Dessy terlihat begitu bahagia saat melihat wajah anak yang baru di lahirnya tersenyum pada dirinya. Senyumnya yang begitu mempesona, seketika membuat Dessy semakin menyukai sosok anaknya. Dia tidak peduli dengan apa yang ada pada kondisi dari anaknya tersebut. Terpenting Dessy bisa melihat anaknya yang begitu cantik sehat seperti saat ini.
Teddy yang masih terpikir oleh ucapan dari ibunya. Terlihat begitu bimbang dengan keputusan yang akan di ambilnya. Tidak mungkin dia tega melakukan tindakan yang tentunya tidak manusiawi sebagai seorang ayah. Membuang putri yang baru di lahirkan oleh istrinya adalah tindakan yang tentunya tidak bermoral. Teddy harus bisa berpikir panjang untuk menentukan semuanya.
Namun Teddy juga tidak mungkin membuat nama besar keluarganya menjadi malu. Kelahiran dari puterinya sudah pasti akan jadi bahan pergunjingan dari sanak saudara keluarga besarnya. Itu yang ada di pikiran Teddy. Sehingga dia harus bisa berpikir panjang dengan keputusan yang akan di ambil oleh dirinya.
Melihat Teddy yang terlihat bimbang, Dessy pun menghampiri suaminya tersebut. Dia merangkul Teddy, sebelum memberikan sedikit ciuman di beberapa bagian wajah Teddy. Dessy ingin menunjukkan rasa cintanya pada Teddy. Sebab Dessy yang melihat ada sedikit keraguan yang saat ini sedang di hadapi oleh suaminya.
"Apakah ada sesuatu yang sedang kamu pikirkan Sayang?" tanya Dessy dengan wajah penasaran.
"Kamu mungkin sudah tahu apa yang sedang aku pikirkan saat ini. Mungkin ketakutan yang sedang melanda hatiku saat ini. Itu yang benar-benar membuatku seperti orang gila." jawab Teddy dengan wajah penuh penyesalan.
"Apa kamu tidak bisa untuk menolak permintaan dari ibu kamu sendiri. Bagaimana pun juga, apa yang kita lakukan adalah tindakan yang ilegal. Itu sudah melanggar hukum yang ada." ucap Dessy dengan penuh keyakinan.
Teddy tentu tidak bisa menjawab dengan pernyataan dari Dessy. Dia sadar akan perbuatan yang dia lakukan adalah perbuatan yang begitu tidak baik. Tapi bagaimana lagi, ini pilihan yang harus di pilih oleh dirinya. Hidup Teddy masih bergantung pada ibunya. Bukan tidak mungkin, kehidupan Teddy akan berubah drastis. Saat Teddy memutuskan untuk tetap mempertahankan bayi yang baru di lahirkan oleh istrinya tersebut.
Dessy yang mulai menerka akan pilihan yang akan di pilih oleh suaminya. Terlihat sudah menyiapkan sebuah pernyataan tegas akan keputusan dari diri. Mungkin saja keputusan dari dirinya akan membuat suaminya menolak membuang anaknya ke panti asuhan. Apalagi harus mengadopsi anak lain yang di anggap Dessy sebagai sebuah tindakan konyol. Seharusnya mertuanya bisa menerima kondisi dari cucunya. Tidak harus memberikan pilihan paling berat untuk anak dan menantunya. Dessy benar-benar kecewa dengan keputusan dari ibu mertuanya.
Teddy mendengar semua keluhan dari istrinya. Dia sadar apa yang di lakukan oleh ibunya tidak baik untuk dirinya dan istri. Tapi mungkin ibunya hanya ingin keluarga mereka menjadi keluarga yang terpandang. Tidak mendapatkan respon buruk dari beberapa orang. Hingga Teddy berharap Dessy akan mengerti dengan kondisi yang sedang di hadapi oleh dirinya saat ini. Kondisi yang begitu tidak memungkinkan untuk dirinya saat ini.
Dessy dan Teddy pun terlibat diskusi yang alot. Mereka sama-sama merasa paling benar. Hingga diskusi itu mulai menganggu pasien yang ada di ruang sebelah. Keduanya langsung di tegur oleh pihak rumah sakit. Sebab mereka ribut dengan suara yang cukup menganggu.
Dessy mengalah, dia memilih diam untuk memberikan kesempatan Teddy untuk berbicara. Itu yang di lakukan oleh Dessy pada Teddy. Ini benar-benar akurat, semuanya pun menjadi lebih tenang lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments