KKPB-3. Berharap Segera Berakhir

Pria itu membuang nafasnya kasar. Ia langsung masuk ke kamarnya dan berganti pakaian. Meskipun suami istri mereka memiliki kamar masing masing. Dalam kontrak jelas tertulis bahwa mereka tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing masing.

Bisma lagi-lagi merasa sangat sial dengan pernikahan yang ia jalanin ini.

" Huft.. Rasanya aku sudah tidak sabar sampai sampai genap setahun. Andaikan pernikahanku seperti Dika dan Silvya pastilah akan sangat bahagia."

Bisma menerawang ke 7 bulan yang lalu saat seorang dewan direksi rumah sakit memperkenalkan putrinya kepada dirinya.

Kuswan Estiawan, salah seorang dewan direksi dan pemegang saham di RS Mitra Harapan mengenalkan Puspa putrinya kepada Bisma. Setelah beberapa kali bertemu Bisma yang tertarik karena pembawaan Puspa yang dewasa dan begitu anggun setuju untuk menikah.

Namun siapa sangka usai akad nikah saat malam pertama mereka Puspa mengeluarkan sebuah surat perjanjian. Surat perjanjian yang menyatakan bahwa pernikahan mereka hanyalah sebuah perjanjian yang akan berakhir setelah setahun. Setelah setahun mereka akan bercerai.

Saat tahu akan hal tersebut sebenarnya Bisma ingin langsung bercerai saja. Tapi Puspa mengancam, ia akan membuat drama KDRT saat malam pertama. Puspa juga akan mengatakan bahwa Bisma seorang masokis. Bisma tak percaya jika wanita yang baru dinikahinya itu sungguh tega merencanakan fitnah yang sungguh keji.

" Apa kau sungguh akan melakukan itu Puspa?"

" Tentu saja, mengapa tidak. Dan aku yakin nama baik keluarga mu dan kakak ipar mu sebagai pemilik yayasan Universitas terbaik di negeri ini akan hancur."

" Baiklah aku setuju. Setahun. Setelah itu kita bercerai. Tapi satu pertanyaan ku, mengapa kau setuju menikah jika tidak ingin."

Puspa terdiam lalu menyeringai.

" Karena aku memiliki pria yang kusukai, dan kedua orang tuaku tidak setuju. Maka aku harus menikah dengan mu dulu. Lalu setelah aku mengikuti keinginan mereka maka setelah itu aku bebas dengan pilihanku sendiri. Dan aku yakin mereka tak lagi mengusikku."

Bisma sungguh terkejut dengan alasan Puspa. Namun ia tak mau ambil pusing. Baguslah kalau memang begitu, sebelum ia benar-benar jatuh cinta dengan wanita yang ada di depannya itu, ia sudah harus menjaga jarak dengannya.

" Baiklah ayo tanda tangani perjanjiannya sekarang."

Dan mulai malam itu hingga saat ini mereka hanya menikah di atas kertas dan di depan publik. Yakni mereka akan pura pura harmonis saat berada di acara-acara formal dan di depan keluarga.

Tidak ada yang tahu dengan apa yang dialami Bisma, baik kakak perempuannya maupun Dika sang keponakan yang paling akrab dengannya. Baginya apa yang terjadi di rumah tangganya adalah aib yang harus ia sembunyikan.

" Baiklah 3 bulan lagi semuanya akan berakhir. Bertahanlah Bisma."

Bisma kembali merapikan pakaiannya. Kali ini mereka juga harus tampil harmonis dihadapan keluarga keduanya.

Bisma berjalan keluar kamar, ia mengetuk kamar Puspa perlahan.

Tok....tok....tok...

" Apakah kau sudah siap, jika iya aku tunggu di mobil. Kita tidak mungkin kan memakai mobil masing masing."

Setelah mengatakan hal tersebut Bisma langsung berlalu menuju ke mobil seperti apa yang ia katakan tadi.

