Bab 5

Rumi menemani Dea untuk pindah ke kos baru nya yang berada di daerah Menteng. Yah sengaja dia menemani teman nya itu karena ia juga ingin melihat di mana rumah kos Dea itu. Jika ada waktu ia ingin pergi berkunjung ke rumah kos teman nya itu.

"Ayo kita isi perut dulu Rum. Lapar" Ujar Dea.

Rumi mengambil nasi rames yang sempat mereka beli tadi sebelum datang ke rumah kos Dea. Yah untuk anak yang tinggal di kos seperti mereka nasi rames adalah makanan yang paling mujarab untuk mengisi kekosongan di perut mereka. Selain murah, nasi rames juga sangat mengenyangkan untuk mereka. Sehingga mereka bisa mengirit biaya tanpa harus mengeluarkan uang banyak untuk membeli makanan yang mengenyangkan. Jelas itu lah yang di butuhkan anak kos yang hidup di perantauan.

"Assalamualaikum" Terdengar suara Ucapan salam dari luar pagar kos Dea.

"Waalaikumsalam" Jawab kedua nya serentak di dalam kos itu.

"Siapa?" Tanya Rumi kepada Dea.

"Gak tahu, mungkin tamu para kosan yang lain kali" Ujar Dea.

"Dea" Teriak orang tadi lagi.

"Eh Dey, dia memanggil nama mu tuh. Berarti tamu untuk kamu"

"Iya, kenal dia sama aku ya? Siapa emang nya ya?" Tanya gadis itu bingung.

"Aduh, lihat aja lah siapa yang datang. Jika kamu masih melongo di sini ya mana kamu tahu siapa orang nya" Ujar Rumi.

Gadis berambut panjang sebahu itu pun bangkit dari duduknya dan mengintip dari jendela kos untuk melihat siapa yang memanggilnya tadi.

"Eh, Jaka" Ucap nya setelah mengetahui orang yang memanggilnya tadi.

Dea membuka pintu kamar kosnya dan membuka gerbang agar Jaka bisa masuk.

"Jaka, ngapain ke sini?" Tanya Dea sambil membuka gerbang pagar.

"Sengaja mau melihat keadaan kamu sudah tiba atau belum di sini. Ternyata sudah tiba" Ujar Jaka menggaruk-garuk kepala nya yang tidak gatal.

"Iya aku memang sudah tiba kok sedari tadi. Oh ya silahkan masuk" Ajak Dea.

"Dey, siapa?" Tanya Rumi heran melihat pemuda yang berkacamata itu datang ke rumah Dea. Secara Dea baru tiba kemarin sore tidak mungkin gadis itu memiliki teman atau pun kenalan di kota ini selain diri nya.

"Oh ini Jaka Rum. Jaka kenali ini Rumi teman ku. Rumi ini Jaka orang yang tidak sengaja ku temui tadi dan dia lah yang membatu ku untuk menemukan kos ini" Jelas Dea kepada teman nya itu.

Rumi dan Jaka saling berjabat tangan.

"Oh ya, aku gak bisa lama-lama di sini. Gak enak di lihat sama orang-orang sekitar. Ini ada sedikit cemilan untuk kamu. Siapa tahu kamu kelaparan nanti malam. Secara kamu belum tahu tempat-tempat di sekitar sini" Ujar Jaka menyerahkan sekotak martabak yang di beli nya tadi.

"Terima kasih ya Jaka. Ngerepotin aja" Ujar Dea lagi.

"Gak merepotkan kok Dey. Ya sudah aku permisi dulu ya" Ujar Jaka berlalu dari hadapan kedua gadis desa itu.

"Da" Rumi melambaikan tangan nya sambil menatap terpesona kepada Jaka.

"Apaan sih Rum, jangan genit gitu deh" Ujar Dea menyadarkan Rumi.

"Ganteng ya Dey. Comblangin aku dong sama dia" Rengek Rumi dengan penuh harapan.

