MEMANFAATKAN

"Aku pulang dulu. Terima kasih sekali lagi karena telah menerima Adeline di sini," ucap Anthony.

Kimberly juga sudah sejak tadi terus berterima kasih pada Queen karena mau menerima putrinya. Sudah tiga hari mereka berada di Munich dan hari ini mereka akan kembali ke New York karena banyak pekerjaan yang menanti.

"Tak perlu sungkan. Kami akan menjaganya dengan baik," ucap Ethan dan Queen.

Setelah itu, Anthony dan Kimberly mendekati Adeline.

"Jaga dirimu baik baik. Dad percaya kamu akan menjadi mandiri dan pribadi yang semakin baik," ucap Anthony sambil mengelus kepala Adeline.

"Mommy akan sangat merindukanmu, sayang," Kimberly memeluk Adeline. Sejak kecil, tak pernah ia berpisah dengan Adeline dalam jangka waktu lama. Ia pasti akan sangat merindukan putri kecilnya ini.

"Aku pasti juga merindukan Mommy. Aku berjanji akan belajar dengan baik," ucap Adeline.

Anthony dan Kimberly pergi ke bandara bersama dengan supir keluarga Frederick. Adeline awalnya memaksa ikut karena ia ingin bertemu dengan Derby saat pulang nanti. Namun, kedua orang tuanya tak mengijinkan ia menemani.

Lagi lagi Adeline merasa kesal. Ia harus kembali terkurung di rumah milik sahabat Dad Anthony. Jika terus seperti ini, maka ia tak akan pernah bisa keluar dengan bebas, apalagi bertemu dengan Derby.

*****

Keesokan paginya, Adeline bangun pagi pagi. Ia berniat pergi dari rumah Keluarga Frederick untuk bertemu dengan Derby. Ia sudah tahu di mana kekasihnya itu tinggal dan ia ingin berkunjung.

"Selamat pagi, Lin!" sapa Queen yang sudah terbangun sejak pagi dan berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan. Ia selalu melakukannya untuk keluarganya.

"Selamat pagi, Aunty!" balas Adeline.

Adeline sedikit berdecak karena harus bertemu dengan Aunty Queen pagi itu. Ia kira belum ada anggota Keluarga Frederick yang bangun karena waktu masih menunjukkan pukul enam pagi.

"Kamu sudah rapi, mau ke mana?" tanya Queen.

"Aku ingin berjalan jalan di sekitar sini saja, Aunty. Ingin merasakan udara pagi di Kota Munich."

"Ah iya, seharusnya kemarin kita berjalan jalan ya bersama kedua orang tuamu dulu sebelum mereka pulang," ucap Queen.

"Aku keluar dulu ya, Aunty," ucap Adeline.

"Kamu tak ingin sarapan dulu?" tanya Queen.

"Tidak perlu, Aunty. Aku akan mampir di cafe nanti untuk sarapan," jawab Adeline.

"Supir keluarga akan mengantarmu, Lin," ucap Queen lagi.

"Jangan, Aunty. Aku ingin berjalan jalan di sekitar sini sambil menghirup udara pagi. Hitung hitung olahraga."

Ntah sejak kapan Adeline jadi sering sekali berbohong. Ia terus menutup kebohongan yang satu dengan kebohongan yang lain.

Queen sendiri ingin mencegah kepergian Adeline, akan tetapi ia tak mungkin melarang dan seperti mengurung Adeline. Anthony dan Kimberly meminta mereka untuk menjadi seperti orang tua bagi Adeline dan Queen tak pernah mengekang putra putrinya. Seperti Xin, ia yakin Xin bisa menjaga dirinya dan ia percaya pada putrinya itu.

"Kalau begitu hati hati," pesan Queen.

"Baik, Aunty. Aku pergi dulu."

Ternyata tidak sesulit yang kubayangkan. - batin Adeline yang langsung melangkahkan kakinya keluar dari Kediaman Keluarga Frederick.

