Bab 2

Mia nampak gelisah karena semenjak pembicaraannya malam itu, Sendy bersikap dingin padanya bahkan pria itu lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang kerja

Sendy sungguh merasa kecewa dengan permintaan konyol sang isteri, bukannya dia tidak ingin membahagiakan Mia tapi menghadirkan orang ketiga di dalam rumah tangga mereka justru akan menghancurkan kebahagiaan itu sendiri yang sudah sekian lama mereka bangun

...Flashback on...

" Kamu sudah gila, keinginan konyol macam apa itu?" sentak Sendy dengan amarah yang sudah di ubun-ubun

" Konyol kata kamu mas?"

" Iya konyol, hanya isteri bodoh yang punya pikiran seperti itu!" Marah Sendy lagi

" Ya aku memang isteri bodoh!" teriak Mia meninggikan suaranya

" Aku isteri bodoh yang menginginkan hadirnya seorang anak mas, aku juga ingin seperti yang lain ada anak kecil yang meramaikan rumah kita!" Ucap Mia dengan berderai air mata

" Tapi tidak seperti ini caranya" Sendy pun tidak kalah meninggikan suaranya

" Lalu dengan cara apalagi mas? semua cara bahkan sudah kita lakukan dan hasilnya tetap tidak ada kan jadi cuma cara ini satu-satunya mas yang belum kita coba" tutur Mia dengan menggebu

" Tidak, aku tidak akan pernah setuju dengan keinginan konyol mu itu, kita masih bisa bersabar karena buat aku ada dan tidak adanya anak bukanlah masalah besar asalkan aku bisa hidup bahagia berdua sama kamu !" ucap Sendy

" Tapi tidak denganku mas" jawab Mia membuat Sendy terbelalak mendengarnya

" Apa maksudmu? jadi selama ini kamu merasa tidak bahagia hidup bersama ku begitu?" Sendy menatap Mia dengan tatapan yang sulit diartikan

" Bu..bukan begitu maksudku mas, aku hanya ingin memiliki anak mas setidaknya kebahagiaan kita akan semakin lengkap dengan hadirnya anak ditengah-tengah kita" ucap Mia berusaha menjelaskan

" Tapi tidak dengan menghadirkan orang ketiga di dalam mahligai rumah tangga kita" tekan Sendy

" Kita bisa mengadopsi anak dari panti asuhan jika memang kamu menginginkan anak" tambahnya lagi

Mia menggeleng " Aku ingin anak darimu mas walaupun tidak dari rahimku sendiri" ucap Mia dengan sedih

" Apa kau yakin dengan keputusan bodohmu itu?"

Mia diam, sebenarnya di dalam hati kecilnya ia pun merasa ragu apakah ia mampu menjalaninya nanti tapi ucapan Siska terus terngiang di telinganya dan meyakinkan Mia akan kebahagiaan yang akan ia dapat setelah memiliki anak, apalagi hadirnya wanita yang akan mengandung anak dari suaminya itu hanya sebatas setelah melahirkan saja setelah itu mereka akan hidup bahagia selamanya

Mengingat ucapan temannya itu Mia pun kembali meyakinkan dirinya kalau dia pasti bisa

" Aku yakin mas"

" Apa kau rela berbagi suami dengan wanita lain?"

Glek

Mia kembali terdiam lidahnya tiba-tiba saja kelu, ia tidak tahu harus menjawab apa.

Bohong jika ia rela begitu saja berbagi suami dengan wanita lain, rasa sakit pasti ada.

tapi lagi-lagi akal sehatnya sudah tertutup dengan keinginannya yang begitu besar menginginkan seorang anak

" Hanya sementara mas, aku akan berusaha untuk kuat demi hadirnya seorang anak untuk keluarga kita mas dan aku berharap mas tidak menggunakan hati melakukannya!" sahut Mia

Sendy tersenyum miring " Apa kamu bilang, tidak menggunakan hati? lalu bagaimana bisa aku melakukan hal itu dengan wanita yang tidak aku cintai?"

