Sebelum pulang kerumahnya, Aris mampir dulu ke rumah ibunya untuk memberikan sebagian gajinya pada sang ibu.
"Ibu ini buat ibu, maaf aku gak bisa kasih banyak karena aku juga punya istri di rumah,"
Bu Mirna sangat tidak terima jika gaji anaknya diberikan pada orang lain.
"Aris mulai hari ini lebih baik gaji mu berikan pada ibu, ibu yang akan mengatur semuanya."
"Tapi bu, bagaimana dengan istriku? dia juga tanggung jawab ku."
Intan menguping pembicaraan kakaknya dan juga ibunya, ia tak menyangka selama ini ibunya yang selalu mengatur rumah tangga anaknya.
"Terserah kau saja Aris, urus saja istri mu yang miskin itu." Kemudian Bu Mirna pergi meninggalkan Aris yang masih berdiri mematung di ruang tamu.
"Kak Aris!"
"Intan, kau sudah pulang?"
"Iya kak, aku mau bicara sama kakak, bisakah kita bicara di luar."
"Boleh," Mereka berdua pergi ke halaman depan sambil menikmati secangkir kopi yang Intan buat.
"Sebenarnya apa yang ingin kamu bicarakan?"
"Tadi aku kerumah kak Atika, aku juga mengajak kak Atika makan siang di restoran. Apa kakak tahu kalau aku melihat kakak sedang bermesraan dengan wanita lain. Sebenarnya apa yang kakak inginkan, kenapa kakak menyakiti hati kak Atika. Bagaimana jika dia tahu kelakuan kakak di belakang."
"Maaf dek, kakak tidak bermaksud menyakiti hati Atika tapi wanita yang bersama kakak itu atasan kakak dan kakak mendapatkan gaji dari dia."
"Kakak pikir harus seperti itu agar bisa mendapatkan gaji, kakak itu egois harusnya kakak sadar bahwa kakak sudah memiliki istri."
"Ya kakak tahu Tan, tapi kakak susah untuk menghindar dan atasan kakak juga menyukai kakak jadi kakak tak ingin sampai menyakiti hatinya."
"Lalu bagaimana dengan istri kakak, apa dia tidak sakit hati jika tahu kelakuan kakak dibelakang. Lebih baik kakak berhenti saja dari pada harus seperti ini." Intan sangat gemas dengan jawaban kakaknya yang tak masuk akal.
"Asal kakak tahu, kak Atika itu wanita paling baik. Dia menahan keinginannya demi tidak mengganggu kenyamanan kakak."
"Apa maksud mu dek?"
"Sudah lama kak Atika menginginkan bakso yang di pinggir jalan namun ia tak bilang karena takut merepotkan kakak, lihat lah kak Atika wanita yang selalu mengerti kakak tapi balasan kakak apa? kakak malah mengkhianatinya."
"Jangan sampai aku melihat kakak seperti tadi lagi, aku tak suka itu."
Sementara Bu Mirna mendengarkan obrolan anaknya, ia merasa menemukan ide untuk membuat Aris semakin jauh dari istrinya. Ya, Bu Mirna baru tahu bahwa ada yang menyukai anak laki lakinya.
"Kakak minta maaf dek, kalau gitu kakak mau pulang dulu. Kakak merasa bersalah pada Atika selama ini kakak tidak pernah tahu kesehariannya."
"Kakak keterlaluan!"
Setelah mengobrol dengan adiknya lalu Aris pamit untuk pulang karena sudah 2 jam lamanya ia berkunjung ke rumah sang ibu.
Dipertengahan jalan Aris mampir dulu ke warung bakso yang di pinggir jalan untuk ia bawa kerumah karena mendengar apa yang tadi Intan bicarakan soal istrinya, Aris merasa bersalah sudah mengabaikan istrinya.
Tok tok tok...
Atika yang sedang termenung di kamarnya ia mendengar ketukan pintu, ia segera bangkit kemudian membuka pintunya.
"Mas Aris! mas sudah pulang,"
"Iya sayang," cup cup cup Aris mengecup istrinya berkali kali, tak lupa ia juga mengelus perutnya Atika.
"Ini mas bawa bakso pinggir jalan, bukankah kamu sangat menginginkan bakso ini."
"Iya Mas, sudah lama aku menginginkan baksonya tapi sekarang aku sudah tidak menginginkannya lagi karena tadi siang Intan membelikannya untuk ku."
"Mas minta maaf karena mas tidak peka dengan ke inginkan kamu, lain kali kamu bilang sama Mas."
"Iya Mas aku minta maaf,"
"Kalau gitu mas mau mandi dulu, nanti kamu siapkan makan malam nya ya." Atika menganggukkan kepalanya mengiyakan apa yang dikatakan suaminya.
'Maaf mas malam ini aku tidak masak, jujur aku masih sakit hati sudah dua kali kau mengabaikan masakan ku. Maafkan aku untuk kali ini jika aku menyiapkan makan malam untuk mu'
Setelah selesai Aris berjalan menuju ke arah meja makan, ia langsung duduk disana dan sudah ada Atika yang sedang menunggunya.
Aris menatap wajah istrinya datar.
"Kamu tidak masak Atika,"
"Tidak mas, hari ini aku sedang malas."
"Kenapa? biasanya juga kau tak pernah seperti ini." Atika menarik nafasnya dengan kasar, ia kira suaminya akan peka kenapa ia tidak menyiapkan makan malam namun suaminya malah bertanya.
"Malam ini Mas makan bakso saja, aku permisi mau ke kamar karena mata ku sudah ngantuk." Atika meninggalkan suaminya yang masih duduk disana dengan menatap makanan di depannya.
'Atika jika sikap mu seperti ini, kau malah membuatku semakin tak bersemangat'
Ting suara pesan masuk pada ponsel Aris, lalu ia membacanya.
"Mas kau sudah sampai rumah? jangan lupa makan dan istirahat ya mas."
Begitulah isi pesan dari Nadia, suasana hati Aris kembali lagi dengan membaca pesan dari Nadia ia tersenyum membalas kembali pesannya.
"Ya, Mas sedang makan," lalu Aris memotret makanan yang ada di depannya.
"Loh, kok Mas Aris makan sama itu aja. Apa istri mu tidak masak Mas?"
"Aku juga tak tahu kenapa hari ini istri ku tidak masak padahal uang bulanan sudah aku berikan,"
"Yang sabar ya Mas, rasanya aku ingin menemani mu disana dan memasak untuk mu agar kamu tak memakan bakso di malam hari. Tapi bagaimana lagi kalau Mas Aris menolak cinta ku, aku jadi tak bisa menemani Mas Aris." dengan memberikan emoticon sedih di akhir pesannya.
Hati Aris mulai goyah dengan perhatian Nadia, ia berpikir Nadia wanita dari luar saja peduli padanya tapi Atika malah mengabaikannya padahal ia sendiri lah yang membuat istrinya seperti itu.
Atika berbohong pada Aris bahwa dirinya sudah mengantuk padahal ia sedang menangis di bawah selimut, entah kenapa akhir akhir ini Atika mudah menangis dan ia sangat sensitif terhadap sikap suaminya.
Hai Readers beri masukan untuk author nya ya, jangan lupa like, komen dan subscribe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Dandelion
dsr suami kucing garong,awalnya aja nolak eh lama2 mau jg..hhh
2023-05-17
0
Nurmawati Sari
dasar suami gak punya iman digoda dgn hanta ajj melupakan istri yg baik ..kau akan menyesal menyakiti istrimu dgn selingkuh dgn wanita pekakor ingat aris karma perbuatan mu akan kamu tuai lebih menyakitkan...lnjut thoor semangat
2023-05-17
0
Sukliang
dasar suami dak kuat iman
2023-05-16
0