Episode 2

Ratu membuka matanya dengan perlahan, ternyata hari masih gelap, gadis itu menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong, setetes air mata meluncur bebas dari sudut matanya, sekelebat bayangan mengenai kejadian semalam kembali menyayat hatinya.

Ratu menoleh ke sampingnya, matanya memanas menatap sosok laki-laki brengsek, jahat, bedebah, kata umpatan itu Ratu lontarkan tak peduli lagi dengan persahabatan mereka.

Jika kalian tau, sebenarnya sosok laki-laki yang dicintai oleh Ratu adalah Jean. Ya kalian tidak salah baca, Ratu mencintai Jean. Dia sudah lama menyukai sahabatnya itu mungkin sejak mereka masih duduk di bangku kelas 1 SMA. Entah sejak kapan rasa itu mulai tumbuh di hati Ratu.

Tapi sayang, Ratu hanya bisa mencintai Jean dalam diam. Percayalah tidak ada pertemanan yang murni antara perempuan dan laki-laki, pasti salah satu pihak yang memendam rasa.

Namun rasa cinta padanya Jean seketika hilang begitu saja sejak laki-laki itu merenggut kehormatannya semalam, sekarang hanya ada rasa benci dan kecewanya pada Jean.

Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, dengan susah payah bangkit untuk duduk, tulang-tulangnya seakan remuk, kewanitaannya seperti robek, kulit putih mulus Ratu sampai merah-merah dan bibirnya luka akibat Jean yang terlalu bernafsu menciumnya.

Entah jam berapa Jean berhenti dengan aktivitasnya, Ratu tidak tau karena sudah dulu tak sadarkan diri. Ratu segera menghapus air matanya dengan kasar.

"Sssttt." Ratu meringis sambil menggigit bibirnya hingga darah kembali keluar dari kulit bibirnya saat ia akan beranjak dari ranjang, Ratu langsung merasakan di inti tubuhnya sangat sakit dan perih.

Ratu memaksakan diri untuk mengambil kemeja Jean yang berserakan di lantai, lalu segera mengenakannya, sebab piyamanya telah dirobek paksa Jean semalam. Setelah selesai mengenakan pakaian, Ratu berjalan keluar dari apartemen tersebut dengan berjalan tertatih-tatih.

Untuk beberapa hari ke depan atau kalau bisa selamanya, ia harus menghindari Jean, Ratu tak ingin melihat wajah laki-laki itu.

Di lorong apartemen, beberapa pasang mata yang memandang aneh Ratu, rambut berantakan, mata sembab, bibir luka dan hanya menggunakan kemeja kebesaran tanpa celana membuat orang-orang itu berpikiran yang tidak-tidak padanya. Tapi Ratu tidak peduli akan itu, yang ia inginkan sekarang pulang dan melampiaskan amarahnya.

Kediaman Wang.

Ratu masuk ke dalam rumah dan ternyata masih sepi, sepertinya orang tua, kakak dan kakak iparnya masih di kamar. Dengan langkah yang cepat walau menahan rasa perih di area sensitifnya, Ratu menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Ratu tidak langsung beristirahat, ia malah berjalan menuju ke kamar mandi, membuka kemeja dan berdiri di bawah guyuran shower.

"Arrgghh Jeandra sialan! Aku sangat membencimu!" teriak Ratu sambil menangis meraung-raung di kamar mandi. Menggosok badannya kasar hingga kulitnya bertambah merah, ia merasa jijik dengan dirinya sendiri.

Tubuh Ratu sudah menggigil dan ia pun menyelesaikan mandinya, mengenakan bathrobe lalu keluar dari kamar mandi dengan langkah yang lemas.

Dengan masih mengenakan bathrobe, Ratu menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Ia akan mengistirahatkan pikiran dan hatinya yang sedang hancur itu.

Mama Hani terus mengetuk pintu kamar putrinya, tapi tidak ada juga sahutan dari Ratu. Mama Hani yang khawatir pun langsung membuka pintu kamar Ratu. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu melihat sang anak masih tertidur, ia menghela napas dan geleng-geleng kepala.

"Ratu sayang, ayo bangun. Masa iya anak perawan masih tidur di jam segini, pamali nak," ucap mama Hani sambil membangunkan Ratu. Tapi gadis itu sama sekali tidak bergerak, mama Hani mulai khawatir dengan Ratu. Tangannya terarah ke kening Ratu dan betapa terkejutnya mama Hani saat merasakan tubuh putrinya yang panas.

