Gauri terus berusaha tenang. Ia bersimpuh di atas sajadah mushola Rumah Sakit Mitra Harapan. Gadis berusia 24 tahun itu tergugu. Ia begitu takut kehilangan sang ayah. Samsul Anwar adalah satu-satu harta berharga yang ia miliki. Semenjak kematian Laksmi Bhavana sang ibu, Gauri hanya memiliki Samsul.
Ya Gauri adalah gadis keturunan betawi plus india. Entah bagaimana Samsul bisa bertemu dengan wanita india tersebut sehingga ia memiliki putri yang cantik seperti Gauri. Tadinya orang-orang meragu kalau Gauri adalah putri dari Samsul. Hal tersebut karena wajah Gauri dominan ke ibu. Tapi mata Gauri adalah milik Samsul. Ditambah darah betawi mengalir deras di tubuh gadis itu. Lihat saja sifatnya sama persis dengan sang ayah.
Namun yang jadi pertanyaan hingga saat ini adalah gauri tidak pernah tahu keluarga dari pihak ibu. Gauri tidak tahu siapa kakeknya, atau siapa sanak keluarganya. Namun Gauri juga tidak pernah bertanya sedikitpun kepada sang ayah. Gosip yang beredar mengatakan bahwa Samsul tidak disetujui menikah dengan Laksmi.
Gauri mengacuhkan semua itu. Ia tidak mau tahu mengenai masa lalu sang ayah. Bagi Gauri Samsul adalah ayah terbaik dan suami terbaik untuk ibunya. Meskipun ingatannya tidak terlalu bagus, tapi yang Gauri tahu pasti Samsul begitu mencintai Laksmi. Terbukti sampai saat ini Samsul tidak menikah lagi setelah kepergian Laksmi untuk selamanya.
Setelah merasa cukup memanjatkan doa, Gauri kembali lagi ke depan pintu ruang operasi. Lambu hijau masih menyala menandakan operasi masih berlangsung.
Di dalam ruang operasi Bisma begitu fokus. Kali ini ia menggunakan Arga sebagai asistennya. Arga yang sudah biasa menjadi asisten Dika tentu bisa diandalkan.
Pendarahan pada otak membuat Bisma harus melakukan pembedahan kepala. Operasi ini dinamakan operasi kraniotomi. Operasi krianotomi biasanya berlangsung sekitar 3—5 jam bahkan bisa saja lebih.
Saat ini Bisma sudah membuka tengkorak kepala milik Samsul. Ia harus segera menghentikan pendarahan tersebut jika tidak maka penumpukan darah ini bisa menggenangi celah antara lapisan meningen, menekan bagian dalam tengkorak, menekan jaringan otak, sampai merusak otak.
Bisma bisa bernafas lega saat semuanya sudah selesai dilakukan. Ia pun kembali menutup tengkorak kepala yang sebagian harus dilepas agar mengurangi tekanan yang disebabkan oleh edema berlebihan.
Lampu ruang operasi berubah menjadi merah. Status di monitor juga memberitahu bahwa operasi dr. Bisma Triguna Dewandaru telah selesai. Gauri segera berdiri saat pintu ruang operasi terbuka.
" Dok."
" Alhamdulillaah semuanya lancar. Kami bisa menghentikan pendarahan tersebut. Kini kita tinggal menunggu pasien sadar. Tapi saya harus menyampaikan sebuah hal yakni kemungkinan pasien juga bisa mengalami koma. Akan tetapi kita sebaiknya berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar bapak Anda segera sadar."
" Terimakasih dokter, terimakasih."
Setelah Bisma berlaku, Samsul keluar dari ruang operasi dan dibawa ke ruang ICU. Air mata Gauri luruh. Ia sungguh tidak tega melihat kondisi ayahnya itu.
Gauri mengikuti di belakang brankar yang di dorong oleh beberapa perawat hingga ke ruang ICU. Namun saat ini Gauri belum diperbolehkan masuk. Ia hanya bisa melihat sang ayah dari balik pintu kaca.
Tangan Gauri mengepal erat mengingat penyebab ayahnya masuk rumah sakit. Ia bertekad untuk mencari keadilan bagi sang ayah.
" Aku harus nyari tahu siape orang yang nabrak lari babe. Orang itu harus dapet hukuman sesuai apa yang dia sudah lakuin ke babe."
