Sumpah Kematian dan Reinkarnasi

‘SLASH!’

Tebasan pedang menjadi hal terakhir yang dilakukan oleh Liu Chang pada Zhao Jun. Setelah itu, dia tertawa sekali lagi sebelum memberikan pedang yang dia pegang itu kepada para pembunuh bayaran di belakangnya.

“Buang tubuhnya ke jurang dan ayo pergi!” perintah Liu Chang dingin.

Para pembunuh bayaran di belakangnya itu pun mengangguk.

“Baik!”

Dalam sekejap, semua pembunuh bayaran itu menghilang. Mereka melompat dengan gesit dan cepat, melintasi pepohonan hutan.

Menyisakan Liu Chang yang berjalan menjauh sambil bersiul senang dan seorang pembunuh bayaran yang mengangkat tubuh Zhao Jun untuk dibuang ke jurang yang tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.

“Hmph! Selamat menjadi santapan serigala lapar!” sinis pembunuh bayaran itu sambil melempar tubuh Zhao Jun ke jurang.

Setelahnya, dia langsung berbalik, melompat ke dahan pohon, dan melesat pergi. Dalam hitungan detik, dia pun hilang dari pandangan.

Sedang tubuh Zhao Jun yang kini menggelinding ke jurang, samar-samar masih bisa mendengar suara Liu Chang dari kejauhan. Kemampuan telinganya dalam mendengar jarak jauh masih berfungsi agak baik.

“Akhirnya, semua usahaku tidak sia-sia! Sekarang, aku akan menjadi Tabib Jenius yang baru! Ha-ha-ha!”

Tawa Liu Chang yang begitu hina, masuk ke telinga Zhao Jun secara samar-samar. Lehernya yang sudah ditebas, membuatnya sekarat dengan waktu yang tak tersisa banyak.

“Liu Chang!!!” batinnya menggeram penuh penekanan.

Zhao Jun bisa merasakan kalau ajal akan menjemput dirinya.

Padahal, kebencian dan dendam telah merasuk ke dalam jiwanya tanpa bisa dia kendalikan. Benar-benar miris kalau sampai dia mati begitu saja dengan dendam yang belum terselesaikan.

Dia tidak terima! Dia menolak nasibnya yang seperti ini!

Dengan kekuatan dan kesadaran super tipis yang tersisa, Zhao Jun mengabaikan rasa sakit yang menyerang leher sampai ke seluruh tubuhnya hingga membuatnya kebas dan mati rasa untuk mendongak ke langit.

“Demi langit dan Dewa yang memegang keadilan alam semesta di atas sana, aku—Zhao Jun—bersumpah bahwa, jika benar ada keadilan bagi orang sepertiku, maka aku akan membalasnya di kehidupan berikutnya!”

Kesadaran Zhao Jun tiba-tiba naik secara drastis. Tapi dia tahu kalau ini adalah titik balik kesadarannya, sebelum dia benar-benar mati. Dengan senyum kecut, dia kembali melontarkan kata-kata pada Langit.

“Aku berharap supaya jiwaku mendapat kesempatan untuk bisa terlahir kembali, guna menegakkan keadilan bagi diriku di kehidupan ini!”

“Aku akan membalaskan semua kejahatan yang dilakukan oleh Liu Chang dan merebut kembali apa yang menjadi milikku, untuk keadilan dan kesejahteraan dunia ini!”

“Dan aku, bersumpah bahwa selama aku bisa diberi kesempatan untuk hidup kembali, maka orang-orang seperti Liu Chang akan mati di tanganku tanpa belas kasihan!”

“Seumur hidup memegang sumpah dan janji—AKH!”

Tubuh Zhao Jun tiba di dasar jurang dengan membentur bebatuan padas!

Rasa sakit yang tak bisa lagi didefinisikan, menyerang Zhao Jun secara menyeluruh. Setelah itu, kesadarannya turun drastis sampai tak bersisa. Menyisakan kegelapan tanpa rasa sakit yang tak berujung.

Dia bahkan belum sempat melihat apakah langit memberinya respons atau tidak, ketika nyawanya sudah melayang pergi dari raganya.

Dalam sekejap mata, Zhao Jun akhirnya menutup mata dan mati!

Sunyinya jurang hutan itu menjadi saksi kematiannya yang begitu tragis dan menyedihkan.

Akan tetapi, tak berselang lama setelahnya—bahkan kurang dari 10 menit setelah kematian Zhao Jun, alam tiba-tiba berubah.

Langit yang semula cerah dengan matahari bersinar begitu terang, kini mendadak berubah dipenuhi mendung gelap abu-abu pekat dari berbagai penjuru.