"Astaga sayang, kamu demam!" pekik mama Hani. Mama Hani keluar dari kamar Ratu, jalan tergesa-gesa ke dapur mengambil air dan handuk kecil untuk mengompres Ratu.

Papa Arkana yang sedang berada di ruang makan dan melihat istrinya berjalan tergesa-gesa membuatnya merasa heran, "Ada apa, Ma? Kok jalannya tergesa-gesa gitu?"

"Mama mau ambilkan air hangat untuk mengompres Ratu. Dia demam, Pa," jelas mama Hani yang terlihat panik.

"Ratu demam, Ma?" pekik papa Arkana ikut panik mendengar anak bungsunya sakit. Papa Arkana dan mama Hani memiliki 3 anak, anak pertama serta kedua kembar laki-laki, bernama Rivaldo dan Rivaldi. Dan Ratu adalah anak bungsu mereka.

Rivaldo, bekerja di perusahaan papa Arkana. Sedangkan Rivaldi kembarannya, sekarang berada di Australia menjadi Direktur SDM pada salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Australia. Mereka berdua telah menikah dan masing-masing memiliki 1 anak.

Mama Hani mengangguk, "Nanti lagi kalau mau bertanya, Pa. Mama mau ambilkan air hangat dulu," ucap mama Hani terburu-buru.

Papa Arkana hanya mengangguk, lalu datanglah Rivaldo bersama istri dan anak laki-lakinya.

"Mama kenapa, Pa?" tanya Rivaldo.

"Mama tadi bilang kalau adik kamu demam, nak," jawab papa Arkana.

"Apa! Ratu demam, Pa?" pekik Rivaldo. Karina yang mendengar adik iparnya itu sakit pun ikut terkejut dan khawatir. Mereka berdua sangat menyayangi Ratu, apalagi Ratu adalah adik perempuan satu-satunya.

"Iya, nak."

Mereka berlima menunggu Ratu sadar, sedari tadi mereka merasa cemas, bahkan papa Arkana dan Rivaldo mengurungkan niatnya untuk berangkat bekerja saking mengkhawatirkan kondisi Ratu.

"Tante Ratu kenapa, Mi?" tanya Elwin, anak Rivaldo dan Karina.

"Tante Ratu lagi sakit, nak," jawab Karina sambil mengelus rambut putranya yang sedang berada di pangkuan itu.

"Tante Ratu sakit," lirih Elwin. Bocah tampan berusia 5 tahun itu seperti merasakan apa yang di rasakan oleh tantenya.

"Papa dan Aldo berangkat kerja saja, nanti biar Mama dan Karina yang menjaga Ratu," ucap mama Hani dan Karina mengangguk membenarkan ucapan ibu mertuanya.

"Tapi Papa tidak akan fokus bekerja, jika pikiran Papa terus ke rumah memikirkan keadaan Ratu," ucap papa Arkana.

"Benar kata Papa, Ma. Papa dan Aldo seperti tidak masuk bekerja hari ini," timpal Rivaldo.

Mama Hani menghela napas panjang, lalu menatap tajam ke arah suami dan anaknya itu.

"Kalian lupa jika hari ini ada meeting penting di kantor?"

"Papa ingat kok Ma," jawab papa Arkana.

"Aldo juga," timpal Rivaldo.

"Terus kenapa kalian tidak masuk bekerja? Mau perusahaan Papa bangkrut ya?" ucap mama Hani memasang wajah galaknya.

Papa Arkana dan Rivaldo menggeleng.

"Nah itu kalian tidak mau. Jangan khawatirkan Ratu, dia tidak apa-apa. Demamnya juga sudah turun kok," kata mama Hani menenangkan suami dan putra sulungnya itu.

Dengan berat hati, papa Arkana dan Rivaldo pun pamit untuk berangkat bekerja.

Diamond Apartment

Jean mulai terusik dengan sinar matahari yang masuk dari celah-celah jendela kamarnya, dengan perlahan ia duduk dan pusing langsung melandanya, mungkin karena efek dari alkohol semalam.

"Akhh pusing banget," keluh Jean sambil memegang pelipisnya.

Jean menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, seketika ia terkesiap melihat tubuhnya yang polos tanpa sehelai benangpun.

