Bab 4 ~ Aku Bukan Rubika

Melihat tatapan tidak menyenangkan Ruby, Lily menuangkan wine ke gelas Ruby.

Segera Ruby mengambil gelasnya. Seolah tidak mendengar suara Vidrian, Ruby menyesap anggurnya dengan santai.

Jauh di lubuk hatinya, Ruby tahu betul apa maksud Vidrian.

Rubika..

Nama yang tidak asing.

Lalu, apa? Kenapa? Apa masalahnya? Kenapa Vidrian menyebutkan nama itu dengan enteng di depannya? Apakah pria itu menyesal atas semua yang terjadi di masa lalu hingga nama itu terpatri seperti kutukan?

Bahkan jika Vidrian menangis darah, Rubika tidak mungkin kembali. Dia sudah tidak ada. Wanita malang itu sudah mati, tenggelam dalam penderitaan. Sekarang tidak ada lagi Rubika. Nama itu hanya tinggal kenangan, sejarah kelam yang mungkin tidak semua orang mengetahui kisah pilunya.

Melihat tatapan Vidrian mendarat padanya dan tidak berpindah untuk waktu yang lama seolah sedang menanti kebenaran, Ruby terkekeh. "Rubika? Maaf, sepertinya Anda salah mengenali orang. Saya tidak mengenal orang yang Anda sebutkan."

Vidrian terdiam. Perkataan Ruby seperti belati yang menikam tepat di jantungnya. Menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Namun itu tidak lantas membuatnya kehilangan kendali. "Benarkah? Benarkah kau bukan Rubika dan tidak mengenal Rubika?"

"Nama saya Ruby, Ruby Diedrich, istri mendiang Osvaldo Diedrich. Mengingat status Anda, seharusnya Anda tahu persis siapa saya," Ruby berkata santai. Senyum menawan tidak surut dari bibirnya. Namun semakin ia tersenyum, semakin rumit pula artinya.

Vidrian terkekeh. "Lucu sekali," cibirnya. Namun ia tidak tahu untuk siapa cibiran itu di tujukan. Apakah untuk wanita di depannya atau justru untuk dirinya sendiri?

"Bukankah sudah jelas?" Ruby masih mempertahankan ketenangannya, tidak sedikit pun terganggu dengan apa yang Vidrian katakan meski sejujurnya itu membuatnya sedikit tidak nyaman.

"Apakah begitu?" Vidrian mencibir lagi. Memang siapa yang sedang Ruby bodohi? Ia? Maaf, ia tidak sebodoh itu untuk mempercayainya. Pada akhirnya ia masih tidak percaya. Lebih tepatnya, tidak akan percaya dan tidak akan pernah.

Ruby meletakan gelasnya dengan elegan, kemudian tatapannya mendarat pada wajah tampan Vidrian. "Jangan bercanda dengan saya, Tuan. Saya tidak mengerti apa yang Anda katakan. Namun perkataan Anda membuat seolah saya adalah orang yang Anda kenal. Anda tahu, saya merasa tidak nyaman atas tuduhan tidak berdasar yang Anda berikan."

"Oh ya?"

"Tidakkah?"

Vidrian mengulas senyum tipis. "Kalian memiliki wajah yang sama. Tidak mungkin bagiku melupakannya. Aku hanya tidak percaya kau masih menyangkalnya." Vidrian cukup gigih untuk mempertahankan apa yang ia pikir benar sejak awal. Ruby adalah Rubika. Titik.

"Sederhana, karena saya bukan orang itu. Apa jawaban itu tidak membuat Anda puas?"

"Ya, aku sangat tidak puas," jawab Vidrian. "Itu bukan jawaban yang ku inginkan."

"Lalu jawaban seperti apa yang Anda harapkan?"

Vidrian terdiam. Kenapa Ruby masih bertanya? Bukankah sudah jelas jika ia ingin Ruby menjawab 'iya'? Tetapi apa yang akan terjadi setelah itu? Bisakah Ruby kembali padanya? Bisakah mereka kembali bersama?

Agaknya, hal semacam itu tidak mungkin terjadi mengingat sudah bertahun-tahun Ruby menyembunyikan diri darinya.

Tidak mendapat jawaban dari Vidrian, Ruby kembali buka suara, "Tuan, apa perlu saya ingatkan lagi, kami di sini untuk membicarakan bisnis. Jika Anda tetap seperti ini, saya tidak yakin apakah bisnis ini masih bisa di lanjutkan atau tidak." Ruby menekankan kata perkata nya dengan sangat jelas.

Intinya ia tidak suka pria ini.

Ia masih di sini, itu menunjukkan bahwa ia menghargai kolaborasi bisnis yang mungkin akan mereka lakukan di masa depan. Jika bukan untuk itu, ia tidak akan membiarkan pria di depannya bernafas dengan leluasa. Ia pastikan pria itu akan merasakan rasa sakit berkali-kali lipat dari yang ia rasakan di masa lalu.

"Rubika, dengar, aku.."

"Apa Anda tidak mengerti bahasa manusia?" Ruby memotong perkataan Vidrian tanpa ampun. Ia benar-benar tidak tahu dimana orang ini meletakan otaknya. Namun ia tidak berharap kebodohan orang ini sudah melewati angka maksimal.

"Ya?"

"Saya bukan Rubika. Jangan keras kepala." Ruby mulai kehilangan kesabarannya, namun ia berusaha menekannya sekuat yang ia bisa. Segala emosi, ia di ajari bahwa bersikap rasional dan tenang adalah yang paling penting. Dalam keadaan apapun, ia tidak berencana untuk melanggar apa yang sudah ia pelajari selama bertahun-tahun.

"Rubika, jangan seperti ini. Jika kau membenciku atas semua yang terjadi di masa lalu, aku benar-benar minta maaf. Aku.."

"Diam!" Bersamaan dengan bentakkan Ruby, sebuah pistol mengarah langsung ke kepala Vidrian. Pelakunya tidak lain adalah Lily.

Dengan tenang Lily membidik kepala Vidrian seolah sedang membidik hewan buruan. Wajahnya yang tenang tidak sesuai dengan matanya yang tajam. Aura haus darah memancar darinya dan ia siap menembakan pelurunya kapan pun Ruby memberi perintah.

Asisten Vidrian terkejut. Namun daripada takut, ia lebih seperti kaget dan tidak menyangka orang dari Diedrich Group akan menunjukkan otoritasnya secepat ini.

Ia tahu Diedrich Group tidak sesederhana itu. Di balik kesuksesan dan tingginya perusahaan itu berkibar, orang di baliknya adalah orang yang hebat, kuat, berkuasa dan juga kejam. Namun ia tidak menduga tuannya akan ditodong pistol di kepalanya tanpa basa-basi.

Sementara asistennya terkejut, Vidrian tampak jauh lebih tenang. Meski pistol di arahkan di kepalanya, ia tidak tampak takut atau terintimidasi.

Ia hanya terlalu larut akan perasaan melankolisnya sampai lupa siapa Ruby. Dia adalah istri mendiang Osvaldo Diedrich, wanita paling berkuasa setelah kematian Osvaldo. Wanita itu mengatur segalanya tentang keluarga dan perusahaan. Tidak pernah ada satu masalah pun yang gagal Ruby tangani.

Ia tidak menyangka kepribadian wanita itu seperti yang dirumorkan. Tegas, kejam dan berdarah dingin. Atau.. apakah mungkin ia salah mengenali orang? Tetapi jika memang salah mengenali orang, mungkinkah ada dua orang yang sangat mirip di dunia ini?

