Si gadis malang

Namanya Sukma. Gadis malang yang hidup di panti asuhan dua tahun terakhir. Sukanya menyendiri, dan tak suka mendapat sentuhan dari orang lain. Dia jarang berbicara, tatapannya pun kosong. Suka duduk sembari memeluk lutut di sudut dinding kamar. Dunia baginya kelam, sekelam masa kecilnya dulu.

Dewi Sukma Ningrum, namanya sangatlah cantik, secantik wajahnya. Hanya saja, wajah itu sering terhalang rambutnya yang terurai di kedua sisi kepala. Dia tidak gila, hanya saja dia memiliki sedikit gangguan mental akibat trauma masa kecil yang disebabkan oleh orang-orang terdekatnya.

Sukma adalah korban dari kehidupan kejam rumah tangga yang tak memiliki persiapan. Mama dan Papanya menikah muda, lebih tepatnya sebelum keduanya lulus SMA. Mereka memutuskan untuk berhenti sekolah, dan malah memilih menjalani kehidupan rumah tangga. Orang tua lepas tangan, dan malah menyuruh keduanya menjauh dari keluarga dengan alasan agar mereka bisa mandiri. Pasangan yang dilanda cinta menggebu itu menurut, pergi jauh dari kampung halaman karena merasa mereka seakan dibuang. Mereka memilih merantau ke kota. Namun sayang, kehidupan kota bahkan lebih kejam dari omongan tetangga saat mereka memilih nikah muda dulu. Karena hanya memiliki ijazah SMP, ayah Sukma kesusahan mencari pekerjaan. Akhirnya, dia hanya menjadi tukang panggul barang di pasar.

Awalnya baik-baik saja. Pasangan muda tersebut begitu ikhlas menjalani kehidupan rumah tangga mereka yang bahkan lebih banyak pahitnya. Apalagi mereka memang dari keluarga mampu sebelumnya, menyesuaikan diri dengan keadaan jelas terasa menyiksa. Namun, mereka tetap berfikir tak apa, selagi mereka masih bersama.

Sayangnya, di bulan kedua, Ibu Sukma diberi karunia dari Tuhan. Si gadis muda tersebut hamil, padahal ekonomi mereka jelas belum membaik. Namun, meski demikian, mereka tetap berusaha tabah.

Sembilan bulan berlalu, Sukma akhirnya membuka mata untuk pertama kalinya di dunia. Di sanalah awalnya. Sukma kecil tak puas jika hanya meminum ASI. Kedua orang tuanya akhirnya memutuskan untuk membantu ASI dengan susu formula. Sayangnya, keputusan itu malah makin membuat pengeluaran mereka semakin banyak. Bukan sekali dua kali mereka bertengkar, saling teriak dan menyalahkan. Penyesalan demi penyesalan mulai bermunculan di otak. Ternyata, rumah tangga tak seindah yang mereka bayangkan. Rasa cinta pun mulai memudar. Setiap bertemu, hanya ada pertengkaran.

Puncaknya, saat Sukma berumur empat tahun. Ibu gadis itu yang sudah terlampau stres, malah gelap mata dan melampiaskan segala amarahnya pada si anak yang tak tahu apa-apa. Sukma yang saat itu tengah menangis karena merasa lapar, sementara sang ibu lagi menangis karena selesai bertengkar dengan suaminya yang pulang membawa uang tak cukup untuk sekedar membeli nasi sebungkus. Selesai bertengkar, ayah Sukma memilih menenangkan diri di luar, meninggalkan sang istri bersama putrinya. Tak disangka, Sukma malah nyaris meregang nyawa karena perbuatan ibunya sendiri. Wanita itu dengan kesal menghampiri Sukma kecil dan mencekiknya dengan kuat. Sembari menangis, dan menyalahkan kehadiran darah dagingnya sendiri. Andai saja anak itu tak ada, pasti dia dan suaminya masih akan tetap bahagia sebagaimana awal pernikahan mereka. Apalagi, banyak perubahan di tubuhnya setelah memiliki anak. Karena selama ini, kebutuhan Sukma dikedepankan, bahkan untuk membeli body lotion murah pun dia meniadakan, demi membeli susu formula untuk sang anak.

Beruntung, ayah Sukma yang memiliki firasat tak enak sejak awal, memilih untuk kembali cepat ke rumah. Matanya melotot saat melihat Sukma yang tengah dicekik oleh sang istri. Wajah anaknya sudah memerah dengan napas tersengal. Berusaha menyadarkan diri, pria itu berlari kencang ke arah istrinya. Berusaha melepaskan cengkraman sang istri di leher anaknya. Karena merasa panik akibat tangan sang istri susah lepas, dia melihat gelas yang ada di atas meja dan segera mengambilnya. Ia memecahkan gelas tersebut di kepala sang istri. Ibu Sukma yang sedari tadi seolah kerasukan, akhirnya jatuh ke atas lantai dengan darah yang membanjiri kepala.

