Bab 2 ~ Bertemu Seorang Gadis Kecil

Satu jam kemudian pesawat mendarat di London.

Ruby turun dari pesawat dan beberapa pengawal berbaris menyambutnya. Lily, Xavier dan Sean berjalan mengikuti di belakangnya. Kemudian mereka menaiki mobil yang sebelumnya sudah di siapkan dan berpisah di persimpangan jalan.

Salah satu mobil membawa Ruby langsung ke tempat pertemuan dengan klien, sementara mobil lain membawa kedua putranya kembali ke rumah dengan penjagaan ketat para pengawal.

Setelah mobil berpisah, Ruby menjadi jauh lebih santai. Membiarkan orang lain tahu tentang keikutsertaan kedua putranya terlalu berbahaya.

Seperti yang ia bilang sebelumnya, kedua putranya adalah yang paling berharga. Mengingat betapa tingginya Diedrich Group berkibar, tidak mungkin tidak ada kotoran di belakangnya. Kesuksesan Diedrich Group jelas meninggalkan banyak musuh di belakang. Setiap saat, setiap waktu, selalu ada ancaman kematian.

Untungnya, sulit mengakses informasi tentang keluarga Diedrich. Sehingga keberadaan Xavier dan Sean tersembunyi dengan sangat baik.

Ruby menatap ke luar jendela.

Sudah delapan tahun.

Waktu yang tidak sebentar.

Dan ini adalah kali pertama Ruby menginjakan kaki di London setelah delapan tahun meninggalkan tempat ini. Ia ingat pada saat itu ia hanya seorang wanita muda muda yang sangat menyedihkan. Ditinggalkan, tidak diinginkan, dan sekarat.

Kekecewaannya pada seseorang membuatnya depresi dan ia mengalami kecelakaan. Kakinya hampir di amputasi dan nyawanya dipertaruhkan. Untungnya keluarganya mengupayakan yang terbaik untuk kesembuhannya. Ayahnya mengirimnya ke Amerika agar ia mendapatkan pengobatan terbaik. Namun tanpa sepengetahuannya, mereka mempertaruhkan hidup mereka untuk semua itu.

Ayahnya menjual semua yang mereka punya. Dan dalam sekejap keluarganya menjadi gelandangan.

Mereka miskin sampai tidak bisa membeli makanan. Mereka kelaparan, mereka tidak punya tempat tinggal. Mereka menjalani kehidupan yang sangat buruk dan menyedihkan.

Namun itu dulu.

Sekarang semuanya berbeda. Selain memetik bintang di langit, Ruby bisa memberikan apapun untuk orang tuanya. Rumah, mobil, perhiasan, hidup berkecukupan, liburan ke luar negeri, ia bisa memberikan kehidupan yang aman dan nyaman untuk mereka.

Ruby memberikan semuanya tanpa orang tuanya harus meminta. Alasannya sederhana, mereka sangat menderita pada saat itu, mereka menderita karena dirinya. Dan untuk menyembuhkan penderitaan itu, Ruby berusaha untuk menutupinya dengan kehidupan yang lebih baik.

Meski kenangan buruk tidak mungkin terlupakan, setidaknya mereka bisa menutupinya dengan lebih banyak kenangan manis yang membahagiakan.

Ruby menutup matanya perlahan dan ekspresi wajahnya menunjukkan ironi. Kenangan yang tidak ingin ia pikirkan datang kembali kepadanya. Namun untungnya, ia bisa menertawakannya sekarang. Setelah selang delapan tahun.

Memang, membutuhkan waktu yang panjang serta banyak usaha hanya untuk berdamai dengan keadaan. Namun melihat bagaimana sekarang ia hidup, ia cukup berbangga diri.

***

Pertemuan penting yang akhirnya mengantarkan Ruby ke sebuah restauran mewah di pusat Kota. 

Meski baru tiba di London beberapa saat yang lalu, Ruby tidak mungkin menolak kerjasama dengan SVN yang melibatkan dua milyar dolar dengan keuntungan yang berlipat ganda. Angka-angka itu sudah cukup menjadi alasan bagi dirinya untuk datang ke pertemuan secara pribadi.

Meski bisa saja ia meminta orang lain untuk bertindak, kenyataannya ia memilih untuk bertindak sendiri. 

"Masih ada lima menit tersisa, Nyonya," ujar Lily ketika melihat Ruby masih sibuk dengan ponselnya. Sudah sepuluh menit mobil berhenti, namun tidak ada tanda-tanda Ruby bangkit dari duduknya.

