Pagi hari yang cerah, di sertai suara bising dari alarm yang terus menyala dari tadi. Entah sudah berapa kali Ali mengabaikan alarm yang sudah ia buat sendiri tadi malam. "Aa bangun! Itu alarm berisik banget!" teriakan khas di pagi hari mulai terdengar, suara Acha yang terdengar tak sabaran sepertinya memang menjadi alarm terbaik dan membuat Ali terbangun sambil menggeliatkan tubuhnya.
Ketika Ali baru saja mengambil ponselnya untuk mematikan suara alarm, ia mendengar sesuatu yang membuatnya menjadi yakin jika ia belum sebenarnya bangun dari tidurnya saat ini. "Jahe! Awas ya kalo marah-marah kayak kemaren bilangnya nggak di bangunin!" protes Acha.
Apa? Jahe? Apa Ali salah dengar atau justru ia masih di dalam mimpi. "Ca!" teriak Ali dengan spontan saat mendengar suara langkah kaki Acha yang baru saja pergi meninggalkan kamarnya. Ali dengan cepat bangun dari tidurnya dan membuka pintu kamar, rasa kantuknya sudah benar-benar hilang sekarang!
"Nah gitu bangun A, berisik tau suara alarm sampe kedengaran di bawah," kata Acha.
Ali tak mengindahkan ucapan Acha barusan, ia masih fokus pada ucapan Acha yang sebelumnya. "Tadi kamu ngomong apaan Ca? Jahe?" tanya Ali sedikit ragu, jika ternyata dia memang salah dengar Ali pasti akan di tertawakan oleh Acha dan urusan bertambah rumit jika Acha meminta penjelasan mengapa Ali tiba-tiba menanyakan jahe.
"Iya, Jahe. Panggilan Aa yang barukan?" kekeh Acha pelan. "Selamat ya Aa udah punya pacar baru, jangan lupa traktir gacoan level 8," lanjut Acha yang kali ini tertawa kencang.
Sial. Ternyata Ali tak salah dengar, mengapa Acha bisa tahu nama panggilan itu? Dan dari mana juga Acha mendapatkan gosip itu. "Siapa yang bilang? Pasti bebek ya?" tanya Ali dengan cepat.
"Iya dong, siapa lagi, Acha selalu dapet berita baru dari sumber yang terpercaya," jawabnya dengan percaya diri.
Ali langsung menarik nafasnya dalam, tidak bisakah candaan ini hanya berakhir tadi malam? Apakah ini lucu? Menurut Ali ini cukup menyebalkan karena setiap kali ia di panggil seperti itu, ia merasa sedang di jadikan bahan bercandaan. "Sumber terpercaya dari Hongkong? Itu hoax," ujar Ali.
"Yakin nih cuma hoax? Udah ah, Acha mau zoom dulu, mau kelas online, jangan ganggu!" Tanpa ingin memperpanjang percakapan mereka, Acha langsung meninggalkan Ali yang baru bersiap untuk menjawab ucapan Acha, ia menuruni setiap anak tangga dengan cepat.
Ali pun kembali masuk ke dalam kamar, ia mendengus pelan. "Awas ya Lo Bek, kalo ketemu."
--
Kali ini Ali tiba di cafe cukup pagi, pukul delapan ia sudah absen dan menyalakan mesin kopi. Masih ada waktu 1 jam sebelum tamu datang, Ali memilih untuk duduk di depan parkiran karyawan sekaligus memantau jika ada kendaraan tamu yang masuk di halaman depan. "Satu game dulu cukup lah," gumam Ali sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku. Sembari menunggu Asti yang akan datang 30 menit lagi, Ali mulai mengundang beberapa temannya yang terlihat sedang online di mobile legends.
Ia harus menggunakan waktu sebaik-baiknya bukan? Saat semua temannya menerima undangan Ali untuk bermain, Ali langsung menekan mulai dan menyicipi kopi sachet yang tadi sempat ia seduh. "Oke, pilih Hero," ucap Ali.
"Tumben udah dateng Al," ucap Pak Indra yang baru saja tiba.
Ali tersenyum dan menunjukkan kopinya. "Iya pak, satu game dulu ya pak, mesin udah di nyalain kok," jawab Ali yang diangguki oleh Pak Indra.
"Kalo udah langsung ke depan ya Al, saya siapin dulu orderan bar malem."
--
Jangan lupa like, komen, kalo nggak keberatan sekalian follow author ya😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments