4 Putri Dari Masa Depan
***WARNING!
Cerita ini hanyalah kehaluan belaka dan tidak terjadi di kehidupan nyata. Tidak bermaksud meracuni pikiran para pembaca. Ambil manfaatnya saja sebagai hiburan semata***!
*
*
*
Author POV
"Chaca awas!"
-------------------------------------------
SKIP ⏩
"Aduh ini dimana sih?"
"Apa ada orang di sini?"
teriak seorang gadis yang tengah kebingungan itu, dia tak tahu di mana ia berada sekarang.
"Chacaaa!"
seseorang tiba-tiba berteriak memanggil nama gadis itu. Yah, nama gadis yang tengah kebingungan itu adalah Chaca.
"Etdah buset itu mulut apa toa," celetuk Chaca sambil menutup kedua telinganya.
"Eh Cha yang lain gimana? Dan ini kita terdampar di mana? Kok dari tadi gue liat, gak ada seorang pun selain kita berdua disini?" kesah teman Chaca yang entah kapan berada di sampingnya.
"Eh curut! Gue juga nggak tahu juga kali ini di mana! Kalau gue tahu sekali pun, gue nggak akan kasih tahu lo! Dasar ****!"
sembur Chaca tajam kepada gadis yang bernama chalista itu.
Sementara itu tak jauh dari tempat itu duduklah seorang gadis termenung di atas tanah yang empuk.
"Eughhh,"
desah gadis itu kesakitan.
"Siapa sih ini yang duduk di atas gue?" lanjutnya meruntuk.
Seorang gadis yang mendengar suara erangan itu pun mencari sumber suara itu.
Dan ketika ia menengok ke bawah, ia mendapati seseorang bernama—
"Ralia!" jeritnya sumringah.
"Eh lu ngapain di bawah situ?
Lagi cari cacing lo?"
tanya gadis itu dengan polosnya.
"Eh kampr*t! Harusnya gua yang bertanya kek gitu bangs*t! Ngapain lo duduk manis diatas penderitaan gue." Ralia menatap Ralisa dengan gusar, ia mulai kesal dengan ocehan gadis itu yang bertanya hal-hal yang seharusnya ia yang tanyakan itu padanya.
Gadis yang di teriaki Ralia itu adalah Ralisa, dan sekarang ia mengerutkan dahinya karena bingung dengan kata-kata Ralia.
"Eh kampr*t lu budek apa tuli? Gue suruh lo turun dari situ! Lu ada di atas gue bangk*!" geram Ralia yang masih menahan sakit di punggungnya dengan emosinya yang meluap-luap.
Sementara itu, Ralisa hanya ber 'oh' ria saja sebagai balasan.
1 detik
2 detik
Namun detik berikutnya— ia baru sadar bahwa ia sedang duduk diatas punggung Ralia yang sedang tengkurap.
"Astaga!"—spontan ia berdiri—" maafin gue Lia, gue baru ngeh maksud lo,"
gumamnya sembari mengulurkan tangan dan membantu temannya itu berdiri.
"Eh curut betina, lu makan apa sih? Kok berat bener? Gue berasa ngangkat gajah tahu nggak.
"Aduh ... tulang punggung gue berasa mau patah nih gara-gara lo,"
erang Ralia dengan kesal sambil meregangkan otot-ototnya.
"Rania kok ngomong gitu sih! jahat ben'er. Sama teman sendiri juga,"
sewot Ralisa lalu memanyunkan bibirnya sepanjang 1 meter.
Tapi boong😅
Ralisa memanyunkan bibirnya sepanjang 5 sentimeter sebagai tanda tak suka.
"Eh tunggu, ini kita di mana nih Lia?"—Lisa melihat ke sekeliling—"Wah indah banget," serunya senang saat melihat taman yang begitu indah.