Di dalam kamar Puspa membuang nafasnya kasar. Sungguh ia tidak ingin datang ke acara makan malam itu terlebih acara makan malam itu diadakan di Soul Restauran, dimana sang kekasih adalah pemilik dan koki di sana.

" Huft... Kenapa sih mama sama papa pilih tempat itu buat makan malam? Kayaknya mereka sengaja deh."

Puspa sangat kesal dengan kedua orang tuanya. Ingin rasanya ia kabur dari acara ini.

Dengan langkah gontai, Puspa berjalan menghampiri Bisma yang sudah berada di mobil.

" Sudah cukup merenungnya ?"

Puspa hanya memutar bola matanya malas mendengar kalimat yang menurutnya adalah sebuah sindiran.

Hanya butuh waktu 30 menit untuk mereka sampai di Soul Restoran. Sebuah restoran yang mewah dan berkelas di kota ini. Selain tempatnya yang elegan, masakannya pun sangat lezat.

Sepasang suami istri itu turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam restoran. Puspa menggamit lengan Bisma dengan mesra. Sungguh suami istri yang terlihat harmonis dan saling mencintai. Semua orang melihat dengan tatapan kagum. Namun tidak dengan seseorang. Ia terlihat begitu cemburu, meskipun ia tahu bahwa semua itu hanya sandiwara tapi tetap saja api cemburu itu membakar tubuhnya.

" Selamat malam semuanya, maaf kami terlambat."

Bisma menyapa kakak dan kakak iparnya lalu kedua mertuanya .

" Kalian duduklah." Ucapan Kuswan Ayah dari Puspa diikuti anggukan kepala oleh Bisma dan Puspa.

" Bagaimana kerjaanmu Bisma."

" Alhamdulillah mas Aryo semua lancar."

Aryo dan Sekar tersenyum, ia tahu adik mereka bisa diandalkan dalam hal pekerjaan.

" Tapi jangan sampai melupakan istrimu, kasian dia kamu sibuk terus di rumah sakit."

" Ah enggak kok mbak Sekar. Mas Bisma selalu meluangkan waktu untuk kita bisa bersama."

Jawaban Puspa seketika ditanggapi senyuman oleh semua orang disitu.

Heh... Pintar juga wanita ini berakting, gumam Bisma dalam hati.

Tak lama makan malam pun datang, mereka pun makan tanpa berbicara.

Kring.... Kring.... Kring....

Suara ponsel Bisma berbunyi. Ia pun segera mengangkatnya namun sebelumya ia izin terlebih dulu kepada kedua kakak dan mertuanya.

" Maaf saya harus angkat telpon ini dari rumah sakit."

Semuanya mengangguk, Bisma pun berdiri dan berjalan sedikit menjauh.

" Ya ada apa.... Oh... Baik... Ya ... Tunggu saya... Iya..."

Bisma berjalan cepat menghampiri keluarganya.

" Maaf sepertinya saya harus segera ke rumah sakit. Puspa kamu mau saya antar pulang dulu atau..."

" Pergilah mas, aku nanti gampang."

" Baiklah kalau begitu, mas, mbak, pah, mah... Maaf ya lagi-lagi Bisma harus pergi lebih dulu."

" Tidak apa apa nak Bisma, namanya tugas."

Bisma pun berpamitan lalu ia bergegas menuju ke rumah sakit.

🍀🍀🍀

" Be... Babe... Babe kenapa."

" Tenang ya nona kami akan segera melakukan tindakan. Harap nona menunggu di luar."

Gauri sungguh terkejut mendapati sang ayah tiba-tiba pingsan tidak sadarkan diri. Padahal sebelum saat Gauri hendak sholat isya ayahnya masih baik baik saja.

" Babe napa sih be... Ya Allaah...."

Bisma yang dengan kecepatan penuh sudah sampai di rumah sakit, ia pun berlari menuju ke ruangan yang sudah diberi tahu kan oleh asisten nya tadi.