Pria itu berusaha melakukan pertolongan pertama pada sang anak, dan segera membawa ke Rumah Sakit untuk ditangani dokter. Beruntungnya, nyawa gadis belia berumur 4 tahun itu bisa diselamatkan.

Tiga hari setelahnya, Sukma akhirnya bisa dibawa pulang. Pria itu bisa bernapas lega. Bahkan, dia melupakan keberadaan istrinya yang juga terluka tempo hari. Namun, dia sudah tak peduli lagi. Baginya, sudah cukup pemakluman yang ia berikan pada sang istri. Dia masih bisa dimarahi, dipukuli dan dicaci maki oleh istrinya itu meski terkadang dia juga lepas kontrol hingga mengeluarkan bentakan. Namun, saat sudah menyangkut anaknya, dia tidak akan tinggal diam. Dia tidak menyesal memukul kepala istrinya dengan gelas. Karena baginya, asal sang anak selamat, itu sudah cukup meskipun harus membuat nyawa wanita yang pernah ia cintai itu melayang.

Saat pulang ke rumah, dia sama sekali tak mendapati keberadaan sang istri. Yang ada, rumah tersebut tetap terbuka dan noda darah yang mengering ada di lantai. Entah istrinya itu diselamatkan tetangga atau mati sekalipun, dia sudah tidak peduli.

Sejak saat itu, dia berusaha merawat anaknya. Ayah muda itu bekerja ke pasar dengan membawa Sukma. Sukma kecil akan ia titipkan di penjual sayur yang memang dikenalnya saat dia akan memanggul bawaan orang. Sementara istrinya, tak ada kabar lagi semenjak insiden berdarah itu.

Semua berjalan seperti biasa. Ayah Sukma akhirnya tak disangka bertemu dengan orang baik yang menaruh iba padanya. Orang tersebut menawarkan ayah Sukma bekerja sebagai sopir di rumahnya. Sukma pun diijinkan untuk ikut setiap dia bekerja.

Tibalah saatnya Sukma sudah harus memasuki usia sekolah. Di sana, dia mulai menyadari kalau anaknya berbeda. Sukma hanya akan duduk diam di bangkunya, saat anak-anak lain dengan aktif berlari kesana-kemari. Gadis kecil itu juga akan berteriak dengan menampilkan ekspresi ketakutan saat seseorang menyentuhnya. Dia sadar, kalau anaknya itu terlihat normal hanya saat bersamanya.

Rasa bersalah kian tumbuh di dalam hati. Menyalahkan diri sendiri karena merasa bodoh menjadi ayah. Majikannya menyarankan agar Sukma dibawa ke psikiater, sayangnya setiap datang ke rumah sakit, Sukma akan semakin ketakutan dan membuatnya tidak tega. Akhirnya, dia memilih membiarkan Sukma dengan ketakutan tersebut. Dia lupa, kalau dirinya tak akan selamanya bersama sang anak.

Sukma kecil ternyata sangat pintar meski tak mau bergaul dengan orang lain. Gadis itu juga tetap siap berangkat ke sekolah, meskipun di sana dia sering mendengar kalau dirinya dikatai anak aneh. Dia hanya perlu menutup telinganya dengan rambut, menundukkan kepala, dan menganggap mereka tidak ada.

Saat Sukma kelas 3 SMP, ayahnya memilih untuk berhenti bekerja. Dia ingin memulai usaha kecil-kecilan di rumah. Sehingga ia juga tidak perlu sering meninggalkan anak malangnya yang ternyata tanpa terasa sudah beranjak remaja.

Ternyata, penderitaan tak berhenti mendekati gadis itu. Saat ia kelas X, ayahnya meninggal, korban tabrak lari saat dia menjajakan keliling jualannya. Di sana, mental Sukma semakin terganggu. Dia kehilangan satu-satunya cahaya yang ia miliki. Kini, dia merasa dunianya seketika menjadi kelam. Bahkan, sekedar bayangan saja tak terlihat di dunianya. Karena tak ada yang mengurus, Sukma akhirnya dibawa tetangga ke sebuah panti asuhan.