Bunga-bunga seakan bersorak ria bersama kupu-kupu yang hinggap di atasnya. Bahkan mentari yang amat sangat terang, tak membuat mereka kepanasan. Malahan, suhu terasa sangat sejuk saat menyentuh kulit. Udara pun terasa segar memasuki rongga hidung. Tak ada sedikitpun polusi yang menggangu pemandangan indah di depan mereka seperti di Jakarta.
"Ih kupu-kupunya cantik banget, yang merah itu kayak titisan dewi, tapi yang hitam juga keren. Apalagi yang warna gold itu," ujar Lisa yang dianggap lebay oleh Ralia.
____________________________________________
Author: Kaya akyu, Hehe makasih loh😁
Ralisa: Halu lo thor ketinggian elah😒
Author: Biarin😜. Nih novel juga author yang bikin kok, entar gw bikin lo bisu baru tau rasa lo😏
Ralisa: Eh—eh, author jangan ngambek dong! Kan lisa bercanda🥺
Author: Hmmmm😓
Yang diatas abaikan aja guys, perdebatan unfaedah
____________________________________________
Kembali ke story
"Eh Lisa! Lo tu ya, cuman namanya aja anggota BlackBerry girls yang katanya kejam, gak punya hati, berandalan, dan tomboi. Eh, kelakuannya kek anak kecil tau gak!" tukas Lia menatap sinis pada Lisa.
"Hehe ye maap," seloroh Lisa sambil menggaruk garuk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
Sementara itu di tempat lain...
"Eh cha jangan gitu dong Cha, gue bercanda elah," seru Lista saat mengejar Chaca yang lagi ngambek.
"Makanya kalau bercanda jangan bawa bawa mati dong, kita tuh masih hidup! Dan kita gak boleh mati sebelum membalas dendam ke mereka para BEDEB*H," ujar Chaca sambil menekan kata 'bedeb*h' sebagai bentuk protes terhadap perkataan Lista. Tak lupa, ia juga melontarkan umpatan dengan berbagai kata-kata kebun binatang yang ia punya.
"Tapi gue nggak bercanda, gue lihat dengan mata kepala gue sendiri kalau lo tuh jatuh ke dalam jurang dan gue tuh ikutan didorong sama para bedeb*h itu karena berusaha nyelamatin lo," sela Lista tak mau kalah.
"Udahlah, pokoknya gue nggak percaya sama lo! Gue tuh masih hidup! Kita masih hidup! Dan jangan sekali-kali lo ngomong tentang bedebah itu lagi!
"Gue tuh enggak suka, gue benci sama dia, gue benci sama mereka semua," tandas Chaca membalas.
"Mereka tuh udah ngehianatin kita semua, pokoknya nanti kita harus balas dendam ke mereka dengan sesadis sadis mungkin,"—Chaca meremas jari-jarinya sehingga menimbulkan bunyi 'Krak' beberapa kali yang membuat Lista meringis berkali-kali— "kita harus membuat perhitungan ke mereka supaya meraka ga bermain-main dengan BlackBerry girls lagi," ucap Chaca penuh penekanan dan emosi yang meluap-luap.
"Iya, Cha. Tenang, itu mah gampang. Tapi kita tuh harus tahu jalan keluar dari tempat ini dulu, udah gitu baru deh kit—" (terpotong karena Chaca langsung menyergap mulutnya)— "euummm eum," gumamnya
sambil berusaha melepaskan tangan Chaca yang bertengker di mulutnya sehingga membuatnya kesulitan mengambil nafas.
"Shuttttt,"—Chaca mengacungkan angka satu di depan mulutnya—"eh, Ta. Coba deh lo denger baik baik! Sepertinya ada orang yang sedang bertengkar deh?" tanya Chaca sambil menghentikan kegiatannya membekap mulut Lista.
Sontak Lista menarik nafas dengan buru-buru seperti orang yang tersengal-sengal setelah lomba lari maraton.
____________________________________________
"*Eh Lisa lo tu ya cuman namanya aja anggota BlackBerry girls yang katanya kejam, ga punya hati, berandalan, dan tomboi. Eh, kelakuan lo kek anak kecil tau gak."
