"Kenapa kau bisa tahu?" Aku meringis, jelas karena itu tercetak jelas dan dia tertawa melihat ekspresiku.
"Aku tak punya waktu Nona Allison, kau benar selama aku di sini aku hanya menganti bed di kamar tidur utama."
"Sudah jelas." Aku tambah tersenyum mendengar pengakuan jujurnya.
"Alma, tolong cuci dulu strawberry ini, packing untuk dibawa Nona Allison."
"Baik Sir, makan siang sudah siap Anda mau makan siang?"
"Boleh, kita sekalian makan siang oke. Kau ada janji yang buru-buru? Masakan Alma pasti enak."
"Tidak. Ehm baiklah." Aku malah diajak makan siang, makanan rumahan.
Aku sampai ke meja makam dan melihat hidangan yang meriah. Aku hanya mengenal satu ... enchilada, yang lainnya aku pernah melihat tapi aku lupa namanya.
"Ini masakan Mexico Sir."
"Benar, Alma adalah Mexican, hari ini dia masak Mexican, aku juga tak tahu namanya, tapi semua masakannya enak. Apapun yang di masaknya. Sudah kubilang aku sangat beruntung mendapatkan properti ini." Alma tersenyum mendengar pujian bossnya.
"Ini echilada, pancita, tamales, carnitas, flautas, spaghetti ada strawberry pie dan chocolate fudge di kulkas sir. Nona saya harap Anda juga suka."
"Luar biasa..." Aku tak bisa menahan decak kagum dengan makanan yang seperti koki profesional ini.
"Aku punya koki luar biasa di sini. Sayang aku ke sini akhir pekan atau liburan saja. Itupun tidak selalu bisa, jadi jika aku datang dia mengeluarkan semua kemampuan memasaknya, karena jika ke sini aku benar-benar hanya akan ke kebun lalu balik lagi ke rumah, rumah ini rumah pertapaan." Aku mengangguk mengerti.
"Ohh ya pembayaran dari Mason sudah masuk kau bisa tenang." Dia mengingatkanku pada Mason lagi. Aku benci teringat itu lagi.
"Dia masih utang 50% lagi bukan."
"Iya, itu hanya diberi waktu dua bulan."
"Ohh baiklah. Aku percaya padamu untuk menagihnya. Kita makan saja Sir. Nama itu merusak nafsu makan." Dia meringis.
"Baiklah. Kau benar, untungnya kau tak memecahkan botol minuman ke kepalanya. Jika tidak kau harus menangung biaya rumah sakitnya." Kenapa aku merada akan lebih memuaskan memecahkan botol di kepalanya kadang. Aku harus mencari pacar baru saja, memangnya cuma Mason sia*lan itu saja yang bisa punya pacar baru.
"Ayah mengatakan sesuatu padamu soal Mason?"
"Dia hanya bilang pastikan dia membayar. Tapi apapun itu lebih cepat mengetahuinya lebih baik bukan."
"Ya mungkin." Aku teringat sesuatu yang ingin aku tanyakan. "Oh ya Sir Xavier, design ini apa aku harus membahasnya dengan orang lain?"
"Apa maksudmu dengan orang lain?"
"Maksudku jika kau punya kekasih, tunangan yang akan berbagi tempat ini denganmu? Saran mereka biasanya juga berpengaruh?"
"Oh tidak, cuma aku saja, tidak ada yang lain." Aku tahu dia duda, tapi orang seperti dia harusnya banyak mendapat perhatian wanita dia tidak jelek, cukup tampan, dan secara finansial bagus.
"Baiklah, jadi hanya konsultasi padamu." Rupanya tidak ada, berarti dia gila kerja. Aku membuat asumsiku sendiri.
"Aku tak akan membuat renovasi struktur, rumah ini tetap apa adanya. Hanya mungkin dinding di luar memang ada yang mengelupas. Dan buang saja barang-barang semuanya, kecuali meja makan ini, aku suka ini. Kau lihat di sini sudah lama, aku mau membangun bungalow tambahan di ujung lahan pertanian untuk keluarga mereka. Rumah kecil dengan 3 kamar. Barang-barang yang mereka mau gunakan akan pindah ke sana. Selain itu aku percaya padamu untuk mengubah tampilannya..." Sambil makan kami berdiskusi lebih detail, rupanya dia tidak keberatan, dia orang yang praktis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
💜Ilalang Senja💜
jodoh Allison ..,🤩🤩
2025-03-13
1
🍾⃝ɪͩɴᷞᴅͧɪᷠʀᷧᴀ
aku mau jadi istri bapak pengacara.tapi apakah dia mau sama aku,,😂
2023-10-21
2
Sartini Cilacap
Xavier duda tanpa anak kah
2023-10-06
2