Terpopuler

Comments

Laila Antoniii

Laila Antoniii

Jadi rubika itu

2023-06-28

1

Rahmadina

Rahmadina

nampaknya ada kesalahpahaman antara Ruby dan Vidrin sehingga Ruby sangat membencinya

2023-06-05

2

Runa💖💓

Runa💖💓

ceritanya masih penuh teka teki
makin penasaran dengan alurnya🤔🤔

2023-06-04

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Prolog
2 Bab 2 ~ Bertemu Seorang Gadis Kecil
3 Bab 3 ~ Pertemuan Kembali Setelah Bertahun-tahun
4 Bab 4 ~ Aku Bukan Rubika
5 Bab 5 ~ Sengaja Menargetkan Dirinya
6 Bab 6 ~ Tidak Menerima Penolakan
7 Bab 7 ~ Tidak Ada Kaitannya
8 Bab 8 ~ Sudah Tahu Siapa Dia
9 Bab 9 ~ Sambutan Di Perusahaan Diedrich
10 Bab 10 ~ Rukun Satu Sama Lain
11 Bab 11 ~ Memulai Penyelidikan
12 Bab 12 ~ Informasi Tentang Vidrian
13 Bab 13 ~ Makan Malam
14 Bab 14 ~ Tidak Sengaja Menimbulkan Masalah
15 Bab 15 ~ Diselamatkan Oleh Savana
16 Bab 16 ~ Undangan Untuk Makan Bersama
17 Bab 17 ~ Menyelesaikan Masalah Dan Mencari Savana
18 Bab 18 ~ Bertemu Vidrian, Lagi
19 Bab 19 ~ Bajingan Tetaplah Bajingan
20 Bab 20 ~ Musuhnya Hanya Vidrian, Bukan Savana
21 Bab 21 ~ Berkendara Sebagai Pengalihan
22 Bab 22 ~ Aku Pacar Resmi, Bukan Selingkuhan
23 Bab 23 ~ Ayah Putrinya
24 Bab 24 ~ Melahirkannya Dengan Mempertaruhkan Hidupku
25 Bab 25 ~ Musuh Publik Yang Memenuhi Syarat
26 Bab 26 ~ Petarung Jalanan
27 Bab 27 ~ Mensponsori Satu Anak Lagi
28 Bab 28 ~ Haruskah Ia Mengatakan Segalanya?
29 Bab 29 ~ Vidrian Yakin Ruby Adalah Rubika
30 Bab 30 ~ Mengetahui Bahwa Ruby Memiliki Anak Lain
31 Bab 31 ~ Aku Akan Menolaknya Dengan Sopan
32 Bab 32 ~ Kembali Ke Amerika Terlebih Dulu
33 Bab 33 ~ Membawa Sean Serta
34 Bab 34 ~ Menolak Untuk Bertemu
35 Bab 35 ~ Ruby Kembali Kepadanya
36 Bab 36 ~ Ada Yang Membuntutinya
37 Bab 37 ~ Tidak Lagi Tanpa Tujuan
38 Bab 38 ~ Bergegas Datang Dan Memeluk Ruby Dengan Posesif
39 Bab 39 ~ Membangkitkan Kembali Ingatan Usang
40 Bab 40 ~ Ciuman Yang Berapi-api Dan Penuh Kegilaan
41 Bab 41 ~ Mendorong Miliknya Ke Dalam Ruby
42 Bab 42 ~ Mimpi Erotis Yang Kacau
43 Bab 43 ~ Pil Kontrasepsi
44 Bab 44 ~ Melakukannya Sendiri Dengan Jarinya
45 Bab 45 ~ Mengantar Xavier Dan Sean Ke Bandara
46 Bab 46 ~ Menjemput Maxen Dan Diikuti Oleh Vidrian
47 Bab 47 ~ Aku Merindukanmu, Ruby
48 Bab 48 ~ Pria Di Depan Pintu
49 Bab 49 ~ Permintaan Dari Mantan Suami
50 Bab 50 ~ Trik Murahan Yang Menjengkelkan
51 Bab 51 ~ Menelepon Pria Itu
52 Bab 52 ~ Vidrian Masih Menjadi Mimpi Buruk Baginya
53 Bab 53 ~ Membantumu Mendapatkannya Kembali
54 Bab 54 ~ Tunangan Yang Di Rumorkan