"Hehe ye maap*."
____________________________________________
"Itu bukannya suara..." ucap Lista dan Chaca yang selanjutnya saling melirik satu sama lain untuk menyamakan pendapat mereka.
"Lisa sama Lia!" teriak mereka berdua bersamaan.
Sementara itu ditempat lain...
"Lisa sama Lia!"
Teriakkan itu terdengar jelas oleh sang empu nama itu.
Sontak mereka mencari tahu asal suara itu. Dan ternyata suara itu berasal dari balik pohon besar yang berada di belakang mereka.
"Chaca ... Lista," panggil mereka bersamaan saat melihat orang yang mereka cari-cari.
"Ralia ... Lisa! Huhuhu kita kangen huweee huwe," tangis kedua gadis itu pecah secara bersamaan dan langsung saja mereka berempat berpelukan untuk saling melepas rindu.
Tiba tiba pohon di belakang mereka mengeluarkan cahaya ke hijauan yang menyilaukan.
Lalu kemudian, terdengar suara yang berasal dari pohon besar tersebut.
**Selamat datang BlackBerry Girls
Perkenalkan saya adalah orang yang telah membawa jiwa kalian yang telah mati ketempat ini.
Kalian di beri kesempatan kedua untuk membalas dendam kalian kepada para Iblis yang menyamar menjadi manusia untuk memusnahkan kalian, yang lebih tepatnya kekasih kalian**.
Chaca dkk sontak memutar bola mata mereka karena kesal dan tidak suka.
**Tapi kalian harus menyelesaikan misi yang saya berikan!
Kalian akan dibangkitkan kedalam jiwa para putri yang di bunuh oleh selir tertua kaisar Rou hua. Mereka sebenarnya adalah reinkarnasi kalian sebelumnya.
Sebelumnya saya telah memberikan kalian kesempatan untuk mengubah nasib kalian dengan mengirimkan jiwa kalian ke masa depan dengan syarat ingatan kalian aku ambil.
Tapi ternyata, nasib kalian berakhir sama lagi, yaitu di khianati oleh orang yang kalian cintai.
Jadi saya putuskan bahwa dengan mengirim jiwa kalian kembali ke reinkarnasi sebelumnya dan mengembalikan ingatan kalian sepenuhnya.
Kalian disana harus mengubah nasib reinkarnasi kalian agar tidak berakhir sama lagi untuk kesekian kalinya.
Ketika kalian sudah sadar nanti, kalian akan saya bekali dengan sebuah benda kesayangan kalian, dengan begitu tugas kalian akan lebih mudah**.
Chaca dkk sibuk melirik satu sama lain, mereka saling menebak benda apa yang dimaksud pohon besar itu.
Selamat menjalankan tugas
Seketika sebuah cahaya pun membuat keempat anggota BlackBerry Girls itu tak kuasa menahan kilauan cahaya yang masuk ke mata mereka.
Mereka seolah terhisap oleh pusaran angin yang sangat kencang. Lalu ketika kesadaran mereka hilang sepenuhnya, semuanya pun menjadi gelap.
Entah di mana mereka akan terdapar selanjutnya.
Lanjut episode berikutnya readers penasaran atau sekedar penasaran saja.😅
____________________________________________
**Hai guys😁😁😁
Disini ada author yang alay dan lebay, tapi cuantek bener kek bidadari surga eak😱😱
Penasaran ga, penasaran ga, komen komen kek, vote kek supaya author yang imut nan cuantek ini makin semangat buat ngelanjutin ceritanya elah,
See you next time (semoga tulisannya benar, -batin aurhor**:'(
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
IndraAsya
jejak 🐾
2023-05-31
1
IndraAsya
👣👣👣 Jejak 💪💪💪😘😘😘
2022-06-19
1
Ayu
lanjut thor
2021-06-01
0