Dua tahun dia di sana. Seperti biasa, dia lebih suka mengurung diri di kamar, sembari memeluk lutut dan menundukkan kepala di sudut kamar. Tak pernah berbicara pada satu orang pun, bahkan ke ibu panti. Sekolahnya tak lagi lanjut, karena selain tak memiliki biaya, keadaannya tak memungkinkan. Beruntung, Ibu panti itu sangat baik hati. Dia berusaha merawat Sukma, membujuk gadis itu dengan lemah lembut. Beberapa orang menyarankan agar Sukma dibawa ke Rumah Sakit Jiwa saja, namun, Ibu panti menolak. Dia tak tega membiarkan gadis itu dibawa ke sana. Bisa saja, mentalnya akan semakin terganggu di sana.

Sukma memiliki kamar tersendiri, karena anak-anak panti malah takut dengannya. Yang datang ke sana hanya ibu panti, untuk mengantar makanan atau membujuk gadis itu mandi dan berganti pakaian.

Tuhan adalah pembuat skenario yang baik. Dia juga begitu baik pada hambanya. Hari itu, dia akhirnya mengirimkan seseorang yang bisa membuat Sukma berani mengangkat kepala dan mengeluarkan suara. Seorang wanita anggun dengan sikap keibuan yang terpancar jelas. Istri dari orang kaya pemilik panti asuhan. Wanita itu yang selama ini hanya mendengar Sukma dari cerita Ibu panti, akhirnya mengajukan diri untuk menemui Sukma untuk pertama kali. Dengan suara lembutnya, dia memanggil Sukma yang tengah menenggelamkan kepalanya di balik lengan. Seperti Baisa, gadis itu tengah berada di sudut ruangan.

Awalnya, Sukma tak merespon, namun si ibu tak menyerah. Hari berikutnya dia selalu datang ke sana, berusaha mengajak Sukma untuk bicara. Ada kemajuan, Sukma menurut padanya saat disuruh makan dan mandi serta berganti pakaian, layaknya Sukma yang merespon Ibu Panti. Hari ke lima, wanita itu sangat gembira. Karena Sukma mengangkat wajah ketika dia memutarkan lagu anak-anak di ponsel miliknya. Lagu anak yang berjudul 'sayang semuanya' itu berhasil membuat Sukma membiarkan wajah ayunya itu terlihat. Akhirnya, dia memilih menyanyikan sendiri lagu tersebut berulang kali, yang kemudian diikuti oleh Sukma. Sebulan kemudian, banyak kemajuan pada diri Sukma karena wanita tersebut. Sukma sudah bisa bercerita padanya, meski tak seberapa. Dari yang ia tahu, lagu sayang semuanya itu adalah lagu yang sering dinyanyikan ayah si gadis malang itu dulu. Itulah yang menyebabkan Sukma seolah tertarik dari dunianya yang kelam saat dia mendengar lagu tersebut dinyanyikan. Bahkan, Sukma tak bereaksi ketakutan saat dia menyentuh gadis itu. Semisal saat dia menyisirkan rambut panjang Sukma yang ternyata terlihat indah ketika rapi.

Wanita itu terlanjur jatuh hati pada Sukma. Akhirnya dia mengatakan pada sang suami niatnya untuk mengangkat Sukma sebagai anak, karena anaknya hanya satu dan itu sudah dewasa. Sang suami yang memang sering mendengar cerita istrinya tentang gadis malang itu langsung setuju. Sang suami pun mulai melakukan pendekatan pada Sukma. Sukma mau merespon, hanya saja dengan kepala tertunduk karena merasa asing. Meski begitu, si pria paruh baya tersebut memaklumi saja.

Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Semua berkas yang diperlukan untuk mengesahkan Sukma sebagai anak angkat sudah diselesaikan. Tinggal membawa Sukma untuk tinggal bersama dan mengenalkan pada sang anak saja. Mereka yakin, sang anak pasti akan gembira ketika dibawakan adik cantik yang wajahnya bak boneka. Sayang, respon sang anak ternyata di luar dugaan. Anak mereka yang tak lain adalah Nathan itu malah menolak dengan keras, bahkan ngambek Samapi berhari-hari. Dua paruh baya tersebut tak terlalu ambil pusing. Bagi mereka, Nathan hanya syok saja. Dan mereka yakin, Nathan pasti akan menerima kehadiran Sukma di keluarga mereka secepatnya.

Terpopuler

Comments

D'wie author

D'wie author

Kasihan bgt nasib Sukma. 😭

2023-06-22

1

Aze_reen"

Aze_reen"

awal nolak nolak.. awas aja ujung2nya nguber2 karna bucin...