"Mm." Ruby tidak memiliki waktu untuk mengawasi sekeliling. Ia sedang bertukar pesan dengan putra sulungnya, Xavier. Setelah Xavier mengirim pesan agar ia berhati-hati dan pulang dengan selamat, Rubi segera menyimpan ponselnya. 

Lily turun dari mobil kemudian membuka pintu untuk Ruby.

Sepatu bertumit tinggi Ruby menapak di tanah kemudian ia merapikan pakaian bagian depannya terlebih dahulu. Dirasa cukup rapi, ia segera melangkahkan kaki menuju pintu masuk restauran. Namun baru dua langkah ia berjalan, seseorang menabrak dirinya.

Ruby terkejut dan pandangannya turun ke bawah untuk melihat apa yang menempel padanya. Bersamaan dengan itu, seorang anak perempuan kecil mendongak menatapnya.

Ruby tercengang.

Gadis kecil itu tampak berusia tujuh atau delapan tahun. Rambutnya yang panjang di ikat tinggi di belakang dan wajahnya sangat cantik. Namun ada yang aneh dengan dia. Kenapa wajahnya sangat mirip dengan seseorang?

Untuk sesaat mereka berbagi momen linglung.

Lily panik melihat ini. Semua orang tahu Ruby adalah seorang pencinta kebersihan. Ketakutan wanita itu akan sentuhan orang asing yang memungkinkan menularkan virus membuat Ruby bisa saja melakukan tindakan impulsif, tidak peduli apa, tidak peduli siapa, tidak peduli apakah orang dewasa atau anak kecil. Itu sebabnya semua orang memilih untuk menjaga jarak dari wanita kejam itu.

Namun hari ini, seorang gadis kecil berani melemparkan diri kepada Ruby, apa gadis kecil itu meminta kematian?

Suasana berubah tegang.

"Maaf, Nyonya. Saya akan menyingkirkan anak ini sekarang." Lily bergerak maju hendak meraih tubuh si bocah kecil sebelum Ruby melakukan hal-hal di luar kendali.

Namun reaksi Ruby di luar dugaan.

Ruby menaikan tangannya. "Tidak di butuhkan." Ia mengangkat tubuh si bocah kecil kemudian menyingkirkannya ke samping. "Lain kali hati-hati," ucapnya sebelum melangkah pergi memasuki pintu masuk restauran seolah apa yang ia ucapkan dan apa yang ia lakukan bukan ia yang mengucapkan dan bukan ia yang melakukan.

Lily tercengang melihat ini. Namun ia menghela nafas lega. Syukurlah Ruby masih tahu tempat untuk tidak membuat keributan. Benar-benar keberuntungan gadis kecil itu. Lily menatap bocah itu sekilas sebelum akhirnya berjalan mengikuti Ruby masuk ke restauran.

Savana tertegun melihat kepergian Ruby. Tatapannya mendarat pada punggung wanita itu. Setelah sosoknya tidak terlihat lagi, ia masih merasakan kehangatan yang tertinggal dari sentuhan kecil yang Ruby lakukan. 

"Nona Muda, jangan lakukan ini lagi! Tuan akan memarahi Anda jika Anda kembali membuat ulah." Pengasuh yang mengejar Savana tersengal. Ia menangkap pergelangan tangan Savana lalu menariknya pergi. "Anda membuat saya khawatir," gerutunya.

"Bibi, apa kau melihat wanita tadi? Dia cantik, harum dan bertubuh tinggi?" Savana bertanya dengan suara kecilnya, mengabaikan gerutuan pengasuh dan sibuk mendeskripsikan sosok wanita yang baru saja ia temui. Daripada dirinya sendiri, ia lebih memperhatikan wanita itu. Entah itu hanya kebetulan atau tidak, namun ia sedikit penasaran.

"Wanita yang mana, Nona? Saya tidak melihat siapapun." 

Gadis berusia delapan tahun itu mendesah kasar. "Ah, kau ini, bagaimana mungkin kau tidak melihatnya?"

"Saya sungguh tidak melihat siapapun, Nona."

Savana termenung selama beberapa saat sebelum bergumam, "Apa mungkin aku berhalusinasi?" Ia merasa kehadiran wanita itu sangat nyata. Namun saat menyadari bahwa segala sesuatu bisa berubah sangat cepat menjadi busa, ia segera melupakannya. "Daddy dimana, Bibi?"