Gauri berjalan cepat. Ia meninggalkan rumah sakit dan hendak menuju ke perusahaan. Tapi kemudian ia urung karena hari sudah malam. Ia akan kembali ke perusahaan besok.
Gauri pun terduduk lemas di depan gedung rumah sakit. Ia menekuk lututnya dan menenggelamkan wajahnya di sana.
" Ri, are you ok?"
Gauri menengadahkan wajahnya saat mendengar namanya disebut. Ia langsung memeluk orang tersebut.
" San, babe ..."
Sani, tetangga Gauri sekaligus teman sepermainan Gauri itu menepuk punggung sang teman. Gadis itu baru pulang kerja dan ia tahu bahwa Babe Samsul berada di rumah sakit dari sang ibu.
" Banyakin berdoa, aku yakin babe akan segera pulih Ri."
" Makasin San. Elu baru pulang ye?"
" Iya, aku baru balik. Resto lagi rame banget. Jadi baru bisa balik."
Sani Purwanti, seorang gadis seusia Gauri ini bekerja disebuah restoran. Bukan sebagai pelayan tapi sebagai kasir di sana.
" Oh iya udah makan belum?"
Gauri menggeleng. Sedari siang tadi perutnya sama sekali belum keisi apa-apa. Sani akhirnya mengajak Gauri makan. Tapi urung karena seseorang membawa makanan malam itu. Ya Rika datang bersama Dery. Mereka akhirnya makan bersama dengan Gauri dan menemani gadis itu. Sani juga mengenal Rika dan Dery. Mereka berempat bahkan suka hang out bersama.
" Gimana kantor, aman?" tanya Gauri.
" Nggak usah mikirin kerjaan dulu deh Ri. Yang penting babe dulu," jawab Rika.
" Gue hanya khawatir lo-lo pade kerepotan kagak ada gue. Kan lo masih pada ngetek gue kalo ada kerjaan," imbuh Gauri dengan terus memakan nasi padang yang dibelikan Rika.
Dery dan Sani hanya membuang nafasnya kasar mendengar ucapan Gauri. Tapi emang benar ucapan teman kerjanya itu. Meskipun begitu, tadi Rika sudah menyampaikan kepada Bos Ian bahwa ayah dari Gauri itu tengah dirawat di rumah sakit. Dan Ian pun mengerti, dia juga memberikan cuti kepada Gauri untuk menjaga sanga ayah.
" Thanks ya Rik, Der, tapi besok gue tetep harus ketemu Bos Ian dulu. San gue boleh minta tolong nggak?"
Sani mengangguk setuju. Lagi pula resto buka sekitar jam 11 siang, jadi akan untuk Sani menunggu Babe Samsul terlebih dulu saat Gauri meminta izin pada bos nya.
Sebenarnya Gauri bukan hanya sekedar meminta izin. Gauri ingin menemui Ian karena ingin minta tolong untuk mencari tahu soal tabrak lari yang dialami sang babe. Mungkin Rika dan Dery tidak tahu siapa Ian sebenarnya, tapi Gauri tahu. Ian adalah salah satu anggota Wild Eagle. Meskipun organisasi mafia itu sudah pensiun tapi mereka memiliki bisnis penyedia keamanan.
Sebenarnya Gauri juga tahunya dnegan cara tidak sengaja. Waktu awal-awal masuk Gauri tanpa sengaja beberapa kali mendnegar CEO LT yakni Silvya berbicara dengan Ian mengenai suatu hal yang berhubungan dengan penggagalan transaksi obat-obatan terlarang dan peedagangan bebas.
Awal mula tentu Gauri terkejut, namun lama kelamaan gadis itu pun terbiasa. Ia menyadari bahwa setiap orang punya rahasianya masing-masing. Dan tentu dia tidak perlu mencampuri urusan yang bukan urusannya.
Job desk dia adalah seorang sekertaris maka hanya itu yang perlu dikerjakan dan jadi fokus utamanya. Akan tetapi saat ini pikiran gauri hanya kepada Ian, ia yakin bos nya itu bisa membantunya. Jika Ian tidak bisa, maka ia akan langsung maju menemui Silvya. Ia benar-benar harus mendapatkan orang yang telah mencelakai sang ayah tanpa ada pertanggung jawaban itu.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Sandisalbiah
beneran harus di grebek itu pelaku.. biar kapok si puspa..
2024-09-25
0
Sweet Girl
Bwahahahaha
2024-05-16
0
Sweet Girl
Kira kira Puspa Ndak ya ...?
2024-05-16
0