4. Keluarga Anggara

Di kediaman keluarga Anggara, Dua pria yang tampan dan juga gagah menunggu kedatangan Lina, wanita yang paling berarti dalam hidup kedua pria tersebut yang tak lain adalah anak dan suaminya.

Lina baru saja pulang setelah pergi menemui keluarga sahabatnya yang tertimpa musibah saat sampai di rumahnya ia sudah melihat anak dan suaminya menunggunya.

"Hai sayang-sayangku, mengapa kalian belum tidur inikan sudah larut malam?" tanya Lina pada anak dan suaminya.

"Mama itu darimana saja sudah larut malam begini baru pulang, mama tahu Kevin sangat khawatir pada mama, kalau sampai terjadi sesuatu pada mama bagaimana?" ucap Kevin sambil memeluk erat mamanya.

"Minggir kamu, dia ini istriku bukan istrimu jadi jangan pernah memeluknya seperti tadi.

Dan tidak akan terjadi sesuatu pada istriku selama masih ada aku di sampingnya" ucap Anggara yang menyingkirkan Kevin dari pelukan istrinya.

"Dia itu ibuku, jadi aku juga berhak untuk memeluknya" bantah Kevin pada ayahnya.

"Kalau dulu waktu kau masih kecil boleh memeluk istriku, tapi sekarang kau itu sudah dewasa bahkan hampir tua jadi carilah istri sendiri agar kau bebas untuk memeluknya dan tidak memeluk istriku lagi" ucap Anggara yang membawa-bawa kata istri membuat Kevin diam tak bisa berkata lagi.

"Sudah-sudah kalian ini selalu saja bertengkar seperti anak kingkong" ucap Lina yang mengehentikan pertengkaran anak dan suaminya.

"Kalo kita anak Kingkong, berarti mama, mamanya Kingkong dong haha" ucap Anggara sambil tertawa keras hingga membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari istrinya.

"Kevin ayo kemari ikut mama, ada yang ingin mama bicarakan kepadamu" ucap Lina yang menggandeng Kevin menuju sofa membuat Kevin merasa menang dari papanya.

"Ma, papa juga mau di gandeng" ucap Anggara yang merengek pada Lina.

"Memangnya mau nyebrang pake minta di gandeng, jalan sendiri!" jawab Lina dengan ketus yang membuat Anggara lesu dan Kevin tersenyum mengejek melihat papanya yang di acuhkan mamanya.

"Kevin, kapan kamu mau menikah?" tanya Lina.

"Dia tidak akan menikah seumur hidupnya, lagipula mana ada wanita yang mau menikah dengan pria tua sepertinya haha" ucap Anggara yang memotong pembicaraan antara anak dengan istrinya.

"Papa bisa diam tidak, kalau papa terus saja berbicara mama tidak akan kasih papa bertamu di kediaman mama malam ini!" ancam Lina yang kesal pada Anggara, karena mendoakan anaknya yang tidak baik.

"Jangan dong ma, kalo papa tidak bertamu di kediaman mama, nanti mini boy merengek, bagimana?"

"Kalo mini boy merengek ya di hibur dong biar gak merengek lagi." ucap Lina dengan gampangnya.

"Tapi mini boy papa diamnya kalo sama mama aja, mini boy boleh berkunjung ya ma?" ucap Anggara yang memelas.

"Makanya papa diam!" ucap Lina.

"Ya, papa akan diam tidak akan memotong pembicaraan mama dengan anak tua ini, papa hanya akan mendengar saja" ucapnya sambil tersenyum pada Lina.

"Dasar SUSIS, suami takut istri" hina Kevin pada papanya.

"Hilihh. Iri, bilang bos!!" ucap Anggara dengan nada yang ngegas.

"Kevin, mama ingin kamu menikah dengan anak teman mama, kamu mau tidak? tanya Lina pada Kevin.

"Kevin tidak mau! Kevin bisa mencari pasangan sendiri, mama tidak perlu memilihkan pasangan untuk Kevin" ucap Kevin yang menolak keinginan mamanya

"Mana buktinya jika kamu bisa mencari pasangan sendiri, sampai sekarang kamu masih jomblo tuh" ucap Lina yang melihat dari fakta yang ia lihat.

"Ma, Kevin itu single bukannya jomblo, Kevin hanya memilih pasangan yang cocok dengan Kevin karena tidak sembarang wanita yang bisa menjadi pasangan Kevin" ucapnya yang sok jual mahal.