Mia menundukkan kepalanya, ia sungguh tidak berani menatap manik mata suaminya

" Tapi jika memang keinginan mu untuk memiliki seorang anak begitu besar bahkan sampai merelakan suami mu ini bersama wanita lain, aku hargai keinginan mu itu yang entah dari mana ide bodohmu itu muncul di otakmu, baiklah walaupun berat demi membahagiakan isteriku yang paling aku cintai ini aku rela melakukannya tapi apapun yang terjadi kedepannya kita tidak akan tahu dan aku harap kau siap dengan konsekuensi yang akan terjadi nanti" tutur Sendy

" Apa maksudmu mas?"Mia tidak mengerti maksud ucapan Sendy

" Kau yang menginginkan hal ini, jadi resikonya pun kau tanggung sendiri, kau harus siap dengan kemungkinan yang terjadi nantinya seburuk apapun itu"

Deg

Degup jantung Mia berdetak sangat cepat, apa maksud ucapan suaminya itu apakah ada kemungkinan jika suaminya itu akan meninggalkannya setelah memiliki anak dari wanita lain

" Mas_?" lirihnya

" Sudahlah, aku mau istirahat aku capek!" Sendy pun langsung beranjak pergi tanpa menghiraukan Mia yang masih mematung menatap punggung suaminya yang tengah menaiki anak tangga

...Flashback off...

" Apa yang harus aku lakukan?" Mia bermonolog dengan dirinya sendiri menatap wajah sembabnya melalui pantulan cermin

Tiba-tiba notice pesan masuk ke ponselnya, Mia pun beranjak dari tempatnya dan meraih benda pipih tersebut yang tergeletak di atas nakas

"Siska" gumamnya melihat layar ponselnya yang tertera nama teman kuliahnya itu

...Siska 📩...

..." Bagaimana Mia, apa kau sudah membicarakannya pada suamimu?" ...

Mia terdiam menatap layar ponselnya setelah membaca pesan dari Siska

Wanita itu ragu untuk membalas atau mengabaikan pesan tersebut

Tring

Terdengar bunyi pesan masuk lagi dan ternyata dari nomor yang sama

...Siska 📩...

..." Apa kau ragu?" ...

..." Aku yakin suamimu pasti akan setuju, lagipula ini hanyalah bersifat sementara setelah wanita itu melahirkan anak untuk mu wanita itu akan pergi dari kehidupan kalian aku jamin itu" ...

Mia menghela napas berat, bimbang dan ragu kini menguasai hati kecilnya

...Mia 📩...

..." Apa ada wanita seperti itu yang merelakan anaknya untuk wanita lain?" ...

Dengan tangan gemetar Mia membalas pesan Siska

...Siska 📩...

..." Ada, kau tenang saja aku sudah ada calon wanita yang bersedia menjadi ibu dari anak kalian!" ...

Deg

Entah kenapa jantung Mia semakin berdetak tidak karuan

...Mia📩...

..." Siapa?" ...

...Siska 📩...

..." Nanti akan aku perkenalkan padamu, kau tenang saja aku mencarikannya wanita baik-baik dan tentunya dia sudah setuju" ...

...Mia 📩...

..." Apa permintaan wanita itu sebagai imbalannya?"...

..." Tidak mungkin dia melakukannya secara cuma-cuma bukan?" ...

...Siska 📩...

..." Benar katamu tidak ada sesuatu yang cuma-cuma tapi itulah kenyataannya" ...

...Mia 📩...

..." Apa maksudmu?"...

...Siska 📩...

" Karena dia memang melakukannya dengan suka rela, dia mendengar ceritaku tentang mu dan merasa sangat iba, tiba-tiba dia menawarkan rahimnya untuk mengandung anak untukmu, katanya dia pernah berada di posisi mu sangat menginginkan hadirnya seorang anak tapi sayang suaminya tidak menginginkannya dan kini suaminya sudah meninggal dia hanya hidup sebatang kara tanpa sanak saudara, setelah melahirkan anakmu dia berharap kau mau menerima sebagai saudara untuknya itu saja" tutur Siska

Mia merasa janggal dengan penuturan Siska tapi dia percaya pada teman baiknya itu kalau tidak mungkin orang yang begitu ia percaya ingin berbuat jahat pada rumah tangganya

Tanpa Mia sadari kalau sebenarnya Siska memang dengan sengaja ingin menghadirkan orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga Mia dan Sendy untuk menghancurkan kebahagiaan mereka

Diam-diam Siska memang sangat membenci Mia, karena selama kuliah Mia selalu menjadi pusat perhatian cowok-cowok yang Siska sukai dan Mia sangat tidak suka melihat Mia bahagia dengan cara berpura-pura menjadi teman baiknya Siksa berniat untuk menghancurkannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!