Hadiah Tak Terduga

"Kau tenang saja, Asha baik baik saja sekarang." Mia merasa harus melaporkan keadaan Asha kini, pada Syafiq. Ia tahu, seberapa khawatirnya kini pria itu pada wanitanya. Terlepas dari apa yang telah ia perbuat, Mia sangat tahu, seperti apa rasa cinta yang dimiliki Syafiq pada Asha.

Sebelum Syafiq dan Asha memutuskan untuk pacaran. Mia, sudah terlebih dulu berteman dengan keduanya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk memperkenalkan mereka berdua dan berharap mereka berdua berjodoh.

"Syukurlah.." Syafiq bisa menghela nafas lega sekarang. "Tolong bujuk dia agar tak marah lagi." Pinta Syafiq.

"Emm, aku usahakan." Balas Mia.

"Kau sedang menelpon siapa?" Tanya Asha yang baru saja keluar dari kamar nya setelah mandi dan mengganti pakaian gaun pesta yang masih melekat ditubuh Asha tadinya.

"Tentu saja dengan pacarku." Jawab Mia asal.

"Sejak kapan kau punya pacar!" Kini Asha mulai bisa kembali terkekeh, setelah nalarnya kembali pada inderanya. Dan mencoba merelakan apa yang telah terjadi.

"Sudah dulu ya." Mia mematikan panggilan itu, lalu berjalan menuju ke arah Asha yang sedang membereskan barang barang yang berhamburan disana.

"Apa menurut mu aku berniat jomblo selamanya? Ch!" Mia berdiri sambil menyilangkan kedua tangan didepan dada.

kedua sahabat itu memang tampak kontras, jika Asha adalah gadis yang feminim dan menja. Maka Mia adalah kebalikannya. Penampilannya yang tomboi membuat Mia lebih banyak memiliki teman pria ketimbang wanita.

"Lantas? Kau tak berniat seperti itu?" Asha balas bertanya.

"Tentu saja tidak! Asal kau tahu, aku sudah memiliki pacar sekarang." Dengan penuh kebanggaan, Mia bahkan sampai membusungkan dadanya.

"Benarkah?" Masih tampak tak percaya. Asha kembali memastikan, bahwa ia tak salah dengar.

"Tentu saja!" Mia meyakinkan.

"Aku tak akan percaya sebelum kau mengenalkannya padaku." Imbuh Asha.

"Baik! Malam ini akan aku kenalkan kau padanya." Dengan penuh keyakinan.

"Dan sebelum itu, apa kau tak berniat membantu ku membereskan kekacauan ini." Pinta Asha sambil melirik ke arah barang barang yang berhamburan itu.

"Tentu saja, tidak! Kau yang buat berantakan, maka kau sendiri yang harus membereskannya." Lengkap dengan ejekan menjulurkan lidah, Mia berlenggang menuju sofa dan merebahkan tubuhnya di atas sana.

"Miaaa...! Dasar sahabat la*knat!"

Mia tertawa menggelegar, merasa puas mengerjai Asha.

*

Kedua gadis itu, sudah bersiap menuju tempat dimana Mia akan memperkenalkan pacarnya pada Asha.

Pacar pertama Mia, di usianya yang tak lagi muda. Entah mengapa dulu ia tak pernah tertarik untuk menjalin hubungan dengan pria, kecuali berteman.

Pandangan Asha kembali kosong, menatap jalanan yang basah karena habis diguyur hujan.

Ia bahkan sampai menurunkan kaca mobil untuk menikmati hawa dingin setelah hujan.

Mia hanya melirik dan setelahnya kembali fokus mengemudi.

Ia biarkan Asha, sibuk dengan pikirannya. Ya, Asha masih butuh waktu untuk berfikir, apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Mobil berhenti di sebuah Bar.

"Disini?" Tanya Asha, setelah melihat tempat yang familiar itu.

"Emm.. Ayo, dia sudah menunggu kita dari tadi." Ajak Mia, dan tampak bersemangat. Rasanya tak sabar ingin cepat cepat memperkenalkan mereka berdua.

Asha turun dari mobil dengan ragu ragu. Langakhnya agak berat.

"Ayo, cepat." Mia kembali berbalik, dan merangkul Asha agar berjalan lebih cepat.

"Ah, mana mungkin aku bertemu lagi dengan pria itu di tempat yang sama. Tidak tidak tidak, dunia ini tidak sekecil itu bukan. Aku tidak mungkin bertemu lagi dengan pria itu." Batin Asha terus meronta.

Setelah duduk disalah satu meja, ditempat yang agak jauh dari kebisingan. Mia mulai celingak-celinguk mencari keberadaan kekasihnya.

"Sayang.." Panggil Mia akhirnya, sambil melambaikan tangan.

Asha langsung menoleh, rasa penasarannya kian memuncak. Ia ingin tahu sosok pria yang akhirnya berhasil merebut hati seorang Mia.

Pria yang sedang berjalan ke arah mereka langsung tersenyum ramah.

"Maaf, aku agak sedikit sibuk tadi." Ucapnya, setelah ikut bergabung dengan kedua gadis itu.

"It's Ok. Kenalkan, ini sahabatku." Ujar Mia.

"Alex.." Pria itu menjulurkan tangannya ke arah Asha.

"Asha.." Balas Asha.

"Kalian sudah pesan?" Tanya Alex kemudian.

Mia menggeleng.

"Tunggu sebentar." Alex bangkit dari duduknya, lalu beranjak dari sana.

Mia, terus saja menatap punggung Alex dengan raut wajah sumringah.

"Yayayayaya... Aku tahu kau sedang kasmaran sekarang, tapi tolong jangan terlalu kentara." Bisik Asha, dan langsung mendapatkan cubitan dari Mia.

"Aww.. Sakit tahu!" Rengek Asha.

"Jadi sekarang kau percaya! Aku benar benar punya pacar sekarang." Mia, kembali membanggakan diri.

"Emm, percaya!" Asha mengangguk semangat, lalu ikut terkekeh bersama Mia.

"Pesanan Anda.." Imbuh si pelayan di tengah tengah gelak tawa kedua gadis itu.

Mata Asha langsung membulat sempurna dengan mulut menganga.

"Kau!" Sarkas Asha dengan telunjuk, menunjuk si pelayan.

"Jadi kalian sudah saling kenal." Imbuh Alex, yang datang bersamaan dengan Hayat sambil membawa nampan penuh makanan.

"Tidak!" Jawab keduanya. Asha dan Hayat, serentak.

"Oh ya, kenalkan. Ini sahabatku." Lanjut Alex, memperkenalkan Hayat.

"Mia.." Imbuh Mia sambil menyodorkan tangannya.

"Hayat.." Balas Hayat. Lalu melirik ke arah Asha, yang langsung buang muka.

"Namanya Asha." Pungkas Mia, ketika mendapati raut kesal diwajah Asha, dan tak kunjung memperkenalkan diri.

"Baiklah, silahkan menikmati. Aku harus kembali bekerja." Hayat kembali mengambil langkah, pergi dari meja itu untuk menepis kecanggungan.

"Sayang, maaf. Sepertinya aku juga harus membantu Hayat. Bisa kau tunggu, sampai pelanggan berkurang?" Pinta Alex.

"Tentu saja." Mia mengangguk, mengizinkan Alex melayani para pelanggan terlebih dulu.

"Terimakasih.." Alex langsung bergegas, setelah tak lupa mengecup pipi Mia. Hingga membuat gadis itu tersipu malu.

"Bar ini milik orang tua Alex, dan ia mengelolanya bersama sahabatnya." Mia menjelaskan.

Asha hanya mengangguk anggukkan kepalanya, tanda paham. Lalu meneguk minuman kaleng hingga habis.

"Kenapa? Apa yang terjadi?" Tanya Mia, yang menyadari suasana hati Asha berubah seketika.

"Tidak ada." Jawab Asha datar.

Menunggu sampai pelanggan berkurang.

Asha kerap kali kedapatan sedang melirik ke arah Hayat, pria yang berpenampilan basic dan terkesan santai itu bahkan tak sekalipun melirik ke arah Asha.

Hayat terkesan cuek, dan itu membuat Asha semakin geram. "Kau seharusnya minta maaf karena telah merenggut keperawanan ku!" Maki Asha dalam hati, dengan tatapan murka ke arah Hayat yang kini sedang menghidangkan pesanan di meja yang tak jauh dari tempat Asha dan Mia berada.

"Asha, aku permisi ke toilet." Imbuh Mia akhirnya.

"Emm.." Diiringi dengan anggukan kepalanya. Asha membiarkan Mia meninggalkannya seorang diri disana.

Selang beberapa saat, tiba tiba saja Asha dihampiri oleh orang yang tak dikenal.

"Nona, tampaknya kau butuh teman." Imbuh si pria dengan tatapan nakalnya. Pria itu duduk disamping Asha, hingga membuat Asha menjadi tak nyaman.

"Tidak! Aku sudah punya dan sekarang ia sedang ke toilet." Jawab Asha datar, dan mengabaikan pria itu.

"Benarkah?" Pria itu melirik ke arah tas slempang yang tergeletak di kursi yng berada dihadapan Asha. Lalu ia terkekeh dan menunduk. "Maksud ku bukan teman yang sejenis." Lanjut si pria, lalu menyodorkan minuman ke arah Asha.

"Tidak terimakasih! Bisa kau pergi dari sini sekarang." Ucap Asha tegas.

Namun pria itu tak menyerah begitu saja.

Ia bahkan berniat untuk merangkul pinggang Asha, namun sebelum sempat ia melakukannya. Hayat lebih dulu menarik Asha hingga terjungkal kedalam pelukannya. Asha langsung menoleh ke arah Hayat. "Apa yang sedang dilakukan pria gila ini." Batin Asha.

"Siapa kau!" Tanya si pria dengan bringas.

"Aku kekasihnya." Sarkas Hayat, membungkam si pria.

Asha terbelalak dengan ucapan Hayat.

"Asha.." Suara itu membuat Asha langsung mengalihkan pandangannya dengan cepat.

"Syafiq.." Lirih Asha tak percaya Syafiq bisa berada disana.

Next ✔️

Terpopuler

Comments

mom_abyshaq

mom_abyshaq

nah kan, jadi rumit untuk menjelaskan nya!

Kenapa nggak diem aja sih dirumah?,

2023-09-05

0

⃟📵࿐❥🍾⃝ ͩ𝐌ᷞᴀͧʟᷡᴀͣ𝄢

⃟📵࿐❥🍾⃝ ͩ𝐌ᷞᴀͧʟᷡᴀͣ𝄢

nah salah paham gak tuh, jadinya,

2023-09-04

0

Clara Dasella

Clara Dasella

Mampir mak

2023-09-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!