2023-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Adik Angkat
2 Si gadis malang
3 Kuntilanak
4 Salah Sangka
5 Hari Ulang Tahun
6 Kemiripan
7 Nathan mulai penasaran
8 Berusaha Tak Egois
9 Perubahan Nathan
10 Terpesona
11 kembali terpukau
12 Laras
13 Histeris
14 Cemburu?
15 Pertanyaan Neo dan Daniel
16 Pura-pura Bodoh
17 ADEK?
18 Makan malam
19 Permintaan Tante Sandra
20 Laras Sakit
21 Posesif
22 Abang Posesif
23 Pelukan Mendadak
24 Sepiring Berdua
25 Rencana Masa Depan Sukma
26 Hadiah dari Nathan
27 Ada Yang Aneh
28 Berkunjung Ke Panti Asuhan
29 Neo
30 Parfum
31 Mr. Black
32 Kasir Cafe
33 Pesan
34 Saling membantu
35 Cahaya Baru
36 Terlalu Sibuk
37 Bocah Aneh
38 Misi Baru
39 S...Sukma?
40 Leon
41 Murid Baru
42 Petunjuk Awal?
43 Cantik!
44 Siska
45 Berhasil
46 Jurus Buaya Ala Leon
47 Kasus Riana
48 Guru Les
49 Nonton Aneh-aneh
50 Selangkah Lagi
51 Bukti
52 Syarat Dari Mr. Black
53 Sukma, kamu di mana?
54 Flash Disk
55 Konsekuensi Kejahatan
56 Rekaman
57 Ajakan Leon
58 Lukisan
59 Kalian Mau Apa?
60 Memohon Perlindungan
61 Pinjam Pundak
62 Kata Kunci
63 Sulit Mengontrol Emosi
64 Hampir M4t1
65 Terbukanya Rahasia
66 Inilah Ujungnya
67 Penangkapan
68 Syok
69 Pingsan
70 Nasi Goreng
71 Ketakutan Fifi
72 Permintaan
73 Tebusan
74 Sukma Yang Random
75 Butuh Sendiri
76 Cinta
77 Takut Dibuang
78 Ungkapan
79 Kepikiran Apin
80 Mengikuti
81 Apin yang sebenarnya
82 Kebodohan Daniel
83 Pertemuan
84 Terlambat Menyadari
85 Syok
86 Bicara
87 Menarik Perhatian
88 Oh, Tuhan!
89 Dukungan
90 Foto
91 Saya Tidak!
92 Kambuh
93 Kecelakaan
94 Saudara
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Adik Angkat
2
Si gadis malang
3
Kuntilanak
4
Salah Sangka
5
Hari Ulang Tahun
6
Kemiripan
7
Nathan mulai penasaran
8
Berusaha Tak Egois
9
Perubahan Nathan
10
Terpesona
11
kembali terpukau
12
Laras
13
Histeris
14
Cemburu?
15
Pertanyaan Neo dan Daniel
16
Pura-pura Bodoh
17
ADEK?
18
Makan malam
19
Permintaan Tante Sandra
20
Laras Sakit
21
Posesif
22
Abang Posesif
23
Pelukan Mendadak
24
Sepiring Berdua
25
Rencana Masa Depan Sukma
26
Hadiah dari Nathan
27
Ada Yang Aneh
28
Berkunjung Ke Panti Asuhan
29
Neo
30
Parfum
31
Mr. Black
32
Kasir Cafe
33
Pesan
34
Saling membantu
35
Cahaya Baru
36
Terlalu Sibuk
37
Bocah Aneh
38
Misi Baru
39
S...Sukma?
40
Leon
41
Murid Baru
42
Petunjuk Awal?
43
Cantik!
44
Siska
45
Berhasil
46
Jurus Buaya Ala Leon
47
Kasus Riana
48
Guru Les
49
Nonton Aneh-aneh
50
Selangkah Lagi
51
Bukti
52
Syarat Dari Mr. Black
53
Sukma, kamu di mana?
54
Flash Disk
55
Konsekuensi Kejahatan
56
Rekaman
57
Ajakan Leon
58
Lukisan
59
Kalian Mau Apa?
60
Memohon Perlindungan
61
Pinjam Pundak
62
Kata Kunci
63
Sulit Mengontrol Emosi
64
Hampir M4t1
65
Terbukanya Rahasia
66
Inilah Ujungnya
67
Penangkapan
68
Syok
69
Pingsan
70
Nasi Goreng
71
Ketakutan Fifi
72
Permintaan
73
Tebusan
74
Sukma Yang Random
75
Butuh Sendiri
76
Cinta
77
Takut Dibuang
78
Ungkapan
79
Kepikiran Apin
80
Mengikuti
81
Apin yang sebenarnya
82
Kebodohan Daniel
83
Pertemuan
84
Terlambat Menyadari
85
Syok
86
Bicara
87
Menarik Perhatian
88
Oh, Tuhan!
89
Dukungan
90
Foto
91
Saya Tidak!
92
Kambuh
93
Kecelakaan
94
Saudara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!