Setelah agak sedikit jauh, Adeline memesan sebuah taksi online. Ia akan langsung menuju ke apartemen yang disewa oleh Derby. Sebenarnya apartemen itu disewa hasil patungan dari Derby dan Adeline. Mereka berniat tinggal bersama selama kuliah di Munich.

Adeline yang baru pertama kali ini memiliki kekasih, tak ingin jauh dari Derby. Ia merasa harus menjaga Derby eengan sebaik baiknya agar pria itu tidak berpaling ke gadis lain. Jadi, apapun yang diminta oleh Derby, pasti akan dituruti oleh Adeline. Namun, Adeline tetap berpegang pada satu hal, yakni menjaga kehormatannya dan kehormatann keluarganya.

Derby hanya memberitahu apartemen tempat tinggalnya, tapi tak memberitahu di lantai berapa dan unit berapa. Sesampainya di lobby apartemen, Adeline duduk di salah satu sofa dan mulai mengirimkan pesan pada Derby.

Aku sudah ada di lobby apartemen. Di lantai dan unit berapa kamu tinggal? Aku akan langsung naik saja. (Adeline)

Lama sekali Derby tak membalas, hingga akhirnya Adeline beranjak pergi ke cafe yang berada persis di sebelah apartemen. Ia berencana akan sarapan di sana.

Sementara itu di unit apartemen Derby, sepasang pria dan wanita tengah berada di dalam satu selimut yang sama. Keduanya dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun.

Hampir setiap hari Derby menikmati kebebasannya, tanpa pengawasan dari kedua orang tuanya. Ia akan menghabiskan malam hari di klub dan kini ia membawa pulang seorang wanita untuk ia nikmati di dalam apartemennya.

Derby yang sedari tadi mendengar suara notifikasi di ponselnya, mulai mengerjapkan matanya. Ia sedikit pusing karena semalam banyak minum alkohol, kemudian tenaganya kembali terkuras karena berhubungan beberapa kali dengan wanita malamm yang ada di klub tersebut.

Derby mengambil ponselnya dan melihat layar yang sudah dipenuhi oleh pesan yang dikirimkan oleh Adeline. Ada juga beberapa panggilan yang tidak dijawab oleh Derby.

"Mengesalkan sekali dia!" ungkap Derby. Namun tiba tina ia tersadar, "ia sudah di sini?"

Derby langsung masuk ke dalam kamar mandi, kemudian membersihkan dirinya. Setelah itu, ia membangunkan wanita yang ia sewa semalam.

"Cepat keluar dari sini!!" teriak Derby.

"Aku masih lelah. Kamu benar benar menerjangku semalaman," ucap wanita itu.

Ia bahkan bangkit dari tidurnya dan secara otomatis selimut yang menutupi daddanya kembali terbuka dan menampakkan dua aset kembar yang sudah memiliki banyak tanda kemerahan. Tak dipungkiri, Derby kembali menelan salivanya saat melihat hal itu.

Derby kembali melihat ke arah ponselnya dan melihat kembali ke arah wanita malamm itu.

"Sepertinya satu kali lagi masih bisa. Ia pasti akan tetap menunggu. Gadis penurutku akan tetap menungguku," gumam Derby yang kembali membuka pakaiannya fan menerjang wanita itu. Mereka kembali melakukan pergulatan panas.

*****

"Sudah lama menungguku?" tanya Derby yang kini sudah berdiri di hadapan Adeline di cafe sebelah apartemen.

Adeline melihat ke arah Derby, kemudian senyum langsung mengembang di wajahnya. Ia pun berdiri dan langsung memeluk kekasihnya itu.

"Tidak mengapa! Aku tahu kamu pasti butuh istirahat yang cukup. Ayo duduk, kamu pasti belum sarapan kan, Der?"

Tentu saja Derby menjawab belum. Ia selalu memanfaatkan Adeline, terutama uangnya.

Bersiaplah, Adeline sayang. Aku akan segera menikmatimu. - batin Derby.

🧡 🧡 🧡

Terpopuler

Comments

Patrish

Patrish

ngeriii

2025-01-18

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

astaga 🙄🙄

2024-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!