"Halah. Bilang saja tidak laku, pakai kata single segala" ucap Anggara yang lagi-lagi menyela pembicaraan anak serta istrinya membuat Lina memberikan lirikan tajam ke arah Anggara, Anggara langsung menunduk dan tidak berani bicara lagi.

"Kevin, anak teman mama juga baik, cantik dan berkualitas sama seperti tipemu, mama jamin dia akan sangat cocok denganmu dan yang lebih penting dia itu anak sahabat mama jadi mama tahu bibit, bebet dan bobotnya." jelas Lina agar anaknya mau di jodohkan dengan anak sahabatnya.

"Tapi ma..."

"Bagaimana kalau kalian bertemu dan berbincang bincang dulu dengannya, siapa tahu setelah kalian bertemu kalian bisa saling cinta" saran Lina kepada Kevin.

"Cinta tidak bisa datang begitu saja hanya dengan bertemu, melihat dan berbicara begitu saja ma" jelas Keano.

"Tolonglah Kev, mama hanya ingin yang terbaik untukmu, mama tidak ingin kau jadi perjaka tua Sayang, mau ya?" ucap Lina dengan mata yang berbinar dan berharap Kevin mau menerima tawarannya.

"Baiklah, Kevin mau menikah dengan wanita pilihan mama, itu semua Kevin lakukan hanya demi mama" ucap Kevin.

"Makasih Kevin, kamu memang anak mama yang paling tampan" ucap Lina sambil mencolek dagu Kevin.

"Lebih tampan lagi papa." ucap Anggara pada Lina karena tidak ingin kalah dari anaknya.

"Ma, ke kamar yuk, mini boy sudah merengek minta di tidurin sama mama, katanya" ucap Anggara yang mengajak Lina ke kamar.

"Mini boy siapa sih pa, kenapa dari tadi papa ngomongin mini boy yang menangis dan hanya bisa di tenangin oleh mama. Apa mama dan papa pelihara tuyul? berarti semua kekayaan yang papa miliki ini gara-gara papa pelihara tuyul ya ma?" ucap Kevin yang tidak mengerti pembicaraan yang di bicarakan antara mama dan papanya.

"Ngawur kamu, semua harta papa ini hasil dari kerja keras papa, bukan dari hasil peliharaan tuyul" ucap Anggara yang sedikit kesal karena anaknya menyebut hasil dari kekayaannya dari pelihara tuyul.

"Kalo papa pelihara tuyul berarti kamu yang jadi tuyulnya" sambung Anggara.

"Ya gak panteslah pa, mana ada tuyul tampan, sukses dan gagah sepertiku." katanya dengan pede.

"Tapi sayang sudah tua, yuk ma kita tengangin mini boy papa" ucap Anggara yang mengina anaknya sambil menggandeng istrinya menuju kamarnya.

"Papa lebih tua" teriak Kevin pada papanya yang sudah agak jauh darinya.

"Yang terpenting papa sudah punya istri" teriak Anggara yang membalas hinaan anaknya.

Kevin akhirnya diam karena sudah kalah debat dengan papanya, ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Di dalam kamar Kevin terus memikirkan dirinya yang mesti di jodohkan hanya karena ia belum menikah di usia 32 tahun, padahal ia berencana tidak akan menikah tapi mamanya bersikukuh mamaksanya agar menikah.

"Bagaimana kalau wanita itu ada penyakit kela*in atau semacamnya dan kalau wanita itu jelek tidak seperti tipeku bagaimana. Lihat dulu sajalah, masalah cocok tidak cocoknya urusan belakangan nanti aku bicarakan dengannya." gumam Kevin yang akhirnya memutuskan untuk tidur karena tubuhnya sudah sangat lelah.

Kevin Anggara

***💙💙💙Hai kakak-kakak yang baik hati dan tidak sombong terima kasih sudah main ke novelku, aku harap kalian suka dengan novel ini.

Jangan lupa untuk like, komen, vote dan rate bintang 5 yup.

Terima kasih dan jumpa lagii bayyy💙💙💙***

Terpopuler

Comments

Edivi Angkasawani Duha

Edivi Angkasawani Duha

ganteng thor dan cocok dgn karakternya.....

2020-08-30

1

яαηι_ CeuNaz🍍

яαηι_ CeuNaz🍍

suka suka suka ceritanya,,,,,
mini boy tuyul yg bisa bkin tekdung....wkwkwkwk

2020-07-23

1

Penjaga Hati

Penjaga Hati

semangat up kk

salam dari "Cinta Maya Istri Terbuang" dan "Aku mencintai dosenku"
mampir ya kk🙏

2020-07-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!