DI BALIK HILANGNYA ALDO

Acara resepsi selesai malam hari. Mara dan Arthur masuk ke dalam kamar bersamaan untuk yang pertama kalinya. Arthur mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan, ia mendekati foto yang terpapang di figura yang terletak di atas nakas. Foto Mara bersama Aldo sedang berpelukan.

" Ingat! Jangan menyentuh barang barangku sekalipun karena aku tidak menyukainya. Dan ya kau bisa tidur di sofa atau tidur di bawah menggunakan kasur lantai." Ucap Mara dingin.

Arthur mengedarkan pandangannya mencari sofa yang Mara maksud.

" Nona Mara, dimana letak sofanya?" Tanya Arthur.

" Di si... " Mara menggantung ucapannya saat tidak menemukan sofa di tempat biasanya.

" Iya, kemana sofanya?" Mara menggaruk kepalanya yang tidak gatal membuat Arthur tersenyum.

" Ini pasti kerjaan papa, papa pasti sengaja mengeluarkan sofa itu supaya kita bisa tidur bersama. Hah aku tidak rela berbagi ranjang denganmu Bang." Ucap Mara menghela nafasnya.

" Sebentar! Aku punya karpet bulu dan kasur lantai yang bisa kau gunakan untuk tidur di bawah." Ucap Mara membuka almarinya.

Lagi lagi ia di buat kesal karena apa yang ia cari tidak ketemu.

" Apa kasur lantainya juga tidak ada Nona?" Tanya Arthur menatap Mara.

" Entah lah aku tidak tahu." Kesal Mara meninggalkan Arthur ke kamar mandi.

Arthur tersenyum melihat tingkah Mara. Ia duduk di tepi ranjang menunggu Mara selesai mandi. Lima belas menit kemudian Mara menyelesaikan acara mandinya. Arthur beranjak dari duduknya,

" Eh mau kemana?" Tanya Mara menatap Arthur.

" Mau ke kamar mandi, apa aku juga tidak boleh memakai kamar mandimu Nona Mara?" Tanya Arthur.

" Tidak, kau bisa mandi di kamar istirahat ibumu. Tapi sebelum itu ada yang ingin aku bicarakan padamu." Ucap Mara.

" Apa itu Nona?" Tanya Arthur duduk kembali.

" Pernikahan ini memang telah terjadi, tapi aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai suamiku. Jadi jangan campuri urusan pribadiku! Aku juga tidak akan mencampuri urusan pribadimu. Walaupun kita hidup dalam satu kamar sekalipun, tapi hiduplah seperti orang asing. Seperti yang kita jalani selama ini." Ucap Mara membuat Arthur sedikit terkejut. Arthur berpikir Mara akan berusaha menerima pernikahan ini dan hidup damai bersamanya.

" Bagaimana bisa aku tidak boleh mencampuri urusanmu Nona, aku suamimu. Entah menerima atau tidak tapi statusku adalah suamimu dan sudah kewajibanku untuk menjagamu jadi aku harus tahu semua urusanmu termasuk urusan pribadimu." Ucap Arthur tegas.

" Bukan... Kau bukan suamiku tapi sopirku dan selamanya akan begitu. Aku bisa memecatmu kapan saja sebagai sopirku maupun sebagai suamiku. Cukup jelas bukan ucapanku." Ucap Mara penuh penekanan.

" Kau tidak bisa memecatku karena aku bukan bekerja padamu, tapi pada tuan Adi, Nona Mara." Ucap Arthur meninggalkan Mara. Ia keluar kamar Mara menuju kamar ibunya.

" Sial!!" Umpat Mara menatap kepergian Arthur.

" Sepertinya bang Arthur sangat sulit untuk di kendalikan. Aku harus bisa bersikap lebih keras padanya. Akan aku tunjukkan di mana tempatnya yang sesungguhnya. Sekali sopir maka selamanya tetap menjadi sopirku, dia bawahanku bukan suamiku. Aku tidak bisa menghadapi teman temanku setelah ini, pasti mereka bertanya tanya kenapa aku malah menikahi sopirku sendiri dan kenapa Aldo meninggalkan aku di hari pernikahan kami." Sambung Mara.

Mara berbaring di atas ranjang menatap langit langit kamar. Tiba tiba ia teringat sang kekasih yang sangat ia cintai. Rasa sesak menjalar di hatinya, impian hidup bahagia yang mereka rancang berdua kini hancurlah sudah. Tidak ada kenangan manis, tidak ada kenangan indah melainkan kenangan buruk yang menyakitkan. Jika saja ayahnya tidak mengancam akan melukai dirinya sendiri, Mara tidak mau menikah dengan Arthur.

Tak kuasa menahan air matanya, akhirnya Mara menangis mengeluarkan kesedihannya.

" Hiks hiks Aldo... Sebenarnya kamu pergi kemana? Kenapa kau meninggalkan aku begitu saja di hari pernikahan kita? Apa kesalahan yang telah aku lakukan padamu sehingga kamu tega menyakitiku seperti ini hiks... Apa kau tidak kasihan padaku? Aku begitu percaya dengan semua kata kata dan janji manismu tapi apa yang kau lakukan padaku? Kau malah menyakiti hatiku hiks...." Mara mengusap air mata yang menetes di pipinya.