" Arga, ada apa ini?"

" Oasien tadi sempat mengalami kejang dok. Ada pendarahan otak, dan hanya dokter yang bisa mengoperasi. Karena dokter Dika tidak ada."

Bisma mengangguk mengerti, dia dan Dika memanglah bukan satu satunya dokter bedah di rumah sakit tersebut namun yang memenuhi qualifikasi untuk melakukan bedah otak hanya dirinya dan sang keponakan.

" Siapkan ruang operasi. Nona, kau keluarga pasien bukan?"

" Iya dokter babe saya kenapa."

" Terdapat pendarahan di bagian dalam kepala yang diakibatkan dari benturan. Tadi saat melakukan pertolongan pertama kami tidak menemui hal tersebut. Dan bisa di pastikan ini adalah luka yang baru muncul. Kami harus melakukan operasi secepatnya."

" Baik dokter lakukan yang terbaik untuk babe saya."

" Tenanglah dan berdoalah."

Bisma menepuk pelan bahu gadis itu. Gauri hanya bisa menatap nanar sang ayah yang harus masuk ruang operasi.

" Ya Allah selametin babe aye ya Allah. Aye cuman punya babe. Jangan ambil babe aye dulu ya Allaah."

Gauri terisak disela sela doanya. Bisma menatap iba pada gadis tersebut.

TBC

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

nasibmu Bisma... apes bener.. harus terjebak pernikahan toxic..

2024-09-25

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Dari rasa iba, selanjutnya rasa yg tak biasa.

2024-05-16

0

Mmh Alfatih

Mmh Alfatih

yg nabrak pasti si puspa ya

2024-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 KKPB-1. Awal Tragedi
2 KKPB-2. Suami Di Atas Kertas
3 KKPB-3. Berharap Segera Berakhir
4 KKPB-4. Rencana Minta Bantuan
5 KKPB-5. Ada Di Titik Cukup
6 KKPB-6. Berjaga-jaga
7 KKPB-7. Mengajukan Permintaan
8 KKPB-08. Awas Kalau Kesengsem
9 KKBP-9. Versi Live
10 KKBP-10. Ketidakpuasan
11 KKBP 11- Namanya Gauri
12 KKPB-12. Sekar Curiga
13 KKPB-13. Rencana Bisma
14 KKBP-14. Andaikan
15 KKBP-15. Mana Tulus Mana Modus
16 KKPB-16. Sedikit Sulit
17 KKBP-17. Terimakasih Sudah Mendengarkan
18 KKBP-18. Serangan Pertama
19 KKBP-19. Kedatangan Pengacau Yang Direncanakan
20 KKBP-20. Menangislah lalu Bangkitlah
21 KKBP-21. Apakah Move On?
22 KKBP-22. Bantuan Datang
23 KKBP-23. Ungkapan
24 KKBP-24. Kecurigaan Sekar
25 KKBP-25. Kebetulan atau Takdir
26 KKPB-26. Senang Bertemu Dengan Anda
27 KKPB-27. Kembalilah Padaku
28 KKPB-28. Mungkin Aku Sudah Gila
29 KKPB-29. Mengapa Familiar?
30 KKPB-30. Gebrakan Puspa
31 KKPB-31. Mendalami Peran
32 KKPB-32. Pelan-Pelan Saja
33 KKPB-33. Mencari Bukti!
34 KKPB-34. Gunakan Itu
35 KKPB-35. Ku Tunggu Duda Mu
36 KKPB-36. Sebentar Lagi
37 KKPB-37. Satu Masalah Selesai
38 KKPB-38. Future Husband
39 KKPB-39. Tidak bersalah
40 KKPB-40. Bisma Bertindak Tegas
41 KKPB-41. Talak Tiga
42 KKPB-42. Merasa Gadungan
43 KKPB-43. Bertemu
44 KKPB-44. Menangis Lalu Mari Tertawa
45 KKPB-45. Ayo Pacaran
46 KKPB-46. Satu Tepuk Dua Lalat Mati
47 KKPB-47. Ingat Ibu
48 KKPB-48. Belum Tenang Juga
49 KKPB-49. Giliran Selanjutnya
50 KKPB-50. PR Lagi
51 KKPB-51. Dia Cucu Keluarga Ini
52 KKPB-52. Mau Berkeluarga Denganku?
53 KKPB-53. Jangan Gagal
54 KKPB-54. Ternyata
55 KKPB-55. Gerak Cepat
56 KKPB-56. Keberanian Gauri
57 KKPB-57. Fakta Mengejutkan
58 KKPB-58. Maaf
59 KKPB-59. Perayaan (END)
60 PROMO KARYA BARU: SATOE TANDA CINTA LETNAN by. IAS
Episodes

