Aku tiba di Westbury di akhir pekan itu. Untuk step yang disebut programming, tentu saja bukan programming komputer, tapi ke programming mindset sang interior designer ke keinginan sang klien, mendengar apa yang dibutuhkan klien, menentuka waktu pengerjaan proyek, menentukan kisaran budget biaya yang dikehendaki klien. Tiap firma design interior punya kuesioner sendiri yang mereka harus tanyakan ke kliennya di tahap awal ini.
Dan mataku langsung tertumbuk pada pemandangan rumah minimalis Mediterranean di depanku.
Iya rumah ini tidak megah tapi tanahnya luas. Bagian depannya ditutupi pepohonan, jalan masuknya agak jauh ke dalam, ada taman rapi kecil di halaman depan rumah. Tapi di belakang itu adalah semacam food fòrest, ditambah dengan rumah kaca yang cukup besar. Pohon apel, peach, cherry, rimbunan blueberries dan bahkan zaitun ada di sana, plus ada barisan tomat, kale, kubis, lilitan sulur anggur, terlihat olehku. Entah apa lagi yang ada di sana, sepertinya banyak sekali ragamnya dan semuanya terlihat tumbuh dengan baik.
Perhatianku kembali ke rumah, rumah ini tak seperti mansion bertingkat di daerah ini. Aku tahu rumah di daerah ini rata-rata punya kolam renang outdoor plus lapangan tenis. Tapi di sini, rumahnya hanya satu tingkat dengan gaya minimalis Mediterranean, walau tidak kecil tapi jelas jauh lebih sederhana dari yang ada di daerah ini. Apa dia berniat membangun rumah lain.
...
Contoh Mediterranean minimalis tuh kaya gini ya.....
...----------------...
Aku membunyikan bel pintu, tak lama seorang wanita yang nampaknya housekeepers membukanya.
"Selamat siang, aku mencari Tuan Xavier, sudah janji dari Allison Austin."
"Tuan ada di kebun, tunggu sebentar saya akan panggilkan Nona. Dia sudah bilang Nona mau datang." Wanita yang sudah terlihat beruban itu menunjuk ke arah kebun luas di belakang rumah.
"Boleh aku ikut melihat kebunnya." Dia melihat sepatuku. Ini memang heels walau tak begitu tinggi.
"Nona kau akan kesulitan dengan sepatumu."
"Ohh aku membawa sneaker, tunggu sebentar." Untungkah aku selalu siap sepatu flat di mobil, yang sebenarnya sepatu olahraga jika aku ke gym.
"Aku siap." Wanita itu tersenyum melihat aku sudah berganti sepatu dalam sekejab.
"Kalau begitu mari ikut saya." Aku antusias menjelajahi kebun yang unik itu. Bukan besar tapi seperti kubilang seperti food forest, kau bisa menemukan semua buah dan sayuran di supermarket di rumahmu sendiri, itu sangat luar biasa.
Dan segera aku mengakui keragaman kebun itu bahkan mereka menamam edibles flower (bunga yang bisa di makan) sementara aku terpesona dengan bunga-bunga pepohonan cherry, peach, apel dan semaian musim semi. Kurasa ada tiga orang tukang kebun yang kulihat bekerja di sini . Tak sadar aku sampai di depan Sir Javier yang tengah memangkas bunga apel.
"Kau sampai ke sini." Aku mendongak ke atas dia berdiri di atas tangga dan menjatuhkan beberapa bunga apel ke tanah.
"Sir Xavier kebun Anda luar biasa." Dia tersenyum dan turun ke bawah menghampiriku.
"Ini hobby untuk mengalihkan pikiran. Ini pruning bunga apel, menyisakan lebih sedikit bunga untuk panen terbaik." Dia turun dengan membawa gunting kebun kecil di tangannya. Pengacara senior ini terlihat berbeda dengan baju kaus rumahan dan celana kargo. Tapi tetap saja sosok manly dan bicaranya yang terlihat tenang membuat kesan tersendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
💜Ilalang Senja💜
calon suami idaman...😍😍😍😍😍
2025-03-13
1
awesome moment
visualnya mmg manly. g lenjeh
2024-12-11
1
Sartini Cilacap
Adem banget rasanya lihat tanamannya
2023-10-06
1