" Kau sendiri yang membujukku dan Papa untuk melangsungkan pernikahan ini, tapi kenapa kau meninggalkan aku? Apa yang ada di dalam pikiranmu saat ini Aldo? Kenapa kau melakukan ini padaku hiks... Kenapa juga nomerku kamu block? Apa kau benar benar sudah tidak mau berhubungan denganku lagi? Apa kau tidak mau mendengar kabarku lagi? Apa kau tidak mau menanyakan bagaimana keadaanku saat ini? Betapa sedihnya aku saat kehilanganmu? Aku sangat sedih Aldo... Aku merasa telah kehilangan separuh jiwaku. Aku tidak punya tujuan hidup lagi. Hiks... Aku mencintaimu Aldo, aku sangat mencintaimu." Mara semakin terisak.

" Apa kenangan yang telah kita lalui selama tiga tahun ini tidak ada artinya sama sekali bagimu? Apa kau sengaja menghancurkan hidupku dengan cara seperti ini? Hiks... Aku mohon kembalilah! Jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi? Kejadian apa yang telah kau alami saat ini? Aku mohon selamatkan aku dari pernikahan ini. Pernikahan yang tidak pernah aku inginkan hiks... Aku tidak mau menikah dengannya, aku tidak mau hidup bersamanya selamanya hiks.. Sayang kembalilah padaku! Aku akan meminta pisah dengan bang Arthur kalau kau kembali padaku." Ucap Mara di tengah tengah isakannya.

Setelah lelah menangis, Mara pun tertidur dengan sendirinya.

Di ruangan kerja tuan Adi, saat ini Arthur sedang duduk berhadapan dengan papa mertuanya.

" Ada apa Tuan memanggil saya kemari?" Tanya Arthur penuh hormat.

" Aku bukan lagi majikanmu, tapi aku mertuamu jadi panggil aku Papa seperti Mara memanggilku. Kau putraku sekarang." Ucap tuan Adi.

" Baiklah maafkan aku Pa." Ucap Arthur.

" Itu lebih enak di dengar daripada kau memanggilku tuan." Ujar tuan Adi di balas anggukkan kepala oleh Arthur.

" Aku memintamu ke sini karena ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu Arthur. Aku yakin kau bisa menjaga rahasia ini dari Mara." Ujar tuan Adi.

" Rahasia?" Arthur mengerutkan keningnya.

" Ya sebuah rahasia yang akan menjadi bencana besar jika sampai Mara mengetahuinya." Ujar tuan Adi.

" Rahasia apa itu Pa? Apa ada kaitannya dengan hilangnya Aldo hari ini?" Selidik Arthur.

" Ya kau benar, akulah pelaku yang membuat Aldo tidak datang hari ini." Ucapan tuan Adi benar benar membuat Arthur terkejut.

" Ja... Jadi semua ini telah Papa rencanakan? Tapi apa alasannya Pa? Bukankah Papa merestui hubungan mereka? Lalu kenapa Papa melakukan semua ini?" Tanya Arthur ingin tahu.

" Karena Mara." Sahut tuan Adi semakin membuat Arthur bingung.

" Aku melakukannya karena menyelamatkan Mara dari pria brengsek sepertinya." Ucap tuan Adi.

" Aku semakin bingung dengan apa yang Papa ucapkan. Bukankah Papa melihat betapa Aldo mencintai nona Mara? Dia selalu memanjakan nona Mara dan selalu membuat nona Mara bahagia Pa." Ujar Arthur.

Tuan Adi menyunggingkan senyumannya.

" Lihatlah ini saat kau sendiri! Kau akan tahu apa alasanku melakukan semua ini." Ucap tuan Adi memberikan sebuah flashdisk kepada Arthur.

" Baik Pa aku akan melihatnya nanti." Ucap Arthur.

" Sekarang kembalilah ke kamarmu! Pastikan Mara bisa menerimamu dengan baik, buat dia jatuh cinta padamu seperti kau mencintainya selama ini."

Arthur sangat terkejut mendengar ucapan Papa mertuanya.

" Papa tahu?" Tanya Arthur menatap tuan Adi.

" Sangat tahu, itu sebabnya aku membuat Mara menikahimu. Jaga putriku dengan baik karena tidak selamanya aku bisa menjaga Mara." Ujar tuan Adi.

" Baik Pa, terima kasih." Ucap Arthur keluar dari ruang kerja mertuanya.

Arthur menaiki anak tangga menuju kamar Mara sambil berpikir.

" Kira kira apa alasan Papa sengaja memisahkan Mara dan Aldo ya?"

Ada yang bisa bantu jawab? Nggak usah jawab biar makin penasaran, mending tekan like koment vote dan kasih 🌹 yang banyak buat Arthur menghadapi sikap Mara selanjutnya.

Terima kasih...

Miss U All...

TBC....

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TERNYATA TUAN ADI TAU KBUSUKAN & KBRENGSEKAN ALDO...
TPI KNAPA TUAN ADI TDK MAU CERITA KE MARA..

2023-11-12

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!