"Apakah aku sudah mati? Jika iya, mengapa aku masih bisa berpikir dengan jernih? Aku juga bisa merasakan sesuatu yang menenangkan."
"Seolah-olah aku sedang tenggelam di dalam lautan yang membuat tubuh ku dingin namun dilain sisi membuat ku tenang."
"Tapi.. kematian ini tidak buruk juga, setidaknya aku mati karena menyelamatkan seseorang, apalagi orang itu adalah anak orang penting."
Di dalam kehampaan yang tidak berujung yang mana semua sisinya berwarna hitam pekat sampai tidak bisa melihat apapun.
Sebuah jiwa transparan yang berbentuk manusia mengambang dan terombang-ambing di kehampaan tak berujung itu.
Jiwa transparan itu adalah Julian. Setelah ia mati, entah mengapa jiwa nya berada di sana dan tidak pergi ke alam baka.
"Hoho, awalnya aku tertarik dengan mu karena kebaikan mu dan masa lalu mu yang menyedihkan. Namun aku tidak menyangka kalau kau bisa memasuki tempat ini." Tiba-tiba saja terdengar suara seorang pria tua di kehampaan itu.
"Hm? Sebuah suara? Bagaimana bisa ada suara di alam baka?" Julian mendengar suara di sekitar nya.
"Kau bukan sedang berada di alam baka. Melainkan di sebuah kehampaan yang merupakan rumah ku." Suara itu terdengar lagi.
Sebelum Julian bisa membalas, cahaya yang sangat menyilaukan tiba-tiba muncul di dalam kehampaan meskipun Julian tidak bisa melihat nya.
Julian merasakan kalau perasaan dingin itu menghilang dan digantikan oleh perasaan hangat. Lalu, ia juga merasa kalau ia bisa menggerakkan tubuh nya.
Ia mencoba membuka matanya dan ternyata berhasil. Lalu ia melihat ke bawah dimana tubuh nya masih baik-baik saja bahkan ia masih mengenakan pakaian kerja.
"Apakah kau sudah bisa menggerakkan tubuh mu?" Kali ini suara pria tua itu terdengar di depan nya.
"Hm?" Julian mendongak dan melihat kalau di depan nya ada seorang pria tua yang memiliki rambut dan janggut putih yang sangat panjang.
"Siapa kau, kakek?" Julian memiringkan kepalanya dan bertanya siapa identitas pria tua itu.
"Sepertinya kau tidak bereaksi banyak setelah merasakan kematian." Pria tua itu menjentikkan jarinya dan muncul teko yang mengeluarkan uap dan dua cangkir.
"Yah, itu karena aku sudah menerima kematian ku sendiri. Jadi aku tidak terkejut atau bereaksi berlebihan." Julian menjawab dan tersenyum akan hal itu.
"Hoho, jarang sekali ada manusia muda yang menerima kematian nya. Kebanyakan dari mereka akan berteriak dengan putus asa dan tidak menerima kenyataan." Pria tua itu menuangkan teh dari teko.
"Lalu, siapa kau, kakek? Dari tadi kau berbicara seperti kau ini bukanlah manusia saja." Julian menanyakan identitas pria tua itu lagi.
"Benar juga. Aku adalah Dewa Tertinggi disini, aku tidak memiliki nama karena aku adalah entitas pertama yang tercipta." Pria tua itu mengeluarkan sebuah aura yang agung.
"Dewa? Jika itu benar, maka itu bisa menjelaskan mengapa aku masih hidup." Julian menyilangkan tangan nya di depan dada dan menganggukkan kepalanya.
"...Mengapa kau tidak terkejut?' Dewa tertinggi terdiam dengan reaksi Julian.
"Entahlah. Mungkin karena semasa aku hidup aku sangat menyukai cerita fantasi dimana ada banyak sekali makhluk selain manusia." Julian menyentuh dagunya dan menjawab.
"Hm, benar juga. Aku sudah memeriksa masa lalu mu tadi dan cerita-cerita fantasi itu adalah hal yang kau sukai." Dewa tertinggi mengangguk.