"Tuan sedang melakukan pertemuan dengan beberapa orang penting. Anda tidak di izinkan membuat Tuan marah lagi, mengerti!" Bibi pengasuh setengah mengancam, namun tentu saja tidak serius.

"Ya. Aku mengerti. Maaf untuk hal ini."

"Gadis baik," puji pengasuh. "Mari kita pergi ke tempat lain."

Savana mengangguk. "Mm."

Terpopuler

Comments

Chiisan kasih

Chiisan kasih

penasaran tor

2023-07-02

0

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

makin penasaran 🤔🤩

2023-06-22

2

Rahmadina

Rahmadina

entah kenapa novel kk Meta buat aku penasaran selalu

2023-06-05

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Prolog
2 Bab 2 ~ Bertemu Seorang Gadis Kecil
3 Bab 3 ~ Pertemuan Kembali Setelah Bertahun-tahun
4 Bab 4 ~ Aku Bukan Rubika
5 Bab 5 ~ Sengaja Menargetkan Dirinya
6 Bab 6 ~ Tidak Menerima Penolakan
7 Bab 7 ~ Tidak Ada Kaitannya
8 Bab 8 ~ Sudah Tahu Siapa Dia
9 Bab 9 ~ Sambutan Di Perusahaan Diedrich
10 Bab 10 ~ Rukun Satu Sama Lain
11 Bab 11 ~ Memulai Penyelidikan
12 Bab 12 ~ Informasi Tentang Vidrian
13 Bab 13 ~ Makan Malam
14 Bab 14 ~ Tidak Sengaja Menimbulkan Masalah
15 Bab 15 ~ Diselamatkan Oleh Savana
16 Bab 16 ~ Undangan Untuk Makan Bersama
17 Bab 17 ~ Menyelesaikan Masalah Dan Mencari Savana
18 Bab 18 ~ Bertemu Vidrian, Lagi
19 Bab 19 ~ Bajingan Tetaplah Bajingan
20 Bab 20 ~ Musuhnya Hanya Vidrian, Bukan Savana
21 Bab 21 ~ Berkendara Sebagai Pengalihan
22 Bab 22 ~ Aku Pacar Resmi, Bukan Selingkuhan
23 Bab 23 ~ Ayah Putrinya
24 Bab 24 ~ Melahirkannya Dengan Mempertaruhkan Hidupku
25 Bab 25 ~ Musuh Publik Yang Memenuhi Syarat
26 Bab 26 ~ Petarung Jalanan
27 Bab 27 ~ Mensponsori Satu Anak Lagi
28 Bab 28 ~ Haruskah Ia Mengatakan Segalanya?
29 Bab 29 ~ Vidrian Yakin Ruby Adalah Rubika
30 Bab 30 ~ Mengetahui Bahwa Ruby Memiliki Anak Lain
31 Bab 31 ~ Aku Akan Menolaknya Dengan Sopan
32 Bab 32 ~ Kembali Ke Amerika Terlebih Dulu
33 Bab 33 ~ Membawa Sean Serta
34 Bab 34 ~ Menolak Untuk Bertemu
35 Bab 35 ~ Ruby Kembali Kepadanya
36 Bab 36 ~ Ada Yang Membuntutinya
37 Bab 37 ~ Tidak Lagi Tanpa Tujuan
38 Bab 38 ~ Bergegas Datang Dan Memeluk Ruby Dengan Posesif
39 Bab 39 ~ Membangkitkan Kembali Ingatan Usang
40 Bab 40 ~ Ciuman Yang Berapi-api Dan Penuh Kegilaan
41 Bab 41 ~ Mendorong Miliknya Ke Dalam Ruby
42 Bab 42 ~ Mimpi Erotis Yang Kacau
43 Bab 43 ~ Pil Kontrasepsi
44 Bab 44 ~ Melakukannya Sendiri Dengan Jarinya
45 Bab 45 ~ Mengantar Xavier Dan Sean Ke Bandara
46 Bab 46 ~ Menjemput Maxen Dan Diikuti Oleh Vidrian
47 Bab 47 ~ Aku Merindukanmu, Ruby
48 Bab 48 ~ Pria Di Depan Pintu
49 Bab 49 ~ Permintaan Dari Mantan Suami
50 Bab 50 ~ Trik Murahan Yang Menjengkelkan
51 Bab 51 ~ Menelepon Pria Itu