"Astaga apa yang terjadi semalam!" pekik Jean. Ia berpikir keras apa yang sebenarnya terjadi, tapi yang Jean ingat hanya ketika dirinya menangkap basah Elsa dan Romi yang sedang bercinta, lalu ia pergi ke club' malam, setelah itu Jean tidak mengingat apa yang terjadi selanjutnya.

Apa di club' kemarin dirinya menyewa wanita bayaran dan membawanya ke apartemen?

Mata Jean tidak sengaja melirik ke arah sprei, ia melihat ada bercak darah yang sudah mengering. Jika Jean menyewa wanita bayaran, apa ada wanita bayaran yang masih perawan?

"Ya ampun Jean, kamu telah merusak masa depan seorang gadis. Dasar brengsek kamu, Jeandra!" maki Jean pada dirinya.

Tapi siapakah gadis yang ia renggut mahkotanya? Pikiran Jean semakin frustrasi, otak Jean seakan pecah dibuatnya. Ia beranjak dari ranjang dan memilih mandi sekaligus menenangkan pikirannya, sebelum nanti ia akan mengecek Cctv apartemen dan mengetahui siapa gadis yang semalam tidur bersamanya.

Setelah selesai mandi, benar saja Jean menuju ke ruang keamanan untuk mengecek Cctv. Penjaga keamanan langsung memberi izin pada Jean untuk melihat Cctv. Jika tidak, mereka bisa kehilangan pekerjaan, karena mereka mengetahui Jean merupakan anak pemilik gedung apartemen ini.

"Maaf Tuan, wajah gadis itu terlihat samar-samar," ucap salah satu penjaga keamanan. Jean melihat ke layar komputer dan menelisik wajah gadis itu. Benar kata penjaga tadi, wajah gadis itu terlihat samar-samar karena hampir seluruh wajahnya tertutup oleh rambut panjangnya.

"Sial!" umpat Jean dalam hati.

Setalah mengecek Cctv yang tidak membuahkan hasil, Jean memilih kembali ke apartemen dan bersiap-siap untuk berangkat ke kampus.

Dandelion University.

Pukul 10 pagi, Jean masuk kuliah. Ia berkuliah di salah kampus ternama di kota Jakarta. Kini Jean sudah berada di semester 7 dan menjabat sebagai ketua BEM.

Jean masuk ke ruang kelas dan duduk di kursi. Abimana dan Putra melihat wajah muram sahabatnya itu.

"Kamu kenapa, Jean? Tumben wajahmu di tekuk begitu," tanya Abimana.

"Iya benar, lagi ada masalah ya sama Elsa?" timpal Putra.

Jean menghela napas lalu mengangguk pelan.

"Kamu kenapa lagi sama dia?" tanya Abimana penasaran.

"Aku sudah putus dengannya," jelas Jean. Abimana dan Putra kaget mendengarnya.

"Hah kenapa? Kok bisa?"

Jean pun menjelaskan kronologi kejadian semalam, dimana dirinya menciduk Elsa dan Romi. Dengan suara yang lirih, Jean juga menceritakan tentang dirinya yang merenggut kesucian seorang gadis tak di kenal. Abimana dan Putra semakin kaget, bahkan mulut mereka menganga lebar mendengar cerita Jean.

"Gila sih! Aku memang sudah tidak suka dengan Elsa sejak dulu, entah kenapa gadis itu seperti tidak baik untukmu," ucap Abimana.

"Terus kamu tidak mengetahui siapa gadis yang tidur denganmu itu?" sahut Putra.

Jean hanya menggeleng pelan. Kedua sahabatnya hanya bisa mengatakan sabar sambil menepuk-nepuk pundak Jean.

Mata kuliah pertama pun di mulai, tapi pandangan Jean sedari tadi melihat tempat duduk Ratu yang terlihat kosong, Jean merasa khawatir dengan kondisi gadis itu. Apalagi ketika Vina mengatakan jika Ratu sedang sakit.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Cerita Aveeii

Cerita Aveeii

ditiduri tapi membayangkan org lain. sakit 😭

2023-07-17

0

Ira Caem💋

Ira Caem💋

pasti terpuruk bgt kalau jadi ratu😢😔

2023-05-23

3

Yaya🐼

Yaya🐼

Heh, bisa-bisanya gk ingat klo dia udh tidurin sahabatnya sendiri 😩

2023-05-22

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!