"Benar, bahkan bisa dikatakan kalau cerita-cerita fantasi adalah penyelamat hidup ku." Julian tersenyum namun itu adalah senyuman sedih.
"...Mari kita bicarakan hal yang lebih penting." Dewa tertinggi batuk dan mengubah topik karena ia tahu apa yang Julian maksud.
"Baiklah." Julian juga tidak ingin membicarakan masa lalu nya.
"Seperti yang aku katakan tadi, aku tertarik dengan mu karena kebaikan dan masa lalu mu. Namun kau ini ternyata spesial." Dewa tertinggi mengganti topik nya.
"Aku spesial? Bisakah kau menjelaskan nya lebih rinci kakek?" Julian menjadi penasaran.
"Kehampaan ini adalah tempat tinggal ku dan tidak ada yang bisa memasuki nya tanpa izin ku. Makhluk yang memasuki kehampaan ini akan terkoyak dan hilang."
"Namun kau datang kesini dan bahkan baik-baik saja. Selain itu kau juga masih bisa berpikir dengan jernih meskipun tidak bisa menggunakan indera mu."
"Oleh karena itu aku akan memberikan mu sebuah tawaran yang tidak akan kau tolak." Dewa tertinggi menjelaskan nya.
"Jadi begitu ya." Julian menganggukkan kepala nya meskipun ia tidak paham mengapa ia bisa masuk ke sini dan baik-baik saja.
"Lalu, tawaran apa yang akan kakek tawarkan?" Julian menatap dewa tertinggi dengan mata lebih harap.
"Aku akan memberimu kesempatan kedua untuk hidup. Namun aku tidak bisa menghidupkan mu kembali ke dunia asli mu karena itu akan melanggar aturan dunia yang sudah aku buat." Ucap Dewa tertinggi.
"Lalu apakah kau akan menghidupkan ku kembali ke dunia yang berbeda?" Julian paham dan bertanya.
"Ya, dan itu adalah dunia yang kau sukai." Dewa tertinggi mengangguk dan tersenyum.
"Dunia yang aku sukai? Jangan-jangan!? Itu adalah dunia fantasi!?" Julian berdiri dan menatap dewa tertinggi untuk mengonfirmasi hal itu.
"Ya, kau benar. Aku akan menghidupkan mu kembali ke dunia fantasi dimana ada sihir disana." Dewa tertinggi mengonfirmasi hal itu.
"Ya!!!" Julian berteriak dengan penuh semangat karena ia sangat gembira.
"Tapi pertama-tama, aku akan menanyakan sesuatu yang akan menentukan kekuatan apa yang akan kau terima yang akan dibawa ke dunia fantasi itu." Dewa tertinggi meminta Julian untuk duduk.
"Baiklah, aku akan menjawab pertanyaan itu dengan sungguh-sungguh." Julian duduk dengan serius.
"Bagus. Pertanyaan nya adalah, apa yang akan kau lakukan setelah kau hidup kembali?" Desa tertinggi mengajukan pertanyaan nya.
"Haha, aku tidak perlu berpikir keras. Aku akan menikmati hidup ku dan aku akan hidup dengan bahagia!" Julian langsung menjawab nya dan ia memasang ekspresi wajah yang sangat tulus.
"!! - Benar juga. Kurasa aku sia-sia menanyakan hal itu." Dewa tertinggi juga tersenyum.
"Bagus, sebelum kau meminta kekuatan, aku akan memberikan mu sebuah sistem yang akan memandu dan membantu mu di dunia fantasi sana." Dewa tertinggi menjentikkan jari nya.
"Sistem!? Apakah itu sama dengan apa yang aku baca di cerita-cerita fantasi itu!?" Julian tidak menyangka kalau ia akan mendapatkan sistem.
Karena saat ia masih hidup, Julian selalu membaca cerita fantasi dimana tokoh utama nya memiliki sebuah sistem yang sangat kuat.
Sistem itu membantu sang tokoh utama untuk bertambah kuat, bertambah kaya, bertambah pintar, dan masih banyak lagi.