Perlahan, mendung gelap itu membentuk gumpalan demi gumpalan melingkar di langit. Sampai pada akhirnya, hujan deras turun disusul dengan badai petir yang sangat dahsyat.

Petir yang menyambar-nyambar tak tentu arah benar-benar membuat semua orang ketakutan.

Termasuk Liu Chang yang baru saja keluar dari hutan dan berjalan di jalanan ibukota!

“A-Apa yang terjadi dengan cuaca hari ini?! Kenapa langit tiba-tiba tampak murka?!” tanyanya dengan bingung, agak ketakutan karena petir terus menyambar ke sana kemari.

Sampai dia teringat dengan kematian Zhao Jun karena ulahnya. Seketika, keringat dingin membasahi punggung Liu Chang.

“Tidak! Tidak! Ini pasti hanya kebetulan! Tidak mungkin langit murka karena aku membunuh Zhao Jun!” Dia menyangkal dengan panik, menggeleng berkali-kali.

Tanpa pikir panjang, Liu Chang kemudian lari tunggang langgang menuju Balai Obat Surgawi. Di sana, semua orang yang merupakan apoteker, menyambutnya dengan kebingungan.

“Senior Liu, di mana Tabib Zhao? Kami pikir dia bersamamu?” salah seorang apoteker bertanya padanya.

Di sini, Liu Chang yang terkejut sampai bingung selama beberapa detik, langsung mengubah sikapnya 180 derajat!

Dengan mata merah berlinang air mata—padahal pada mulanya itu adalah efek dari tetesan air hujan yang masuk matanya—Liu Chang jatuh berlutut sambil berpura-pura menangis sedih dan ketakutan.

“T-Tabib Zhao! Tabib Zhao diserang oleh orang tak dikenal dan jatuh ke jurang!”

“APA?!”

Mereka semua terkejut.

Semua apoteker yang bekerja di Balai Obat Surgawi tak bisa menerimanya!

Tanpa banyak basa-basi, mereka kemudian memutuskan untuk pergi mencari Zhao Jun di hutan, tak peduli kalau ada badai hujan dan petir tengah melanda!

Namun sayang, tubuh Zhao Jun yang sudah dibuang ke jurang membuat mereka tak bisa menemukannya sama sekali di mana pun!

Dan sebagai gantinya, Liu Chang memberitahukan bekas darah Zhao Jun di tempat dia membunuhnya tadi, lalu berkata kalau di sanalah Zhao Jun diserang sampai terluka parah.

Sedangkan dirinya, diminta Zhao Jun untuk pergi mencari bantuan. Lalu, sekarang semuanya sudah terlambat!

“Tidak kusangka, Tabib Zhao pergi begitu saja meninggalkan kita!”

Liu Chang buru-buru mengangguk. “Benar!”

“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang, Senior Liu?”

“Kita perlu mengumumkan kematian Tabib Zhao. Siapa tahu dengan begitu, pihak Istana Kekaisaran Nan akan membantu pencarian jasad Tabib Zhao!”

“Baik!”

Dengan begitu, berita kematian Zhao Jun akhirnya menyebar di ibukota Kekaisaran Nan. Semua orang berduka. Bahkan pihak istana pun menyayangkannya.

Mereka buru-buru menerjunkan orang untuk melakukan pencarian jasad Zhao Jun.

Dan dari sekian banyak orang yang berduka, hanya Liu Chang yang tertawa sepanjang waktu dengan sukacita yang mendalam!

“Ha-ha-ha!”

“Zhao Jun, sekarang semua orang akhirnya tahu kalau kau sudah mati! Tidak ada lagi Tabib Jenius Zhao yang diagung-agungkan semua orang!”

“Sebentar lagi, yang akan menjadi kebanggaan orang-orang adalah Tabib Liu Chang!”

Sepasang mata Liu Chang yang memerah karena pura-pura menangis, dipenuhi sorot tajam berbahaya penuh kelicikan!

“Aku akhirnya menang darimu, Zhao Jun! Selamat menikmati perjalananmu ke alam baka! Ha-ha-ha!”

Sedangkan tanpa Liu Chang dan semua orang tahu, seorang pemuda yang awalnya hidup sebatang kara di sebuah gubuk hutan pinggiran ibukota Kekaisaran Nan dan mati karena kelaparan, tiba-tiba membuka matanya kembali dengan sorot vitalitas yang baru!

“Hah?! Aku masih hidup?”

Terpopuler

Comments

forza 💫✨🎗️🪙👑

forza 💫✨🎗️🪙👑

ujung"nya gampang percya dgn orang lagi di kehidupan ke dua..ckckck

2024-03-26

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

terus

2024-03-13

0

Harman LokeST

Harman LokeST

sabar sabar dan sabar semua ada hikmahnya

2023-06-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!