Episode 2

"Saya permisi untuk pamit Tuan," ucapnya dengan menyalami tangan pak Hartono.

Aris berada di rumah pak Hartono ia di ajak makan malam dengan keluarganya pak Hartono, Aris terpaksa ikut makan malam agar tidak mengecewakan pak Hartono, padahal dengan acara makan malam ada maksud lain yang pak Hartono rencanakan.

"Mas terima kasih ya sudah mau makan malam bersama keluarga ku,"

"Ya sama sama, maaf aku sudah merepotkan mu,"

"Sama sekali tidak merepotkan ku mas justru aku sangat bahagia, terima kasih ya mas tetaplah seperti ini," Aris memberikan senyuman manisnya pada Nadia lalu ia pamit untuk pulang.

Seharian ini Aris tidak menghubungi istrinya dirumah, ia terlalu fokus pada atasannya sehingga ia melupakan sang istri yang menunggu kepulangannya.

Samar samar Atika mendengar suara mobil yang memasuki garasinya, lalu Atika bangun dari tidurnya dan menemui suaminya yang sudah berada di depan pintu.

"Mas Aris," dengan mata yang berkaca kaca, Atika langsung memeluknya.

"Mas aku merindukan mu, aku sempat khawatir karena sudah malam mas masih belum pulang,"

Aris membalas pelukan istrinya lalu ia mengecup keningnya, ada rasa bersalah pada Atika karena ia membiarkannya tanpa memberi kabar.

"Mas minta maaf sudah membuat mu khawatir,"

"Kalau gitu ayo masuk Mas, diluar sangat dingin."

"Iya sayang," dengan telaten Atika melayani suaminya menyiapkan air hangat untuk mandi dan juga menyiapkan sarapan malamnya yang sudah ia masak tadi, setelah selesai dengan rutinitasnya lalu Aris merebahkan dirinya di tempat tidur sambil mengecek ponselnya yang baru saja ada pesan masuk.

'Selamat malam mas, selamat tidur jangan lupa mimpi indah' begitulah isi pesat chat dari Nadia, tanpa sadar Aris tersenyum membacanya lalu ia menghapusnya agar istrinya tak curiga.

"Mas makan malamnya sudah aku siapkan, ayo makan dulu mas," ajaknya.

Aris masih menatap layar ponselnya.

"Mas makan malamnya sudah siap,"

"Em apa sayang,"

"Mas aku sudah menyiapkan makan malam dari tadi aku memanggilmu loh, Mas nya malah fokus sama ponsel terus, memangnya ada sesuatu ya?"

"Tidak, ini hanya soal pekerjaan saja. Mas masih kenyang Atika, karena tadi Mas sudah makan malam bersama klien." Wajah Atika seketika langsung bete mendengar pernyataan suaminya, kini usahanya sia sia untuk makan malam bersama padahal ia sudah susah payah untuk menyiapkan masakannya. Tadi pagi ia pergi ke pasar dengan ojek, ia tak peduli dengan cuaca panas bahkan perutnya yang serasa kram ia abaikan dulu demi mendapatkan udang segar di pasar karena Aris sangat menyukai udang.

"Ya sudah Mas kalau gitu aku mau tidur duluan, rasanya mataku sudah ngantuk,"

"Iya sayang tidur lah,"

Cup... Aris memberi kecupan pada kening istrinya dan juga perut istrinya yang sudah terlihat bulat.

Atika membelakangi Aris yang masih fokus dengan ponselnya, tak terasa air matanya menetes begitu saja tanpa sepengetahuan suaminya. Ia juga tak tahu kenapa semenjak hamil ia sering sensitif dan gampang menangis.

Aris masih asyik bertukar chat dengan Nadia hingga pada waktunya malam menjelang pagi baru lah Aris mengakhiri percakapannya lewat chat.

'Aku mencintai mu Mas' chat terakhir yang telah Aris baca lalu ia menghapusnya sebelum istrinya bangun.

"Ayah hari ini sepertinya mas Aris akan masuk siang," ucap Nadia.

"Memangnya ada apa nak, kenapa dia harus masuk siang?"

"Semalam Nadia saling bertukar chat sampai menjelang pagi yah, mas Aris pasti masih ngantuk kalau masuk pagi,"

"Ya sudah Ayah izinkan dia masuk siang ini, semua demi kamu nak, apapun yang membuat mu bahagia akan Ayah lakukan," Nadia memeluk ayahnya dengan erat, ia terus saja mengucapkan kata terima kasih kepada sang ayah yang selalu mengerti perasaannya.

"Sepertinya Mas Aris sudah mulai menyukai ku yah,"

"Baguslah kalau begitu, teruslah dekati dia sampai ia mencintai mu."

"Itu memang tujuanku Ayah, tak apa apa jika mas Aris menjadikan ku istri kedua asal aku menikah dengan nya ayah, sungguh aku sangat mencintainya."

"Apapun yang kamu inginkan maka akan ayah lakukan nak, Ayah janji akan membahagiakan mu dengan keinginan mu."

Semenjak kepergian sang istri, pak Hartono terlalu memanjakan anaknya sehingga apapun yang Nadia inginkan ia pasti akan menurutinya walaupun itu salah yang terpenting anaknya hidup bahagia.

***

"Mas bangun... ini sudah siang,"

"Aku masih ngantuk Atika,"

"Memangnya mas tidur jam berapa? ini sudah siang mas hampir jam 10." Seketika Aris langsung bangun dari tidurnya dan melihat ponsel yang berada di atas meja.

"Astaga aku kesiangan Atika! bagaimana ini." Dengan cepat Aris pergi ke kamar mandi untuk menjalankan rutinitasnya, ia juga tidak sarapan pagi karena sudah sangat siang. Ini yang kedua kalinya Aris mengabaikan masakan istrinya bahkan ia tidak pamit pada Atika.

'Ya Allah kenapa hatiku tidak enak, kenapa sekarang mas Aris sedikit berbeda. Jagalah hati suamiku disana ya Allah, aku sangat mencintainya, aku tak ingin kehilangannya semoga mas Aris selalu setia pada ku. Maafkan aku yang sudah berfikiran buruk tentang suamiku, aku hanya takut dirinya berpaling'

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

bspak anak sama gilanya

2024-01-29

0

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

lanjut dulu ajh blm seru ini.

2023-06-27

0

Dandelion

Dandelion

nadia org kaya tp murahan mau2nya godain suami org....iuhhh

2023-05-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!