TMDD BAB 4

"Yaudah sekarang, aku bakalan pulang "ucap Karina cepat-cepat membereskan barang yang hendak ia bawa ke desa orang tuanya, muncul Kania yang baru saja pulang dari sekolah.

"Bunda mau kemana, Kania ikut"kata Kania.

"Iya sayang , boleh, nanti ya bunda hubungi ayah kamu"Karina menghubungi Adit namun tidak ada respon. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk ke desa orang tua Karina.

Karina memberitahu bik Minem untuk beri tahu Adit segera menyusul mereka ke desa.

***

Sesampai nya di rumah orang tua nya, Karina melihat ada bendera kuning yang terpasang di pagar rumah milik orang tuanya. Banyak orang berkunjung disana, dia penasaran dan masuk bersama Kania. Terlihat Raka yang sedang menangis , di depan nya tampak dua orang yang berbaring ditutup oleh kain. Mata Karina berkaca-kaca, dia pun menghampiri adik nya itu.

"Raka, apa ini ibu dan bapak"tanya

.

"Iya kak, ibu dan bapak sudah meninggal"ucap nya menangis. Karina merasa lemas dan tak bisa berkata apa-apa lagi, yang dia rasakan sekarang batin nya sangat terpukul mengetahui kepergian orang tua nya yang di rasa nya begitu cepat. Kania yang berada disamping tampak ikut sedih melihat nenek dan kakek sudah tak ada lagi. Adit dan kedua orang tua nya yakni pak Edi dan ibu Aminah juga sudah datang dan mengucapkan bela sungkawa pada Karina dan Raka.

***

Proses pemakaman sudah selesai, semua orang pulang, kecuali Karina, Raka, Kania dan Adit beserta orang tu.Karina menangis di pusara kedua orang tuanya, begitu juga dengan Raka sangat terpukul juga. 

"Ibu, bapak kenapa cepat sekali meninggalkan kita berdua, tadi nya Karina berharap ibu dan ayah di rumah sakit akan pulih ternyata Allah berkehendak lain"kata Karina menangis.

"Karina, kamu yang sabar nak, Allah lebih sayang ibu dan bapak kamu, kita doakan semoga amal inbadah almarhum dan almarhumah diterima oleh Allah swt"kata bu Aminah menguat kan Karina yang rapuh.

"Lebih baik kita pulang sekarang, ayo Karina , Raka"ucap Pak Edi.

***

KARINA POV.

Teringat waktu kecil, ibu dan bapak terpaksa menuruti keinginanku yaitu ingin sepeda baru, bapak dan ibu membelikan nya untukku setelah memecahkan celengan milik mereka, padahal sudah susah payah mereka menabung nya,tapi pada saat itu aku tidak pernah tahu yang ada di benakku merengek ingin segera di belikan, mungkin karena aku terlalu kecil sehingga bersifat egois dan tidak tahu apa yang ibu dan bapak rasakan dulu, raut wajahku menjadi girang saat bapak menggandeng sepeda itu dan memberikan nya padaku, bapak dan ibu sangat senang melihat aku mencoba sepeda nya walau aku tak tahu dalam hati mereka harus mengikhlaskan tabungan mereka yang mungkin saja perlu untuk mereka gunakan untuk keperluan yang lama mereka ingin kan, terimakasih bapak dan ibu, maafkan anak mu ini sedari kecil hingga dewasa ini belum bisa membahagiakan kalian, tapi satu hal yang kalian ketahui aku sangat menyayangi kalian, selamat jalan ibu, bapak, doa ku selalu menyertai untuk kalian, semoga kalian bahagia disana, disurga-Nya Allah SWT.

AUTHOR POV.

Raka melihat Karina yang sedang duduk sambil melamun, dia tahu bahwa kakak nya masih belum bisa menerima kepergian orang tua nya.Dia menghampiri Karina.

"Kak"sapa Raka. Seketika Karina kaget dan buyar lah lamunan nya.

"kamu dek, ada apa"tanya Karina.

"Aku tahu kak perasaan kakak bagaimana sama seperti aku sekarang, aku sangat shock sekali kak aku gak punya siapa-siapa lagi, ibu bapak udah gak ada, aku pasti kesepian disini"kata Raka.

"Kamu bicara apa? Kamu masih punya kakak disini"jawab Karina.

"Iya tapi kakak gak akan mungkin tinggal disini dengan ku"kata nya.

"Kamu benar juga, tapi kakak akan bicara sama mas Adit supaya kamu bisa tinggal sama kakak"kata Karina.

***

Karina memberanikan diri untuk memberi tahu Adit bahwa dia ingin membawa Adik nya untuk tinggal bersama mereka. mula nya Adit menolak, namun bu Aminah dan pak Edi memberi nasihat kepada Adit, untuk membiarkan Raka tinggal bersama Karina, lagi pun Karina adalah kakak satu-satu nya Raka, Mereka kasian kalau Adit hidup sebatang kara di desa ini.

"Baiklah, aku setuju kalau adik mu tinggal dirumah kita, aku juga akan tanggung biaya sekolah nya"Kata Adit.

"Terimakasih mas"

***

Sampai di rumah, Raka terperangah melihat rumah yang sangat mewah milik kakak nya.

"Bagus sekali rumah nya kak, mewah"puji Raka.

"Ayo kita masuk"ajak Karina, dia mengantarkan Adik nya menuju kamar yang di tempati Raka.

"Ini kamar mu"kata Karina.

"Iya kak, makasih udah izinin tinggal disini kak"jawab nya.

"Iya, kakak keluar dulu ya"

"Iya kak"

***

Malam nya, mereka makan bersama.

"Kamu makan yang banyak yah, ini kakak ambil kan"kata Karina yang begitu perhatian dengan adiknya.

"Makasih kak"jawab Raka.

"Bun, aku juga ambilin masa kak Raka aja sih"kata Kania.

"Iya sayang maaf bunda lupa, ini untuk kamu"jawab Karina.

***

Pagi nya, Kania siap untuk pergi ke sekolah, namun tidak dengan Raka, dia belum bisa masuk sekolah hari ini, sebab masih harus mengurus surat pindah dari sekolah sebelum nya. Mungkin beberapa hari lagi dia bisa sekolah disini.

"Raka, karena kamu belum bisa ke sekolah yok bantuin kakak aja"kata Karina.

"Bantuin apa kak "jawab nya.

"Kita buat kue brownis cokelat, kakak jadi pengen nyemil kue nih "

"Oh boleh, aku suka kue, apa jangan kakak lagi ngidam yah"tebak Raka.

"Hus ada ada aja, gak kakak lagi pengen aja, pasti Kania juga suka deh. Nanti kita ajak dia juga makan nya"ucap Karina.

"Iya kak"

***

Mereka mulai membuat kue, bik Minem juga ikut membantu, setelah adonan sudah jadi siap untuk di panggang, dan sekitar 30 menit , akhirn ya kue bownis coklatnya sudah matang.

"Dari bau nya , enak nih kak"

"Iya, kita dingin kan dulu , kita juga sisain buat Kania dia pasti suka"

"Iya kak"

"Nah udah lumayan dingin, ayo kita makan"

"Iya kak, Raka cobain ya, em enak kak"kata nya.

"Hehe iya makasih dek, ini juga kakak juga masih belajar buat nya untung bik Minem yang bantuin"jawab Karina.

***

"Bun, bunda Kania pulang"teriak Kania.

"Sayang , sini kebetulan banget ni kamu sudah pulang, ayo makan kue brownis coklat ini"

"Wah aku suka kue"

Kania mencicipi nya, dia sangat suka rasa kue nya, setelah selesai muncul ide Kania untuk mengajak main bersama Raka.

"Kak Raka, aku kita main "pinta Kania.

"Main apa Kania"jawab Raka.

"Hehe itu dia Kania juga gak tau"ucap Kania dengan polos nya.

"Gimana kalau kita main kejar-kejaran , mau gak"

"Ok"jawab Kania.

"Yaudah kita pergi ke halaman depan aja disana luas jadi kita bisa main, ayo"ajak Raka.

"Ayo"jawab Kania.

Mereka main kejar-kejaran, Karina memperingat kan hati-hati,jangan terlalu cepat berlari, supaya mereka tidak jatuh, namun karena terlalu asyik mereka tidak memperdulikan perkataan Karina, dan akhir nya Kania terjatuh.Kania menangis, lutut nya luka. Karina langsung kesana dan mengobati luka Kania.

"Aduh bun, sakit, udah bun, udah"tangis Kania yang kesakitan.

"Kan Bunda udah bilangin, hati-hati , kalian gak mau dengar"ujar Karina.

"Maafkan kakak yah Raka"ucap Raka menyesal telah mengajak nya main kejar-kejaran hingga Kania jadi jatuh dan luka.Adit pulang, dia melihat putri kecil nya menangis.

"Kenapa , Kania menangis"tanya Adit.

"Ini mas Kania jatuh tadi main kejar-kejaran sama Raka"jawab Karina.

"Adik kamu memang benar-benar ya,masa ajak Kania main kejar-kejaran ya pasti jatuhlah, liat pasti sakit sampai dia menangis terus"marah Adit ,dia memang tak suka dengan orang yang menyakiti anak nya , siapapun itu.

"Maaf kan aku kak Adit"ucap Raka, tanpa memperdulikan permintaan maaf dari Raka. Adit segera menggendong Kania, dan meninggalkan Karina dan Raka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!