"Ya, kau benar. Lalu sekarang, sistem nya telah terpasang." Dewa tertinggi mengangguk.
[ Pemasangan sistem sedang berlangsung ]
[ Pemasangan sistem telah selesai ]
[ Halo, Host Julian Roley ]
[ Aku adalah sistem yang diberikan oleh dewa tertinggi untuk membantu dan memandu mu ]
Sebuah suara mekanis yang dingin dan datar terdengar di benak Julian dan Julian tahu kalau itu adalah suara sistem yang telah terpasang.
"Halo sistem! Bisakah kau mengubah suara mu menjadi seorang wanita dewasa?" Julian tidak menyukai suara mekanis yang dingin dan datar itu.
[ Bisa ]
[ Halo, Host Julian ]
Suara sistem yang tadinya dingin dan datar sudah berubah menjadi suara wanita dewasa yang hangat dan seksi yang membuat hati Julian berbunga-bunga.
"Terimakasih kakek!" Julian bersujud di depan dewa tertinggi.
"Hoho, sama-sama." Dewa tertinggi mengelus-elus janggut nya.
"Lalu sekarang, katakan kekuatan apa yang kau mau." Dewa tertinggi bertanya.
"Aku ingin memiliki kekuatan untuk berubah menjadi semua jenis dinosaurus yang ada di bumi ku!" Julian mengatakan kekuatan yang ia inginkan.
Ada hal lain yang disukai oleh Julian selain cerita-cerita fantasi. Itu adalah dinosaurus, makhluk yang menghuni bumi pada zaman purba dahulu sekali.
Julian menyukai dinosaurus karena ia memiliki mainan dinosaurus yang ia temukan di sebelah tempat sampah pada saat dirinya berusia 3 tahun.
Saat Julian masih di umur segitu, ia tidak memiliki satupun mainan di rumah nya. Jadi dinosaurus yang ia temukan menjadi mainan kesukaan nya.
Lalu kesukaan nya dengan dinosaurus terbawa sampai ia dewasa. Ia sebenarnya ingin menjadi arkeolog yang akan menggali fosil namun ia tidak bisa.
Bukan karena ia tidak pintar, bahkan Julian adalah orang yang jenius. Itu karena dia tidak memiliki uang untuk membayar kuliah.
Meskipun ada beasiswa, namun tidak mencakup semua kebutuhan. Oleh karena itu Julian mengambil jurusan ekonomi yang murah.
"Kekuatan untuk berubah menjadi semua jenis dinosaurus ya... Baiklah, itu bisa saja." Dewa tertinggi berpikir sebentar lalu menyetujui nya.
"Terimakasih, kakek!" Julian bersujud lagi.
"Hoho, sama-sama. Lalu, aku akan mengirim kau ke dunia fantasi itu." Dewa tertinggi menjentikkan jari nya lalu tubuh Julian perlahan-lahan mulai menghilang.
"Baiklah, sampai jumpa di lain waktu, kek!" Julian melambai-lambaikan tangannya.
"Ya." Dewa tertinggi mengangguk dan melambai-lambaikan tangan nya juga.
Kemudian setelah beberapa detik, tubuh Julian telah menghilang sepenuhnya dan hanya tersisa dewa tertinggi saja disana.
"Pria yang menarik. Aku juga ingin melihat bagaimana dia akan menikmati hidup nya. Sangat jarang seorang manusia yang tidak memiliki ambisi untuk menaklukkan sesuatu."
"Kebanyakan manusia sangat egois dan hanya mementingkan diri sendiri dan tidak peduli dengan kepentingan orang lain."
"Mereka akan menggunakan segala cara dan bahkan rela mengkhianati teman atau keluarga mereka demi tujuan mereka."
Dewa tertinggi mengelus-elus janggut nya yang panjang dan berpikir mengenai makhluk yang tidak akan habis keserakahan nya, yaitu manusia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
acil
kok gua geli ketika sapaannya memiringkan kepala
2023-07-26
3
Ayano
Udah speechless
2023-06-13
1
Ayano
Aku setuju ya allah
Bener banget
2023-06-13
1