52 Bab 52 ~ Vidrian Masih Menjadi Mimpi Buruk Baginya
53 Bab 53 ~ Membantumu Mendapatkannya Kembali
54 Bab 54 ~ Tunangan Yang Di Rumorkan
55 Bab 55 ~ Ayo Berhenti Berkelahi
56 Bab 56 ~ Tidak Melihat Savana
57 Bab 57 ~ Memberi Vidrian Peringatan
58 Penting!
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 ~ Prolog
2
Bab 2 ~ Bertemu Seorang Gadis Kecil
3
Bab 3 ~ Pertemuan Kembali Setelah Bertahun-tahun
4
Bab 4 ~ Aku Bukan Rubika
5
Bab 5 ~ Sengaja Menargetkan Dirinya
6
Bab 6 ~ Tidak Menerima Penolakan
7
Bab 7 ~ Tidak Ada Kaitannya
8
Bab 8 ~ Sudah Tahu Siapa Dia
9
Bab 9 ~ Sambutan Di Perusahaan Diedrich
10
Bab 10 ~ Rukun Satu Sama Lain
11
Bab 11 ~ Memulai Penyelidikan
12
Bab 12 ~ Informasi Tentang Vidrian
13
Bab 13 ~ Makan Malam
14
Bab 14 ~ Tidak Sengaja Menimbulkan Masalah
15
Bab 15 ~ Diselamatkan Oleh Savana
16
Bab 16 ~ Undangan Untuk Makan Bersama
17
Bab 17 ~ Menyelesaikan Masalah Dan Mencari Savana
18
Bab 18 ~ Bertemu Vidrian, Lagi
19
Bab 19 ~ Bajingan Tetaplah Bajingan
20
Bab 20 ~ Musuhnya Hanya Vidrian, Bukan Savana
21
Bab 21 ~ Berkendara Sebagai Pengalihan
22
Bab 22 ~ Aku Pacar Resmi, Bukan Selingkuhan
23
Bab 23 ~ Ayah Putrinya
24
Bab 24 ~ Melahirkannya Dengan Mempertaruhkan Hidupku
25
Bab 25 ~ Musuh Publik Yang Memenuhi Syarat
26
Bab 26 ~ Petarung Jalanan
27
Bab 27 ~ Mensponsori Satu Anak Lagi
28
Bab 28 ~ Haruskah Ia Mengatakan Segalanya?
29
Bab 29 ~ Vidrian Yakin Ruby Adalah Rubika
30
Bab 30 ~ Mengetahui Bahwa Ruby Memiliki Anak Lain
31
Bab 31 ~ Aku Akan Menolaknya Dengan Sopan
32
Bab 32 ~ Kembali Ke Amerika Terlebih Dulu
33
Bab 33 ~ Membawa Sean Serta
34
Bab 34 ~ Menolak Untuk Bertemu
35
Bab 35 ~ Ruby Kembali Kepadanya
36
Bab 36 ~ Ada Yang Membuntutinya
37
Bab 37 ~ Tidak Lagi Tanpa Tujuan
38
Bab 38 ~ Bergegas Datang Dan Memeluk Ruby Dengan Posesif
39
Bab 39 ~ Membangkitkan Kembali Ingatan Usang
40
Bab 40 ~ Ciuman Yang Berapi-api Dan Penuh Kegilaan
41
Bab 41 ~ Mendorong Miliknya Ke Dalam Ruby
42
Bab 42 ~ Mimpi Erotis Yang Kacau
43
Bab 43 ~ Pil Kontrasepsi
44
Bab 44 ~ Melakukannya Sendiri Dengan Jarinya
45
Bab 45 ~ Mengantar Xavier Dan Sean Ke Bandara
46
Bab 46 ~ Menjemput Maxen Dan Diikuti Oleh Vidrian
47
Bab 47 ~ Aku Merindukanmu, Ruby
48
Bab 48 ~ Pria Di Depan Pintu
49
Bab 49 ~ Permintaan Dari Mantan Suami
50
Bab 50 ~ Trik Murahan Yang Menjengkelkan
51
Bab 51 ~ Menelepon Pria Itu
52
Bab 52 ~ Vidrian Masih Menjadi Mimpi Buruk Baginya
53
Bab 53 ~ Membantumu Mendapatkannya Kembali
54
Bab 54 ~ Tunangan Yang Di Rumorkan
55
Bab 55 ~ Ayo Berhenti Berkelahi
56
Bab 56 ~ Tidak Melihat Savana
57
Bab 57 ~ Memberi Vidrian Peringatan
58
Penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!