Berubah

"Kau siapa," tanya Farel.

"Aku.. Aku.." Aziza bingung harus mengatakan apa, ia seperti diam membantu sangking terkejut nya.

"Farel." Dina berjalan masuk ke dalam kamar itu.

"Mah dia siapa? Ini kamar ku," ucap Farel.

"Ini bukan kamar kamu lagi, kamar kamu sudah pindah. Dia Aziza anak angkat mamah," kata Dina.

"What.. Bagaimana mungkin, mamah mengangkat anak tanpa memberitahu ku. Kenapa begitu? Kalau mamah ini anak lagi, kenapa tidak hamil saja, kenapa harus dia," ucap Farel.

"Ssttt jangan banyak tanya, kamu pulang pulang sudah membuat masalah. Itu bibir kenapaa," tanya Dina.

"Ayah," jawab Farel.

"Ayo ikut mamah." Dina menarik tangan Farel dan membawa nya ke kamar Farel yang sebenarnya.

"Ini kamar kamu, sudah mamah sesuaikan dengan dirimu," ucap Dina.

"Mah Why.. Kenapa harus seperti ini," tanya Farel.

"Sayang kamu tidak ingat dia?"

"Iya aku tau dia, tapi untuk apa? Dia ada orang tua," ucap Farel.

"Tidak ada, orang tuanya sudah meninggal," ucap Dina.

"Terus hubungan nya dengan kita? Jangan terlalu baik dengan orang lain mah," kata Farel…

"Diam Farel, sekarang pikirkan masa depan kamu. Bagaimana cara mendaftarkan kamu sekolah jika kamu mempunyai tato di leher," ucap Dina.

"Hapus ya." Dina memegang wajah Farel.

"Tidak, rasanya sangat sakit.. Aku bisa menutupi nya. Aku hanya tinggal beberapa bulan lagi SMA, setelah itu aku lulus dan tidak ada masalah," ucap Farel.

"Terserah kamu, yang penting kamu tetap sekolah. Kamu dengan Aziza akan sekolah di satu tempat yang sama."

"Terserah mamah.. Aku ingin istirahat," ucap Farel.

"Kamu mau makan apa? Mamah masakin ya," tanya Dina.

"Apaa saja," jawab Farel.

Dina pun berjalan pergi meninggalkan kamar anaknya, mau bagaimana pun anak sudah pasti orang tua akan tetap sayang.

Farel memejamkan matanya, ia membuang nafasnya dengan perlahan untuk melepaskan rasa lelah yang ada di dalam tubuh nya.

"Seperti nya kehidupan ku di sini akan sangat sulit," ucap Farel.

Malam hari nya, mereka semua berkumpul di ruang makan. Seperti biasanya makanan selalu di masak oleh Aziza dan Dina, mereka sangat cocok jika di jadikan dalam kegiatan memasak.

"Besok kamu dengan Aziza ke mall, beli perlengkapan untuk sekolah kalian," ucap Maulana.

"Ayah aku ingin istirahat penuh," ujar Farel.

"Jangan kebiasaan Farel, kamu tidak pernah mengikuti apa yang ayah katakan pada mu," ucap Maulana.

"Sayang dengarkan ayah, jangan membuat ayah mu marah," ujar Dina.

"Iya mah."

"Kalian berdua berbeda satu tahun bukan.. Farel kelas 3 SMA sedangkan Aziza kelas 2 SMA," ucap Maulana.

"Iya sayang, mereka berdua tinggal sebentar lagi SMA," kata Dina.

Maulana dengan Dina saling menatap sambil tersenyum, seperti nya mereka berdua sedang memikirkan hal yang sama.

Setelah waktu makan selesai, Maulana dan Dina pergi meninggalkan rumah, ada yang harus mereka berdua urus.

Di rumah hanya tinggal Aziza, Farel dan satu pembantu saja.

"Kau sudah berapa lama tinggal di sini," tanya Farel.

"Sekitar dua minggu," jawab Aziza.

"Hmmm baru berarti ya.. Aku peringatkan pada mu, jangan mengambil perhatian kedua orang tua ku, sadar siapa diri mu," ucap Farel.

"Iya aku tidak akan melakukan nya," kata Aziza.

"Bagus, sadar diri itu sangat penting." Farel berjalan pergi meninggalkan tempat itu.

Aziza membuang nafasnya dengan perlahan Farel memang sudah banyak berubah, Farel yang dulu bukan lah Farel yang sekarang. Aziza mengerti kenapa Farel seperti ini, pengaruh lingkungan di luar negeri salah penyebabnya.

Sebelum masuk ke dalam kamar, Aziza selalu membantu pembantu untuk membersihkan ruangan itu, ia tidak ingin hanya menumpang tinggal tanpamu mengerjakan sesuatu.

!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!