"Ya ampun Rumi, aku juga baru kenal sama dia. Masa ia aku comblangin kamu gitu aja sih. Jika aku dekat atau berteman akrab sama dia, itu baru bisa aku comblangin" Jelas Dea lagi.

"Yah pupus deh harapan ku"

"Jika sudah jodoh tidak kemana kok Rum"

***

Alarm pukul lima tiga puluh berbunyi. Yah Sengaja gadis berlesung pipi itu menyalakan alarm ponsel nya agar dia biasa bangun pagi dan tidak terlambat pergi kerja di hari pertama nya.

Dea pun bangun dari tidur nya. Ia membersihkan diri dan segera melaksanakan tugas nya sebagai seorang muslim.

Selesai melaksanakan semua tugas nya, Dea bersiap-siap berangkat ke tempat kerja nya dengan berjalan kaki. Yah seperti yang di janjikan nya. Hari ini dia lebih awal tiba di tempat kerja nya itu.

Terlihat cafe itu masih sepi karena belum ada yang datang termasuk karyawan cafe tersebut. Dea melirik jam tangan nya.

"Baru setengah tujuh, pantas saja gak ada orang. Aduh ternyata aku datang nya terlalu pagi" Ujar gadis itu. Dea duduk di kursi yang ada di luar cafe menunggu karyawan lain datang untuk membuka cafe tersebut. Cukup lama gadis berambut sebahu itu menunggu kedatangan karyawan yang lain.

"Anak baru ya?" Tanya salah satu karyawan yang datang.

"Eh iya" Jawab Dea nyengir.

"Sudah lama tibanya?"

"Iya hampir setengah jam" Jelas Dea.

"Cafe ini buka nya pukul delapan pagi. Kamu sih yang datang nya terlalu pagi" Ujar karyawan yang berjenis kelamin perempuan itu.

"Aku gak tahu soal nya. Yah karena ini hari pertamaku bekerja dan aku takut terlambat makanya aku datangnya terlalu pagi" Jelas Dea sambil nyengir.

Oh ya, aku Dea" Ujar Dea mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan.

"Aku Ros" Jawab karyawan tadi.

***

"Assalamualaikum" Ujar Dea menjawab panggilan dari ibu nya.

"Waalaikumsalam nak. Apa kamu sibuk?"

"Gak kok buk, aku lagi istirahat makan siang" Jelas Dea.

"Oh gitu, gimana kerja nya?"

"Untuk hari pertama sih lancar buk"

"Itu sistem kerja nya gimana sih nak?"

"Kerja ku siff kik buk. Seminggu ini aku masuk pagi hingga pukul lima sore. Dan minggu depan aku masuk siff sore dari pukul lima hingga pukul sebelas malam" Jelas Dea.

"Wah, malam juga kamu pulang nya nak"

"Karena itu buk aku mencari kos yang dekat di tempat ku kerja ini. Bisa jalan kaki kok buk dari kos ke tempat kerja ku ini"

"Iya walau bagaimana pun kamu harus berhati-hati juga di sana nak. Maklum kota itu keras nak"

"Iya buk, aku akan berhati-hati di sini. Ibu doain aku selalu ya buk"

"Pasti nak"

"Oh ya, gimana keadaan Denis?"

"Masih seperti biasa nya nak. Tapi hari ini terlihat dia sangat selera makan. Dia pengen di masakin ikan nila bakar nak. Ibu buatin untuk nya hingga bertambah-tambah selera makan nya" Cerita wanita paruh baya itu kepada putri sulung nya.

"Wah terdengar enak nila bakar. Aduh buk, jadi kangen deh masakan ibu"

Mendengar ucapan putri sulung nya itu membuat wanita paruh baya itu merasa sedih. Sejujurnya ia merindukan putri sulung nya itu. Namun apalah daya saat ini mereka harus berpisah karena Dea harus pergi merantau untuk mengadu nasib agar kehidupan mereka bisa berubah terlebih untuk pengobatan Denis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!