Updated 60 Episodes

1
KKPB-1. Awal Tragedi
2
KKPB-2. Suami Di Atas Kertas
3
KKPB-3. Berharap Segera Berakhir
4
KKPB-4. Rencana Minta Bantuan
5
KKPB-5. Ada Di Titik Cukup
6
KKPB-6. Berjaga-jaga
7
KKPB-7. Mengajukan Permintaan
8
KKPB-08. Awas Kalau Kesengsem
9
KKBP-9. Versi Live
10
KKBP-10. Ketidakpuasan
11
KKBP 11- Namanya Gauri
12
KKPB-12. Sekar Curiga
13
KKPB-13. Rencana Bisma
14
KKBP-14. Andaikan
15
KKBP-15. Mana Tulus Mana Modus
16
KKPB-16. Sedikit Sulit
17
KKBP-17. Terimakasih Sudah Mendengarkan
18
KKBP-18. Serangan Pertama
19
KKBP-19. Kedatangan Pengacau Yang Direncanakan
20
KKBP-20. Menangislah lalu Bangkitlah
21
KKBP-21. Apakah Move On?
22
KKBP-22. Bantuan Datang
23
KKBP-23. Ungkapan
24
KKBP-24. Kecurigaan Sekar
25
KKBP-25. Kebetulan atau Takdir
26
KKPB-26. Senang Bertemu Dengan Anda
27
KKPB-27. Kembalilah Padaku
28
KKPB-28. Mungkin Aku Sudah Gila
29
KKPB-29. Mengapa Familiar?
30
KKPB-30. Gebrakan Puspa
31
KKPB-31. Mendalami Peran
32
KKPB-32. Pelan-Pelan Saja
33
KKPB-33. Mencari Bukti!
34
KKPB-34. Gunakan Itu
35
KKPB-35. Ku Tunggu Duda Mu
36
KKPB-36. Sebentar Lagi
37
KKPB-37. Satu Masalah Selesai
38
KKPB-38. Future Husband
39
KKPB-39. Tidak bersalah
40
KKPB-40. Bisma Bertindak Tegas
41
KKPB-41. Talak Tiga
42
KKPB-42. Merasa Gadungan
43
KKPB-43. Bertemu
44
KKPB-44. Menangis Lalu Mari Tertawa
45
KKPB-45. Ayo Pacaran
46
KKPB-46. Satu Tepuk Dua Lalat Mati
47
KKPB-47. Ingat Ibu
48
KKPB-48. Belum Tenang Juga
49
KKPB-49. Giliran Selanjutnya
50
KKPB-50. PR Lagi
51
KKPB-51. Dia Cucu Keluarga Ini
52
KKPB-52. Mau Berkeluarga Denganku?
53
KKPB-53. Jangan Gagal
54
KKPB-54. Ternyata
55
KKPB-55. Gerak Cepat
56
KKPB-56. Keberanian Gauri
57
KKPB-57. Fakta Mengejutkan
58
KKPB-58. Maaf
59
KKPB-59. Perayaan (END)
60
PROMO KARYA BARU: SATOE TANDA CINTA LETNAN by. IAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!