anya menatap Calissta dengan senyum mengejek

'Terserah deh, gue pulang aja, kesel gue lihat lo pada!" Calissta pamit meninggalkan ketiganya yang masih terbengong-bengong

'Lo sih! ngapain ketawa seperti itu" Luna menatap Anya tajam

'Kenapa malah nyalahin gue? emang gue salah apaan?" tanya Anya tidak terima jika dirinya di tuduh sudah membuat Calissta kesal

'Sudah ah, besok kita minta maaf sama Caliss, gue juga merasa bersalah karena gue paksa dia semalam" Melody masih menatap pintu masuk berharap Calissta masuk tetapi harapannya hanya sia-sia belaka

Sedangkan Calissta tengah menunggu sopir pribadinya yang katanya sebentar lagi akan sampai, Calissta nampak mengantuk hingga tiba-tiba seseorang menariknya masuk ke dalam sebuah mobil mewah.

Calissta terlonjak kaget, tadinya Calissta tengah mengantuk tetapi sekarang begitu terkejut setengah mati hingga matanya terus melotot.

'Kita bertemu lagi bocah perusuh!" ucap orang yang menarik Calissta masuk ke dalam mobil tadi

Calissta masih terbengong hingga dia sadar bahwa orang yang menariknya barusan adalah pria yang sudah dia tuduh-tuduh semalam.

'Kamu saya tuntut karena melakukan pencemaran nama baik dan juga kasus berkedok penipuan!" ucap pria itu tajam membuat Calissta takut

Calissta melotot, apa yang baru saja dia dengar? kenapa terdengar menakutkan, apa yang telah dia perbuat sehingga pria itu menuntutnya? Calista bingung mau berkata apa.

'Kenapa diam saja?! ayo bicara!" tuntut pria itu

'Maaf Om, apa kita pernah bertemu?" tanya Calissta pura-pura tidak tau padahal dalam hatinya begitu takut

Mendengar pertanyaan Calissta membuat pria itu tersenyum licik, entah apa yang ada di balik senyumannya itu tetapi Calissta yakin jika itu bukan hal yang baik.

'Masih mau berpura-pura tidak tau nona Calissta Asterlyvia Praden?!" tanya pria itu dengan menekan setiap nama kepanjangan Calissta

Calissta semakin melotot kan matanya, bagaimana pria itu tau nama kepanjangannya? Calissta nampak pucat sekarang.

'Bagaiman tuan bisa tau nama saya?" tanya Calissta nampak lebih tenang

'Itu hal yang mudah bagi saya, sekarang saya akan membawa mu kekantor polisi" ucap pria itu membuat Calissta ketakutan

'Jangan penjarakan saya tuan hiks... saya salah hiks... saya terpaksa tau!" Calissta menangis sambil berucap kesal

'Saya tidak menerima alasan apapun, atau saya akan membuat keluarga kamu hancur!" ancam pria itu membuat Calissta terdiam

'Terus, Tuan mau apa?" tanya Calissta melototkan matanya

Pria itu menatap wajah kesal Calissta, senyumannya mengembang tetapi bukan senyuman bahagia melainkan senyuman licik.

'Mudah saja, menikahlah denganku" ucap pria itu membuat Calissta terdiam

🥔🥔🥔

Author hanya penulis kentang, mohon di maklumi jika ada kesalahan.

riri-can

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Kentang???

2024-06-11

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Pinter juga si Tuan, ada barang bagus...

2024-06-11

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Waduh... udah langsung dicari tau CV-nya.

2024-06-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!