55 Bab 55 ~ Ayo Berhenti Berkelahi
56 Bab 56 ~ Tidak Melihat Savana
57 Bab 57 ~ Memberi Vidrian Peringatan
58 Penting!
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 ~ Prolog
2
Bab 2 ~ Bertemu Seorang Gadis Kecil
3
Bab 3 ~ Pertemuan Kembali Setelah Bertahun-tahun
4
Bab 4 ~ Aku Bukan Rubika
5
Bab 5 ~ Sengaja Menargetkan Dirinya
6
Bab 6 ~ Tidak Menerima Penolakan
7
Bab 7 ~ Tidak Ada Kaitannya
8
Bab 8 ~ Sudah Tahu Siapa Dia
9
Bab 9 ~ Sambutan Di Perusahaan Diedrich
10
Bab 10 ~ Rukun Satu Sama Lain
11
Bab 11 ~ Memulai Penyelidikan
12
Bab 12 ~ Informasi Tentang Vidrian
13
Bab 13 ~ Makan Malam
14
Bab 14 ~ Tidak Sengaja Menimbulkan Masalah
15
Bab 15 ~ Diselamatkan Oleh Savana
16
Bab 16 ~ Undangan Untuk Makan Bersama
17
Bab 17 ~ Menyelesaikan Masalah Dan Mencari Savana
18
Bab 18 ~ Bertemu Vidrian, Lagi
19
Bab 19 ~ Bajingan Tetaplah Bajingan
20
Bab 20 ~ Musuhnya Hanya Vidrian, Bukan Savana
21
Bab 21 ~ Berkendara Sebagai Pengalihan
22
Bab 22 ~ Aku Pacar Resmi, Bukan Selingkuhan
23
Bab 23 ~ Ayah Putrinya
24
Bab 24 ~ Melahirkannya Dengan Mempertaruhkan Hidupku
25
Bab 25 ~ Musuh Publik Yang Memenuhi Syarat
26
Bab 26 ~ Petarung Jalanan
27
Bab 27 ~ Mensponsori Satu Anak Lagi
28
Bab 28 ~ Haruskah Ia Mengatakan Segalanya?
29
Bab 29 ~ Vidrian Yakin Ruby Adalah Rubika
30
Bab 30 ~ Mengetahui Bahwa Ruby Memiliki Anak Lain
31
Bab 31 ~ Aku Akan Menolaknya Dengan Sopan
32
Bab 32 ~ Kembali Ke Amerika Terlebih Dulu
33
Bab 33 ~ Membawa Sean Serta
34
Bab 34 ~ Menolak Untuk Bertemu
35
Bab 35 ~ Ruby Kembali Kepadanya
36
Bab 36 ~ Ada Yang Membuntutinya
37
Bab 37 ~ Tidak Lagi Tanpa Tujuan
38
Bab 38 ~ Bergegas Datang Dan Memeluk Ruby Dengan Posesif
39
Bab 39 ~ Membangkitkan Kembali Ingatan Usang
40
Bab 40 ~ Ciuman Yang Berapi-api Dan Penuh Kegilaan
41
Bab 41 ~ Mendorong Miliknya Ke Dalam Ruby
42
Bab 42 ~ Mimpi Erotis Yang Kacau
43
Bab 43 ~ Pil Kontrasepsi
44
Bab 44 ~ Melakukannya Sendiri Dengan Jarinya
45
Bab 45 ~ Mengantar Xavier Dan Sean Ke Bandara
46
Bab 46 ~ Menjemput Maxen Dan Diikuti Oleh Vidrian
47
Bab 47 ~ Aku Merindukanmu, Ruby
48
Bab 48 ~ Pria Di Depan Pintu
49
Bab 49 ~ Permintaan Dari Mantan Suami
50
Bab 50 ~ Trik Murahan Yang Menjengkelkan
51
Bab 51 ~ Menelepon Pria Itu
52
Bab 52 ~ Vidrian Masih Menjadi Mimpi Buruk Baginya
53
Bab 53 ~ Membantumu Mendapatkannya Kembali
54
Bab 54 ~ Tunangan Yang Di Rumorkan
55
Bab 55 ~ Ayo Berhenti Berkelahi
56
Bab 56 ~ Tidak Melihat Savana
57
Bab 57 ~ Memberi Vidrian Peringatan
58
Penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!